Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur, contoh : petunjuk indikator atau tolok ukur status
kesehatan antara lain adalah angka kematian ibu, angka kematian bayi, status gizi. Petunjuk atau
indikator ini (angka kematian ibu) dapat diukur. Jadi indikator adalah fenomena yang dapat
diukur.
Mutu adalah tingkat kesempurnaan yang berupa sesuatu yang diobservasi atau tingkat
pemenuhan dengan standar yang ditentukan.
Manajemen mutu adalah sebuah upaya yang dilakukan terus menerus, sistematis, objektif
dan terintegrasi dalam identifikasi dan menentukan masalah dan penyebab masalah berdasarkan
standar yang ditetapkan, menetapkan dan mengimplementasikan pemecahan masalah menurut
kapasitas yang tersedia, dan mengkaji hasil dan memberikan tindak lanjut saran untuk lebih
meningkatkan kualitas pelayanan.
Menurut Donabedian, model mutu pelayanan kesehatan (instalasi gizi) yang diberikan sangat
dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu:
1) Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan, seperti tenaga, dana/biaya, obat, fasilitas, peralatan, bahan makanan, pasien,
teknologi, organisasi, informasi, dan lain-lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebijakan/
prosedur yang ada dirumah sakit bersangkutan (internal) dan UU/ peraturan yang telah
ditentukan oleh pemerintah (eksternal).
Ketenagaan
1. Kepala Unit Pelayana Gizi
Seorang kepala unit pelayanan gizi rumah sakit harus memenuhi kriteria tertentu
sebagai berikut :
a. Lulusan S1- Gizi/ Kesehatan dengan Pendidikan dasar D3- Gizi.
b. Lulusan D4 Gizi dengan Pendidikan dasar D3- Gizi
c. Serendah- rendahnya lulusan D3 Gizi dengan pengalaman kerja tertentu.
2. Koordinator Unit- Unit
tenaga koordinator unit harus mempunyai kriteria tertentu:
a. Lulusan S1- Gizi/ Kesehatan dengan Pendidikan dasar D3- Gizi.
b. Lulusan D4 Gizi dengan Pendidikan dasar D3- Gizi
c. Serendah- rendahnya lulusan D3 Gizi.
3. Supervisor
a. Lulusan S1- Gizi/ Kesehatan dengan Pendidikan dasar D3- Gizi.
b. Lulusan D4 Gizi atau D3- Gizi
c. Lulusan D3- perhotelan, atau serendah- rendahnya lulusan SMK-Tataboga +
pengalaman dibidang penyelenggaraan makanan minimal selama 3 tahun.
4. Pelaksana
Pelaksana yang dimaksud adalah petugas gizi yang bertugas sebagai Juru Masak,
Perbekalan, Pranata komputer, dan Ketatausahaan
a. Juru Masak
Kriteria pendidikan SMU/ SLTP + Kursus Masak.
b. Urusan Gudang/ Perbekalan
Standar yang ditetapkan mempunyai kriteria pendidikan D1- Gizi, SMU, atau
yang sederajat.
c. Operator komputer
Pendidikan dasar tenaga untuk operator komputer adalah D3 Gizi + kursus
komputer.
d. Tata Usaha
Pendidikan dasar tenaga untuk tata usaha adalah D3 Gizi + kursus computer
Fasilitas
Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran Ruang /
No. Nama Ruangan Fungsi Ruangan Kebutuhan Fasilitas
Luas
@ KM/WC
16. KM/WC petugas KM/WC pria/wanita luas 2 Kloset, wastafel, bak air
2 2
m 3m
Persyaratan Khusus:
1. Mudah dicapai, dekat dengan Instalasi Rawat Inap sehingga waktu
pendistribusian makanan bisa merata untuk semua pasien.
2. Letak dapur diatur sedemikian rupa sehingga kegaduhan (suara) dari dapur
tidak mengganggu ruangan disekitarnya.
3. Tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah dan kamar jenazah.
4. Mempunyai jalan dan pintu masuk sendiri.
Makanan
Makanan merupakan salah satu komponen penting dalam rantai penyembuhan pasien
di RS. Makanan yang diberikan tidak hanya harus memenuhi unsur gizi tetapi juga unsur
keamanannya, dalam arti harus bebas dari komponen-komponen yang menyebabkan
penyakit. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Makanan.
Peralatan
a. Peralatan yang kontak dengan makanan
Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara makanan (food
grade) yaitu peralatan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana asam/basa atau garam yang
lazim terdapat dalam makanandan tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam
berat beracun seperti Timah Hitam (Pb), Arsenikum (As), Tembaga (Cu), Seng
(Zn), Cadmium (Cd), Antimon (Stibium) dan lain-lain.
Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak melepas bahan beracun.
Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas, lampu, kipas angin harus
bersih, kuat dan berfungsi dengan baik, tidak menjadi sumber pencemaran dan tidak
menjadi sumber bencana (kecelakaan).
Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang dibagian yang kontak
langsung dengan makanan atau yang menempel di mulut.
Kebersihan alat artinya tidak boleh mengandung Eschericia coli dan kuman
lainnya.
Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak gompal dan mudah
dibersihkan.
b. Wadah penyimpanan makanan
Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna dan
dapat mengeluarkan udara panas dari makanan untuk mencegah pengembunan
(kondensasi).
Terpisah untuk setiap jenis makanan, makanan jadi/masak serta makanan basah dan
kering.
3) Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada
konsumen. Luaran/output yang diharapkan dengan adanya input dan proses yang maksimal
adalah:
Dengan adanya pelayanan yang maksimal maka tercapainya kepuasan pelanggan, pendapatan
korporat/ institusi meningkat dan efisiensi kerja.