Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PLASENTA PREVIA

A. Kasus
Ny. Ellin, 36 tahun, G5P3A1. Klien sering mengeluh keluar flek-flek darah sedikit-
sedikit sejak usia kehamilan 3 bulan, pada awalnya klien tidak menghiraukan hal
tersebut. Setelah bertambahnya usia kehamilan, darah yang keluar semakin banyak.
Sehingga klien memberitahu suaminya dan suaminya langsung mengantarkan Ellin
untuk kontrol. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan warna darah yang keluar kehitaman
dank lien tidak merasakan nyeeri yang sangat saat darah tersebut keluar. Tekanan
darah 100/60 mmHg, HR 80x/menit, turgor baik, capillary refill >3 detik. Setelah
ditanya saat berhubungan badan biasanya darah lebih banyak keluar. Setelah
dilakukan pemeriksaan USG didapatkan letak plasenta berada dibawah dan menutupi
jalan lahir sebagian. Pasien didiagnosis plasenta previa. Disarankan untuk tirah baring
sampai usia kehamilan matur dan diprediksi akan di SC. Pasien yang satu ruangan
dengan Ny. Ellin yaitu Ny. Ibet mengalami hal yang sama yaitu perdarahan mendadak
namun disertai dengan nyeri yang sangat, abdomen kram seperti papan, harus SC
cyto. Keluarga Ny. Ellin bertanya kepada Ners. Timon. Apakah perbedaan kasus Ellin
dengan Ibet?

B. Pengkajian
Adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien agar dapat mengidentifikasi,
mengenal masalah , kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik , mental,
social, dan lingkungan.
I. Pengumpulan Data
1) Identifikasi pasien
Meliputi nama pasien dan suami, usia, jenis kelamin, alamat, agama, status
pernikahan, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan suku bangsa. Pada kasus ini
biasanya didapatkan primigravida dimana usia atau umur lebih 35 th atau usia
masih muda, dimana endometrium masih belum matang, pendidikan biasanya
rendah sehingga tidak mengetahui pentingnya ANC (antenatal care). Untuk
mengetahui bagaimana kesehatan diri dan janinnya.
2) Keluhan utama
Terjadi perdarahan tanpa nyeri
3) Riwayat penyakit sekarang
Riwayat dari pasien saat masuk rumah sakit dimana pada kasus ini terjadi
perdarahan berulang.
4) Riwayat kesehatan yang lalu
Merupakan keadaan yang ada hubungannya dengan kesehatan sekarang untuk
mengetahui dan mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan bagi ibu
dan bayi.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Adakah didalam keluarga pernah menderita sakit seperti ini penyakit
keturunan, penyakit menular yang kronis karena pasien yang terjadi
pendarahan akan rentan terhadap penyakit Karena daya tahan tubuh yang
lemah
6) Riwayat haid
Berisi menarche lama, jumlah, warna, nyeri, atau tidak siklus menstruasi
7) Riwayat obsetri
Riwayat kehamilan atau persalinan yang keberapa pernah abortus atau tidak
pernah oprasi apa tidak pada kasus ini biasanya ANC (Antenatal Care) kurang
diperhatikan dan apakah pernah curettage
8) Riwayat Psikososial
Pasien akan merasa cemas oleh karena kawatir akan kehamilan ibu dan bayinya
takut akan dioprasi takut apabila gambaran dirinya berubah serta biaya oprasi
dan perawatannya
9) Pola aktivitas sehari-hari
Pola aktivitas sehari-hari akan terganggu karena pendarahan pasien harus
bedrest dan setelah operasi masih terdapat efek anastesi serta adanya perlukaan
operasi yang menimbulkan nyeri
II. Pemeriksaan Fisik
Merupakan pemeriksaan anggota tubuh pasien dimana terdiri dari dua macam yaitu
pemeriksaan umum yang meliputi : keadaan umum, kesehatan, tanda-tanda vital
serta keadaan dari sistem tubuh pada tanda vital akan didapatkan denyut nadi antara
90-120 kali/menit, meningkatnya kerja jantung sebagai kompensasi unuk memenuhi
kebutuhan cairan yang menurun akibat perdarahan yang memungkinkan dapat
terjadi syok hipovolemik serta kerja jantung menjadi cepat dengan daya pompa
kecil sedangkan suhu tubuh dalam batas normal
Selain pemeriksaan umum dilakukan pula pemeriksaan status yaitu :
1) Inspeksi
Akan didapatkan mata terlihat konjungtiva pucat (anemis), mukosa bibir
kering, vagina terdapat perdarahan sedikit atau banyak
2) Palpasi
Pasien dengan placenta praevia akan didapatkan abdomen yang lembut akan
teraba janin dimana bagian bawah janin akan teraba belum masuk PAP karena
terhalang adanya placenta di uterus bagian bawah apabila janin dalam
presentasi kepala akan didapatkan belum masuk PAP
3) Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi ini akan didapatkan denyut jantung terdengan
lebih cepat karena kerja jantung meningkat dan denyut jantung janin masih
terdengar jelas
III. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan inspekula
Hati hati dengan memakai sepekulum dilihat dari mana asal perdarahan
apakah dalam uterus atau dari kelainan serviks vagina varices yang pecah dan
lain lain.
2) Pemeriksaan radio isotop

macam macam pemeriksaan ini antara lain:

- plasentografi jaringan lunak


- sitografi
- plasentografi inderek
- anterigrafi
- amnigrafi
- radio isotopik plasentografi
3) Ultrasonografi
Penentuan lokasi plasenta secara ultrasonografi sangat tepat dan tidak
menimbulkan bahaya radiasi terhadap janin.
4) Pemeriksaan dalam
Adalah senjata dan cara paling akhir yang paling ampuh dibidang obstetric
untuk diagnostic plasenta previa namun harus hati hati karena bahayanya
sangat besar.
5) Pemeriksaan darah
Yaitu golongan darah, hemoglobin , hematokrit serta darah lengkap dan kimia
darah untuk menunjang persiapan operasi

1. Data Fokus

Data subjektif Data Objektif


1. Klien mengeluh keluar flek- 1. Warna darah yang keluar
flek darah sedikit-sedikit sejak kehitaman
usia kehamilan 3 bulan 2. TD : 100/60 mmHg
2. Klien mengeluh darah yang 3. HR : 80 x/menit
keluar semakin banyak 4. Turgor baik
3. Klien mengatakan tidak 5. Capillary refill >3 detik
6. Pemeriksaan USG didapatkan
merasakan nyeri yang sangat
letak plasenta berada dibawah
saat darah tersebut keluar.
4. Klien mengatakan saat dan menutupi jalan lahir
berhubungan badan biasanya sebagian.
darah lebih banyak keluar
2. Analisis Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI PARAF


1. Data subjektif: Gangguan hilangnya cairan yang Ns. Dewi
1. Klien mengeluh keluar keseimbangan berlebih
flek-flek darah sedikit- cairan dan
sedikit sejak usia
elektrolit
kehamilan 3 bulan
2. Klien mengeluh darah
yang keluar semakin
banyak
3. Klien mengatakan tidak
merasakan nyeri yang
sangat saat darah
tersebut keluar.
4. Klien mengatakan saat
berhubungan badan
biasanya darah lebih
banyak keluar

Data objektif:
1. Warna darah yang
keluar kehitaman
2. TD : 100/60 mmHg
3. Capillary refill >3 detik
4. Pemeriksaan USG
didapatkan letak
plasenta berada
dibawah dan menutupi
jalan lahir sebagian.

2. Data subjektif: Resiko Tinggi adanya perdarahan Ns. Dewi


1. Klien mengeluh keluar Gangguan
flek-flek darah sedikit- perfusi
sedikit sejak usia
jaringan pada
kehamilan 3 bulan
2. Klien mengeluh darah janin
yang keluar semakin
banyak
3. Klien mengatakan tidak
merasakan nyeri yang
sangat saat darah
tersebut keluar.
4. Klien mengatakan saat
berhubungan badan
biasanya darah lebih
banyak keluar

Data Objektif :

1. Warna darah yang


keluar kehitaman
2. Pemeriksaan USG
didapatkan letak
plasenta berada
dibawah dan menutupi
jalan lahir sebagian.

Data tambahan :

1. Hasil DJJ :

3. Data subjektif: Ansietas Perdarahan Ns. Dewi


1. Klien mengeluh keluar
flek-flek darah sedikit-
sedikit sejak usia
kehamilan 3 bulan
2. Klien mengeluh darah
yang keluar semakin
banyak
3. Klien mengatakan saat
berhubungan badan
biasanya darah lebih
banyak keluar

Data objektif :
1. Warna darah yang
keluar kehitaman
2. TD : 100/60 mmHg
3. HR : 80 x/menit
4. Pemeriksaan USG
didapatkan letak
plasenta berada
dibawah dan menutupi
jalan lahir sebagian.

C. Diagnosa

NO DIAGNOSA TGL TGL PARAF


DITEMUKAN TERCAPAI
Gangguan keseimbangan cairan
1.
dan elektrolit b.d hilangnya 26 Mei 2015 31 Mei 2015 Ns. Dewi
cairan yang berlebih
Resiko Tinggi Gangguan perfusi
2.
jaringan pada janin b.d adanya 26 Mei 2015 31 Mei 2015 Ns. Dewi
perdarahan
3. Ansietas b.d perdarahan
26 Mei 2015 31 Mei 2015 Ns. Dewi

D. Intervensi Keperawatan

TUJUAN DAN
NO KERITERIA INTERVENSI RASIONAL PARAF
HASIL
1. Setelah dilakukan Mandiri: Mandiri : Ns.
tindakan 1. Anjurkan bedrest 1. Untuk mengurangi dewi
keperawatan selama jika pasien dirawat terjadinya perdarahan
5x24 jam masalah dirumah
gangguan 2. Kaji adanya syok, 2. Untuk Menentukan
keseimbangan TTV, warna banyaknya darah yang
cairan dan elektrolit membrane mukosa hilang, sianosis, dan
dapat terpenuhi dan kulit
dengan Kriteri 3. Monitoring intake perubahan denyut nadi
Hasil: dan output, kaji dan tekanan darah
berat jenis urin tiap
1. Terpeliharanya 3. Untuk Menentukan
jam
Cardiac output 4. Hindarkan besarnya kehilangan
maksimal pemeriksaan rectal darah dan
2. TD normal
atau vagina
(110/70 120/ menggambarkan
80 mmHg) Kolaborasi : terjadinya perfusi ginjal
3. Capillary refill
1. Berikan cairan 4. Pemeriksaan rectal atau
<3 detik
intravena
vagina dapat
plasma darah
meningkatkan
perdarahan
Kolaborasi :
1. Meningkatkan
sirkulasi volume
darah dan mengatasi
gejala-gejala syok

2. Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri: Ns.


tindakan 1. Kaji dan catat DJJ 1. Perlunya di catat untuk Dewi
keperawatan selama catat bradikardi mengetahui perubahan
5x24 jam masalah atau takikardi
resiko gangguan 2. Catat perdarahan aktifitas janin
perfusi jaringan ibu dan kontraksi 2. Untuk mengetahui
pada janin dapat uterus, umur perkembangan janin
teratasi dengan kehamilan dan
Kriteria Hasil : tinggi fundus 3. Posisi lateral kiri
3. Anjurkan bedrest meringankan tekanan
1. Perdarahan
dengan posisi
teratasi inferior dan
lateral kiri
2. Tidak terjadi meningkatkan sirkulasi
hipoxia pada Kolaborasi : gas janin dengan
janin
1. Berikan placenta.
3. Detak jantung
suplemen
janin dalam Kolaborasi :
oksigen pada
batas normal 1. Peningkatan oksigen
ibu
R/ Peningkatan dapat mensuplai pada janin
oksigen dapat
mensuplai pada
janin

3. Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri : Ns.


tindakan 1. Jelaskan 1. Pemberian informasi Dewi
keperawatan selama perawatan dan menjernihkan kesalah
5x24 jam kondisi pahaman
diharapkan masalah perdarahan 2. Untuk mengetahui
ansietas dapat secara rasional sejauh mana tingkat
teratasi dengan 2. Kaji tingkat kecemasan klien
Kriteria hasil : ansietas 3. Mengurangi perasaan
3. Berikan negative
1. Klien
penguatan 4. Agar perasaan pasien
tampak
tenang positif kepada lebih tenang
2. Ansietas
pasien 5. Untuk mengalihkan
berkurang
4. Yakinkan ansietas pasien
kembali pasien
melalui
sentuhan
5. Sediakan
pengalihan
melalui tv,
radio, dsb

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SOLUSIO PLASENTA


A. Kasus
Ny. Ellin, 36 tahun, G5P3A1. Klien sering mengeluh keluar flek-flek darah sedikit-
sedikit sejak usia kehamilan 3 bulan, pada awalnya klien tidak menghiraukan hal
tersebut. Setelah bertambahnya usia kehamilan, darah yang keluar semakin banyak.
Sehingga klien memberitahu suaminya dan suaminya langsung mengantarkan Ellin
untuk kontrol. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan warna darah yang keluar kehitaman
dank lien tidak merasakan nyeeri yang sangat saat darah tersebut keluar. Tekanan
darah 100/60 mmHg, HR 80x/menit, turgor baik, capillary refill >3 detik. Setelah
ditanya saat berhubungan badan biasanya darah lebih banyak keluar. Setelah
dilakukan pemeriksaan USG didapatkan letak plasenta berada dibawah dan menutupi
jalan lahir sebagian. Pasien didiagnosis plasenta previa. Disarankan untuk tirah baring
sampai usia kehamilan matur dan diprediksi akan di SC. Pasien yang satu ruangan
dengan Ny. Ellin yaitu Ny. Ibet mengalami hal yang sama yaitu perdarahan mendadak
namun disertai dengan nyeri yang sangat, abdomen kram seperti papan, harus SC
cyto. Keluarga Ny. Ellin bertanya kepada Ners. Timon. Apakah perbedaan kasus Ellin
dengan Ibet?

B. Pengkajian
a. Biodata
Pada biodata yang perlu dikaji berhubungan dengan solusio plasenta antara lain
1. Nama
Nama dikaji karena nama digunakan untuk mengenal dan merupakan identitas
untuk membedakan dengan pasien lain dan menghindari kemungkinan
tertukar nama dan diagnosa penyakitnya.
2. Jenis kelamin
Pada solusio plasenta diderita oleh wanita yang sudah menikah dan
mengalami kehamilan.
3. Umur
Solusio plasenta cenderung terjadi pada usia lanjut (> 45 tahun) karena terjadi
penurunan kontraksi akibat menurunnya fungsi hormon (estrogen) pada masa
menopause.
4. Pendidikan
Solusio plasenta terjadi pada golongan pendidikan rendah karena mereka
tidak mengetahui cara perawatan kehamilan dan penyebab gangguan
kehamilan.
5. Alamat
Solusio plasenta terjadi di lingkungan yang jauh dan pelayanan kesehatan,
karena mereka tidak pernah dapat pelayanan kesehatan dan pemeriksaan
untuk kehamilan.
6. Riwayat persalinan
Riwayat persalinan pada solusio plasenta biasanya pernah mengalami
pelepasan plasenta.
7. Status perkawinan
Dengan status perkawinan apakah pasien mengalami kehamilan (KET) atau
hanya sakit karena penyakit lain yang tidak ada hubungannya dengan
kehamilan.
8. Agama
Untuk mengetahui gambaran dan spiritual pasien sebagai memudahkan dalam
memberikan bimbingan kegamaan.
9. Nama suami
Agar diketahui siapa yang bertanggung jawab dalam pembiayaan dan
memberi persetujuan dalam perawatan.
10. Pekerjaan
Untuk mengetahui kemampuan ekonomi pasien dalam pembinaan selama
istrinya dirawat.
b. Keluhan utama
- Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri
- Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim bertambah dengan
dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta, sehingga rahim tegang.
- Perdarahan yang berulang-ulang.
c. Riwayat penyakit sekarang
Darah terlihat merah kehitaman karena membentuk gumpalan darh, darah yang
keluar sedikit banyak, terus menerus. Akibat dari perdarahan pasien lemas dan
pucat. Sebelumnya biasanya pasien pernah mengalami hypertensi esensialis atau
pre eklampsi, tali pusat pendek trauma, uterus yang sangat mengecil
(hydroamnion gameli) dll.
d. Riwayat penyakit masa lalu
Kemungkinan pasien pernah menderita penyakit hipertensi / pre eklampsi, tali
pusat pendek, trauma, uterus / rahim feulidli.
e. Riwayat psikologis
Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak mengetahui
asal dan penyebabnya.
f. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmetis s/d coma
Postur tubuh : biasanya gemuk
Cara berjalan : biasanya lambat dan tergesa-gesa
Raut wajah : biasanya pucat
2. Tanda-tanda vital
Tensi : normal sampai turun (syok)
Nadi : normal sampai meningkat (> 90x/menit)
Suhu : normal / meningkat (> 37o c)
RR : normal / meningkat (> 24x/menit)
g. Pemeriksaan cepalo caudal
1. Kepala : kulit kepala biasanya normal / tidak mudah mengelupas rambut
biasanya rontok / tidak rontok.
2. Muka : biasanya pucat, tidak oedema ada cloasma
3. Hidung : biasanya ada pernafasan cuping hidung
4. Mata : conjunctiva anemis
5. Dada : bentuk dada normal, RR meningkat, nafas cepat da dangkal,
hiperpegmentasi aerola.
6. Abdomen
- Inspeksi : perut besar (buncit), terlihat etrio pada area perut, terlihat linea alba dan
ligra
- Palpasi rahim keras, fundus uteri naik
- Auskultasi : tidak terdengar DJJ, tidak terdengar gerakan janin.
7. Genetalia
Hiperpregmentasi pada vagina, vagina berdarah / keluar darah yang merah
kehitaman, terdapat farises pada kedua paha / femur.
8. Ekstimitas
Akral dingin, tonus otot menurun.
9. Pemeriksaan penunjang
- Darah : Hb, hemotokrit, trombosit, fibrinogen, elektrolit.
- USG untuk mengetahui letak plasenta,usia gestasi, keadaan janin

1. Data Fokus

Data subjektif Data Objektif


1. Klien mengatakan mengalami 1. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
perdarahan mendadak abdomen kram seperti papan
2. Klien mengatakan nyeri hebat
3. Klien mengatakan perut kram Data tambahan :

1. Akral teraba dingin


2. Klien tampak Pucat
3. Konjungtiva anemis
4. Capillary refil >3 detik
5. HR : 68x/menit
6. DJJ : 85x/mnt
7. Tidak ada pergerakan bayi

2. Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI PARAF


1. Data subjektif: Syok Perdarahan Ns. Dewi
1. Klien mengatakan Hipovolemik
mengalami
perdarahan mendadak
2. Klien mengatakan
nyeri hebat
3. Klien mengatakan
perut kram

Data objektif:
1. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan
abdomen kram
seperti papan

Data tambahan :

1. Akral teraba dingin


2. Klien tampak pucat
3. Konjungtiva anemis
4. Capillary refill >3
detik
5. HR : 68x/menit

2. Data subjektif: Resiko Tinggi adanya perdarahan Ns. Dewi


1. Klien mengatakan Gangguan
mengalami perfusi
perdarahan mendadak
jaringan pada
janin
Data objektif:
1. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan
abdomen kram seperti
papan

Data tambahan :

1. Akral teraba dingin


2. Klien tampak Pucat
3. Konjungtiva anemis
4. Capillary refill >3
detik
5. DJJ : 85x/mnt

3. Data subjektif: Gangguan rasa kontraksi uterus di Ns. Dewi


1. Klien mengatakan nyaman (nyeri) tandai terjadi distress /
mengalami perdarahan pengerasan uterus ,
mendadak
2. Klien mengatakan nyeri tekan uterus.
nyeri hebat
3. Klien mengatakan
perut kram

Data objektif:
1. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan
abdomen kram seperti
papan

Data tambahan :

1. Akral teraba dingin


2. Klien tampak pucat
3. HR : 68x/menit

4. Data subjektif: Resiko tinggi perfusi darah ke Ns. Dewi


1. Klien mengatakan terjadinya fetal plasenta berkurang
mengalami perdarahan distress
mendadak
2. Klien mengatakan
perut kram

Data objektif:
1. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan
abdomen kram seperti
papan

Data Tambahan :

1. DJJ : 85x/mnt
2. Tidak ada
pergerakan bayi
3. HR : 68x/menit
4. Tidak ada
pergerakan bayi

3. Diagnosa

TGL TGL
NO DIAGNOSA PARAF
DITEMUKAN TERCAPAI
1. Syok Hipovolemik b.d
26 Mei 2015 31 Mei 2015 Ns. Dewi
perdarahan
Resiko Tinggi Gangguan perfusi
2.
jaringan pada janin b.d adanya 26 Mei 2015 31 Mei 2015 Ns. Dewi
perdarahan
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
3. b.d kontraksi uterus di tandai
26 Mei 2015 31 Mei 2015 Ns. Dewi
terjadi distress / pengerasan
uterus , nyeri tekan uterus.
Resiko tinggi terjadinya fetal
4.
distress b.d perfusi darah ke 26 Mei 2015 31 Mei 2015 Ns. Dewi
plasenta berkurang

5. Intervensi Keperawatan

TUJUAN DAN
NO KERITERIA INTERVENSI RASIONAL PARAF
HASIL
1. Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri : Ns.
tindakan Dewi
keperawatan selama 1. Kaji perdarahan 1. Mengetahui adanya
2x24 jam masalah gejala syok sedini
setiap 15 30
syok dapat teratasi mungkin
menit 2. Mengetahui keadaan
dengan kriteria hasil
2. Monitor tekanan
: darah, nadi, pasien
3. Menentukan
1. Perdarahan pernafasan
intervensi selanjutnya
teratasi setiap 15 menit, dan mencegah syok
2. Tidak ada sedini mungkin
bila normal
tanda-tanda 4. Mengetahui
syok observasi
perdarahan yang
dilakukan setiap tersembunyi
30 menit 5. Produksi urine yang
3. Awasi adanya kurang dari 30
ml/jam merupakan
tanda-tanda
penurunan fungsi
syok, pucat, ginjal
menguap terus
Kolaborasi :
keringat dingin,
kepala pusing 1. Mempertahankan
4. Kaji konsistensi volume cairan
sehingga sirkulasi
abdomen dan
bisa adekuat dan
tinggi fundus sebagian persiapan
uteri bila diperlukan
5. Catat intake dan transfusi darah
2. Menentukan
output
intervensi selanjutnya
Kolaborasi :

1. Berikan cairan
sesuai dengan
program terapi
2. Pemeriksaan
laboratorium
hematokrit dan
hemoglobin

2. Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri: Ns.


tindakan 1. Bina hubungan 1. Pasien percaya Dewi
keperawatan selama tindakan yang
saling percaya
2x24 jam dilakukan
diharapkan masalah dengan pasien 2. Pasien paham tentang
resiko tinggi 2. Jelaskan penyebab
kondisi yang dialami
gangguan perfusi terjadi perdarahan 3. Tensi, nadi yang
jaringan pada janin 3. Monitor tanda- rendah, RR dan suhu
dapat teratasi tubuh yang tinggi
dengan criteria hasil tanda vital menunjukkan
: 4. Kaji tingkat gangguan sirkulasi
perdarahan setiap darah.
1. Conjunctiva 4. Mengantisipasi
15 30 menit
tidak anemis terjadinya syok
5. Catat intake dan
2. acral hangat, 5. Produsi urin yang
3. muka tidak output kurang dari 30
6. Observasi ml/jam menunjukkan
pucat
4. Tidak lemas perubahan penurunan fungsi
5. Capillary refill ginjal.
frekuensi dan pola
6. Melihat apakah ada
<3 detik
DJ janin gangguan pada janin
6. DJJ normal
(110-160x/mnt) Kolaborasi : Kolaborasi :

1. Cairan infus isotonik


1. Berikan cairan
dapat mengganti
infus isotonic volume darah yang
2. Kolaborasikan hilang akibat
dengan dokter perdarahan
untuk melakukan 2. Tranfusi darah
mengganti komponen
transfuse darah darah yang hilang
akibat perdarahan

3. Setelah dilakukan Mandiri : Mandiri : Ns.


tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. Mengetahui derajat Dewi
keperawatan selama pada pasien nyeri dan tindakan
2 x 24 jam masalah 2. Catat petunjuk terapi
gangguan nyaman nonverbal 2. Mengidentifikasi luas
(nyeri) dapat teratasi fisiologi dan beratnya masalah
dengan kriteria hasil psikologi 3. Membantu membuat
: 3. Kaji ulang diagnose
1. Nyeri faktor yang 4. Membantu
berkurang meningkatkan mengurangi rasa
2. Kram pada dan menurunkan nyeri
abdomen nyeri 5. Meminimalkan
berkurang 4. Berikan posisi stimulasi atau
3. Klien nyaman pada meningkatkan
tampak klien relaksasi
tenang 5. Mempertahanka 6. Mengurangi
n tirah baring kontraksi uteri
selama fase akut
6. Berikan
lingkungan
istirahat dan
batasi aktivitas
4. Setelah dilakukan Mandiri: Mandiri: Ns.
tindakan 1. Jelaskan resiko 1. Klien kooperatif pada Dewi
keperawatan selama terjadinya tindakan
2x24 jam masalah distres janin / 2. Tekanan uterus pada
resiko tinggi fetal kematian janin vena cava aliran
distress tidak terjadi pada ibu darah kejantung
dengan kriteria hasil 2. Hindari tidur menurun sehingga
: terlentang dan terjadi perfusi
anjurkan tidur jaringan.
1. Perdarahan
ke posisi kiri 3. Penurunan dan
teratasi
3. Observasi peningkatan denyut
tekanan darah nadi terjadi pada
2. DJJ normal /
dan nadi klien sindroma vena cava
terdengar
4. Observasi sehingga klien harus
3. Adanya perubahan di monitor secara
pergerakan frekuensi dan teliti
bayi pola DJ janin 4. Penurunan frekuensi
Kolaborasi : plasenta mengurangi
1. Berikan O2 10 kadar oksigen dalam
12 liter dengan janin sehingga
masker jika menyebabkan
terjadi tanda- perubahan frekuensi
tanda fetal jantung janin
distress Kolaborasi :
2. Kolaborasikan 1. Meningkatkan
dengan dokter oksigen pada janin
untuk SC 2. Apabila tidak ada
pergerakan/perkemba
ngan pada janin

Anda mungkin juga menyukai