Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anton Setia Budi

NIM : 140341807723

Percobaan Meselson Stahl

Lima minggu setelah Watson dan Crick menyimpulkan struktur double-


helix DNA dengan basa-pasangan yang saling melengkapi, mereka menyadari
bahwa pasangan basa tersebut memiliki peranan dasar dalam mekanisme replikasi
DNA. Kemudian, Watson dan Crick mempublikasikan bagaimana untai ganda
tersebut dapat bereplikasi bereplikasi. Untai ganda komplementer tersebut
membuka dan memisah, di mana tiap untai tunggal membentuk untai pelengkap.
Sekuen basa dari tiap induk digunakan sebagai template. Misalnya Adenin pada
untai induk akan digunakan sebagai template untuk mengikat Timin dengan ikatan
hidrogen. Mekanisme replikasi DNA ini disebut mekanisme Replikasi
Semikonservatif untuk membedakannya dengan mekanisme replikasi lain yang
mungkin terjadi
Sedangkan Pada replikasi konservatif, untai ganda parental dipertahankan
dan untai ganda anakan akan dibentuk. Pada replikasi dispersive, molekul segmen
dari kedua untai DNA parental akan dipertahankan sintesis segmen pelengkap
dan selanjutnya akan bergabung membentuk untai DNA anakan seprti terlihat
pada gambar 1.

Gambar 1. Tiga prediksi model replikasi DNA: (1) Semikonservatif,


(2)Konservatif, dan (3) Dispersif,
Tahun 1958, Matthew Meselson dan Franklin Stahl melakukan percobaan
mengenai replikasi semikonservatif dari kromosom Escherichia coli. Meselson
dan Stahl menumbuhkan sel E. coli selama beberapa generasi dalam medium yang
14
mengandung isotop Nitrogen, N. Basa purin dan pirimidin yang terdapat di
dalam DNA mengandung nitrogen, dengan demikian, DNA sel yang ditumbuhkan
dalam medium yang mengandung 15N akan memiliki kepadatan yang tinggi (berat
per volume) dibandingkan dengan DNA sel yang ditumbuhkan pada medium yang
14
mengandung N. Karena molekul-molekul yang berbeda kepadatannya dapat
dipisahkan melalui prosedur yang disebut Equilibrium density-gradient
centrifugation, Meselson dan Stahl dapat membedakan tiga kemungkinkan bentuk
replikasi DNA dengan mengikuti perubahan kepadatan DNA sel yang bertumbuh
15 14
pada medium N dan selanjutnya pindahkan ke medium N selama beberapa
periode waktu (dengan demikian disebut density transfer experiments). Meselson
dan Stahl mengambil beberapa generasi sel-sel yang telah ditumbuhkan di dalam
medium yang mengandung 15N (yang mengandung DNA heavy) dicuci untuk
15
mengeluarkan medium yang mengandung N dan memindahkan hasilnya pada
medium yang mengandung 14N. Setelah membiarkan sel bertumbuh pada medium
14
yang mengandung N selama beberapa periode waktu, DNA diesktrasi dan
dianalisis dalam gradien equilibrium-density CsCl seperti pada gambar 2 dibawah
ini
Gambar 2. Diagram Eksperimen Meselshon Stahl (Snustad. 2012)
Replikasi semikonservatif satu generasi dari induk double helix yang
mengandung 15N dalam medium yang hanya mengandung 14N akan memproduksi
dua keturunan double helix dimana salah satu untai memiliki 15N (untai lama) dan
salah satunya lagi memiliki 14N pada untainya (untai baru). Gabungan keduanya
merupakan kepadatan hibrid. Replikasi konservatif tidak akan menghasilkan
molekul DNA apapun dengan kerapatan hybrid; setelah satu generasi replikasi
konservatif DNA berat dalam medium ringan, setengah dari DNA masih akan
berat dan setengah lainnya akan menjadi ringan. Jika replikasi yang dispersif,
Meselson dan Stahl akan mengamati pergeseran DNA dari berat terhadap cahaya
dalam setiap generasi (yaitu, "setengah berat" atau hybrid setelah satu generasi,
"kuartal berat" setelah dua generasi, dan sebagainya). Kemungkinan-kemungkinan
ini jelas tidak sesuai dengan hasil percobaan Meselson dan Stahl. Replikasi DNA
kemudian terbukti terjadi semikonservatif di beberapa mikroorganisme lainnya.
Pada tahun 1957, Taylor dan rekan-rekannya dari hasil percobaan yang
dilakukan menyimpulkan bahwa DNA kromosom pada Vicia faba dipisahkan
secara semikonservatif setiap pembelahan sel. Kesimpulan bahwa double helix
direplikasi semikonservatif dalam kacang yang bukti selanjutnya menunjukkan
bahwa setiap kromosom mengandung molekul DNA. Percobaan Analog
kemudian telah dilakukan dengan beberapa eukariota lainnya, dan, dalam semua
kasus, hasil menunjukkan bahwa replikasi secara semikonservatif.
PERTANYAAN

1. Berdasarkan percobaan meselson stahl, Bagaimana cara membuktikan bahwa


DNA melakukan replikasi dengan cara semi konservatif?
Jawaban:
Cara membuktikan bahwa DNA melakukan replikasi dengan cara semi
konservatif yaitu dengan :
a. Melakukan uji pendahulan untuk memastikan DNA parental yang dipakai
adalah DNA yang mengandung isotop 15N. Kontrol 1, DNA bakteri yang
14
dibiakkan di medium isotop N yang semuanya masa jenisnya ringan.
Kontrol 2 campuran antara bakteri yang dibiakkan di isotop 14N dan 15N
yang terpisah membentuk dua lapisan yang berbeda.
b. Pada generasi pertama, setelah bakteri yang dibiakkan pada isotop 15N
14
dipidahkan ke N, diperoleh hasil DNA yang massa jenisnya terletak
antara massa jenis DNA bakteri yang dibiakkan di medium isotop 15N dan
isotop 14N (DNA hibrid). Hasil ini memenuhi teori semikonservatif dan
teori dispersif.
c. Pada generasi kedua,diperoleh bakteri dengan DNA hibrid dan DNA
14
ringan (mengandung N) yang setara. Hasil ii memenuhi teori
semikonservatif.
d. Pada generasi ketiga diperoleh hasil seperempat DNA hibrid dan tiga
perempatnya DNA ringan.

Anda mungkin juga menyukai