PERCOBAAN I
OLEH :
NIM : F1F113092
KELAS : FARMASI B
KELEMPOK : IV (EMPAT)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2014
REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N
A. TUJUAN
C,H,O,N.
B. LANDASAN TEORI
Suatu metode analisis terdiri atas serangkaian langkah yang harus diikuti
kadar (jumlah) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada di
besi (III) yang spesifik jika direaksikan dengan asam salisilat akan membentuk
l3
ditambah 1 tetes larutan FeC akan berwarna biru-violet (Anonim, 2014).
Obat yang bersifat analgesik (penahan rasa sakit/nyeri) dan anti piretik
masyarakat. Karena obat ini dapat berhasiat untuk menyembuhkan demam, sakit
kepala dan rasa nyeri. Umumnya obat yang bersifat analgesik dan antipiretik ini
mengandung zat aktif yang disebut asetaminofen atau lebih dikenal dengan nama
paracetamol. Obat ini beredar di masyarakat dalam berbagai sediaan, yaitu dalam
yang sama dengan asam salisilat tetapi tidak mudah terhidrolisis menjadi asam
juga digunakan sebagai bahan baku obat yang menjadi turunan asam salisilat.
Misalnya asam salisilat yang dapat digunakan sebagai analgesik dan antipiretik
serta untuk terapi bagi penderita rematik akut (Daniel, dkk, 2011).
C. ALAT DAN BAHAN
- Alat
Alat yang dipakai dalam praktikum ini adalah :
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Spatula
4. Mortir dan stamper
5. Botol semprot
- Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. Larutan FeCl3
2. Tablet parasetamol
3. Parasetamol murni
4. Salisilamida (digunakan sampel berupa tablet Neozep Forte)
5. Natrium Salisilat
6. Aquades
- Uraian bahan
a. Parasetamol (Ditjen POM, 1979)
Namaresmi : Asetaminophenum
C8 H 9 NO2
RM/BM : /151,16
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
Kegunaan : Sebagai analgetikum, antipiretikum.
b. Salisilamida (Ditjen POM, 1979)
Namaresmi : Salicylamidum
C7 H 7 NO 2
RM/BM : /137,14
Pemerian : Serbuk hablur, putih hamper tidak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol (95
cahaya.
Kegunaan : Sebagai analgetikum.
c. Natrium Salisilat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Natrii Salicylas
C7 H 5 NaO 3
RM/BM : /160,11
Pemerian : Hablur kecil atau bentuk sisik tidak
enak.
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan laru tdalam 11
cahaya.
Kegunaan : Sebagai antipiretikum, analgetikum.
d. Aquades (Ditjen POM, 1979)
NamaResmi : Aqua Destillata
H2O
RM/BM : /18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
oleh kelembapan.
Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi
berwarna jingga
D. PROSEDUR KERJA
- Digerus
Tablet Parasetamol
- Diambil sedikit (sepucuk spatula)
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3
Terbentuk warna biru pekat pada larutan
Paracetamol murni
- Diambil sedikit (sepucuk spatula)
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3
reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3
Natrium salisilat
reaksi
- dilarutkan dengan 1 pipet aquades
- ditambahkan 1 pipet FeCl3
F. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini kita akan mencari tahu reaksi-reaksi khusus senyawa
kualitatif adalah analisis untuk menentukan kadar (jumlah) absolut atau relatif dari
suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Analisis kualitatif
dipelajari dalam kimia dasar. Analisis kualitatif senyawa obat membahas tentang
identifikasi suatu zat fokus kajiannya adalah unsure apa yang terdapat dalam suatu
sampel.
Bahan-bahan yang akan di cari tahu reaksi yang terjadi adalah paracetamol
murni, tablet paracetamol, natrium salisilat, dan salisilamida (sampel yang dipakai
caranya tablet paracetamol digerus sampai halus lalu diambil sebanyak ujungnya
spatula, lalu dimasukan ke tabung reaksi dan ditambahkan 1 pipet aquades supaya
larut. Kemudian ditambahkan 1 pipet larutan FeCl3. Hasil yang dapat diamati
adalah terjadi perubahan warna pada larutan, yakni berwarna biru pekat.
ditambahkan 1 pipet larutan FeCl3. Hasil yang dapat diamati adalah terjadi
percobaan ini kita gunakan sampel tablet Neozep Forte. Caranya tablet Neozep
Forte digerus sampai halus lalu diambil sebanyak ujungnya spatula, lalu
Kemudian ditambahkan 1 pipet larutan FeCl3. Hasil yang dapat diamati adalah
Terakhir yang akan kita ketahui reaksi khusus yang terjadi pada larutan
dapat diamati adalah terjadi perubahan warna pada larutan, yakni berwarna ungu.
Percobaan kali ini dipakai larutan FeCl3 karena punya sifat yang spesifik
yakni jika direaksikan dengan turunan salisilat (salisilamida dan natrium salisilat)
akan membentuk kompleks warna ungu dan turunan anilin (paracetamol) akan
3+
dari ion F e yang bereaksi dengan salisilamida dalam air, begitu pula pada
natrium salisilat.
Sedangkan warna biru pekat dan biru mantap pada turunan anilin
3+
(paracetamol tablet dan paracetamol murni) berasal dari ion F e yang
bereaksi dengan paracetamol dalam air, begitu pula pada paracetamol tablet.
G. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah reaksi reaksi
Rachdiati, Henny, dkk, 2008, Penentuan Waktu Kelarutan Parasetamol Pada Uji
Disolusi, Nusa Kimia Journal, Vol. 8 (1).
R. Emran Kartasasmita, dkk, 2009, Penentuan Kadar Besi (II) Dalam Sediaan
Tablet Besi (II) Sulfat Menggunakan Metode Orto-Penantrolin, Jurnal
Kesehatan BTH, Vol. 1 (1).
Setiyowati, 2009, Validasi dan Pengembangan Penetapan Kadar Tablet Besi (II)
Sulfat dengan Spektrofotometri Visibel dan Serimetri Sebagai Pembanding
, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.