MIKROTEKNIK
Mikroteknik merupakan ilmu atau seni mempersiapkan organ, jaringan atau bagian jaringan
untuk dapat diamati dan ditelaah. Penelaahan umumnya dilakukan dengan bantuan mikroskop,
karena struktur jaringan secara terperinci pada galibnya terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan
mata telanjang. Ruang lingkup yang mencakup materi mikroteknik dapat diperoleh dari sejumlah
definisi dan peristilahan yang bisa dipakai, hanya saja sebaiknya kita mencamkan dalam pikiran
kita bahwa suatu spesimen mikroteknik dapat merupakan sebagian atau seluruhan dari struktur
yang ditetapkan. Selain dilekapkan dengan kaca preparat, spesimen tadi umumnya dilindungi
dengan kaca penutup, yaitu sepotong kaca yang sangat tipis ataupun plastik yang tembus
pandang yang direkatkan diatas spesimen tersebut (Gunarso, 1989). Sedangkan menurut Amar
(2008) Mikroteknik adalah ilmu yang akan mempelajari metode/prosedur pembuatan preparat
mikroskopik.
Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau preparat secara mikroskopis, tentunya
pendekatan teoritis tidaklah memadai untuk memahami secara menyeluruh mengenai
Mikroteknik, sebab yang namanya teknik lebih menekankan pemahaman pada wilayah
aplikatifnya meskipun pada dasarnya landasan teoritis juga diperlukan dalam rangka
memberikan beberapa petunjuk yang harus dilalui agar proses pembuatan sediaan sesuai dengan
prosedural kerja dan alasan penggunaan ataupun pemilihan bahan yang akan digunakan dalam
pembuatan sediaan Mikroskopis.
Organ adalah susunan dari bagian organisme, yang tujuannya melakukan fungsi tertentu ataupun
kesatuan yang erat kaitannya. Dengan demikian pembuluh darah adalah organ yang fungsinya
membawa atau mengalirkan darah. Hati adalah organ yang mempunyai banyak fungsi, akan
tetapi sebagai kesatuan fungsi maka hati ini erat kaitannya dengan pencernaan dan asimilasi
makanan (Gunarso, 1989).
Secara umum jenis tisu yang bisa ditelaah melalui metode ulas ini adalah darah, limfa, cairan
sum-sum tulang belakang, semen janan, sediaan air seni, serta beberapa lainnya. Masing-masing
biasanya memerlukan teknik perlakuan tersendiri dalam melakukan pengulasa atau penyebaran
pada kaca preparat. Untuk jenis cairan yang mengandung suspensi yang tinggi densitasnya
umumnya dicairkan dengan air atau serum darah dengan perbandingan 1 : 5 atau 1 : 10
(Gunarso, 1989).
Jenis jaringan yang keras sifatnya, seperti tulang, gigi, kuku dan
beberapa lainnya mungkin sekali sangat sukar untuk dibuat
sediaan sayatan (kecuali bila mengalami berbagai perlakuan
khusus sebelumnya). Untuk mengatasi hal diatas tadi, maka
umum juga dibuat sediaan dengan metoda gosok. Tulang
misalkan tulang paha, terlebih dahulu dipotong-potong hingga
ukuran beberapa mili hingga 1 2 cm. Potongan tersebut
kemudian digosok pada batu hingga cukup tipis untuk dapat
diamati pada mikroskop (Gunarso, 1989).
- Mencegah autolisis
- Menaikkan daya pewarnaan karena adanya bahan-bahan keras yang merupakan komponen cairan
fiksatif.
Pada garis besarnya berdasarkan komposisi bahannya suatu fiksatif dapat dikelompok kan
menjadi Fiksatif tunggal. Hanya menggunakan satu bahan kimia umum dalam bentuk larutan
Contoh: formalin ,alcohol ,asam asetat dan asam pikrat. Umumnya kurang memenuhi
persyaratan sebagai fiksatif yang baik, terutama bagi tujuan mikroteknik. Masih umum
digunakan untuk tujuan anatomi maupun histopatologi terutama fiksatif formalin.
Fiksatif majemuk
Umumnya berupa campuran dari beberapa fiksatif tunggal Disusun dengan formula agar dapat
diperoleh sesuai keinginan dan tujuan.biasanya fiksatif campuran ini dituliskan sesuai dengan
nama penemu formulanya Banyak sekali fiksatif campuran yang ada,
Clearing atau dealkoholisasi ini dapat menggunakan aceton, benzol,toluol, dan xilol.
Clearing dapat dilakukan selama 24 jam.Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen
biologi menjadi bagianyang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa
mikrotommenggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan
atau tumbuhan dalam histologi (Wikipedia). Jenis-jenis mikrotom yang bisa dipakai
pada mikroteknik adalah:1. Rocking microtom, cara kerjanya seperti mengatam kayu, biasanya
untuk organ-organ keras seperti kayu2. Rotary microtom atau mikrotom putar, cara kerjanya
dengan di putar yang akanmengerakan objek maju dan naik turun, sementara pisaunya tetap.
Mikrotom ini biasanya dipakai dalam mikroteknik metode paraffin3. Sliding microtom atau
mikrotom sorong, dimana jaringan tetap posisinya dan pisau yang bergerak maju dan mundur.
Mikrotom ini sering digunakan padamikroteknik metode paraffin, walau umumnya digunakan
pada penyayayan jaringan yang di tanam dalam celloidin. Biasanya digunakan pada objek-
objek yang keras.4. Freezing microtom atau mikrotom beku, sering digunakan untuk
penyayatan jaringan yang tidak ditanam dalam paraffin maupun dalam celloidin, jadi
jaringanyang disayat adalah jaringan yang tidak di tanam tetapi dibekukan denganmemakai gas
CO2. Keuntungan dari mikrotom ini adalah waktu yang dipakailebih pendek, karena langsung
disayat setelah proses fiksasi. Kerugiannya adalah bila temperature kamar tinggi, objek menjadi
lunak sehingga sulit dipotong. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penyayatan ini
adalah:o Mikrotom harus seberat mungkino Meja tempat mikrotom harus stabilo Pisau harus
cocok dengan mikrotomo Posisi pisau harus stabilo Mata bisau harus tajam, bersih dan suhunya
harus sama dengan balok jaringanyang akan disayat.
http://catattan-aku.blogspot.co.id/2013/04/metoda-metoda-didalam-
mikroteknik.html