I. Pengantar
Ilmu kimia merupakan disiplin ilmu yang sangat berpengaruh dalam bidang analis
kesehatan, perlu diperhatikan pengembangan ilmu tersebut di dalam kurikulum. Dalam
mengemban peranan sekolah sebagai pusat pembudayaan inilah kedudukan kurikulum
sangatlah strategis. Karena proses pembudayaan berbagai kemampuan nilai, dan sikap itu
hanya dapat berlangsung melalui proses pembelajaran yang bermakna sebagai proses
pembudayaan. Proses pembelajaran yang demikian hanya akan terjadi secara efisien, dan
efektif melalui suatu sistem kurikulum yang dirancang secara sistematik sejak penentuan
tujuan yang harus dicapai, materi yang harus dipelajari, proses pembelajaran yang harus
diterapkan, dan sistem evaluasi yang harus dikembangkan dan dilaksanakan.
II. Ringkasan Hasil Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara variabel demografi dan
variabel akademik lulusan sarjana muda keperawatan dan kompetensi perawat pada National
Council Licensure Examination-Registered Nurses (NCLEX-RN). Variabel yang di teliti
dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, ras, status transfer, Chemistry 180 grade, gaya
belajar siswa dan partisipasi dalam sesi kelas tambahan. Dari penelitian ditemukan bahwa
variabel yang menjadi prediktor dalam NCLEX-RN adalah Chemistry 180 grade, gaya belajar
siswa dan ras. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh fakultas keperawatan untuk
meningkatkan keperawatan keberhasilan siswa di NCLEX-RN. Penggunaan prediktor ini akan
memungkinkan identifikasi awal dari para pelajar yang cenderung memiliki kesulitan dalam
melewati NCLEX-RN, sehingga memberikan waktu dan kesempatan yang memadai untuk
intervensi yang tepat.
V. Implikasi
a. Teori
Gaya Belajar, hasil analisis gaya belajar dapat dilihat pada tabel 2 yang menunjukkan bahwa
gaya belajar 1 (asimilator, converger, dan diverger) dan gaya belajar 2 (accomodator)
berhubungan dengan keberhasilan dalam uji kompetensi. Tabel 4 menujukkan bahwa
penampilan dalam berbagai jenis gaya belajar. Persentase siswa dengan gaya belajar 1
mempunyai nilai yang sama, sedangkan siswa dengan gaya belajar 2 memiliki perporma yang
lebih rendah.
Partisipasi dalam kelas intruksional, secara statistik hal ini tidak berhubungan dengan
keberhasilan dalm uji kompetensi.
Pembahasan
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara nilai Chemistry 108, gaya belajar, dan
ras dengan perporma dalam uji kompetensi perawat. Sedangkan gender, tranfer status, dan
kehadiran kelas intruksional tidak berhubungan dengan keberhasilan dalam uji kompetensi
perawat.
Chemistry 108 Grade,
Kepustakaan