Anda di halaman 1dari 14

Sistem Distribusi kekayaan Islam Solusi Berantas Kemiskinan

di Indonesia
1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang kaya dengan berbagai
macam kekayaan alam, mulai dari hasil bumi yang seakan tiada
habisnya, tanah yang subur, laut yang luas, sumber air
melimpah, porsi panas bumi optimal, keindahan alam yang
eksotis dan berbagai macam kekayaan-kekayaan alam lain yang
membuat Indonesia ibarat gudang harta yang takkan pernah
habis. Pertambangan misalnya menurut data yang dirilis walhi
tahun 2004 menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 60 ladang
minyak , 38 diantaranya telah dieksplorasi, dengan cadangan
sekitar 77 juta miliar barel minyak dan 332 triliun kubik gas.
Kapasitas produksi sampai dengan tahun 2000 baru sekitar 0,48
miliar barrel minyak dan 2,26 triliun gas. hal ini memberikan
gambaran pada bahwa betapa kayanya negeri ini.
Jika kita menggunakan asumsi cateris paribus1 dengan
hanya melihat satu jenis barang tambang saja misalnya
katakanlah minyak. Maka jika kita asumsikan harga minyak flat
dengan harga 100 dolar per-barel maka jika kita hitung. 100
dolar kita kalikan dengan jumlah cadangan minyak yang tersedia
yaitu 77 miliar (77.000.000.000.) maka dapat kita bayangkan
dana yang didapatkan dari sektor ini saja dapat mencapai
$5.929.000.000.000 (lima triliun sembilan ratus dua puluh
sembilan milyar dolar Amerika), atau setara dengan RP

1 Cateris paribum adalah asumsi penyerdehanaan masalah yang

digunakan dalam ekonomi agar dapat memperhatikan pengaruh

variabel-variabel khusus dalam mempengaruhi fenomena-

fenomena ekonomi.
59.290.000.000.000.000 (lima puluh sembilan ribu triliun dua
ratus sembilan puluh milyar rupiah) dengan kurs rata-rata 10 ribu
rupiah atau jika dikurskan ke emas maka akan setara dengan
395.266.666,7 mayam emas (tiga ratus sembilan puluh lima juta
dua ratus enam puluh enam ribu enam ratus enam puluh enam
koma tujuh mayam). Maka bayangkan jika hal ini digabungkan
dengan kekayaan-kekayaan indonesia lainnya. Maka indonesia
dapat dikatakan negara yang terkaya didunia.
Namun miris melihat fakta yang terjadi dilapangan masih banyak
sekali masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, seakan
ketika melihat potensi potensi kekayaan Indonesia dan fenomena
kemiskinan ini, maka seakan-akan yang kita paparkan diatas
ibarat dunia dongeng yang tidak pernah terwujut sama sekali.
Hal ini tentunya tidak terjadi karna Indonesia tidak punya
kekayaan, atau karna sumber kekayaan yang dimiliki Indonesia
sedikit, tapi melainkan karna ada hal lain yang mengakibatkan
bencana sosial ini terjadi, salah satu faktor yang paling
berpengarauh adalah tidak adilnya sistem distribusi yang
diterapkan diIndonesia. Sehingga yang kaya semakin kaya dan
yang miskin semakin miskin.
Maka oleh sebab itu penulis terrmotivasi untuk membuat
tulisan sederhana ini dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya pengertian dan konsep distribusi dalam
Islam dan bagaimana kelebihan sistem distribusi Islam jika
dibandingkan dengan sistem distribusi yang umum dipakai di
Indonesia saat ini sehingga sistem distribusi yang digunakan
dalam ekonomi Islam layak secara rasional diaplikasikan di
Indonesia sebagai penyelesaian masalah kemiskinan yang tidak
berkesudahan.
2. Pembahasan
Pengertian Distribusi
Kata distribusi jika diterjemahkan secara leteral kedalam
bahasa arab menjadi kata wazzaa-yuwazziu-tauziun yang
berarti distribusi, dalam Al-Quran ada 3 tempat dalam surat yang
sama yang menyebutkan kata-kata ini, 2 tempat dalam bentuk
kata yang sama yaitu yuzau (surat Al-Namlu ayat 17 dan 83)
serata satu ayat dalam bentuk amr yaitu auzini
An-namlu ayat 17 dan 83, 19




17. dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin,
manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam
barisan).



83. dan (ingatlah) hari (ketika) Kami kumpulkan dari tiap-tiap
umat segolongan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok).






19. Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar)
Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku
ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan
untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-
hamba-Mu yang saleh".
Kata yuzauna adalah bentuk majhul dari kata yuwaziu
terjemahan literalnya adalah mereka diatur atau dibagi-bagi,
ketika kata aturan itu diucapkan tentu secara tidak langsung dia
mengandung dua makna yaitu peritah dan larangan hal ini
senada dengan apa yang disampaikan Qurasy Shihab dalam
menafsirkan kata yuzau ini, yaitu mengesankan ada petugas
yang mengatur-memerintah dan melarangserta menghalangi
adanya ktidak tertiban dan dengan demikian, semua terlaksana
dengan teratur serta tunduk penuh disiplin. Yang melanggar akan
dijatuhi sanksi oleh komandannya.2
Sedangkan kata auzini penulis menemukan perbedaan
penerjemahan, Al-Quran digital menerjemahkan kata ini, berilah
aku ilham sedang terjemahan Qurasy Shihab adalah berilah
aku kemampuan jika ditelah kedua terjemahan ditas memiliki
implikasi masing-masing yang akan sangat berpengaruh nanti
ketika mengartikan distribusi itu sendiri, kemampuan adalah
hasil dari usaha dan ilham atau hasil salah satu dari keduanya,
sedangkan ilham adalah proses untuk mendapatkan kemampuan
atau salah satu jalan untuk mendapatkan kemampuan. Jadi
kemampuan adalah hasil, ilham adalah salah satu jalan
mendapatkan hasil, penulis secara pribadi lebih condong memilih
terjemahan berilah aku kemampuan karna penulis menilai jika
auziuni ini diterjemahkan berikan aku ilham maka ini sifatya
normaatif artinya bukan untuk melakukan kegiatan bersyukur
sebagaimana dimaksud ayat tersebut melainkan hanya dalam
tatanan memahami secara teoritis, tapi jika anugrahilah aku
kemampuan, maka hal ini menunjukkan kedua element dari sisi
normati dan aplikatif masuk kedalamnya. Sehingga tujuan dari

2 Qurasy shihab, tafsir al misbah jilid 9, hal 422, penerbit lentera

hati, jakarta 2012


kata ini yaitu agar nabi Sulaiman AS pandai dalam bersyukur
baik secara normatif mupun praktis tercapai.
Adapun Menurut Al-Biqai kata ini merupakan permohoan
dari nabi sulaiman. Kiranya Allah menganugrahkan kepada beliau
dorongan untuk bersyukur, sekaligus pencegahan dari segala
yang bertentangan dengan kesyukuran itu, yang mengikat
hingga tidak terlepas atau luput dari diri beliau walau sesaatpun.
Bisa jugamasih menurut Albaiqai-kalimat itu bermakna
membutuhkan, senang, dan tertarik, sehingga penggalan ayat ini
berarti; jadikanlah aku membutuhkan rasa syukur, senang dan
tertarik melakukannya. Pemahaman ini didasarkan oleh Al-Baiqai
dari makna lafaz-lafaz yang dibentuk oleh ketiga huruf kata ini
yakni: wau, zai, dan ain. Sedangkan Sayyid quthub memahami
kata auziini dalam arti : himpunlah seluruh totalitasku, anggota
badanku, perasaanku, lidahku, kalbuku, kalimat-kalimatku,
redaksi yang kuungkap, amal-amal dan arah yang kutuju-
himpunlah semua itu-himpunlah semua kemampuanku, yang
awal bergabung dengan yang akhir, dan yang akhir bergabung
dengan yang awal, semua untuk kugunakan mensykuri nikmat
yang kau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku.
Makna-makna diatas adalah makna kebahasaan dari kata
auzini.3
Jadi dapat kita pahami bahwa distribusi menurut perspektif Al-
Quran adalah pembagian atau pengaturan yang didalamnya ada
bentuk kesyukuran atas nikmat Allah SWT, atau jika kita kaitkan
dengan harta maka distribusi merupakan bentuk pembagian atau
pengaturan harta seseorang atau negara untuk orang lain oleh

3 Qurasy shihab, tafsir al misbah jilid 9, hal 426, penerbit lentera

hati, jakarta 2012


badan-badan tertentu sebagai bentuk kesyukuran kepada Allah
SWT.
Menurut kamus bahasa Indonesia distribusi diartikan
sebagai pembagian, penyaluran, pengiriman kepada beberpa
orang atau kebeberapa tempat.4 Dalam kamus ekonomi distribusi
dimaksudkan sebagai pembgaian barang-barang keperluan
sehari-hari oleh pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk
dan sebgainya.5
Dari beberapa definisi diatas tentu dapat kita ambil kesimpulan
bahwa definisi distribusi dalam Islam lebih luas maknanya
ketimbang definisi konvensional dalam islam definisi distribusi ini
meliputi aspek filosofis dan normatif, akan tetapi makna
distribusi dalam pengertian normal hanya bersifat normatif
praktis.

Prinsip-Prinsip sistem Distribusi Islam.


Diantara perbedaan-perbedaan fundamental yang ada
dalam sistem distribusi Islam dan sistem lain diluar Islam adalah
prinsip-prinsipnya, yang merupakan dasar philosofisnya yang
kemudian berkembag dalam bentuk-bentuk teknis, paling tidak
ada empat prisip yang ada dalam sistem distribusi Islam seperti
yang di ulas oleh Isra Ahmadsyah sebagai berikut:

1. Prinsip Ketauhidan
Tauhid (keesaan Allah SWT)6 adalah pilar fundamental dalam
sistem distribusi Islam, dipembahasan sebelumnya penulis telah
menguraikan bahwa distribusi menurut Islam adalah bentuk
4 KBBI

5 Kamus ekonomi

6 Isra ahmadsyah
pembagian atau pengaturan harta seseorang atau negara untuk
orang lain oleh badan-badan tertentu sebagai bentuk kesyukuran
kepada Allah SWT, hal ini sesuai dengan prinsip pertama dalam
pembahasan ini yakni tauhid, syukur juga representatif dari
prinsip tauhid, karna jika kualitas ketauhidan dalam diri
seseorang itu lemah maka kesyukuran tidak akan berwujut.
Dunia dan seluruh isinya adalah milik Allah SWT dimana
seluruh harta dan kekayaan, kepemilikan, sumber-sumber alam
adalah milik Allah secara mutlak. Oleh karna itu seluruh manusia
harus beraktifitas dalam mngupayakan sumber-sumber kekayaan
ini sesuai dengan kehendak ilahi. Manusia hanya diberikan hak
sebagai khalifah (pengusaha) untuk mengoptimalkan sumber itu
dan harus mampu mempertanggung jawabkan usahanya 7.
Termasuk juga dalam hal distribusi harta.

2. Khilafah (vicegerency)
Kewenagan manusia didunia hanyalah sebagai pengelola
segala macam isi alam semesta untuk memenuhi kebutuhan
manusia untuk dapat beribadat kepada Allah dengan nyaman
dan tenang.
Indikasi ini terlihat dari bebereapa ayat Al-Quran berikut:





ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
7 ibid
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui." (al-baqarah:30)





dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi
dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang
lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat
siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(al-anam;165)




Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.
Barangsiapa yang kafir, Maka (akibat) kekafirannya menimpa
dirinya sendiri. dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain
hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan
menambah kerugian mereka belaka.(fathir:39)
Dalam mentafsirkan kata khalifah quraisy shihab dan beberapa
pendapat ulama yang dikutip olehnya dalam tafsir Al-Misbah 8
setuju bahwa pada prinsipnya khalifah adalah pengganti Allah
untuk menjalankan kehendak-kehendak Allah dimuka bumi,
bukan karna Allah tidak mampu melainkan untuk memberi
8 Tafsir Al-Misbah, jilid 1 hal 172, jilid 3 hal 768, jilid 11 hal 82.
penghargaan kepada manusia dalam hal ini sebgai khalifah.
Kaitannya dengan distribusi, dalam menjalankan prinsip-prinsip
distribusi Islam sesuai dengan kedudukannya sebagai pelaksana
tugas management harta yang secara mutlak milik Allah,
haruslah sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah SWT tanpa
terkecuali, agar semua manusia dapaat merasakan keberadaan
harta tersebut dengan merata. Dan adil, sehingga tidak ada
harta yang hanya terkonsentrasi pada satu orang saja layaknya
seperti sistem ekonomi kapitalisme.

3. Adalah (justice)
Islam sangat menekankan keberadaan keadilan dalan setiap
transaksi muamalah, bahkan lebih dari itu keadilan juga salah
satu misi utama diutusnya nabi








25. Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami
dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami
turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi
itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. (Al-Hadid)
Lebih jauh lagi bahkan Islam telah meletakkan keadilan itu dekat
dengan taqwa.9










8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (al-maidah)
Dalam ayat diatas jelas bahwa dalam mendistribusikan kekayaan
haruslah berpegaang kepada prinsip-prinsip keadilan, jangan
sampai hanya karna sentimen-sentimen pribadi kemudian kita
menafikan konsep keadilan ini.

Instrumen Distribusi Harta dalam Islam.

9Isra
Ketika berbicara sebuah kebijakan dalam sistem ekonomi,
apaun sitem ekonomi tersebut. Maka untuk melaksanakan
kebijakan yang dimaksud harus ada model real yang dapat
direalisasikan. Islam pun ketika berbicara sistem distribusi harta,
telah menyediakan model real tentang bagaimana dan dengan
apa sistem ini harus dijalankan, dalam bab ini penulis akan
membahas salah satu instrumen distribusi harta dalam islam
yaitu zakat, disampin masih banyak instrumen-instrumen lain,
seperti shadaqah, infak, dan waqaf. Tapi penulis mengfukoskan
pada zakat saja dikarenakan zakat adalah perintah wajib yang
mau tidak mau harus dilaksanakan oleh seorang muslim yang
telah mencapai syarat-syarat tertentu.

zakat.
Secara bahasa zakat didefinisikan berkembang, dan
bertambah10. Al-Quran menggunakan kata-kata zakat dan
turunannya untuk beberapa definisi, seperti suci, hal ini
disebutkan dalam Al-Quran surat As-syam ayat 9

9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Kemudian disebutkan juga dalam surat Al-Alaa ayat 14

14. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri
(dengan beriman),
Kadang zakat ini juga secara langsung Allah sebutkaan
sebagai bentuk transaksi pemberian harta dari satu orang ke
orang lain

10 Wahbah az-zuhaili, fiqh wa adillatuhu, jilid 3, darul fikri, jakarta

2011, hal 164.




43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku'.
Dalam ayat lain Allah juga menggandingkan penggunaan
kata shdaqah dengan zakat, shadaqah sebagai pekerjaan dan
zakat (penyucian diri) sebagai tujuan.



103. ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi
Maha mengetahui.
Sehingga jelaslah bahwa, zakat ini adalah kewajiban
agama kepada orang muslim berupa pemberian sebagian harta
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu kepada orang-orang
khusus yang telah ditentukan dengan tujuan untuk
membersihkan harta dan jiwa. Zakat ini mempunyai 2 dimensi,
yaitu dimensi ketuhanan atau theosentris atau hablum
minanallah dan dimensi sosial, antroposentris, atau
hablumminannass.
Kelebihan sistem zakat dibandingkan dengan sistem
distribusi harta lainnya adalah zakat mendorong agar harta yang
menjadi objek zakat itu produktif. Hal ini dikarenakan bagi tiap
orang yang telah mengeluarkan zakat Allah SWT menjanjikan
pahala yang besar, sehingga sisi naluri keagamaan seseorang
muslim yang taat dia akan berusaha mencara harta hingga
sampai pada nisabnya, sehingga jika analisis dari sisi ekonomi
hal ini tidak akan mematikan inisiatif untuk terus berproduksi,
tapi hal sebaliknya terjadi pada pajak, dari sisi analisis ekonomi,
pajak akan mengurangi antusiasme prudusen dalam
memproduksi barang dikarenakan ada paksaan agar hasil jerih
payah mereka diberikan kepada negara secara cuma-cuma tanpa
adanya keuntungan yang real dan secara langsung mereka
peroleh.
Adapun badan-badan (organ) yang bertanggung jawab
dalam mendistribusikan zakat ini adalah baitul mal, orang-orang
didalam baitul mal tersebutlah yag mengelola zakat ini dengan
managemen yang telah diatur dalam hukum Islam meliputi,
kemana, bagaimana, kepada siapa, harta itu akan dibagikan. Jadi
tujuan luhur dari zakat yaitu untuk menciptakan keadilan dalam
menikmati rahmad Allah SWT dapat dirasakan oleh seluruh
element masyarakat.

3. penutup
Kesimpulan.
Sistem ditribusi dalam islam adalah tata cara
mendistribusikan harta sebagai ungkapan rasa syukur terhadapa
pemberian sang pencita berkaitan dengan harta. Adapun
kelebihan sistem yang ditawarkan Islam ini adalah mendorong
agar manusia lebih produktif dalam mencari atau
mengembangkaan harta serta tidak akan mematikan
antusiasisme produsen karna Allah menjanjikan pahalaa yang
besar bagi para pembayar zakat.

Saran
Dengan melihat berbagai macam kelebihan yang dimiliki oleh
sistem distribusi Islam maka merupakan suatu kewajiban bagi
kita selaku umat Islam agar dapat beralibh dari sistem distribusi
konvensional yang cenderung tidak adil kepada sistem yang
lebih baik dan adil, serta lebih mensejahterakan banyaak orang.

Anda mungkin juga menyukai