Perdarahan Hamil Muda
Perdarahan Hamil Muda
Oleh:
Hafsah Darawati Yuniar
110 207 091
Pembimbing
dr. Andrew Reinaldo S.
Konsulen
dr.Samrichard Rambulangi, Sp.OG
1
HALAMAN PENGESAHAN
Konsulen Pembimbing
Mengetahui,
KPM Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2
SURAT KETERANGAN
PEMBACAAN REFERAT
Konsulen Pembimbing
3
DAFTAR HADIR PEMBACAAN REFERAT
Nama : Hafsah Darawati Yuniar
Stambuk : 110 207 091
Hari/Tanggal : Jumat, Maret 2014
Tempat : Ruang Pinang Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
4
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
5
DAFTAR ISI
Halaman Judul 1
Halaman Pengesahan.. 2
Daftar isi 6
Bab I : Pendahuluan 7
Bab II : Klasifikasi
II.1 Abortus 9
Daftar Pustaka 47
6
PERDARAHAN HAMIL MUDA
I. Pendahuluan
pada masa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Perdarahan pada kehamilan
karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap
dan berangsur-angsur. Deteksi dini dari gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat
kehamilan dan infeksi juga dapat menyebabkan perdarahan ringan. Bisa juga
jalan lahir baik ringan maupun ganas dapat juga memberi kontribusi terjadinya
perdarahan pada kehamilan. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh adanya
7
permasalahan pada kehamilan itu sendiri, misalnya suatu proses ancaman
keguguran atau bahkan sudah terjadi keguguran, kematian (janin yang tidak
mola), plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri. Perdarahan ini bisa saja
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain keguguran (abortus), kehamilan di luar
536.000 wanita meninggal akibat dari komplikasi kehamilan dan persalinan, dan
400 ibu meninggal per 100.000 kelahiran hidup (Maternal Mortality Ratio).
Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai AKI yang relatif lebih tinggi
8
II. KLASIFIKASI
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain keguguran (abortus), kehamilan di luar
A. Abortus
Definisi
dapat hidup di luar kandungan. Sebagai batasan adalah kehamilan kurang dari 20
Epidemiologi
kelainan kromosom 50%, gangguan fungsi endokrin 23%, kelainan rahim 15%
meningkat didukung oleh karena paritas yang banyak, umur ibu dan umur ayah
dan jarak kehamilan terlalu dekat (Winkjosastro, 2009). Angka kejadian ibu hamil
primipara. Hal ini disebabkan karena pada multipara uterus sudah terlalu sering
9
Etiologi
yaitu umur, tingkat pendidikan, paritas, interval kehamilan, penyakit dan kelainan
uterus dan ekstrinsik yaitu status pekerjaan dan ekonomi. Penyebab abortus (early
pregnancy loss) bervariasi dan sering diperdebatkan. Umumnya lebih dari satu
penyebab.2
a. Penyebab Genetik
embrio. Paling sedikit 50% angka kejadian abortus pada trimester pertama
poliploidi dari fertilitas abnormal. Kelainan juga sering berupa gen yang
b. Penyebab Anatomik
10
perempuan.Pada perempuan dengan riwayat abortus ditemukan anomali
c. Penyebab Autoimun
antiphospholipid antibodies.4
d. Penyebab infeksi
Bakteri
- Listeria monositogenes
- Klamidia trakomatis
- Ureaplasma urealitikum
- Mikoplasma hominis
- Bakterial vaginosis
Virus
- Sitomegalovirus
- Rubella
11
- Herpes simpleks virus
- parvovirus
Parasit
- Toksoplasmosis gondii
- Plasmodium falsiparum
Spirokaeta
- Treponema pallidum
Infeksi janin yang bisa berakibat kematian janin atau cacat berat sehingga
kematian janin
Amnionitis
12
e. Faktor lingkungan
diketahui mengandung ratusan unsur toksik antara lain nikotin yang telah
f. Faktor hormonal
korpus luteum dan sejak itu diduga bahwa kadar progesteron yang rendah
berhubungan dengan risiko abortus. Fase luteal punya peran yang kritis
implantasi dan juga proses migrasi trofoblas dan mencegah invasi yang
13
berlebihan pada jaringan ibu. Disini berperan penting interaksi antara
besar sel ini berupa large Granular lymphocyte dan makrofag dengan
sedikit sel T dan sel B.Sel Nk dijumpai dalam jumlah yang banyak
mendahului membunuh sel target dengan sedikit atau tanpa ekspresi HLA.
normal.4
g. Faktor hematologik
hiperkoagulasi dikarenakan :4
Patogenesis
Adanya etiologi baik karena dari faktor fetus maupun dari faktor ibu maka
terjadi pendarahan dalam desidua basalis, kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan
14
disekitarnya yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing
desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada
lebih 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu dari pada plasenta. Pendarahan
tidak banyak jika plasenta segera dilepas dengan lengkap. Peristiwa abortus ini
menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. Hasil konsepsi pada abortus dapat
dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau
tampak kecil tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula janin telah mati lama, mola
Macam-macam abortus
yaitu abortus yang dibuat atas dasar alasan kesehatan ibu. Abortus provokatus
kriminalis yaitu abortus dilakukan tanpa alasan medik dan biasanya dilakukan
15
a. Abortus Iminens
kromosom seks.
16
4. Kelainan traktus genitalis, misalnya retroversio uteri, mioma uteri, atau
berlebihan, konisasi, amputasi, atau robekan serviks yang luas yang tidak
dijahit.
Penderita mengeluh mulas sedikit atau tidak ada keluhan sama sekali
uterus masih sesuai dengan umur kehamilan dan tes kehamilan urin masih
positif.4,6
dengan pesan khusus tidak boleh berhubungan seksual dulu sampai kurang
lebih 2 minggu.4,6
b. Abortus insipiens
mendatar dan ostium uteri telah membuka tetapi hasil konsepsi masih
dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran. Penderita akan merasa
17
mulas karena kontraksi yang sering dan kuat, perdarahannya bertambah
sesuai dengan pembukaan serviks uterus dan umur kehamilan. Besar uterus
masih sesuai dengan umur kehmailan dengan tes urin kehamilan masih
masih sesuai dengan umur kehamilan, gerak janin dan gerak jantung janin
masih jelas walau mungkin sudah mulai tidak normal, biasanya terlihat
biasanya sudah melebihi telur angsa tindakan evakuasi dan kuretase harus
hati-hati kalau perlu dilakukan evakuasi dengan cara digital yang kemudian
antibiotika profilaksis.4
c. Abortus kompletus
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan ostium uteri telah menutup, uterus
18
dengan umur kehamilan. Pemeriksaan USG tidak perlu dilakukan bila
d. Abortus inkompletus
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada
yang tertinggal. Batasan ini juga masih terpancang pada umur kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Sebagian
dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum. Perdarahan
biasanya masih terjadi jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit tergantung
masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus. Pasien dapat jauh dalam
bila kita ragu dengan diagnosis secara klinis. Besar uterus sudah lebih
kecil dari umur kehamilan dan kantong gestasi sudah sulit dikenali, di
19
Bila terjadi perdarahan yang hebat dianjurkan segera dilakukan
hati-hati sesuai dengan keadaan umum ibu dan besarnya uterus. Tindakan
e. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam
pemeriksaan tes urin kehamilan biasanya negatif setelah satu minggu dari
20
serviks uterus memungkinkan. Bila umur kehamilan lebih dari 12 minggu
atau kurang dari 20 minggu dengan keadaan serviks uterus yang masih
tetesan 20 tetes permenit dan dapat diulangi sampai total oksitosin 50 unit
tubuh. Jika tidak berhasil penderita diistirahatkan satu hari dan kemudian
f. Abortus Habitualis
Abortus habitualis ialah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih
serviks uterus tidak dapat menerima beban untuk tetap bertahan menutup
21
membuka tanpa disertai rasa mulas atau kontraksi rahim dan akhirnya
kanalis servikalis dan didapati selaput ketuban yang mulai menonjol pada
saat mulai memasuki trimester kedua. Diameter ini melebihi 8 mm. untuk
hamil awal mungkin dan bila dicurigai adanya inkompetensia serviks harus
didapat gejala dan tanda panas tinggi, tampak sakit dan lelah, takikardi,
22
leukositosis. Bila terjadi sepsis dan syok penderita akan tampak lelah, panas
tubuh dan perlunya pemberian antibiotik yang adekuat sesuai dengan hasil
kultur dengan sensitivitas kuman yang diambil dari darah atau cairan
penisilin 4x1,2 juta unit atau ampisilin 4x1 gram ditambah gentamisin 2x80
sampai sekitar 14-16 minggu akan terjadi abortus spontan. Sebelum alat
berkembang atau pada diameter 2,5 cm yang tidak disertai adanya gambar
23
mudigah. Untuk itu bila pada saat USG pertama kita mendapatkan
Bila tetap tidak dijumpai struktur mudigah atau kantong kuning telur dan
B. KEHAMILAN EKTOPIK
Definisi
dapat terjadi di luar rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi
dapat juga terjadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam
Epidemiologi
Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2003 terdapat satu dari 250 (0,04%)
adalah kehamilan tuba fallopi, yang sebagian besar (80%) dialami oleh wanita
pada usia 35 tahun keatas serta dilaporkan bahwa 60 % dialami oleh wanita
semua wanita terutama pada mereka yang berumur 20 sampai 40 tahun dengan
umur rata-rata 30 tahun. Kehamilan ektopik paling sering terjadi di daerah tuba
24
falopi (98%), meskipun begitu kehamilan ektopik juga dapat terjadi di ovarium
ibu, yang meliputi sekitar 4% dari 20 kematian yang berkaitan dengan kehamilan
setiap tahunnya. Meskipun insidens dari kehamilan ektopik pada populasi umum
gawat darurat dengan perdarahan atau nyeri trimester pertama, atau keduanya,
Klasifikasi
yaitu :
Kehamilan tuba adalah kehamilan ektopik pada setiap bagian dari tuba
25
Kehamilan Heterotopik adalah kehamilan ektopik yang dapat terjadi
yang pecah.1
membesar.1
26
Etiologi
pembuahan sampai nidasi. Bila nidasi terjadi diluar kavum uteri atau diluar
Faktor tuba
tuba menyempit atau buntu. Faktor tuba lain adalah adanya kelainan
besar maka zigot akan tersendat dalam perjalanan pada saat melalui tuba
Faktor ovarium
kontralateral dan dapat membutuhkan proses khusus atau waktu yang lebih
Faktor hormonal
Faktor lain
27
Termasuk disini antara lain adalah pemakaian IUD dimana proses
sudah menua dan faktor perokok juga sering dihubungkan dengan kejadian
kehamilan ektopik.4
Patologi
endometrium untuk proses nidasi maka embrio dapat tumbuh disaluran tuba dan
umumnya. Karena tuba bukan merupakan suatu media yang baik untuk
antara lain: riwayat operasi tuba, salpingitis, perlekatan tuba akibat operasi
zigot menuju kavum uteri. Faktor mekanik lain adalah pernah menderita
28
rekanalisasi atau tubektomi parsial, induksi abortus berulang, tumor yang
Dalam hal ini terjadi perubahan jumlah dan afinitas reseptor adrenergik
yang terdapat dalam utrus dan otot polos dari saluran telur. Ini berlaku
untuk kehamilan ektopik yang terjadi pada akseptor kontrasepsi oral yang
Kegagalan kontrasepsi
29
frekuensi kehamilan ektopik. AKDR tanpa progesteron tidak
darah oleh vili korialis pada dinding tuba ditempat implantasi dapat
lumen tuba dan didorong oleh darah kearah ostium tuba pars abdominalis.
disebabkan oleh lumen pars ampularis yang lebih luas sehingga dapat
30
ostium tuba. Darah ini akan berkumpul di kavum douglas dan akan
abortus dalam ostium tuba terhambat, ruptur sekunder dapat terjadi. Dalam
hal ini dinding tuba yang telah menipis oleh invasi trofoblas pecah karena
tekanan darah dalam tuba. Pada ruptur ke rongga perut seluruh janin dapat
keluar dari tuba tetapi bila robekan tuba kecil, perdarahan terjadi tanpa
hasil konsepsi akan cepat jatuh dalam keadaan anemia atau syok oleh
kavum douglasi yang makin lama makin banyak dan akhirnya dapat
Gambaran Klinik
mungkin merasa sedikit nyeri pada perut bagian bawah dan tidak seberapa
mungkin tidak sebesar tuannya kehamilan. Tuba yang mengandung hasil konsepsi
31
karena lembeknya sukar diraba pada pemeriksaan bimanual. Pada pemeriksaan
intrauterin atau kehamilan ektopik. Untuk itu setiap ibu yang memeriksa
Pada ruptur tuba nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan
kedalam syok. Nyeri mula-mula dirasakan hanya satu sisi tetapi bila darah telah
masuk kedalam rongga perut rasa nyeri menjalar kebagian tengah atau keseluruh
kehamilan ektopik yang terganggu. Perdarahan yang berasal dari uterus biasanya
tidak banyak dan berwarna coklat tua. Frekuensi perdarahan dikemukakan dari
50% hingga 93%. Amenorea juga merupakan tanda yang penting pada kehamilan
ektopik yang terganggu walaupun penderita sering menyebutkan tidak jelas ada
amenorea karena gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu bisa langsung
terjadi beberapa saat setelah terjadinya nidasi pada saluran tuba yang kemudian
disusul dengan ruptur tuba karena tidak bisa menampung pertumbuhan janin
selanjutnya.1,4,7
Diagnosis
banyak mengalami kesukaran tetapi pada jenis menahun atau atipik bisa sulit
sekali. Untuk mempertajam diagnosis maka pada tiap perempuan dalam masa
reproduksi dengan keluhan nyeri perut bagian bawah atau kelainan haid,
32
kemungkinan kehamilan ektopik harus dipikirkan. Pada umumnya dengan
anamnesis yang teliti dan pemeriksaan yang cermat diagnosis dapat ditegakan
waktu dan kadang-kadang terdapat gejala subjektif kehamilan muda. Nyeri perut
bahwa usaha menggerakan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri yang disebut
nyeri goyang (+) atau slinger pijn. Demikian pula kavum douglas menonjol dan
jumlah sel darah merah berguna dalam menegakan diagnosis kehamilan ektopik
jarak satu jam selama 3 kali berturut-turut. Bila ada penurunan hemoglobin dan
jenis tidak mendadak biasanya ditemukan anemia tetapi harus diingat bahwa
biasanya menunjukan pada kehamilan yang terakhir. Akan tetapi, tes negatif tidak
33
menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu karena kematian hasil
tes negatif. Kuldosintesis adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah
dini yang bermasalah, dengan memungkinkan visualisasi yang lebih dini, lebih
jelas baik tentang embrio yang berkembang secara normal maupun abnormal.
Suatu kantong gestasi yang normal, suatu kumpulan ovoid dari cairan yang
Sering dapat dilihat ketika diameter 2 atau 3 mm dan harus dilihat secara
(kantung gestasi palsu) maka suatu kantung semata belum memastikan kehamilan
kantung gestasi ekstrauterin yang mengandung yolk sac (dengan atau tanpa
mm, bila dihubungkan dengan kadar HCG pada saat itu kadarnya sudah mencapai
34
Sebagian besar kehamilan ektopik tidak memberikan gambaran yang
sebagai akibat reaksi desidua. Kavum uteri yang sering berisi cairan eksudat yang
diproduksi sel-sel desidua, yang pada pemeriksaan terlihat sebagai struktur cincin
anekoik yang disebut kantong gestasi palsu. Berbeda dengan kantong gestasi yang
sebenarnya, kantong gestasi palsu letaknya simetris dikavum uteri dan tidak
dan ligamentum latum. Adanya darah dalam rongga pelvis mungkin mempersulit
visualisasi alat kandungan tetapi hal ini menjadi indikasi untuk dilakukan
laparotomi.4
35
hubungan seksual multipartner (seks bebas) atau tidak berhubungan selain
dengan pasangannya.1
Pada kasus kehamilan ektopik di pars ampularis tuba yang belum pecah
tindakan pembedahan. Kriteria kasus yang diobati dengan cara ini adalah :
kehamilan di pars ampularis tuba yang belum pecah, diameter kantong gestasi < 4
cm, perdarahan dalam rongga perut < 100 ml, tanda vital baik dan stabil. Obat
yang digunakan adalah metotreksat 1 mg/kg iv dan faktor sitrovorum 0,1 mg/kg
im beselang seling setiap hari selama 8 hari. Dari seluruh 6 kasus yang diobati,
satu kasus dilakukan salpingektomi pada hari ke-12 karena gejala abdomen akut
DNA dalam sel-sel yang membagi secara aktif, termasuk trofoblas. Jika diberikan
kepada pasien yang diseleksi secara tepat, maka akan memiliki tingkat
tergantung pada konsentrasi serum -hCG. Suatu metaanalisis tentang data dari
36
secara terbalik diasosiasikan dengan tingkat -hCG, dan bahwa tingkat yang
demikian, diameter tuba, ukuran janin, tidak berkaitan dengan luaran (outcome).8
kembali.1,8
Prognosis
(1971) melaporkan 1 kematian diantara 826 kasus dan Wilson dan kawan-kawan
(1971) 1 antara 591. Akan tetapi bila pertolongan terlambat, angka kematian dapat
37
tinggi. Sjahid dan Martohosoedo (1970) mendapatkan angka kematian 2 dari 120
ektopik lagi pada tuba yang lain. Angka kehamilan ektopik yang berulang
C. MOLA HIDATIDOSA
Definisi
yang abnormal yang mana dapat ditegakan diagnosisnya dengan gejala klinis,
ultrasonografi, histologi dan kriteria genetic (Vassilakos et al., 1977; Szulman and
Surti, 1978). Yang dimaksud mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang
berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili
pandang, berisi cairan jernih dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter
sampai 1 dan 2 cm. Gambaran histopatologik yang khas dari mola hidatidosa
adalah edema stroma vili, tidak ada pembuluh darah pada vili/degenerasi hidropik
Epidemiologi
38
1:200 atau 2000 kehamilan. Di negara negara berkembang 1:100 atau 600
Biasanya dijumpai lebih sering pada umur reproduksi (15-45 tahun) dan pada
besar.10
Patologi
jernih merupakan kista kista kecil seperti anggur dan dapat mengisi seluruh
pada plasenta dengan bayi normal. Bisa juga terjadi kehamilan ganda mola adalah
satu jenis tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola
besarnya bervariasi, mulai dari yang kecil sampai yang berdiameter lebih dari 1
Ukuran vesikel bervariasi dari yang sulit dilihat, berdiameter sampai beberapa
39
- Proliferasi epitel trofoblas dengan derajat bervariasi
berlangsung lambat pada sebagian villi yang biasanya avaskular, sementara villi
villi berpembuluh lainnya dengan sirkulasi janin plasenta yang masih berfungsi
tidak terkena.10
Etiologi
1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat
dikeluarkan.
4. paritas tinggi
5. kekurangan protein
kehamilan biasa yaitu mual, muntah, pusing dan lain-lain hanya saja derajat
pada umumnya besar uterus lebih besar dari umur kehamilan. Ada pula kasus-
40
kasus yang uterusnya lebih kecil atau sama besar walaupun jaringannya belum
dikeluarkan. Dalam hal ini perkembangan jaringan trofoblas tidak begitu aktif
inilah yang menyebabkan mereka datang kerumah sakit. Gejala perdarahan ini
biasanya terjadi antara bulan pertama sampai ketujuh dengan rata-rata 12-14
Seperti juga pada kehamilan biasa mola hidatidosa bisa disertai dengan
terjadinya lebih muda daripada kehamilan biasa. Penyulit lain akhir-akhir ini
secara aktif seperti kita selalu mencari tanda-tanda preeklampsia pada tiap
Penyulit lain yang mungkin terjadi ialah emboli sel trofoblas ke paru-paru.
Sebetulnya pada tiap kehamilan selalu ada migrasi sel trofoblas ke paru-paru
tanpa memberikan gejala apa-apa. Akan tetapi, pada mola kadang-kadang jumlah
sel trofoblas ini sedemikian banyak sehingga dapat menimbulkan emboli paru-
Mola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein baik unilateral maupun
bilateral. Umumnya kista ini menghilang setelah jaringan mola dikeluarkan, tetapi
41
ada juga kasus-kasus dimana kista lutein baru ditemukan pada waktu follow up.
Dengan demikian klinis insiden kista lutein lebih kurang 10,2% tetapi bila
menggunakan USG angkanya meningkat hingga 50%. Kasus mola dengan kista
lutein mempunyai risiko 4 kali lebih besar untuk mendapat degenerasi keganasan
Merupakan gejala utama dari mola hidatidosa, sifat perdarahan bisa intermiten
anemia defisiensi besi. Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya tidak
sesuai dengan usia kehamilan. Tidak dirasakan tanda tanda adanya gerakan
jaringan mola seperti buah anggur, yang merupakan diagnosa pasti dan
Tirotoksikosis.10
Diagnosis
amenorea, perdarahan pervaginam, uterus yang lebih besar dari tuanya kehamilan
dan tidak ditemukan tanda kehamilan pasti seperti balotemen dan detik jantung
Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam darah atau urin, baik secara bioassay,
100 sangat sugestif. Bila belum jelas dapat dilakukan pemeriksaan USG dimana
42
kasus mola menunjukan gambaran yang khas yaitu badai salju (snow flake
Diagnosa paling tepat bila kita telah melihat keluarnya gelembung mola.
Namun bila kita menunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah
banyak dan keadaan umum pasien menurun. Terbaik ialah bila dapat
Dari hasil pemeriksaan fisik ditemukan dari Inspeksi : muka dan kadang-
kadang badan kelihatan kekuningan yang disebut muka mola (mola face), Palpasi
lembek dan Tidak teraba bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan janin,
Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung janin. Dari pemeriksaan dalam
yang dinilai adalah memastikan besarnya uterus, uterus terasa lembek dan terdapat
Hormon Karionik Ganadotropin (HCG) yang tinggi maka uji biologik dan
imunologik (Galli Mainini dan Plano test) akan positif setelah titrasi (pengeceran)
sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion,
abortus inkomplet atau mioma uteri. Pada kehamilan trimester II gambaran mola
hidatidosa umunya tidak spesifik. Kavum uteri berisi masa ekogenik bercampur
43
dapat dibayangkan seperti gambaran sarang lebah (honey comb) atau badai salju
(snown storm). Pada 20-50% kasus dijumpai adanya massa kistik multilokuler
berisi janin yang ukurannya relatif kecil dari umur kehamilannya disebut mola
parsialis. Umumnya janin mati pada bulan pertama tapi ada juga yang hidup
sampai cukup besar atau bahkan aterm. Pada pemeriksaan histopatologik tampak
tempat beberapa vili yang edema dengan sel trofoblas yang tidak begitu
berproliferasi sedangkan ditempat lain masih tampak vili yang normal. Umumya
dengan hidrop yang dimaksud adalah semua vili dan seperti kumpulan anggur
biasanya dengan ketidakadaan janin atau fetus seperti pembuluh darah atau
membran amnion. Mola hidatidosa parsial biasanya ditemani dengan fetus atau
atau menunjukan bukti sebelumnya adanya fetus yang diikuti eritroblas atau
membran fetus. Hiperplasia trofoblas sangat fokal dan bulat yang kelebihan
pseudoinklusi.9
44
Pengelolaan mola hidatidosa
Pengelolaan mola hidatidosa dapat terditi atas 4 tahap berikut ini yaitu :
Vakum kuretase
dilakukan 1 kali saja asal bersih.Kuret kedua hanya dilakukan bila ada
Histerektomi
karena umur tua dan paritas tinggi merupakan faktor predisposisi untuk
anak hidup tiga. Tidak jarang bahwa pada sediaan histerektomi bila
45
dilakukan pemeriksaan histopatologik sudah tampak adanya tanda-tanda
Pengawasan Lanjutan
melakukan follow up ketat, biasanya sampai 1 tahun. Setelah ada hasil patologi
anatomi, pasien diperiksa darahnya 4-6 minggu pasca kuret. Bila kadar beta HCG
pasca kuret sudah normal atau pasca suntik metotreksat kadar kembali normal
maka cukup dilakukan follow dengan pemeriksaan kadar beta HCG secara
berkala, periodenya makin lama makin jarang sampai 1 tahun dengan kadar
normal barulah pasien tersebut dinyatakan sembuh dan diijinkan hamil lagi bila
pasien mau.10
menjadi negatif selama 3 minggu dan selanjutnya setiap bulan selama 6 bulan
sampai kadar HCG menjadi negatif. Apabila kadar HCG tidak turun dalam 3
minggu berturut-turut atau malah naik maka dapat diberi kontrasepsi kecuali jika
46
III. Kesimpulan
DERAJAT ABORTUS
Diagnosis Perdarahan Serviks Besar Uterus Gejala lain
Abortus Sedikit-sedang Tertutup-lunak Sesuai usia -pt positif
iminens kehamilan -kram ringan
-uterus lunak
Abortus Sedang-banyak Terbuka-lunak Sesuai atau -kram sedang/kuat
insipiens lebih kecil -uterus lunak
Abortus Sedikit-banyak Terbuka-lunak < usia -kram kuat
inkomplit kehamilan -keluar jaringan
-uterus lunak
Abortus Sedikit-tidak Tertutup-lunak < usia -sedikit atau tanpa
komplit ada kehamilan kram
-masa kehamilan (+/-)
-uterus agak kenyal
Missed Sedikit-tidak Tertutup-lunak < usia -tanda tanda
abortion ada kehamilan kehamilan menghilang
47
DAFTAR PUSTAKA
48