PENDAHULUAN
Peternakan babi merupakan subsektor yang srategis dan penting dalam bidang
perekonomian masyarakat di Bali. Peranan ini dapat dilihat dari fungsi produk peternakan
babi sebagai penyedia protein hewani dan juga sebagai sarana keagamaan bagi masyarakat di
Bali. Oleh karena itu usaha peternakan babi di Bali memiliki prospek yang cukup baik
protein hewani mengakibatkan meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh masyarakat itu
sendiri.
di Bali menjadi semakin populerdan terus berkembang. Hal tersebut dikarenakan selain
sebagai objek pariwisata, pulau Bali merupakan tempat yang tepat untuk para wisatawan
yang mengkonsumsi olahan yang berasal dari daging babi, seperti sate lilit, iga bakar babi
dan babi guling. Sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan yang datang ke Bali,
mengakibatkan meningkatnya permintaan daging babi oleh rumah makan maupun hotel yang
menyediakan olahan dari daging babi. Dengan demikian, peternakan babi di Bali memiliki
prospek yang cukup baik, sehingga masyarakat di Bali memiliki peluanguntuk terus
mengembangkan usaha peternakan babi yang telah dijalankannya. Agar kebutuhan konsumen
akan produk peternakan yang berasal dari ternak babi dapat terpenuhi.
Babi adalah ternak momogastrik yang memiliki konversi yang baik terhadap pakan.
Dibandingkan ternak potong lainya, babi termasuk salah satu ternak potong yang dipelihara
1
untuk diternakkan karena ternak babi memiliki kecepatan pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan ternak potong lainya. Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi suatu ternak. Selain genetik, pakan pakan termasuk faktor yang
sangat penting dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas ternak babi, baik secara
kualitas maupun kuantitas dari pakan yang diberikan. Ternak babi sangat baik dalam
mengkonversi pakan yang diberikan dan merubahnya di dalam tubuh menjadi daging dan
lemak. Namun pada peternakan babi di Bali, pemeliharaan babi masih sangat tradisional.
Babi yang dipelihara diberikan pakan berupa daun ubi jalar, daun talas, batang pisang yang
ditambahkan dedak padi, bekatul serta ransum komersial. Kualitas pakan yang rendah dengan
kadar serat yang tinggi tersebut, akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dari ternak babi
yang dipelihara. Dengan meningkatnya permintaan daging babi oleh rumah makan maupun
hotel karena meningkatnya pula kunjungan wisatawan ke Bali, maka peternak babi di Bali
berinovasi untuk dapat memproduksi babi secara maksimal. Salah satu cara untuk dapat
meningkatkan produktivitas dari babi yang di pelihara adalah dengan cara menambahkan
Seperti yang diketahui, starbio merupakan salah satu sumber probiotik yang banyak
dijumpai dikalangan masyarakat yang dikemas dalam bentuk kering, karena starbio
merupakan probiotik anaerob hasil pengembangan bioteknologi pakan yang terdiri dari
mikroba proteolitik, selulitik, lignolitik, lipolitik, dan nitrogen fiksasi non simbiosis yang
memecah protein serta lemak (Sjofjan, 2010). Dengan adanya mikroba yang memiliki sifat
seperti diatas, maka pemecahan bahan makanan dalam saluran pencernaan ternak untuk dapat
diserap kedalam tubuh ternak menjadi maksimal, serta nutrien yang terkandung di dalam
bahan pakan dapat dimanfaatkan dengan baik. Menurut Anonymous, (1999) yang
menyatakan bahwa probiotik merupakan pakan aditif berupa mikroba hidup yang dapat
2
meningkatkan keseimbangan dan fungsi pencernaan hewan inang, memanipulasi mikroflora
produktivitas ternak. Menurut Jin et al.(1997) yang menyatakan bahwa mikroba yang
digunakan sebagai probiotik harus memiliki sifat-sifat yakni dapat bertahan hidup selama
persiapan sampai produksi pada skala industri, stabil dan tetap hidup dalam jangka waktu
yang lama.
Starbio yang ditambahkan di dalam ransum akan memecah nutrien yang terkandung
dalam ransum menjadi nutrisi secara enzematis atau melalui sintesa protein mikroba dan
langsung dapat diserap oleh tubuh ternak (Zaenudin, 1995). Dalam prosesnya starbio yang
ditambahkan ke dalam ransum akan memfermentasi bahan penyusun ransum selama masa
penyimpanan oleh mikroba, sehingga ransum yang terfermentasi kandungan nutrisinya akan
meningkat. Hal tersebut dikarenakan ransum yang diberikan tambahan starbio memperoleh
nutrisi tambahan berupa protein mikroba yang berasal dari mikroba yang dijadikan sebagai
fermentor. Mikroba yang digunakan dalam starbio bersifat dorman, dimana mikroba yang
telah memfermentasi bahan penyusun ransum selama masa penyimpanan akan kembali
merombak bahan penyusun ransum yang tidak tercerna seperti serat kasar di dalam saluran
pencernaan ternak yakni dalam lambung. Dengan adanya mikroba pemecah serat kasar
tersebut maka nutrisi yang terkandung dalam serat kasar dapat dimanfaatkan untuk proses
Di dalam dunia peternakan dimensi tubuh luar ternak digunakan sebagai penduga berat
badan ternak. Semakin tinggi produktivitas suatu ternak maka dimensi tubuh luar ternak juga
akan meningkat, karena dimensi tubuh luar ternak dapat digunakan untuk mengetahui
produktivitas suatu ternak. Dikalangan masyarakat peternak, dimensi tubuh luar yang biasa
digunakan untuk menduga berat badan ternak adalah lingkar dada. Oleh sebab itu dengan
Semakin tinggi atau lebar dimensi tubuh luar ternak maka akan semakin bagus. Karena
dengan dimensi tubuh luar yang lebih besar, secara ekonomis peternak lebih diuntungkan
mengingat semakin besar dimensi tubuh luar suatu ternak maka berat badan dari ternak
tersebut juga akan meningkat. Akan tetapi pengaruh penambahan starbio dalam ransum
belum di ketahui secara pasti terhadap dimensi tubuh luar dan berat badan babi. Oleh karena
itu, untuk mengetahui pengaruh penambahan starbio dalam ransum terhadap dimensi tubuh
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah perbedaan dimensi tubuh
luardan berat badan babi Landrace persilangan yang diberikan tambahan starbio sebanyak
0,25% ke dalam ransum, dibandingkan dengan babi Landrace persilangan yang diberikan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dimensi tubuh luar dan
berat badan babi Landrace persilangan yang diberikan tambahan starbio sebanyak 0,25% ke
dalam ransum, dengan babi Landrace persilangan yang diberikan ransum tanpa tambahan
starbio.
1.4 Hipotesis
Adapun hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini ialah, penambahan starbio
sebanyak 0,25% dalam ransum dapat meningkatkan dimensi tubuh luar dan berat badan babi
Landrace persilangan.
4
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi,
tentang bagaimana pengaruh pemberian starbio sebanyak 0,25% dalam ransum terhadap