PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.4 Kesadaran diri yang diimbangi dengan kualitas dasar intelektual seorang pelajar atau
siswa
Kendala yang menjadikan adanya perbedaan nilai antara siswa yang mengikuti geng dan
yang tidak mengikuti geng adalah terletak pada keinginan diri untuk mencapainya, dan
dalam taraf ini pelajar dengan kelompok geng tersebut masih memiliki kesadaran yang
kurang untuk maju, tercermin dari sikap dan perilaku mereka di kelas yang cenderunguntuk
memilih deretan bangku di belakang, serta menggambar pada jam pelajaran sehingga
mengesampingkan pelajaran di kelas, hingga ketika diadakan evaluasi pembelajaran yang
senantiasa dilakukan adalah melihat pekerjaan dari orang lain. Setiap diadakan evaluasi
pembelajaran serta apabila diberikan pekerjaan rumah teman-teman sekelasnya yang
notabene banyak mengikuti kegiatan geng tersebut menjadikan dirinya sebagai
pendongkrak nilai mereka.Namun dibalik itu semua, ketika peneliti melakukan observasi
pada saat jam sekolah, dan berbincang dengan pelajar yang mengikuti gengpeneliti
menangkap bahwa mereka mempunyai keinginan perubahan diri yang besar, karena pada
dasarnya mereka mempunyai tingkat intelektual yang tinggi namun mereka terhalang oleh
geng yang membetengi merekadari kegitan-kegiatan akademik. Fakta tersebut terbukti
ketika diadakan dalam pelajaran sejarah dimana semua buku pendukung pembelajaran
dikumpulkan didepan kelas. Namun mereka mendapatkan nilai paling tinggi. Hal ini cukup
mencengangkan karena melihat soal yang diberikan merupakan soal analisis mengenai
kerajaan.
Dari sini terlihat bahwa, daya ingat dan kemampuan menganalisis para pelajar yang
bergabung dalam geng tidak jauh beda dengan pelajaryang tidak tergabung dalam geng.
Namun memang disadari bahwa tingkatkerajinan dan kesungguhan dalam menerima
pelajaran masih didominasi oleh siswa yang tidak mengikuti kegiatan gen.Walaupun secara
akademik (nilai) yang diperoleh oleh pelajar yangmengikuti kegiatan geng dan yang tidak
mengikuti mempunyai perbedaanyang cukup signifikan namun dalam hal kualitas dasar
intelektual perbedaan antar pelajar yang mengikuti kegiatan geng dan yang tidak mengikuti
tidak signifikan
2.5 Tips dalam Memilih Sahabat
Dalam proses menemukan jati diri, tak jarang remaja membuat kesalahan dalam mengambil
langkah. Kurangnya dukungan serta arahan dari orang tua, bisa membuat remaja
mengalami krisis keteladanan, jangan biarkan putra-putri Anda mengalaminya, dampingi
mereka selalu dan biarkan teladan-teladan baik Anda akan selalu dipakainya hingga dia tua
nanti.
Para remaja sangat identik dengan kebersamaan, persahabatan serta kesetiaan. Setiap
remaja pasti menginginkan dirinya untuk menjadi popular, dihargai dan diterima. Di dalam
keluarga, apabila seorang remaja merasa tidak dihargai dan tidak diterima, maka
pemberontakan yang akan dilakukannya, dia akan mencari orang lain di luar lingkup
keluarga yang bersedia menerima dia, menghargainya serta mendukungnya.
Umumnya, pengaruh terbesar seorang remaja adalah dari sahabat-sahabatnya. Tak sedikit
remaja yang jatuh ke dalam perbuatan negatif, akibat pengaruh buruk dari sahabat-
sahabatnya. Supaya dapat diterima oleh kawan-kawannya, biasanya para remaja dipaksa
harus dapat menyesuaikan diri dengan tradisi yang berlaku di dalam komunitas mereka.
Sebagai orang tua, Anda boleh merasa tenang, apabila putra-putri Anda memiliki sahabat-
sahabat yang baik. Namun sebaliknya, Anda harus waspada serta was-was, apabila putra-
putri Anda salah dalam memilih sahabat.
Para remaja, kehidupan Anda adalah sebuah anugrah, kesempatan yang diberikan hanya
sekali oleh Tuhan, supaya Anda memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Keputusan
demi keputusan yang Anda buat dalam perjalanan hidup Anda, menentukan akan menjadi
apa Anda suatu hari nanti.
Dalam memilih sahabat, cara-cara yang digunakan oleh setiap remaja mungkin berbeda-
beda antara satu dengan yang lain, sesuai dengan minat dan latar belakang si remaja. Dalam
memilih sahabat, diharapkan para remaja mampu untuk menentukan dan
mempertimbangkan, mana sahabat-sahabat yang baik bagi dirinya, dan mana yang dapat
membahayakan dirinya.
Para remaja! masa Anda adalah masa-masa yang sangat menyenangkan, penuh dengan
semangat serta gairah. Berharap bahwa Anda tidak akan salah dalam pergaulan, berikut ada
7 tips dalam memilih sahabat. agar Anda dapat selalu terhindar dari perbuatan-perbuatan
yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain:
1. Sering memberi nasihat
Sahabat yang baik cenderung lebih sering memberi nasehat kepada Anda. ketika Anda
memiliki masalah, biasanya remaja lebih mudah untuk curhat kepada sahabat baiknya
disamping juga kepada orang tuanya. Sahabat yang baik akan memberi Anda nasehat
yang baik pula. Namun, ketika Anda memiliki sahabat yang menyarankan Anda untuk
berbuat sesuatu hal yang negatif, Anda harus berani mengatakan tidak dan sebaiknya
Anda tidak lagi berkawan dengannya.
2. Mampu diajak bekerjasama
Pilihlah sahabat-sahabat yang dapat diajak untuk bekerjasama. Memiliki rekan-rekan
yang mempunyai semangat serta minat yang sama, serta dapat diajak untuk bekerjasama,
adalah sebuah keberuntungan. Masalah-masalah yang Anda miliki, akan terasa mudah
untuk diselesaikan, jika Anda memiliki rekan-rekan demikian.
3. Menerima apa adanya
Seorang sahabat yang baik akan menerima Anda apa adanya, bukan ada apanya. Apapun
kondisi Anda dan keluarga Anda, seorang sahabat yang baik tidak akan
mempermasalahkan status Anda. Karakter demikian susah-susah gampang untuk
dijumpai pada setiap orang. Jadi, jika Anda memiliki rekan yang memiliki karakter
demikian, maka Anda patut bersyukur.
4. Setia
Hendaknya Anda menjaga kesetiaan sahabat Anda dan Anda wajib harus menjaga
kepercayaan dirinya terhadap Anda. Ketika Anda memiliki sahabat yang setia, jangan
pernah sesekali memanfaatkan kesetiaannya, hargailah kesetiaan dirinya, siapa tahu suatu
hari nanti Anda sangat membutuhkan bantuan darinya.
5. Tidak suka menggunakan kata-kata kasar
Ciri-ciri seorang sahabat yang baik, adalah dari tutur bahasanya. Kenalilah dengan baik
sahabat-sahabat Anda dari tutur bahasanya, jika Anda memiliki sahabat yang sering
mengumpat, atau menggunakan kata-kata kotor, sebaiknya Anda menghindar untuk
berkawan dengannya, supaya Anda tidak terpengaruh olehnya.
6. Latar belakang keluarga
Tidak semua remaja yang berasal dari latar belakang keluarga yang tidak baik akan
tumbuh menjadi orang yang tida baik pula. Namun, umumnya latar belakang keluarga
berpengaruh besar dalam perkembangan kepribadian diri seseorang. Kenalilah latar
belakang keluarganya, bukan latar belakang ekonominya, ketika Anda memutuskan
berkawan dengannya.
7. Jujur
Dimana-mana kejujuran adalah suatu kewajiban, termasuk dalam persahabatan.
Kejujuran seseorang tidak dapat dinilai dengan apapun. Oleh karena itu, tidak hanya bagi
diri Anda pribadi, seorang sahabat juga wajib memiliki kejujuran yang baik.
Semoga Anda para remaja, mulai saat ini, Anda akan mereview kembali, siapa saja yang
telah menjadi rekan-rekan Anda selama ini. Bukan bermaksud untuk melarang Anda
untuk bisa bersahabat dengan setiap orang, tapi kenalilah dengan sebaik mungkin siapa
sebenarnya sahabat-sahabat Anda saat ini. Dengarkanlah suara hati Anda, jika Anda
merasa Anda telah banyak terpengaruh oleh seseorang, jika pengaruh itu positif, Anda
harus mempertahankannya atau kalau bisa justru meningkatkannya, tapi kalau pengaruh
tersebut negatif dan cenderung mengarahkan Anda untuk melakukan tindakan-tindakan
negatif, seperti: mabuk-mabukan, merokok, vandalisme, narkoba, perkelahian, dan
sebagainya. Mulai hari ini, Anda harus mampu berkata tidak dan Anda bisa segera
meninggalkannya, sebelum Anda terjerumus lebih dalam dan tidak bisa kembali lagi.
Maksudnya yaitu sahabat yang bisa dipercaya dan mengerti dengan kita. Kita semua
menginginkan sahabat seperti ini. sahabat yang tidak mudah menyebarkan gossip dan tidak cepat
mempercayai isu-isu, dan tidak membuka rahasia. So,. Jika kalian menginginkan sahabat seperti
ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah bersikaplah menjadi sahabat seperti apa yang
ingin kamu miliki. Misalkan kalian ingin memiliki sahabat yang baik dan pengertian, maka kalian
juga harus baik dan pengertian kepada sahabat kalian.
Hati-hati dalam menilai seseorang, jangan sampai salah-salah. Menilai seseorang yang akan
kalian jadikan sahabat karib harus dilakukan dengan bijaksana. Kita sering mendengar bahwa
Orang yang bergaul dengan orang bijak akan menjadi bijak, tetapi orang yang bersahabat
dengan orang bebal akan menjadi malang. Oleh karena itu, kalian harus melakukan penilaian
yang baik dalam memilih sahabat dan sahabat dekat.
Persahabatan yang harus kalian jalin adalah persahabatan yang dapat membuat diri Anda
kuat dan berkembang, yaitu persahabatan dengan orang-orang baik, positif, dan ceria.
Persahabatan yang dapat memberikan kegembiraan dan keceriaan bagi semuanya. Juga
persahabatan yang dapat memberikan kekuatan ketika yang lain sedang membutuhkan
penghiburan. Maka, lakukan penilaian yang baik dan objektif sebelum memilih sahabat.
Setiap orang pasti menginginkan sahabat sejati yang erat dan akrab, maksudnya adalah
kalian tidak boleh menjalin suatu hubungan dengan berpura-pura dalam hal apapun.
Ini menjelaskan bahwa Sahabat sejati juga tidak memperhitungkan materi. Entah dia anak
orang kaya ataupun anak orang miskin, itu bukan masalah. Kita tidak boleh bersahabat dengan
orang tertentu dengan embel-embel karena dia anak orang kaya, anak seorang pejabat dsb.
Sebagai sahabat yang baik adalah selalu ada satu sama lain, ketika berlebihan atau kekurangan,
masing-masing harus selalu ada buat yang lain.
Berikut beberapa cara kiat dan tips dalam memilih sahabat seperti yang diungkapkan oleh
Psikolog Y Heri Widodo M.Psi yang dilansir dari media health.liputan6.com yaitu antara lain
adalah sebagai berikut :
Minat remaja dapat berada dalam rentang yang luas. Dari berbagai minat tersebut, perlu
dipilih minat yang konstruktif untuk perkembangan diri dan akan lebih baik lagi minat yang juga
dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Jika minat telah ditemukan,
barulah mencoba mencari sahabat-sahabat yang dapat diajak untuk menekuninya bersama.
Tentu saja akan selalu ada dialog antara apa yang diinginkan dan apa yang orang lain
inginkan agar tercapai suatu kepentingan bersama. Hal tersebut bukanlah masalah asalkan pada
akhirnya semua dapat menerima dan pilihan bersamanya tetap mengacu pada aktivitas yang
bersifat positif.
Sahabat yang baik adalah sahabat yang tidak hanya mau didengarkan namun juga mau
mendengarkan. Bersahabat pada akhirnya dapat menjadi cara seorang remaja untuk tidak hanya
dapat melepaskan beban kehidupannya melalui orang-orang yang mau mendengarkannya namun
juga menjadi sebagai cara remaja untuk belajar berempati dengan mendengarkan dan melihat
sudut pandang orang lain.
Sahabat sahabat yang baik tidak akan selalu menyetujui pendapat dan pemikiran kita.
Mereka adalah orang-orang yang akan menjadi pelita bagi kehidupan kita di saat mulai bergerak
ke arah yang kelam. Peringatan-peringatan dan ketidaksetujuan yang mereka ungkapkan
seringkali penting bagi remaja saat mereka mulai bergerak ke arah yang destruktif.
Para yes men pada awalnya tampak menyenangkan sebagai sahabat. Namun pada akhirnya,
saat remaja mulai terseret dalam kesulitan akibat keputusan yang keliru dan tergesa-gesa, orang-
orang itu justru akan cuci tangan. Sebaliknya, sahabat-sahabat yang kritis pada awalnya
seringkali tidak disukai. Mereka seakan-akan adalah penghambat impian.
Akan tetapi, apa yang mereka katakan pada akhirnya akan dapat menyelamatkan remaja dari
kesulitan sebelum mereka melangkah lebih jauh lagi.
Sahabat yang baik adalah sahabat yang berani memberikan dorongan bahkan tantangan pada
remaja untuk mengembangkan dirinya lebih baik lagi. Mereka adalah para motivator yang sangat
berharga. Jika seorang remaja berpuas diri terhadap apa yang dicapainya, sahabat yang baik akan
mengusiknya dan menantangnya agar sang remaja berani keluar dari zona nyamannya.
1. Tidak kompetitif
Sahabat sejati itu tentunya selalu mau berbagi di saat senang maupun sedih. Misalnya, saat si
sahabat diterima cintanya oleh seseorang, kamu harus ikut senang. Menjalin persahabatan yang
baik adalah mau saling berkontribusi satu sama lain untuk mencapai hasil yang positif.
3. Jujur
Sahabat sejati bukan berarti akan terus-menerus memuji kamu. Sahabat sejati juga memiliki
kesempatan untuk mengkritik dalam berbagai hal. Kamu dan para sahabat harus saling
memberikan nasihat dan komentar, baik itu komentar positif maupun negatif. Misalnya,
mengenai pacar, pakaian, dan lain sebagainya.
Sahabat yang baik adalah orang yang mau mendengarkan keluhan sahabatnya. Selain itu,
kamu juga harus bisa diandalkan meskipun hanya menjadi pendengar yang setia. Kamu harus
menjadi pendengar setia untuk sesuatu yang menarik ataupun tidak. Jika mau menjadi pendengar
yang baik untuk para sahabatnya, maka persahabatan yang terjalin akan bisa bertahan lama.
5. Siap membantu
Persahabatan tidak selalu berbagi hal yang menyenangkan saja. Untuk itu, sebagai sahabat
yang baik kamu harus bisa menyediakan bahu untuk bersandar ketika mereka sedang merasa
sedih. Selain itu, di saat sahabat sedang mengalami kesulitan, kamu juga harus bersedia
memberikan bantuan untuknya.
6. Siap beradaptasi
Sahabat yang baik harus siap beradaptasi untuk masuk ke gaya hidup satu sama lain.
Meskipun keduanya menjalani kehidupan yang berbeda, namun salah satunya harus bisa
beradaptasi. Tujuannya adalah agar persahabatan itu terjalin dengan baik hingga tua nanti.
Menjalin persahabatan akan sangat menyenangkan jika terjalin hubungan yang baik. Namun,
tetap saja ada sahabat yang menikam kamu dari belakang. Lalu, apakah sahabat kamu memiliki
ciri-ciri di atas? Jika iya, maka mereka adalah sosok sahabat yang baik. Untuk itu, tetap jaga
hubungan persahabatan yang baik itu.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengaruh persahabatan terhadap prestasi belajar dikalangan pelajar dapat menimbulkan
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif dan pengaruh negatif dapat terjadi
kapan dan dimana saja, tergantung diri sendiri yang dapat menyeleksi pengaruh positif dan
pengaruh negatif.
3.2. Saran
Persahabatan adalah hubungan manusia yang bersifat timbal balik, saling membantu, saling
menyayangi, saling mempercayai, dan saling melengkapi sehingga menimbulkan rasa
nyaman. Persahabatan terjadi karena adanya sifat manusia yang tidak bisa hidup sendiri dan
adanya toleransi antar sesama.
Persahabatan adalah sesuatu yang bernilai positif, tetapi ada juga persahabatan yang
menyimpang dari yang seharusnya, sehingga menimbulkan nilai negatif. Maka dari itu
penulis memberikan saran bahwa sebaiknya persahabatan dijadikan sebagai suatu hal yang
positif, misalnya dengan adanya persahabatan bisa menjadikan orang yang satu dengan
yang lain lebih mengenal sehingga akan terjadi kerja sama yang bernilai positif ( membahas
materi pelajaran yang sulit dan mengerjakan tugas bersama ) dan bukan dijadikan sebagai
suatu hal yang negatif, misalnya persahabatan menyebabkan orang yang satu dengan yang
lain saling mengenal, tetapi persahabatan itu disalahgunakan menjadi perselisihan, tawuran,
dan persaingan yang mengandung nilai negatif .
DAFTAR PUSTAKA
http://keluarga.com
http://www.arenasahabat.com
http://www.belajarkreatif.net
http://tautanpena.blogspot.com
http://www.go4healthylife.com
http://nikmatiku.blogspot.com
http://familyparenting.perempuan.com