0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
222 tayangan4 halaman
Percobaan Meselson Stahl membuktikan replikasi DNA secara semikonservatif dengan menggunakan isotop Nitrogen-15 dan Nitrogen-14 untuk mengikuti perubahan kepadatan DNA sel E.coli selama beberapa generasi. Hasilnya menunjukkan DNA hibrid setelah satu generasi dan campuran DNA hibrid dan ringan setelah dua generasi, mendukung model replikasi semikonservatif.
Percobaan Meselson Stahl membuktikan replikasi DNA secara semikonservatif dengan menggunakan isotop Nitrogen-15 dan Nitrogen-14 untuk mengikuti perubahan kepadatan DNA sel E.coli selama beberapa generasi. Hasilnya menunjukkan DNA hibrid setelah satu generasi dan campuran DNA hibrid dan ringan setelah dua generasi, mendukung model replikasi semikonservatif.
Percobaan Meselson Stahl membuktikan replikasi DNA secara semikonservatif dengan menggunakan isotop Nitrogen-15 dan Nitrogen-14 untuk mengikuti perubahan kepadatan DNA sel E.coli selama beberapa generasi. Hasilnya menunjukkan DNA hibrid setelah satu generasi dan campuran DNA hibrid dan ringan setelah dua generasi, mendukung model replikasi semikonservatif.
Lima minggu setelah Watson dan Crick menyimpulkan struktur double-
helix DNA dengan basa-pasangan yang saling melengkapi, mereka menyadari bahwa pasangan basa tersebut memiliki peranan dasar dalam mekanisme replikasi DNA. Kemudian, Watson dan Crick mempublikasikan bagaimana untai ganda tersebut dapat bereplikasi bereplikasi. Untai ganda komplementer tersebut membuka dan memisah, di mana tiap untai tunggal membentuk untai pelengkap. Sekuen basa dari tiap induk digunakan sebagai template. Misalnya Adenin pada untai induk akan digunakan sebagai template untuk mengikat Timin dengan ikatan hidrogen. Mekanisme replikasi DNA ini disebut mekanisme Replikasi Semikonservatif untuk membedakannya dengan mekanisme replikasi lain yang mungkin terjadi Sedangkan Pada replikasi konservatif, untai ganda parental dipertahankan dan untai ganda anakan akan dibentuk. Pada replikasi dispersive, molekul segmen dari kedua untai DNA parental akan dipertahankan sintesis segmen pelengkap dan selanjutnya akan bergabung membentuk untai DNA anakan seprti terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Tiga prediksi model replikasi DNA: (1) Semikonservatif,
(2)Konservatif, dan (3) Dispersif, Tahun 1958, Matthew Meselson dan Franklin Stahl melakukan percobaan mengenai replikasi semikonservatif dari kromosom Escherichia coli. Meselson dan Stahl menumbuhkan sel E. coli selama beberapa generasi dalam medium yang 14 mengandung isotop Nitrogen, N. Basa purin dan pirimidin yang terdapat di dalam DNA mengandung nitrogen, dengan demikian, DNA sel yang ditumbuhkan dalam medium yang mengandung 15N akan memiliki kepadatan yang tinggi (berat per volume) dibandingkan dengan DNA sel yang ditumbuhkan pada medium yang 14 mengandung N. Karena molekul-molekul yang berbeda kepadatannya dapat dipisahkan melalui prosedur yang disebut Equilibrium density-gradient centrifugation, Meselson dan Stahl dapat membedakan tiga kemungkinkan bentuk replikasi DNA dengan mengikuti perubahan kepadatan DNA sel yang bertumbuh 15 14 pada medium N dan selanjutnya pindahkan ke medium N selama beberapa periode waktu (dengan demikian disebut density transfer experiments). Meselson dan Stahl mengambil beberapa generasi sel-sel yang telah ditumbuhkan di dalam medium yang mengandung 15N (yang mengandung DNA heavy) dicuci untuk 15 mengeluarkan medium yang mengandung N dan memindahkan hasilnya pada medium yang mengandung 14N. Setelah membiarkan sel bertumbuh pada medium 14 yang mengandung N selama beberapa periode waktu, DNA diesktrasi dan dianalisis dalam gradien equilibrium-density CsCl seperti pada gambar 2 dibawah ini Gambar 2. Diagram Eksperimen Meselshon Stahl (Snustad. 2012) Replikasi semikonservatif satu generasi dari induk double helix yang mengandung 15N dalam medium yang hanya mengandung 14N akan memproduksi dua keturunan double helix dimana salah satu untai memiliki 15N (untai lama) dan salah satunya lagi memiliki 14N pada untainya (untai baru). Gabungan keduanya merupakan kepadatan hibrid. Replikasi konservatif tidak akan menghasilkan molekul DNA apapun dengan kerapatan hybrid; setelah satu generasi replikasi konservatif DNA berat dalam medium ringan, setengah dari DNA masih akan berat dan setengah lainnya akan menjadi ringan. Jika replikasi yang dispersif, Meselson dan Stahl akan mengamati pergeseran DNA dari berat terhadap cahaya dalam setiap generasi (yaitu, "setengah berat" atau hybrid setelah satu generasi, "kuartal berat" setelah dua generasi, dan sebagainya). Kemungkinan-kemungkinan ini jelas tidak sesuai dengan hasil percobaan Meselson dan Stahl. Replikasi DNA kemudian terbukti terjadi semikonservatif di beberapa mikroorganisme lainnya. Pada tahun 1957, Taylor dan rekan-rekannya dari hasil percobaan yang dilakukan menyimpulkan bahwa DNA kromosom pada Vicia faba dipisahkan secara semikonservatif setiap pembelahan sel. Kesimpulan bahwa double helix direplikasi semikonservatif dalam kacang yang bukti selanjutnya menunjukkan bahwa setiap kromosom mengandung molekul DNA. Percobaan Analog kemudian telah dilakukan dengan beberapa eukariota lainnya, dan, dalam semua kasus, hasil menunjukkan bahwa replikasi secara semikonservatif. PERTANYAAN
1. Berdasarkan percobaan meselson stahl, Bagaimana cara membuktikan bahwa
DNA melakukan replikasi dengan cara semi konservatif? Jawaban: Cara membuktikan bahwa DNA melakukan replikasi dengan cara semi konservatif yaitu dengan : a. Melakukan uji pendahulan untuk memastikan DNA parental yang dipakai adalah DNA yang mengandung isotop 15N. Kontrol 1, DNA bakteri yang 14 dibiakkan di medium isotop N yang semuanya masa jenisnya ringan. Kontrol 2 campuran antara bakteri yang dibiakkan di isotop 14N dan 15N yang terpisah membentuk dua lapisan yang berbeda. b. Pada generasi pertama, setelah bakteri yang dibiakkan pada isotop 15N 14 dipidahkan ke N, diperoleh hasil DNA yang massa jenisnya terletak antara massa jenis DNA bakteri yang dibiakkan di medium isotop 15N dan isotop 14N (DNA hibrid). Hasil ini memenuhi teori semikonservatif dan teori dispersif. c. Pada generasi kedua,diperoleh bakteri dengan DNA hibrid dan DNA 14 ringan (mengandung N) yang setara. Hasil ii memenuhi teori semikonservatif. d. Pada generasi ketiga diperoleh hasil seperempat DNA hibrid dan tiga perempatnya DNA ringan.