Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS 1

PERCOBAAN I

REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N

OLEH :

NAMA : NUR FATIMAH

NIM : F1F113092

KELAS : FARMASI B

KELEMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : SARLAN, S.Si

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2014
REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N

A. TUJUAN

Untuk mengetahui reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung

C,H,O,N.

B. LANDASAN TEORI

Suatu metode analisis terdiri atas serangkaian langkah yang harus diikuti

untuk tujuan analisis kualitatif, kuantitatif dan informasi struktur dengan

menggunakan teknik tertentu. Analisis kualitatif adalah analisis untuk menentukan

kadar (jumlah) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada di

dalam sampel (R. Emran, dkk, 2009).

Pada metode spektrofotometri visibel ini dengan memanfaatkan sifat dari

besi (III) yang spesifik jika direaksikan dengan asam salisilat akan membentuk

kompleks warna ungu (Setiyowati, 2009).

Paracetamol termasuk turunan anilin, apabila dilarutkan dalam air dan

l3
ditambah 1 tetes larutan FeC akan berwarna biru-violet (Anonim, 2014).

Obat yang bersifat analgesik (penahan rasa sakit/nyeri) dan anti piretik

(penurun panas/demam) adalah obat yang paling banyak dikonsumsi oleh

masyarakat. Karena obat ini dapat berhasiat untuk menyembuhkan demam, sakit

kepala dan rasa nyeri. Umumnya obat yang bersifat analgesik dan antipiretik ini

mengandung zat aktif yang disebut asetaminofen atau lebih dikenal dengan nama
paracetamol. Obat ini beredar di masyarakat dalam berbagai sediaan, yaitu dalam

sediaan tablet, kaplet, kapsul, sirop dan serbuk (Rachdiati, 2008).

Modifikasi struktur pada gugus karboksil dari asam salisilat dengan

pensubstitusi senyawa golongan amina telah banyak dilakukan dan menghasilkan

senyawa-senyawa amida. Beberapa contoh amida dari asam salisilat ialah

salisilamida, salisilanilida, dan salisilil morfolida. Salisilamida memiliki aktivitas

yang sama dengan asam salisilat tetapi tidak mudah terhidrolisis menjadi asam

salisilat. Salisilanilida memiliki aktivitas sebagai anti jamur, sedangkan

salisilmorfolida bersifat koleretik (Rudyanto, dkk, 2005).

Selain digunakan sebagai bahan utama pembuatan aspirin, asam salisilat

juga digunakan sebagai bahan baku obat yang menjadi turunan asam salisilat.

Misalnya asam salisilat yang dapat digunakan sebagai analgesik dan antipiretik

serta untuk terapi bagi penderita rematik akut (Daniel, dkk, 2011).
C. ALAT DAN BAHAN
- Alat
Alat yang dipakai dalam praktikum ini adalah :
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Spatula
4. Mortir dan stamper
5. Botol semprot
- Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. Larutan FeCl3
2. Tablet parasetamol
3. Parasetamol murni
4. Salisilamida (digunakan sampel berupa tablet Neozep Forte)
5. Natrium Salisilat
6. Aquades

- Uraian bahan
a. Parasetamol (Ditjen POM, 1979)
Namaresmi : Asetaminophenum
C8 H 9 NO2
RM/BM : /151,16
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak

berbau, rasa pahit.


Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian

etanol (95 %) P, dalam 13 bagian aseton P,

dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9

bagian propilenglikol p; larut dalam larutan

alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya.
Kegunaan : Sebagai analgetikum, antipiretikum.
b. Salisilamida (Ditjen POM, 1979)
Namaresmi : Salicylamidum
C7 H 7 NO 2
RM/BM : /137,14
Pemerian : Serbuk hablur, putih hamper tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95

%) P dan dalam propilenglikol P, agak sukar

larut dalam kloroform P dan dalam eter P,

mudah larut dalam larutan alkali.


Penympanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya.
Kegunaan : Sebagai analgetikum.
c. Natrium Salisilat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Natrii Salicylas
C7 H 5 NaO 3
RM/BM : /160,11
Pemerian : Hablur kecil atau bentuk sisik tidak

berwarna atau serbuk putih, tidak berbau atau

berbau khas lemah, rasa manis, asin, tidak

enak.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan laru tdalam 11

bagian etanol (95 %) P.


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari

cahaya.
Kegunaan : Sebagai antipiretikum, analgetikum.
d. Aquades (Ditjen POM, 1979)
NamaResmi : Aqua Destillata
H2O
RM/BM : /18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak mempunyai rasa.


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
e. Besi (III) Klorida (Ditjen POM, 1979)
Namaresmi : Ferros Chloridum
FeCl3
RM/BM : / 162,2
Pemerian : Hablur hitam kehijauan, bebas warna jingga

dari garam hudrat yang telah terpengaruh

oleh kelembapan.
Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi

berwarna jingga
D. PROSEDUR KERJA

- Digerus
Tablet Parasetamol
- Diambil sedikit (sepucuk spatula)
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3
Terbentuk warna biru pekat pada larutan

Paracetamol murni
- Diambil sedikit (sepucuk spatula)
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3

Terjadi warna biru mantap pada larutan

Tablet Neozep Forte


- Diambil sedikit (sepucuk spatula)
- dimasukkan ke dalam tabung

reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3

Terbentuk warna ungu pada larutan

Natrium salisilat

- Diambil sedikit (sepucuk spatula)


- dimasukkan ke dalam tabung

reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3

Terbentuk warna ungu pada larutan

F. PEMBAHASAN

Percobaan kali ini kita akan mencari tahu reaksi-reaksi khusus senyawa

yang mengandung C, H, O, N dengan memakai analisis kualitatif. Analisis

kualitatif adalah analisis untuk menentukan kadar (jumlah) absolut atau relatif dari

suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Analisis kualitatif

merupakan aplikasi prinsip-prinsip umum dan konsep-konsep dasar yang telah

dipelajari dalam kimia dasar. Analisis kualitatif senyawa obat membahas tentang

identifikasi suatu zat fokus kajiannya adalah unsure apa yang terdapat dalam suatu

sampel.
Bahan-bahan yang akan di cari tahu reaksi yang terjadi adalah paracetamol

murni, tablet paracetamol, natrium salisilat, dan salisilamida (sampel yang dipakai

adalah Tablet Neozep Forte).

Pertama, kita akan mengetahui reaksi khusus pada tablet paracetamol ,

caranya tablet paracetamol digerus sampai halus lalu diambil sebanyak ujungnya

spatula, lalu dimasukan ke tabung reaksi dan ditambahkan 1 pipet aquades supaya

larut. Kemudian ditambahkan 1 pipet larutan FeCl3. Hasil yang dapat diamati

adalah terjadi perubahan warna pada larutan, yakni berwarna biru pekat.

Kedua, kita akan mengetahui reaksi khusus pada paracetamol murni,

caranya paracetamol murni diambil sebanyak ujungnya spatula, lalu dimasukan ke

tabung reaksi dan ditambahkan 1 pipet aquades supaya larut. Kemudian

ditambahkan 1 pipet larutan FeCl3. Hasil yang dapat diamati adalah terjadi

perubahan warna pada larutan, yakni berwarna biru mantap.

Ketiga kita akan mengetahui reaksi khusus pada salisilamida, dalam

percobaan ini kita gunakan sampel tablet Neozep Forte. Caranya tablet Neozep

Forte digerus sampai halus lalu diambil sebanyak ujungnya spatula, lalu

dimasukan ke tabung reaksi dan ditambahkan 1 pipet aquades supaya larut.

Kemudian ditambahkan 1 pipet larutan FeCl3. Hasil yang dapat diamati adalah

terjadi perubahan warna pada larutan, yakni berwarna ungu.

Terakhir yang akan kita ketahui reaksi khusus yang terjadi pada larutan

adalah pada Natrium salisilat, caranya Natrium salisilat diambil sebanyak

ujungnya spatula, lalu dimasukan ke tabung reaksi dan ditambahkan 1 pipet


aquades supaya larut. Kemudian ditambahkan 1 pipet larutan FeCl3. Hasil yang

dapat diamati adalah terjadi perubahan warna pada larutan, yakni berwarna ungu.

Percobaan kali ini dipakai larutan FeCl3 karena punya sifat yang spesifik

yakni jika direaksikan dengan turunan salisilat (salisilamida dan natrium salisilat)

akan membentuk kompleks warna ungu dan turunan anilin (paracetamol) akan

membentuk kompleks warna biru-violet. Warna ungu pada salisilamida berasal

3+
dari ion F e yang bereaksi dengan salisilamida dalam air, begitu pula pada

natrium salisilat.

Sedangkan warna biru pekat dan biru mantap pada turunan anilin

3+
(paracetamol tablet dan paracetamol murni) berasal dari ion F e yang

bereaksi dengan paracetamol dalam air, begitu pula pada paracetamol tablet.

G. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah reaksi reaksi

senyawa yang mengandung senyawa C, H, O, N adalah terjadi perubahan warna

larutan dan terbentuk endapan.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014, Penuntun Praktikum Kimia Analisis 1, Universitas Halu Oleo,


Kendari.

Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan


RI, Jakarta.

Daniel, 2011, Sintesis 2-Hidroksi-N- Fenil-Benzamida Melalui Esterifikasi Asam


Salisilat Dilanjutkan Proses Amidasi dengan Fenilamina, Disampaikan
Pada Simposium Kimia Bahan Alam XIX (SimNas KBA 2011) 11-12
Oktober 2011 di Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman Samarinda.

Rachdiati, Henny, dkk, 2008, Penentuan Waktu Kelarutan Parasetamol Pada Uji
Disolusi, Nusa Kimia Journal, Vol. 8 (1).

Rudyanto, Marcellino, dkk, 2005, Sintesis N-Metilsalisilamida,N,N-


Dimetilsalisilamida dan Salisilpiperidida, Akta Kimindo, Vol. 1 (1).

R. Emran Kartasasmita, dkk, 2009, Penentuan Kadar Besi (II) Dalam Sediaan
Tablet Besi (II) Sulfat Menggunakan Metode Orto-Penantrolin, Jurnal
Kesehatan BTH, Vol. 1 (1).

Setiyowati, 2009, Validasi dan Pengembangan Penetapan Kadar Tablet Besi (II)
Sulfat dengan Spektrofotometri Visibel dan Serimetri Sebagai Pembanding
, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai