Paparan Deputi Sarpras Bappenas - Konreg PU 2015 PDF
Paparan Deputi Sarpras Bappenas - Konreg PU 2015 PDF
PRIORITAS PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR 2016
DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA BAPPENAS
21 APRIL 2015
TAHAPAN PEMBANGUNAN DAN ARAHAN KEBIJAKAN RPJPN
2005-2025
(2010-2014)
(2015-2019)
(2020-2025)
RPJMN 1
RPJMN 2
RPJMN 3
RPJMN 4
yang adil dan pengembangan saing kompetitif berbagai bidang dengan
demokratis dan yang kemampuan ilmu perekonomian menekankan
tingkat kesejahteraan dan teknologi serta berlandaskan terbangunnya struktur
rakyatnya meningkat penguatan daya keunggulan sumber perekonomian yang
saing perekonomian daya alam dan sumber kokoh berlandaskan
daya manusia keunggulan kompetitif
berkualitas serta di berbagai wilayah yang
kemampuan IPTEK yang didukung oleh SM
terus meningkat. berkualitas dan berdaya
saing.
Slide - 2
VISI, MISI dan NAWACITA (Agenda Prioritas)
Slide - 3
Dengan Visi, 7 Misi dan 9 Nawa Cita Presiden,
yang dituju adalah Indonesia yang:
4
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban
INFRASTRUKTUR DASAR
Meningkatkan akses Air Minum Layak 100%
DIMENSI Meningkatkan akses Sanitasi Layak 100%
PEMBANGUN Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan 0 Ha
AN MANUSIA
INFRASTR
UKTUR
KETAHANAN PANGAN KONEKTIVITAS
Pembangunan dan Peningkatan KE-PU-AN Meningkatkan Kondisi mantap
Jaringan irigasi air permukaan , jalan nasional mencapai 98%,
air tanah dan rawa 9,89 Juta Ha DIMENSI jalan provinsi 75% dan jalan
DIMENSI
Rehabililtasi jariangan irigasi SEKTOR
PEMERATAAN kabupaten 65%
permukaan, air tanah dan rawa UNGGULAN
DAN
Pengembangan jalan nasional
KEWILAYAHAN
3,01 Juta Ha sepanjang 45.592 km
Pembangunan dan Peningkatan Pembangunan jalan baru
irigasi tambak 304,75 Ribu Ha sepanjang 2.650 km
Pembangunan 49 Waduk Pengembangan jalan tol
sepanjang 1.000 km
6
TARGET BESAR
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
KE-PU-AN
7
TARGET OUTCOME INFRASTRUKTUR DALAM RPJMN 2015-2019
TERKAIT BIDANG KE-PU-AN
KONEKTIVITAS
Kemantapan Jalan Nasional 94% 98 %
Waktu Tempuh Rata-Rata (Koridor Utama) 2.6 Jam / 100 Km 2.2 Jam / 100 Km
KETAHANAN AIR
Slide - 8
PEMBANGUNAN 65 WADUK DALAM MENCAPAI TARGET
KETAHANAN AIR
=Kawasan Lindung
=Kawasan Konservasi
Sumber: Kementerian PU, 2015(diolah)
1. Pembangunan waduk baru (serta pemanfaatannya untuk irigasi, air baku, dan listrik) akan berdampak pada
perubahan fungsi lahan (contoh: perubahan kawasan lindung menjadi kawasan produksi).
2. Di sisi lain, perubahan fungsi lahan (di hulu) akan berdampak langsung terhadap keberlanjutan fungsi
waduk, terutama di pulau Jawa.
PEMBANGUNAN 49 WADUK BARU DAN KETAHANAN AIR
100 118,6
50
51,44
0
2014 2019
Pembangunan/
Peningkatan Kapasitas/Daya peningkatan 1
Tampung Air (miliar m3/tahun) juta ha layanan
20,0 jaringan irigasi
15,0 3.2 19,0 Rehabilitasi 3 juta
10,0
ha jaringan irigasi
5,0 15,8
- Pembangunan 49 Waduk
2014 2019
Percepatan
pemanfaatan
sumber daya
Pembangunan flood management di 33 WS air sebagai
Peningkatan rata-rata kapasitas desain sumber energi
pengendalian Banjir menjadi 10 100 tahun listrik (PLTA)
DAS YANG AKAN DIPULIHKAN 2015-2019
1. DAS Citarum
2. DAS Ciliwung
3. DAS Cisadane
4. DAS Serayu
5. DAS Solo DAS Moyo
6. DAS Brantas
RENCANA PEMBANGUNAN JALAN TOL 2015-2019
Status :
HGH Sumatera Fase 1 beroperasi pada tahun 2019, sedangkan fase lainnya pada tahap persiapan penyusunan dokumen
FS/Basic Design/ROW Plan, AMDAL, LARAP, DED dan pengadaan tanah
Pembangunan jalan bebas hambatan di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Bali dalam tahap persiapan, berupa penyusunan studi
jaringan jalan dan dokumen kesiapan lainnya.
Total kebutuhan anggaran untuk pembangunan jalan tol adalah sebesar Rp128.727,11 Milyar.
Target :
Trans Jawa dan Non-Trans Jawa direncanakan akan beroperasi pada tahun 2019
PANJANG STATUS 2014 TARGET
NO PULAU 2015 2016 2017 2018 2019
(KM) SELESAI TIDAK 2015-2019
1 Sumatera 496.19 - 496.19 1.23 16.81 38.52 73.52 44.92 174.99
2 Jawa 1,348.81 256.18 1,092.63 123.78 67.78 173.19 327.08 83.93 775.75
3 Kalimantan 99.02 - 99.02 - 19.80 29.71 29.71 19.80 99.02
4 Bali 9.70 9.70 - - - - - - -
5 Sulawesi 39.00 - 39.00 - - 11.70 27.30 - 39.00
TOTAL 1,992.72 265.88 1,726.84 125.01 104.39 253.12 457.61 148.65 1,088.76
TARGET TARGET TARGET
NO RUAS NO RUAS NO RUAS
2015-2019 2015-2019 2015-2019
A. Trans Jawa 3 Akses Tanjung Priok 16.67 23 Pasirkoja-Soreang 10.57
1 Cikampek-Palimanan 37.78 5 Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran 14.19 24 Pekanbaru-Kandis-Dumai 47.25
3 Pejagan-Pemalang 57.50 6 Kunciran-Serpong 11.19 28 Sunter-Rawa Buaya-Batuceper 20.23
4 Pemalang-Batang 39.20 7 Serpong-Cinere 10.14 29 Sunter - Pulo Gebang 9.45
5 Batang-Semarang 75.00 8 Cinere-Jagorawi 10.44 32 Kayu Agung - Palembang - Betung 28.24
6 Semarang-Solo 49.69 9 Cimanggis-Cibitung 25.39 33 Balikpapan-Samarinda 99.02
7 Solo-Ngawi 76.30 10 Cibitung-Cilincing 34.02 SUB TOTAL B 608.45
8 Ngawi-Kertosono 87.02 11 Depok-Antasari 17.23 TOTAL 1,088.76
9 Kertosono-Mojokerto 9.90 12 Bekasi-Cawang-Ku Melayu 21.04
10 Mojokerto-Surabaya 17.40 13 Bogor Ring Road 5.20
11 Gempol-Pasuruan 21.13 14 Ciawi-Sukabumi 18.36
12 Pasuruan-Probolinggo 9.39 15 Gempol-Pandaan 1.56
SUB TOTAL A 480.31 19 Medan Binjai 15.80
B. Non Trans Jawa 20 Palembang-Indralaya 22.00
1 Cileunyi-Sumedang-Dawuan 32.14 21 Manado-Bitung 39.00
2 Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 61.70 22 Pandaan-Malang 37.62
Slide - 12
RENCANA PEMBANGUNAN
PENGUSAHAAN JALAN
JALAN TOL 1.000 KM
TOL SELANJUTNYA
2 1
11
3
4
5
6
7 9
8
10
*) dalam proses tender
**) proyek prakarsa
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Ruas Medan- Medan-Binjai Pekanbaru- Palembang- Kayuagung- Bakauheni- Serpong-Balaraja *) Pasirkoja- Cileunyi- Pandaan- Manado-
Kualanamu-Lubuk
Pakam-Tebing
Tinggi *)
Kandis-Dumai Indralaya Palembang-
Betung **)
Terbanggi
Besar JALAN TOL PRIORITAS Soreang Sumedang-
Dawuan
Malang Bitung
Panjang (km) 61,8 15,80 135,00 22,00 111,65 150,00 30,00 10,57 58,50 37,62 39,00
Biaya 6,277 2,295 17,347 2,313 13.298 17.389 5.177 1.786 10.033 2.968 2,166
Investasi
(Rp. Milyar)
Biaya Tanah 441 116 974 156 410 1,033 1.751 696 1.295 294 365
(Rp. Milyar)
Status Pengadaan Persiapan Pengadaan Pengadaan Persiapan Persiapan Pengadaan tanah Pengadaan Pengadaan Pengadaan Pengadaan
tanah (81,36%) pengadaan tanah Tanah Pengadaan pengadaan (Seksi I Serpong- tanah tanah tanah tanah oleh
& tahap tanah (7,72%) (13,89%) tanah tanah Legok 10 km (38,11%) (28,58%) & (14,90%) Pemda
pelelangan sudah bebas)& konstruksi (33%)
persiapan Slide - 13
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KE-PU-AN UNTUK MENDUKUNG
PELABUHAN, BANDARA, KEK, KAWASAN INDUSTRI, DAN PARIWISATA
14
Dukungan Infrastruktur untuk Pembangunan
Kawasan Industri
KAWASAN INDUSTRI TELUK BINTUNI KAWASAN INDUSTRI LANDAK-KALBAR
KAWASAN INDUSTRI SEIMANGKE
KIM
POWER
STATION PENGELOLAAN
AIR
BERSIH
MEDIA
CENTER
INOVATION
CENTER
KANTOR
MANAJEMEN
PERKANTORAN
EXHIBITION
CENTER PERKANTORAN
FUEL
STATION
AREA
KIM
KOMERSIAL
II
CONVENTION
CENTER
PARKIR PERDAGANGAN
ANGKUTAN
KARYAWAN
MEDICAL
CENTER SARANA
PERIBADATAN
PERUMAHAN
COMMUNITY
CENTER
I
PUSAT
PENGEPAKAN
07
PEMAKAMAN
INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
INDUSTRI
KARET
INDUSTRI
KARET
INDUSTRI
KARET
ANEKA
INDUSTRI
ANEKA
INDUSTRI
ANEKA
INDUSTRI
ANEKA
INDUSTRI
PEMADAM
KEBAKARAN
INDUSTRI
SEDANG
INDUSTRI
SEDANG
INDUSTRI KARET
INDUSTRI KECIL MENENGAH
ANEKA INDUSTRI
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
PERUMAHAN
INDUSTRI
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
INDUSTRI
BESAR
BESAR
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
COMMUNITY CENTER
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
PUSAT INOVASI
MEDIA CENTER
CONVENTION CENTER
EXHIBITION CENTER
AREA KOMERSIAL
PERDAGANGAN
MEDICAL CENTER
PENGELOLAAN PEMADAM KEBAKARAN
LIMBAH
KERING
IPAL
POWER STATION
FUEL STATION
PENGELOLAAN AIR BERSIH
IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
PUSAT PENGEPAKAN
15
Kebutuhan Pendanaan INFRASTRUKTUR
RPJMN 2015-2019
dalam Rp Triliun
SEKTOR APBN1 APBD BUMN2 Swasta3 Total 1 Dukungan pendanaan APBN yang
Jalan 340.0 200.0 65.0 200.0 805.0 diharapkan
2 Dukungan pendanaan BUMN yang
Kereta Api 150.0 - 11.0 122.0 283.0
Perhubungan Laut4 498.0 - 238.2 163.8 900.0 diharapkan.
3 Kemampuan maksimal swasta
Perhubungan Udara 85.0 5.0 50.0 25.0 165.0
melalui percepatan kerjasama
Darat (termasuk ASDP) 50.0 - 10.0 - 60.0
pemerintah dan swasta termasuk
Transportasi Perkotaan5 90.0 15.0 5.0 5.0 115.0
business to business
Ketenagalistrikan6 100.0 - 445.0 435.0 980.0 4 Kenaikan karena pertambahan
Energi (Migas) 3.6 - 151.5 351.5 506.6 komponen tol laut serta biaya rutin
Teknologi Komunikasi dan 5 Alokasi tersebut terdiri untuk
12.5 15.3 27.0 223.0 277.8
Informatika
kegiatan Angkutan Perkotaan
Sumber Daya Air 275.5 68.0 7.0 50.0 400.5
Berbasis Rel dan Jalan.
Air Minum dan Limbah 227.0 198.0 44.0 30.0 499.0 6 Kemampuan PT PLN hanya sekitar
Perumahan 384.0 44.0 12.5 87.0 527.5 250 T, selebihnya memerlukan
TOTAL INFRASTRUKTUR 2,215.6 545.3 1,066.2 1,692.3 5,519.4 PMN
Persentase 40.1% 9.9% 19.3% 30.7% 100%
RPJMN
RPJMN RPJMN Kenaikan
No Kementerian/ Lembaga 2015 -2019
2005 -2009 2010 -2014 2010 - 2019
(Indikatif)
1 Pekerjaan Umum 123.006,0 398.784,61 657.733,80 64,9%
2 Perhubungan *) 57.123,0 188.046,94 494.045,00 162,7%
3 Perumahan Rakyat 2.585,0 22.622,92 0,00 -100,0%
4 ESDM 27.990,0 83.991,35 97.306,10 15,9%
5 Kominfo 9.529,0 21.795,20 23.696,40 8,7%
6 BPLS 2.294,0 8.054,20 4.523,80 -43,8%
7 Basarnas - 9.116,51 10.339,10 13,4%
8 BPWS - 1568,8 1437,8 -8,4%
9 LPP RRI - 2872,7 1511,7 -47,4%
10 LPP TVRI - 2806,3 2350,6 -16,2%
Total Infrastruktur 221.929,0 739.659,53 1.292.944,30 74,8%
Slide - 17
RPI2JM Sebagai Alat Koordinasi dan Sinkronisasi
Prioritas Pusat (RPJMN) dan Daerah
PERAN BAPPENAS
Melakukan Koordinasi Nasional Penyusunan RPI2-JM
Indentifikasi arahan spasial mengacu Pada : Mengindentifikasi dan Menetapkan Kegiatan-Kegiatan Dalam
Rencana Tata Ruang Nasional dan Wilayah
1 ARAHAN SPASIAL Dokumen RPI2-JM Berdasarkan Kesesuaian dengan:
Rencana Pembangunan Wilayah Dalam Buku III
RPJMN 2015 1. Agenda dan Sub Agenda Nawacita
Rencana Induk Sektroral 2. Arah Kebijakan Pembangunan Bidang
3. Strategi Pembangunan Bidang
Indentifikasi Prioritas Program Infrastruktur mengacu 4. Rencana Induk Sektoral
Pada : 5. RPJMD Propinsi, Kab/Kota
PRIORITAS PROGRAM
Sasaran, Arahan dan Strategi Pembagunan 6. Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria)
2 INFRASTRUKTUR Infrastruktur dalam Buku II RPJMN 2015 7. Waktu Penyelesaian Tahun 2019
NAS/PROV/KAB/KOTA Sasaran, Arahan dan Strategi Pembagunan Melakukan Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan-Kegiatan
Infrastruktur dalam RPJMD Propinsi dan Kab/kota Prioritas dalam Dokumen RPI2-JM
PERAN KL
Melakukan pemuktahiran draft daftar kegiatan RPI2JM dengan
3 memperhatikan dan mengindentifikasi:
Melakukan integrasi arahan spasial pengembangan
1. Kesesuaian Kewenangan
RENCANA TERPADU wilayah dengan program prioritas pembangunan
infrastruktur di provinsi dan/atau kabupaten/kota. 2. Kondisi Eksisting Kegiatan
3. Kebutuhan Pembiayaan
4. Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria)
5. Perkiraan waktu pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan
SINKRONISASI Penyerasian program prioritas pembangunan
6. Indentifikasi dukungan pemerintah daerah yang dibutuhkan
4 Melakukan indentifikasi kegiatan yang akan diusulkan berdasarkan
PROGRAM infrastruktur dari aspek lokasi, waktu, dan kebutuhan
indikatif pembiayaan. kesesuaian dengan:
1. Agenda dan Sub Agenda Nawacita
2. Arah Kebijakan Pembangunan Bidang
3. Strategi Pembangunan Bidang
IDENTIFIKASI SUMBER Mengidentifikasian bentuk atau wujud pembiayaan
4. Rencana Induk Sektoral
5 PEMBIAYAAN penganggaran RPI2-JM. 5. Kewenangan
PEMBANGUNAN 6. Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria)
7. Waktu Penyelesaian Tahun 2019
Melakukan Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan-Kegiatan
Prioritas dalam Dokumen RPI2-JM
PELAKSANAAN Inisiasi pelaksanaan RPI2-JM ke dalam penganggaran
PERAN PEMERINTAH PROVINSI
6 PEMBANGUNAN publik tahunan, yaitu Kementerian/Lembaga, SKPD,
atau pembiayaan kerjasama (dengan swasta) Melakukan koordinasi pembahasan kegiatan RPI2-JM di daerahnya
bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
Mengindentifikasi dan mengkonfirmasi dukungan pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan RPI2-JM di daerahnya.
PRIORITAS INFRASTRUKTUR
DALAM RKP 2016
19
TEMA RKP 2016
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur
untuk Meletakkan Fondasi Pembangunan
yang Berkualitas
20
KEBUTUHAN PENDANAAN INFRASTRUKTUR 2016
300,00
22
Dimana ada gula SIAPKAH INSINYUR KITA
MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL?
disitu ada semut... BISAKAH KITA MENJADI TUAN RUMAH
DI NEGERI SENDIRI?
Creative Financing, seperti PPP, Hibah, DAK, dan Sumber pendanaan lain di luar APBN.
Perkuatan Koordinasi dengan Donor untuk mengantisipasi permasalahan tata kelola
Proyek PHLN (NOL Proyek, dll)
Perkuatan Kerjasama antara Pusat dan Pemda baik dalam Pendanaan maupun kebijakan
lainnya.
Perkuatan DAK Infrastruktur (Transportasi, Sumberdaya Air, Perumahan, dan Air Minum
dan Sanitasi) baik untuk penanganan Jalan provinsi, kabupaten/kota dan non status serta
rehabilitasi jaringan irigasi, air minum dan sanitasi melalui peningkatan alokasi dan
fokus pada upaya mendukung prioritas nasional.
24
Hal-Hal yang menjadi perhatian:
25
TERIMA KASIH
26
LAMPIRAN
27
28
29
30
31
32
33