Anda di halaman 1dari 17

TUGAS CTITICAL JURNAL REPORT

Judul jurnal : Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02
Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara
(Dosen Pengampu : Dr. Aman simaremare,
M.Pd.)

DIAH HAFIZHOTUL HUSNA


8166182012
B1 Pendidikan Dasar
Teori Belajar dan Permasalahan Belajar di Dikdas.
semester 2 (dua)

PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Yang mana berkat
rahmat, taufik, dan hidayahnya. Penulis dapat menyelesaikan tugas critical jurnal
report dengan Mata Kuliah teori belajar dan permasalahan belajar di dikdas.
Dengan dosen pengampu bapak Dr. Aman Simaremare , M.Pd. Dimana critical
jurnal report ini berjudul Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02
Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

Critical jurnal report ini dikritik dengan mengenakkan sumber jurnal


lainnya sebagai pendukung pengkritikalnya. Yang termasuk dengan penelitian
tindakan kelas dengan menelaah teori belajar brunner terhadap simetri lipat dari
pelajaran matematika.Judul ini dapat mengetahui bagaimana memahami konsep
dari teori belajar yang dikemukakan bruner pada mata pelajaran matematika pada
materi simetri lipat.

Mungkin di dalam critical book report ini memiliki kekurangan dalam


materi. Oleh sebab itu, kami meminta saran dan kritik kepada pihak manapun
terkhusus untuk Dosen. Demikianlah kiranya, semoga makalah ini bermanfaat dan
berguna bagi pembaca.

Medan, maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

LAMPIRAN Jurnal........................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Informasi Biografi Penulis............................................................... 1

BAB II. PENGANTAR ................................................................................ 2

2.1. Pembahasan Secara Umum .............................................................. 2

BAB III. PEMBAHASAN ........................................................................... 4


3.1. Intisari jurnal .................................................................................... 4

3.2. Analisis Isi jurnal............................................................................... 7

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 9

4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 9

4.2 Saran................................................................................................. 9

Daftar Pustaka ............................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Informasi biografi penulis


Adapun penulis dari jurnal yang berjudul Penerapan Teori Bruner Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di
Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara pada vol3 yang
ber ISSN 2354-614X yang diterbitkan oleh Jurnal Kreatif Tadulako Online
dengan lebih kurang 14 halaman yang dipaparkan oleh Dewi lestari yaitu
Mahasiswa Program Guru yang membuat karya ilmiah Dalam rangka Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Beliau membuat
sebuah jurnal yang berisikan penelitian PTK (penelitian tindakan kelas). Dengan
menerapkan teori belajar dari brunner dengan menggunakan mata pelajaran
matematika denagan materi simetri lipat. Pada suatu sekolah dasar yang ada
dikabupaten mamuju utara.

1
BAB II

PENGANTAR

2.1. Pembahasan Umum

Belajar merupakan sesuatu yang kompleks yang terjadi pada semua orang
dan langsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan ) hingga
liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah
adanya perubahan tingkah lakunya dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotorik) maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif). Dalam
pelaksannanya perlu memahami teori belajar yang berkaitan dengan proses
belajar.

Penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik


sangatlah penting bagi guru dalam upaya mewujudkan pembelajaran yang efektif,
efisien, dan optimal. Dengan menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik setidaknya guru dapat memperoleh manfaat sebgai
berikut :

1. Guru dapat memahami apa dan bagaimana sebenarnya proses belajar itu
terjadi pada diri peserta didik sehingga guru dapat mengambil tindakan
pendagogiek dan educatif yang terdapat bagi penyelenggaraan
pembelajaran.
2. Guru dapat memilih dan menggunakan pendekatan, strategi ,metode dan
teknik pembelajaran yang luwes, variatif. Dan efektif dalam pelaksanaan
pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

2
3. Guru dapat mewujudkan kinerja yang efektif dan optimal pada petugas
kompetensi menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran.

Bruner (Pitajeng, 2006: 27) berpendapat bahwa belajar matematika


adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang
terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika. Siswa harus menemukan
keteraturan dengan cara mengutak-atik benda-benda yang berhubungan dengan
keteraturan intuitif yang sudah dimiliki siswa. Dengan demikian siswa dalam
belajar, harus terlibat aktif mentalnya. Ini menunjukkan bahwa materi yang
mempunyai suatu pola atau struktur tertentu akan lebih mudah dipahami dan
diingat siswa. Dalam hubungannya dengan pelajaran simetri lipat, bruner
menyatakan bahwa cara terbaik bagi siswa untuk mulai belajar konsep dan prinsip
di dalam simetri lipat adalah dengan mengkonstruksikan sendiri konsep dan
prinsip tersebut.
Lanjut menurut Bruner (Aisyah, 2007: 6) menyatakan untuk menjamin
keberhasilan belajar, guru hendaknya jangan menggunakan penyajian yang tidak
sesuai dengan tingkat kognitif siswa. Bruner menjelaskan bahwa pengetahuan itu
dapat diinternalisasikan dalam pikiran, maka pengetahuan itu dapat dipelajari
dalam tiga tahap yaitu:
1. Tahap Enaktif
Pada tahap ini pengetahuan dipelajari secara aktif dengan menggunakan benda-
benda konkret atau situasi nyata.
Misalkan Kita ingin mengenal konsep simetri lipat, kita dapat menggunakan
sebuah kertas karton berbentuk sebuah bangun datar yang dibagi menjadi dua
bagian sama besar dan sama bentuknya.
2. Tahap Ikonik

3
Pada tahap ini pengetahuan dipresentasekan dalam bentuk bayangan visual atau
gambar yang menggambarkan kegiatan konkret yang terdapat pada tahap enaktif.
3. Tahap Simbolik
Pada tahap ini pengetahuan dipresentasekan dalam bentuk simbol-simbol.

Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam kegiatan
di kelas, di sekolah maupun di luar sekolah. Untuk menggambarkan hasil belajar
yang dicapai siswa, maka diadakan suatu proses penilaian seperti tes hasil belajar.
Tes hasil belajar dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan siswa
setelah melakukan proses belajar mengajar. Gagne (Elvin, 1999:11)
mengemukakan 3 (tiga) komponen yang dapat ditinjau dari hasil belajar,
yaitu kemampuan : (1) Kognitif (pengetahuan) berhubungan erat dengan
perubahan tingkah laku meliputi kemampuan pemahaman pengetahuan serta
melibatkan kemampuan dalam mengorganisasi potensi berpikir untuk dapat
mengolah stimulus sehingga dapat memecahkan permasalahan yang mewujudkan
dalam hasil belajar; (2) Afektif (sikap) berhubungan erat dengan perubahan
tingkah laku itu sendiri yang diwujudkan dalam perasaan; (3) Psikomotor
(keterampilan) berhubungan erat dengan perubahan tingkah laku pada ranah
kognitif, hanya saja kemampuan kognitif, hanya saja kemampuan kognitif lebih
tinggi, karena kemampuan yang dimiliki tidak hanya mengorganisasikan berbagai
stimulan menjadi pola yang bermakna berupa keterampilan dalam memecahkan
masalah.
sehingga dari apa yang ingin di smapaikan penulis sangat relevan pada
teori brunner memiliki 4 tahapan yang apabila dicocokkan dengan pelajaran
matematika teori simetri lipat sangat cocok dan ada garis lurus yang melatar
belakangi kearah sana. Denagn menggunakan teori brunner penulis memaksudkan
tujuannya adar permasalahan yang terjadi pada pelajaran matematika yang biasa
nya sulit untuk dipecahkan oleh sebagian siswa kini hal itu terelakkan. Dengan
pemanfaatan teori brunner pada pembelajaran siswa lebih merasa terbantu hal ini
dapat dilihat dari hasil siklus pada penelitian ini yang mana siklus dilakukan
sebanyak dua kali. Pada hasil siklus pertama hasil pembelajaran tidak begitu

4
efektif maka dilakukan refleksi setelah itu dilakukan silus keduan yang mana hasil
belajar nampak signifikan perbedaannya denagn menggunakan teori belajar dari
brunner ini.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Intisari jurnal dan Perbandingan Sumber lain.


Pada jurnal ini membahas tentang teori belajar brunner yang didalam nya
dikaitkan dengan mata pelajaran matematika yang bermateri simetri lipat pada
anak kelas v. Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian yang berazaskan
PTK (penelitian tindakan kelas) yang dilakukan si sekolah dasar. Dengan dua
siklus perlakuan . dan terjadi 4 tahapan siklus pada penelitian ini yaitu Setiap
siklus terdiri dari empat tahap yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggar
yaitu rencana, tindakan, observasi dan refleksi.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV semester II (genap) SDN 02
Makmur Jaya Kecamatan Tikke Raya Kabupaten Mamuju Utara Provinsi
Sulawesi Barat yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 22
siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mengerjakan
soalsoal simetri lipat yang diberikan melalui tes akhir setiap tindakan dan hasil
observasi yang memuat tentang aktivitas kegiatan pembelajaran, baik yang
berkaitan dengan guru (peneliti) maupun yang berkaitan dengan siswa.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ada dua yaitu teknik analisa
data kuantitatif dan teknik analisa data kualitatif. Indikator kinerja dalam
penelitian adalah persentase ketuntasan belajar klasikal, penelitian dikatakan
berhasil jika daya serap individu memperoleh nilai minimal 65 dari skor ideal dan
ketuntasan klasikal minimal 80% dan indikator data kualitatif indikator ini dapat
dilihat dari analisis observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru. Penelitian ini
dinyatakan berhasil jika aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik
atau sangat baik.
Adapun langkah dari penelitian PTK ini yaitu Tindakan ini berlangsung dua
siklus. Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran
yang diperlukan yang meliputi: (a) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

6
pembelajaran. Rencana pembelajaran didesain sesuai dengan tahap teori belajar
Bruner yang meliputi : (1) tahap enaktif, (2) tahap ikonik, dan (3) tahap
simbolik.(b) Menyusun LKS, (c) Menyusun tes hasil belajar. Tes hasil belajar
disusun dalam bentuk soal uraian untuk mengukur hasil belajar siswa,
(d) Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas
siswa serta alat peraga yang akan dipergunakan.
Setelah itu masuk kedalam Langkah-langkah pelaksanaan tindakan adalah: (a)
pada Kegiatan Awal, Mengawali tindakan pembelajaran ini peneliti mengucapkan
salam, berdoa dan mengecek kehadiran siswa, kemudian menyampaikan topik
yang akan dipelajari yaitu menggambar bangun datar dan menentukan sumbu
simetrinya. Setelah itu peneliti menyampaikan indikator yang ingin dicapai.
Untuk mengaktifkan
pengetahuan prasyarat siswa, (b) Kegiatan Inti, Pada kegiatan inti peneliti
melaksanakan pembelajaran sesuai tahap teori belajar Bruner yaitu;
(1) Tahap Enaktif; Peneliti membagikan alat peraga dan LKS kepada
masingmasing
kelompok, sebagai petunjuk untuk melakukan percobaan pada siklus I. LKS yang
digunakan pada kegiatan ini adalah LKS dengan materi simetri lipat dan
bentuknya. Sebelum memperagakan peragaan-peragaan pada LKS terlebih dahulu
peneliti memberikan penjelasan materi simetri lipat dengan menggunakan alat
peraga berupa kertas/karton yang kemudian digunting dan dilipat menjadi dua
bagian yang sama besar.
(2) Tahap Ikonik; Pada tahap ini ditunjukkan gambar yang sesuai dengan alat
peraga yang diberikan atau menggambar alat peraga yang ditampilkan oleh
peneliti. Setelah siswa mencoba mencari berbagai cara untuk mengetahui
banyaknya lipatan yang dihasilkan oleh persegi tersebut. Selanjutnya siswa
menggambar banyaknya garis putus-putus yang dihasilkan oleh lipatan tersebut
yang membagi dua bagian yang sama besar.
(3) Tahap Simbolik; Pada tahap ini peneliti mengarahkan siswa untuk
menggunakan simbol-simbol. Pada awalnya siswa mengalami kesulitan untuk

7
untuk menentukan banyaknya simetri lipat pada gambar bangun datar yang
merekabuat. Setelah melalui penjelasan dari peneliti dengan memberikan contoh
peragaan akhirnya siswa dapat menggunakan sumbu simetri untuk menentukan
banyaknya simetri lipat pada bangun datar. Setelah itu , Proses belajar mengajar
dilanjutkan dengan (c) Kegiatan Akhir. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah memberikan tes akhir tindakan siklus II untuk mengukur kemampuan
siswa, setelah diadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan teori Bruner.
Selama pelaksanaan tindakan, dilaksanakan observasi terhadap aktivitas siswa
saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Observasi aktivitas guru dan siswa dilakukan oleh (observer) teman
sejawat peneliti yaitu guru kelas IV di SDN 02 Makmur Jaya. Selanjutnya semua
hasil observasi ini dievaluasi untuk mengetahui ketepatan prosedur pelaksanaan
tindakan. Hasil observasi dievaluasi dan direfleksikan. Refleksi di akhir siklus
pertama yang dilakukan oleh peneliti dan observer adalah untuk mencermati
dampak negatif dan dampak positif
tindakan pada siklus pertama dan digunakan sebagai bahan perbaikan perencanaan
tindakan siklus kedua.
Adapun hasil dari penelitian ini yaitu Penggunaan pembelajaran
dengan model pembelajaran Bruner dalam penelitian ini menggunakan strategi
melalui tiga tahapan kegiatan yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Strategi
ini dipilih karena dipandang dapat mengoptimalisasikan interaksi semua unsur
pembelajaran. Penerapan teori Bruner dalam pembelajaran dapat menjadikan
siswa lebih mudah dibimbing dan diarahkan. Adapun tahapan dalam teori Bruner
sebagai berikut: 1) tahap enaktif; pada tahap ini pengetahuan dipelajari secara
aktif dengan menggunakan benda-benda konkret atau dengan menggunakan
situasi nyata, 2) tahap ikonik; pada tahapa ini Berdasarkan hasil observasi
aktivitas guru pada siklus I diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 79%
dengan kategori cukup. Pada siklus II diperoleh persentase nilai rata-rata aktivitas
guru sebesar 98% dengan kategori sangat baik, ini menunjukkan kenaikan
aktivitas guru pada tiap pertemuan. Berdasarkan persentase nilai rata-rata aktivitas
guru siklus I dan siklus II menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan.

8
Kenaikan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II disebabkan karena guru terus
berusaha untuk meningkatkan motivasi dan bimbingan kepada siswa dengan
berbagai perlakuan agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini yaitu Berdasarkan hasil tes
akhir tindakan pada setiap siklus, ditemukan bahwa penerapan teori Bruner dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal simetri lipat. Hal ini
dapat ditunjukkan berdasarkan analisis tes akhir setiap tindakan. Bardasarkan data
yang diperoleh pada Siklus I ketuntasan belajar secara klasikal dengan jumlah
siswa yang tuntas 16 orang dari 22 orang dengan persentase nilai rata-rata sebesar
73% dan persentase daya serap klasikal yang diperoleh sebesar 72%. Hal ini
masih jauh dari harapan peneliti yaitu dengan ketuntasan klasikal mencapai 80%.
Berdasarkan data tersebut, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II
persentase ketuntasan belajar secara klasikal diperoleh sebesar 95% dan
persentase daya serap klasikal yang diperoleh sebesar 84%. Hal ini sudah sesuai
dengan harapan peneliti yaitu dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 80%.
Ini menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus. Berikut
adalah grafik peningkatan hasil belajar siswa tiap siklus berdasarkan tes formatif.
Jika kita lihat dari sumberlain yaitu jurnal yang membahas mengenai teoti
belajar yang berbeda yaitu seperti apda jurnal yang berjudul REFLEKSI TEORI
BELAJAR BEHAVIORISTIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM yang ditulis oleh
Izzatur Rusuli yang merupakan mahasiswa STAIN Gajah Putih Takengon Aceh
Tengah, Jln Yos Sudarso, No 10 Kec. Bebesan Kab. Aceh Tengah Takengon pada
vol 8 halaman 38-64 bahwa setiap teor belajar memiliki karakteristik yang cocok
denagn sebuah mata pelajaran yang ingin kita ajarkan. Oleh sebab itu teori
brunner jika diterapkan pada mata pelajaran matematika denagn materi simetri
lipat sangat relevan diterapkan
berhubungan Pembelajaran ini cukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar karena dapat mengubah kebiasaan siswa belajar yang hanya mendengarkan
dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir.

9
3.2. Analisis isi jurnal
Adapun analisis yang dapat kita lihat dari jurnal diatas dengan beberapa hal yang
terkait dalam jurnal yaitu pada jurnal yang berjudul Penerapan Teori Bruner
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat
di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara yang ditulis
oleh Dewi lestari yaitu Mahasiswa Program Guru yang membuat karya ilmiah
Dalam rangka Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tadulako. Denagn penelitian yang berasaskan PTK. Dimana Penelitian PTK
merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru
didalam kelas. Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian riset-
tindakan-riset-tindakan yang dilakukan secara siklus dalam rangka memecahkan
masalah , sampai masalah itu terpecahkan. PTK merupakan suatu penelitian yang
tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung ,
sehingga proses pembelajaran yang selama itu terjadi adanya kekeliruan , maka ketika
dilakukan PTK kekeliruan itu sudah dapat ditemukan cara perbaikannya akhirnya
kekeliruan tersebut diperbaiki dan tidak diulangi kembali dalam proses belajar
mengajar. Dari uraian diatas dapat kita lihat bahwa Penelitian denagn PTK
merupakan penelitian yang dapat ditandai dengan adanya siklus pada tiap
pelaksanaannya. Siklus merupakan perlakuan yang diberikan ketika hasil yang dilihat
tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh setelah dilakukannya refleksi sebelumnya.
Pada jurnal ini sudah dilakukannya tahapan inii tahapan yang menunjukkan dari
siklus tersebut. namun, jika kita amati strategi yang dilakukan untuk membuat teori
brunner ini dilakukan denagn maksimal belum terlihat jelas yaitu pada pembahasan
metode. Pada pembahasan metode hanya mengatakan bahwa penelitian ini
menggunakan penelitian yang memakai teori belajar brunner dan penelitian ini
berasaskan PTK. Pada jurnal ini juga mengaplikasikan dari model kennis dan tc
tanggar yang mana dalam langkah nya ada observasi, refleksi dan tindakan. Yang
mana sebenarnya pada penelitian PTK hal-hal itu memang harus dilakukan.
Rangkaian dari langkah mengobservasi, refleksi, dan melakukan tindakan ptu
merupakan rangkaian kegiatan dari siklus itu senditi jadi tidak harus di buat model tc
tangger dan model kemmis. Pada jurnal ini yang membahas tentang penelitian yang
berasaskan PTK harusnya memberikan tips agar kesalahan yang dibuat peneliti-

10
peneliti berikutnya tidak terjadi kesalahan yang sama dalam meneliti. Pada jurnal ini
karaktristik dari teori belajar dan kelebihan dan kekurangan teori belajar ini tidak
disertakan dalam jurnal padahal, sebagai pembaca kita harus mengetahui dasar dari
apa teori belajar brunner itu dapat kita terapkan dikehidupan nyata kita dan dengan
peserta didik yang seperti apa yang cocok dilakukannya.
Dalam jurnal ini tidak dilengkapi penelitian yang relevan yang dapat
pembaca jadikan acuan untuk menggunakan teori belajar brunner kedepannya
nanti seperti apa baiknya. Dalam penelitian ini strategi pembelajaran tampak tidak
jelas dalam penguraiannya. Oleh sebab itu perlu adanya kejelasan dalam
penerapkan strategi yang ingin diterapkan pada penelitian ayng berbaur PTK ini.

Dalam jurnal ini angket yang harus diisi oleh guru tidak tampak untuk
melihat keaktifan siswa sehingga pembaca tidak terlalu paham dalam
penyampaian gagasannya. Tindakan yang harusnya dilakukan dalam PTK juga
masig terlihat kaku penerapannya dalam jurnal ini contohnya ketika anak yang
membuat benda konkrit pada sistem abstrak. Walaupun pada kenyataannya itu
merupakan bentuk adri tahapan teori belajar brunner.

Adapun kelebihan dari jurnal ini yaitu :

1. Pada jurnal ini hasil sangat signifikan terlihat dengan adanya diarram
yang terlihat

2. Bahasa yang digunakan oleh penelis mudah untuk dipahami

3. Penjelasannya sangat singat dan padat namun melengkapi keseluhan


nya

4. Pada sistematika penulisan jurnal ini sudah cukup baik denagn bahasa
dan penjelasan yang runtut

5. Daftar pustaka yang dilampirlan sudah cukup banyak,sehingga dapat


disimpulkan diambil dari banyak referensi sumber lain.

11
Adapun kekurangan dari jurnal ini yaitu :

1. Pada awal halaman depan jurnal ini tidak melampirkan alamat email
penulis sehingga dari sudut biografinya tidak lengkap.

2. Jurnal ini membhas tenatng penelitian PTK yang didalamnya terdapat


penelitian yang teranalisis per individu bukan universal sehingga perlu
dilampirkan nilai anak yang diuji denagn kenaikan nilainya per setiap
siklus.

3. Pada jurnal ini strategi pembelajaran yang dijelaskan tidak begitu jelas.

4. Harusnya pada tiap siklus perlakuan yang diberikan terhadap anak


berbeda walupun pada tujuan nya sama.

5. Pada jurnal ini karaktristik dari teori belajar brunner tidak terlihat jelas
pada perlakuan dari tiap siklus.

6. Pada saran jurnal harusnya diberikan tips ataupun cara yang harus
dilakukan ileh peneliti berikutnya untuk meminimalisisr kesalahan
yang mungkin terjadi dilakukan pada penelitian yang menggunakan
teori belajar brunner ini.

BAB IV

12
PENUTUP

4.1 Kesimpulan dan saran

Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu pada jurnal ini peneliti sudah
dapat memberitahukan maksud dan tujuan dari penulisan jurnal ini. Pelaksanaan
yang dilakukan pada jurnal ini pada umumnya sudah berjalan denagn maksimal.
Teori belajar brunner sangat relevan bila diterapkan pada pembelajaran
matematika denagn materi simetri liapt ini. Karna langkah-langkah dari teori
brunner tersebut jika kita kaitkan enagn matematikan terkait simetri lipat cocok
diterapkan. Dan hasil belajar mereka terlihat semangat dan memiliki nilai yang
baik dari pada sebelumnya. Teori bealajar brunner memiliki efektifitas yang baik
dalam perilakunya. Namun strrategi dan model belajar yang diterapkan dengna
menggunakan teori belajar ini harus jelas adanya. Agar hasi yang dicapai[un
maksimal sesuai yang diharapkan.

adapun saran yang dapat diberikan pada jurnal ini yaitu jurnal yang baik
adalah jurnal yang jelas data dan tujuan dilakukannya penelitian, terkait itu
karakteristik dan prosedurnya pun harus jelas. Dalam jurnal ini dapat disebutkan
segalanya namun tidak begitu jelas sehingga pembaca harus menelaah lagi dari
hal-hal terkait yang dimaksudkan.

DAFTAR PUSTAKA

13
Mardianto. 2014.psikologi pendidikan. Medan : Perdana Publishing.

Cicih dan Dirman.2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajar yang


Mendidik. Jakarta : Rineka Cipta.

Istarani.2013.Penelitian Tindakan Kelas. Medan : CV.Iscom Medan

14

Anda mungkin juga menyukai