W DENGAN CHOLIC
ABDOMEN DAN SUSPECT CHOLESISTOLITHIASIS DI RUANG LAVENDER RSUD
GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
A. PENGKAJIAN
a. Tanggal : pengkajian dilakukan pada tanggal 21 maret 2017
b. Jam : pukul 16. 30 WIB
1. IdentitasKlien
a. Nama : Tn. W
b. Usia : 33 tahun
c. JenisKelamin : laki - laki
d. Pendidikan : SLTA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Alamat : Kembaran kulon RT 03 / RW 02 Purbalingga kulon
g. No RM : 00675803
h. Diagnosa Medis : cholic Abdomen dan suspect cholesistolithiasis
2. RiwayatKesehatan
a. KeluhanUtama
Pasien mengeluh nyeri pada daerah abdomen kuadran kanan atas terutama daerah
epigastrik
P : Nyeri didaerah abdomen kuadran kanan atas
Q : Nyeri terasa seperti diremas remas
R : Menjalar keseluruh bagian abdomen
S : Skala nyeri 4 ( pengkajian dengan skala numeric dan skala wong blaker )
T : Nyeri hilang timbul pada waktu tertentu
b. RiwayatPenyakitSekarang
Pasien datang kerumah sakit RSUD Goeteng purbalingga pada tanggal 19 maret
2017 dengan keluhan nyeri perut, keluhan dirasakan pasien 1 mnggu sebelum
masuk rumah sakit dan dirasa semakin memberat. Sebelumny pasien telah
memeriksakan keluhan tersebut di puskesmas kembaran pada tanggal 14 maret
2017 dan berobat ke klinik PMI pada tanggal 17 maret 2017.
c. RiwayatPenyakitDahulu
Sebelumnya klien pernah mengalami keluhan yang sama yaitu nyeri perut pada
daerah abdomen dikarenakan pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit maag
sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
seperti jantung, hipertensi, DM
3. Pola Kesehatan Fungsional (Gordon)
a. Pola Manajemen Kesehatan dan pola persepsi kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
dirinya. Hal ini dibuktikan dengan pemeriksaan rutin yang dilakukan pasien baik di
puskesmas atau fasilitas kesehatan lain apabila klien mengalami gangguan pada
kesehatannya. Selain dengan pemeriksaan rutin kebiasaan rutin berolahraga, tidak
merokok, pola istirahat yang teratur dan makan makanan yang bergizi juga
dilakukan klien untuk menjaga kesehatanya. Klien juga rutin mengkonsumsi
multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh yang dimilikinya.
b. Pola Nutrisi dan metabolik
Pasien mengatakan sebelum divonis terkena panyakit maag biasanya klien
mengeluh sering telat makan, terkadang hanya 1x / 2x dalam sehari karena aktivitas
keseharian yang dilakukannya. Saat ini klien mempunyai berat badan 54 kg. Untuk
memperbaiki kondisi tubuhnya sekarang beberapa bulan terakhir pasien sudah
menerapkan pola makan teratur 3x sehari dengan menu makan yang seimbang.
Menu makan yang mempunyai rasa asam dan pedas, kopi minuman bersoda yang
berlebihan juga dihindari pasien terkait penyakit maag yang dideritanya.
c. PolaEliminasi
Pasien mengatakan sebelum dan selama sakit kebiasaan BAK dan BAB tidak
mengalami masalah. Kebiasaan berkemih biasanya dilakukan kurang lebih 4 5 x
dalam sehari tanpa adanya gangguan / keluhan sama sekali. Selama dirawat
dirumah sakit klien mengatakan kalau produksi urinya agak berkurang dan warna
lebih pekat disbanding sebelum dirawat. Untuk kebiasaan defekasi biasa dilakukan
1x dalam sehari dan biasanya dilakukan pada waktu pagi hari.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Selama sakit klien mengatakan bahwa untuk kebutuhan ADLs dibantu oleh keluarga
hal ini dikarenakan klien mengeluh lemas dan pusing dalam melakukan
aktivitasnya.
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum dirawat dirumah sakit klien mempunyai kebiasaan tidur yang teratur
sekitar 5- 6 jam pada malam hari dan jarang tidur pada siang hari. Selam dirumah
sakit kebiasaan tidur pasien agak berubah. Pada malam hari durasi tidur sekitar 7-8
jam pada malam hari dan 2- 3 jam pada siang hari.
f. Pola Persepsi Kognitif
Pasien mengatakan bahwa pendidikan terakhir yang ditempuh adalah lulus SLTA.
Dalam pengambilan sebuah keputusan klien selalu bermusyawarah dengan anggota
keluarga yang lain apabila terdapat suatu hal yang tidak bias diselesaikan sendiri.
Untuk respon terhadap sensari nyeri dideritanya biasanya klien menahan nyeri
tersebut dan minum kunir asem untuk mengatasinya.
g. Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri
Pasien mengatakan dalam keseharian beliau bekerja sebagai wiraswasta dan aktif
dalam kegiatan penggulangan bencana ( SAR ). Beliau bangga akan kegiatan yang
dilakukan karena bias menolong sesame apabila dibutuhkan.
h. Pola Peran Hubungan
Pasien mengatakan berperan sebagai kepala keluarga dalam keseharian . Beliau
mempunyai 2 orang anak tapi sayang 1 orang anaknya meninggal karena sakit pada
waktu berumur 1 tahun. Pasien mengaku sangat sedih apabila teringat kejadian pada
waktu itu. Dalam keseharian aktivitasnya keluarga pasien terlihat sangat harmonis
hal ini terlihat dari kebersamaan anggota keluaraga, musyawarah dalam
pengambilan keputusan dan diskusi ataupun candaan yang sering dilakukan oleh
para anggota keluarganya.
i. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Dalam keseharian pola seksualitas dan reproduksi pasien tidak mengalami ganguan.
Apabila terjadi beda pendapat biasanya akan langsung dibicarakan dengan istrinya.
j. Pola Koping dan Toleransi Stres
Pasien mengatakan apabila mempunyai masalah pasti beliau akan selalu
membicarakan dengan anggota keluarga yang lain untuk minta pendapat dari
pemecahan masalah yang ada.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Paien mengatakan beragama islam dan rutin melaksanakan kewajibanya yaitu
sholat. Pasien berasal dari suku jawa.
4. PemeriksaanFisik
a. Keadaan Umum : keadaan umum lemah dengan compos metis
b. Tanda-tanda Vital
a) Nadi : 105 x/ menit
b) Suhu tubuh : 36,3 C
c) Tekanandarah : 125 / 85 mmHg
d) Respirasi : 23 x / menit
c. TB/BB : 168 cm / 54 kg
d. Kepala:
a) Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam tidak ada jejas luka
hasil tes nervus VII ( fasialis ) untuk sensori motorik daerah wajah normal.
b) Mata : bola mata simetris, pupil isokor diameter 2/2,
conjunctiva anemis negative, sclera ikterik positif, visus normal 6/6, uji saraf
cranial II, III, IV dan VI ( opticus dan occulomotorius ) dalam batas normal.
c) Hidung : lubang hidung bersih, epistaksis negative, uji nervus I
( Olfaktorius ) dalam batas normal.
d) Telinga : bentuk telinga simetris , bersih pada lubang telinga tanpa
serumen, fungsi pendengaran tidak ada gangguan ( tes weber, tes rinne, tes
schwabach dalam batas normal ).
e) Thorak
Paru
Inspeksi : bentuk dada normochest, tipe pernafasan
thoracoabdominal, tidak ada retraksi dinding dada
berlebih, ekspansi paru simetris, kedalaman dan irama
pernafasan normal.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vocal fremitus normal pada
kedua lapang paru.
Perkusi : terdengar suara resonan / sonor pada kedua lapang paru
batas paru hepar ICS 4 sampai ICS 6
Auskultasi : suara nafas daasar vesikuler pada semua lapang paru
tanpa adanya suara tambahan dan vocal resonan
normal.
Jantung
Inspeksi : ictus cordis ( denyutan dinding thorak akibat pukulan
ventrikel kiri pada dinding thorak ) noramal berada
pada ICS 5 sinistra linea media clavikularis ( PMI ).
Palpasi : HR 98 x/ menit tanpa adanya murmur atau bising
jantung.
Perkusi : batas kiri jantung ICS 2 3, batas atas kanan jantung
ICS 2 linea sternalis kanan, batas kiri bawah jantung
linea media clavikularis ICS 5 kekiri.
Auskultasi : Terdengar Bj 1 ( T, M ) sama dengan Bj 2 ( A, P ) tanpa
adanya suara tambahan irama gallop dan bising
jantung / murmur tidak terdengar.
e. Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, acites tidak ada, warna kulit agak ikterik,
spider nevi tidak ada, ukuran lingkar perut 80 cm.
f. Ekstremitas
Inspeksi : terdapat kesimetrisan antara angota gerak atas dan bawah,
tidak ditemukan adanya kelemahan gerak baik pada
ekstrimitas atas ataupun bawah.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, oedema tidak ditemukan ,
kekuatan otot penuh dan mampu melawan gravitasi
pada keempat ektrimitas dengan nilai 5. Reflek bisep
normal, reflek patella normal, reflek Achilles normal,
reflek platar normal.
Kuku : tidak terdapat sianosis dan clubbing finger, nyeri tekan
tidak ada, capiler refill <2 detik.
Kulit : tidak tedapat lesi, ikterik positif, turgor kulit elastic, akral
hangat, terlihat kemerahan pada kulit paien.
g. Genetalia : jenis kelamin laki laki, hemoroid negative, fistule tidak ada.
5. PemeriksaanPenunjang
a. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan Hasil Satuan Interpretas Nilai
i normal
b. Radiologi
Hasil pemeriksaan USG Abdomen dengan colour Doppler tanggal 21 maret 2017
1. Hepatomegali hipoechoic kurang homogeny ec hepatitis akut
2. Dinding VF menebal DD : Cholecystitis akut, hepatitis akut
3. Lien, pancreas renal kanan dan kiri , VU baik
6. Terapi
a. Injeksi
Injeksi cefotaxim 3x 1 gram
Injeksi ranitidine 3x 50 mg
Injeksi OMZ 1x 40 mg
b. Oral
Hepamax 3x 1 tab
Sistenol 3x 1 tab
Urdahex 3x 1 tab
c. Cairan
IVFD D5% 20 tts / menit
B. Analisa Data
N
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TTD
O
1 DS : Pasien mengeluh nyeri pada Agen cedera Nyeri akut
(00132 )
daerah abdomen kuadran biologis
kanan atas terutama daerah
epigastrik
P : Nyeri didaerah abdomen
kuadran kanan atas
Q : Nyeri terasa seperti
diremas remas
R : Menjalar keseluruh bagian
abdomen
S : Skala nyeri 4 ( pengkajian
dengan skala numeric dan
skala wong blaker )
T : Nyeri hilang timbul pada
waktu tertentu
C. Prioritas DiagnosaKeperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan kelemahan dan nyeri
D. INTERVENSI
Tgl/J No Tujuan Intervensi
D
am
P
Keterangan:
Keterangan:
E. IMPLEMENTASI
Tgl No
D Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
Jam P
17.00 P: apakah yang memperburuk nyeri atauke S : Pasien mengatakan masih nyeri
tidaknyamanan?
O : Pasien sudah tampak sedikit lebih
Q : bagaimana jenis nyeri nya?
R: apakah nyeri menjalar kebagian tubuh yang tenang, skala nyeri tetap 3
lain? Dan dimana nyeri yang dirasakan? A : masalah nyeri belum teratasi
S: berapaskalanyerinya?
T: berapa lama nyeri berlangsung dan apakah P : Ajarkan tekhnik distraksi relaksasi
hilang timbul atau terusmenerus? pada pasien
a Mengukur TTV
Menerima operan jaga tentang kondisi pasien P : intervensi relaksasi nafas dalam,
21.00
F. EVALUASI
Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf
Jam
22-03-2017 Setelah dilakukan tindakan keperawatan S: Pasien mengatakan nyeri sudah hilang
(20.30 selama 2 x 8 jam diharapkan nyeri O: Pasien sudah tampak lebih tenang dan
WIB) berkurang dengan kriteria hasil: gembira, hemodinamik stabil
a. Nadi : 85x/ menit
Indikator Awal Akhir
b. Suhu tubuh : 36,5 C
Mampu 3 5
c. Tekanandarah : 105 / 85 mmHg
mengontrol d. Respirasi : 18 x / menit
nyeri
Pasien 2 5
menyebut A: masalah sudah teratasi
kan nyeri
menurun P: lanjutkan intervensi keperawatan
Skala nyeri 2 5 1. Pertahankan suasasna dan lingkungan
berkurang untuk mengurangi munculnya nyeri lagi.
TTV normal 5 5 2. Lakukan tekhnik distraksi relaksasi dan
Klien dapat 3 5
nafas dalam bila diperlukan.
beristirahat
dengan
tenang
Keterangan: