OLEH :
Nama : Ulandari
NIM : F1071131061
Kelompok : 3 ( tiga )
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
PRAKTIKUM 2
Peralatan Umum dan Khusus
A. PENDAHULUAN
Mengenali alat-alat yang ada di Laboratorium merupakan hal mutlak yang harus
dilakukan oleh praktikan sebelum memulai kegiatan praktikum secara keseluruhan. Hal ini
dikarenakan pada saat praktikum praktikan akan selalu berhubungan langsung dengan alat-alat
laboratorium dan akan menggunakannya secara terus menurus ,jika praktikan tidak mengetahui
alat-alat laboratorium tentu akan menjadi kendala dan akan sangat menghambat jalannya
praktikum. Begitu juga dengan bahan-bahan yang akan digunakan, praktikan harus mengetahui
bahan-bahan yang akan di jadikan sampel didalam praktikum tersebut, jangan sampai ada
praktikan yang tidak mengetahui bahan-bahan yang akan digunakan sebagai sampel dan pada
akhirnya akan menghambat kelancaran jalannya praktikum.
( Wilskin, 2000)
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui
tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk
mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium
dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada
pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu
volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar .
(Grover, 1979)
Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di
laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum,
pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pada dasarnya setiap alat memiliki
nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat
digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Dengan mengenal alat
dan bahan juga dapat melakukan tahapan demi tahapan demi tahapan dapat berjalan lancer
Mahasiswa akan diperkenalkan dan diajarkan macam dan cara menggunakan alat-alat
yang umum dipakai dalam praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium
adalah agar dapat diketahui fungsi maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut dengan baik
dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin.
Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula, data-data
yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang, selain itu dengan mempelajari
macam dan fungsi peralatan yang ada diharapkan mahasiswa akan mahir dan terampil dalam
penggunaan alat tersebut sehingga praktikum maupun penelitian akan berjalan dengan lebih
lancar.
( Setiawati, 2002).
Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan
mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaanpercobaan di
dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai,
tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-
sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan.
(Imamkhasani, 2000).
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus
lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan. Penggunaan dan
pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur murni, metode molekuler dan immunologis
memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada akhirnya berhasil membuat temuan-
temuan baru dibidang ilmu pengetahuan. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam alat-alat
yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka. Dikarenakan luasnya cakupan
laboratorium itu sendiri, maka laboratorium dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
pembagian ilmu saat ini, seperti Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Biokimia,
Laboratorium Mikrobiologi, dsb.
(Balbach ,1996)
Praktikum tentang Peralatan Umum dan Khusus bertujuan untuk mengetahui alat-alat yang
digunakan secara umum dan khusus serta mengetahui fungsi dari masing-masing alat.
Adapun masalah yang ada yaitu apa saja alat-alat yang digunakan secara umum dan
khusus dan bagaimana cara kita bisa menentukan bahwa alat tersebut tergolong kedalam alat-
alat yang digunakan secara umum dan alat-alat yang digunakan secara khusus?
B. METODOLOGI
Praktikum Teknik laboratorium yang berjudul Peralatan umum dan khusus ini
dilaksanakan pada hari Selasa, 22 April 2014 Pukul 07.00 WIB Selesai di Ruang Laboratorium
Pendidikan Biologi FKIP UNTAN. Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat-
alat yang akan di identifikasi baik itu fungsinya maupun tergolong alat umum atau alat khusus
seperti : Gelas ukur, gelas kimia, batang pengaduk, corong kaca, Erlenmeyer, tabung reaksi,
spatula, kaca arloji, pipet tetes, labu ukur, jarum oase, thermometer, botol reagen, bucher, pipet
ukur, pH meter, bak bedah, rak tabung reaksi,penjepit tabung reaksi, mortal dan alu, plat tetes,
kawat kasa, kaki tiga, Bunsen, klem, statif, crucible, penyikat tabung reaksi, cawan petri, corong
bucher, botol semprot, Crusible tang, respirometer, fotometer, neraca ohauss, alat bedah, hot
plate magnetic spirel, hot plate, neraca analitik, neraca digital, pipet bulb, objek glass, cover
glass, mikroskop, Centrifuge, Chumber, Oven, Likrotom, Shaker, Autoclave, Waterbath dan
Inkubator.
1. Hasil Pengamatan
2. Pembahasan
Peralatan umum adalah peralatan yang sering dijumpai pada saat praktikum di laboratorium.
Intensitasnya tinggi, rentan rusak dan tersedia dalam jumlah banyak. Berikut ini adalah alat-alat
umum yang digunakan di laboratorium:
1. Batang Pengaduk
Batang pengaduk berfungsi untuk mengaduk larutan atau bahan kimia yang direaksikan
atau dicampurkan di dalam alat gelas hingga menjadi homogen. Batang pengaduk
(spatula) terbuat dari kaca tahan panas. Bentuk batang pengaduk ini terbuat dari kaca
atau gelas berbentuk silinder dengan diameter sekitar 3 5 mm. Bagian pegangan yang
berbentuk silindris dan pada salah satu ujungnya dipipihkan (mendatar, tidak cekung)
dengan bentuk umumnya lingkaran. Batang pengaduk memiliki dua ukuran yaitu batang
pengaduk kecil dengan panjang batang silindris 15 cm, dan batang pengaduk besar
dengan panjang batang silindris sekitar 20 cm. Cara penggunaannya dengan cara
memegang bagian ujung batang pengaduk dan langsung mengadukkan ke bahan kimia.
Cara sterilisasinya yaitu dengan mencuci atau membilas dengan aquades dan alcohol agar
menjadi steril.
2. Corong pisah
Corong pisah berfungsi untuk membantu memasukkan bahan kimia didalam wadah dan
membantu proses penyaringan Corong pisah dikategorikan dalam peralatan umum karena
dapat membantu memasukkan berbagai jenis larutan ke dalam wadah yang bermulut
kecil serta dapat menyaring larutan. Corong pisah terbuat dari kaca dan terdiri dari tiga
ukuran yaitu kecil, sedang dan besar. Corong gelas kecil digunakan untuk memindahkan
larutan kurang dari 100 ml, sedangkan corong sedang untuk 100-500 ml dan yang besar
untuk larutan larutan yang lebih dari 500ml.
3. Tabung reaksi
Tabung reaksi berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Tabung reaksi terbuat
dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Tabung reaksi ini
berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlah sedikit. Tabung reaksi memiliki berbagai
ukuran seperti 10 x 75; 12 x 100; 16 x 150; 24 x 150 mm.
4. Kaca arloji
Kaca arloji merupakan alat yang terbuat dari kaca dan berukuran 76 mm, 100 mm, 150
mm. Kaca arloji berfungsi untuk meletakkan zat padat dan menutup bejana panas dalam
proses penguapan.
5. Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi merupakan alat yang terbuat dari kayu yang digunakan untuk
menyimpan dan mengeringkan tabung reaksi. Rak tabung reaksi memiliki ukuran yang
disesuaikan dengan ukuran tabung reaksi. Karena penggunaannya yang sering rak tabung
reaksi dapat dikategorikan sebagai alat umum.
6. Mangkuk penguapan
Bahan kimia dalam cawan akan mengalami penguapan ketika dipanaskan. Mangkuk
penguapan ini berfungsi untuk menguapkan zat.
7. Plat tetes
Plat tetes adalah alat yang terbuat dari porselen yang tebal yang terdiri atas 12 lubang cekung
yang berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlah yang sedikit. Cara menggunakan plat
tetes yaitu diletakan sample di plat, kemudian ditetesi dengan larutan indikator tertentu,
setelah itu akan terjadi perbuhan warna yang menunjukan indikasi pH.
8. Kawat kasa
Kawat kasa adalah alat yang terbuat dari kawat/logam yang berbentuk segi empat seperti
jaring. Kawat kasa yang dilapisi asbes ini akan menyebarkan panas Struktur seperti ini akan
memudahkan perataan panas saat praktikum yang menggunakan alat pemanas.
9. Kaki tiga
Kaki Tiga digunakan sebagai tungku, dimana diatasnya terdapat wadah bahan-bahan yang
dipanaskan di antara ketiga kakinya tempat untuk pemanasan.
Peralatan khusus adalah peralatan yang digunakan hanya untuk praktikum tertentu dan
produksinya terbatas. Pada praktikum ini peralatan khusus berjumlah 34 alat yaitu sebagai
berikut:
1. Labu ukur
Labu ukur dapat digunakan untuk mereaksikan larutan dalam jumlah tertentu. Labu ukur
tersedia dalam berbagai ukuran : 25ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, 2000 ml.
2. Gelas bucher
Gelas Bucher berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada
lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari kaca
tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL hingga 2
L.Gelas bucher digunakan untuk mereaksikan larutan dalam jumlah banyak.
3. Jarum oase
Jarum oase berfungsi untuk mengambil bakteri. Jarum oase memiliki ukuran diameter 0.5
mm, panjang: 150 mm.
4. Pipet ukur
Pipet ukur berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah tepat. Pipet ukur tersedia
dalam berbagai ukuran yaitu : 5 ml, 10ml, 25 ml.
5. Buret
Buret berfungsi untuk titrasi zat. Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium
berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia
digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan
presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki
akurasi sampai dengan 0,05 cm3 .
6. PH meter
Lumping dan alu digunakan untuk menghaluskan padatan yang kasar. Lumpang dan alu
terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan
dan mencampurkan padatan kimia.
9. Penjepit tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi ini memiliki fungsi yang sangat sederhana sekali,yakni untuk
menjepit tabung reaksi.
10. Bunsen
15. Crucible
Hot plate berfungsi untuk memanaskan dan mengaduk dengan prinsip magnet.
Neraca digital berfungsi untuk menimbang massa benda dengan keteletian menengah /tinggi.
22. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang bisa kita pakai untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik
yang terlihat sangat kecil menjadi lebih besar dari aslinya, sehingga kita bisa meng-
identifikasi benda tersebut dengan lebih tepat. Banyak sekali jenis mikroskop yang ada
sekarang ini, mulai dari yang paling sederhana sampai pada mikroskop elektron yaiut sebuah
mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang
menggunakan elektro statis dan elektro magnetis untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan
gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus
daripada mikroskop cahaya.
23. Bulb
Bulb digunakan untuk memipet larutan pada pipet ukur dan pipet gondok huruf S untuk
mengempeskan, huruf A untuk menyerap larutan dan huruf E untuk mengeluarkan larutan dari
pipet ukur.
24. Respirometer
28. Chamber
Mikrotom ini digunakan untuk mengiris sayatan specimen dan untuk menghitung preparat.
31. Shaker
34. Inkubator
Peralatan yang dikategorikan sebagai peralatan khusus dan umum maksudnya peralatan yang
sering dijumpai tapi bisa berfungsi untuk banyak kegiatan dan bisa juga hanya untuk fungsi
tertentu. Peralatan khusus dan umum dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Gelas ukur
Gelas ukur berfungsi untuk menentukan takaran larutan berbentuk solid/ larutan, sebagai
tempat penyimpanan sampel larutan sementata. Gelas ukur ada dua macam yaitu gelas ukur
dengan bibir dan tanpa bibir. Ukuran gelas ukur ini ada 1000mL, 500mL, 250 mL, 100 mL,
50mL, 25 mL dan 10 mL. Gelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur
takaran benda cair. Gelas ukur ini sering digunakan dalam dunia masak-memasak. Akan
tetapi, gelas ukur juga dipakai dalam percobaan kimia di laboratorium. Nah untuk
membedakannya, gelas ukur yang dipakai di laboratorium disebut dengan tabung kimia. Gelas
ukur untuk memasak bentuknya lebih menyerupai gelas. Hanya saja, bentuk bagian atasnya
lebih melebar dari bagian bawahnya. Sementara gelas ukur untuk percobaan kimia bentuknya
lebih menyerupai tabung. Karena itulah, disebut dengan tabung kimia. Umumnya, gelas ukur
terbuat dari bahan plastik dan gelas atau kaca. Selain baha pembuat, bentuk gelas ukur saat ini
juga lebih beragam.
2. Gelas kimia
Gelas kimia berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.
Gelas kimia berfungsi untuk mereaksikan zat dalam jumlah banyak dan mempermudah dalam
penuangan larutan dengan intensitas yang kecil. Bentuk dari gelas kimia adalah semua dengan
bibir. Ukurannya ada 200 mL,, 100 mL, 70 mL, dan 25 mL.
3. Erlenmayer
Erlenmeyer ini mempunyai fungsi untuk mengukur banyaknya zat cair yang akan
digunukan,baik yang berukuran 250 ml ataupun 500 ml. Erlenmeyer Digunakan dalam proses
titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan
untuk pembiakan mikroba Erlenmeyer tidak dapat digunakan utnuk menampung volumePipet
(pipette, pipettor, chemical dropper)Digunakan untuk memindahkan sejumlah cairan Pipet
tersedia untuk berbagai jenis penggunaan dengan berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet
dengan ukuran volume 1 hingga 1000 l dinamakan mikropipet (micropipettes), sedangkan
ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet (macropipettes).
4. Spatula
Spatula berfungsi untuk mengambil zat dalam bentuk padatan yang tidak dapat diambil
dengan tangan.
5. Pipet tetes
Pipet tetes ini mempunyai panjang sekitar 20 cm,dengan ujung pipet yang kecil agak
meruncing di tambah dengan sebuah lubang kecil pada ujung pipet,fungsi lubang tersebut
untuk mengelurkan zat cair (sampel yang berbentuk cairan).Fungsi umum pipet tetes ini
adalah untuk membuat suatu komposisi larutan atau untuk meneteskan air dalam ukuran yang
sangat keil sekali. fungsi pipet tetes adalah meneteskan air berukuran paling kecil kedalam
labu ukur/erlemanyer/pipet gondok dan lain sebagainya.
6. Sikat tabung reaksi
Cover glass memiliki fungsi untuk menutup preparat objek yang akan diamati.
Kelebihan peralatan umum adalah mudah dalam penggunaanya, bisa digani jika pecah
atau rusak karena mudah didapat. Tapi karena alat ini mudah pecah/rusak, diperlukan persediaan
alat yang banyak. Sedangkan, kelebihan peralatan khusus lebih tahan lama karena penggunaan
yang spesifik. Kelemahan dari peralatan khusus adalah jika alat ini rusak susah di cari karena
jumlahnya yang terbatas dan harganya yang mahal.
D. PENUTUP
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa alat-alat pada
laboratorium terbagi atas peralatan umum dan khusus. Alat-alat laboratorium sangatlah beragam
baik bentuk maupun fungsinya,oleh karena itu dengan dilakukan praktikum ini diharapkan agar
praktikan dapat mengenal dan mengetahui semua alat-alat yang ada dilaboratorium dan juga
praktikan bisa tahu fungsi dari masing-masing alat.
Praktikum dilakukan dengan lebih serius dan tidak main-main, sebaiknya pada setiap kali
praktikum dilakukan hanya satu kali percobaan agar lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Grover, Fred and Wallace, Peter. 1979. Laboratory Organization and Management.
London: Butterworths.
Wilkins,CK, M. H. Hosni. 2000. Heat Gain from Office Equipment. 42: 6: 33-44.