Pengukuran Tekanan Vena Jugularis
Pengukuran Tekanan Vena Jugularis
Vena yang paling mudah dijangkau adalah vena jugularis interna dan eksterna di
leher. Kedua vena mengalir secara bilateral dari kepala dan leher ke dalam vena kava
superior.Jugularis eksterna terdapat di permukaan dan dapat dilihat tepat di atas klavikula.
Jugularisinterna terletak lebih dalam, sepanjang arteri karotid.
Pemeriksaan yang terbaik adalah memeriksa jugularis interna kanan karena mengikuti
jalur anatomik yang lebih langsung ke atrium kanan jantung. Kolumna darah di dalam
jugularis interna bertindak sebagai manometer, mencerminkan tekanan di atrium kanan.
Semakin tinggi kolumna makan semakin besar tekanan vena. Tekanan vena yang meningkat
mencerminkan gagal jantung kanan. Normalnya pada saat klien berbaring pada posisi
telentang, vena jugularis eksterna terdistensi sehingga menjadi mudah dilihat. Sebaliknya,
vena jugularis biasanya tenggelam pada saat klien berada pada posisi duduk. Namun, klien
dengan penyakit jantung dapat mengalami distensi vena jugularis pada saat duduk.
7. Aspek Keamanan dan Keselamatan yang harus Diperhatikan
a. Posisi pasien, nyaman atau belum
b. Memastikan leher dan thoraks telah terbuka
c. Menghindari hiperekstensi atau fleksi leher
d. Mengkaji tingkat kesadaran pasien
e. Memasang restrain
Jika vena jugularis interna sulit dicari, dapat dicatat denyut vena jugularis eksterna.
Vena ini lebih supervisial dan terlihat tepat di atas klavikula di sebelah otot
sternokleidomastoid, dan biasanya mengalami distensi jika pasien berbaring dengan posisi
supine pada tempat tidur atau meja pemeriksaan. Ketika kepala pasien dinaikkan, distensi
vena ini akan menghilang. Vena ini normalnya tidak akan terlihat bila kepala dinaikkan 30
derajat. Distensi yang jelas saat kepala dinaikkan 45-90 derajat menunjukkan peningkatan
abnormal volume sistem vena. Hal tersebut berhubungan dengan gagal jantung kanan atau
obstruksi aliran darah vena kava superior, atau embolisme paru masif akut, meskipun hal ini
jarang terjadi (Smeltzer & Suzanne,2002).
10. Hal-hal penting yang harus di dokumentasikan setelah melakukan tindakan
a. Tingkat kesadaran klien
b. Pernapasan klien
c. Suhu klien
d. Penampakan fisik klien : dilihat keabnormalan yang terjadi, misal edema.
e. Bentuk, dan penampakan fisik vena jugularis
f. Hasil pengukuran :tekanan bilateral yang diperoleh
Referensi