Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen : Dr. Afnita,S.Pd,M.Pd.

Di susun oleh ;
1. Rizky Rahmaddy (17059064)
2. Nifta Ilmayanti (17059057)
3. Wiranti Tasia (17059070)
4. Rahyunu Chania (17059061)
5. Nanda Daud Syaifurrahman (17059056)

UNIVERSITAS NEGRI PADANG


2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan
dan bahan pembelajaran tentang Ejaan Bahasa Indonesia.
Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas
segala keterbatasan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan
kualitas makalah ini.

Padang, September 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantari

Daftar Isiii

BAB I PENDAHULUAN3
A. Latar Belakang3
B. Rumusan Masalah..3

BAB II PEMBAHASAN4
A. Sejarah perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia...4
B. Kaidah dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia...6

BAB III PENUTUP.10


A. Kesimpulan10
B. Saran...10

Daftar Pustaka...11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya perbedaan bahasa menurut suku dan daerah yang terdapat di
Indonesia, membuat pemuda Indonesia menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa bangsa Indonesia, sesuai dengan sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928
yang berbunyi Berbahasa satu bahasa Indonesia.
Banyaknya kesalahan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia dalam penulisan
makalah, karya ilmiah, dan karya tulis lainnya. Oleh karena itu, makalah ini dibuat
sebagai acuan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia pada karya tulis.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia?
Bagaimana penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia?

3
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan merupakan seperangkat aturan yang dibuat untuk dipedomani dalam
memindahkan bahasa lisan suatu masyarakat menjadi bahasa tulis.
Selama pertumbuhan dan perkembangan bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia
tercatat beberapa kali perubahan ejaan seperti berikut ini.
1. Ejaan van Ophuysen
Ejaan ini adalah ejaan bahasa Melayu dengan huruf latin yang ditetapkan
pada 1901 berdasarkan rancangan CH.A. van Ophuysen dengan bantuan
Engku Nawawi gelar Soetan Mamoer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim.
2. Ejaan Pembaharuan
Ejaan ini disusun untuk membuat ejaan yang berlaku menjad lebih
sederhana pada masa Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan,
yaitu Soewandi. Ejaan yang disusun pada 1947 ini mendapat tanggapan baik
oleh masyarakat dan lebih dikenal dengan Ejaan Republik.
3. Ejaan Pembaharuan
Berdasarkan dari gagasan perbaikan ejaan pada masa Kongres Bahasa
Indonesia II di Medan pada 1956 disusun Ejaan Pembaharuan. Ejaan ini
belum ditetapkan.
4. Ejaan Melindo
Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) dimulai pada 1959. Karena perkebangan
politik yang cukup lama, berakibat tidak dapat diresmikan.
4
5. Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusasteraan Ejaan Lembaga Bahasa dan
Kesusasteraan (Ejaan LBK) dimulai tahun 1966. Ejaan. Ejaan ini merupakan
cikal bakal untuk terwujudnya Ejaan Bahasa yang Disempurnakan.
6. Ejaan yang Disempurnakan
Ejaan ini berlaku 23 Mei 1972, atas kerjasama dua Negara yakni Malaysia
dan Indonesia yang masing-masing diwakili oleh para mentri pendidikan
kedua Negara tersebut.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku yang berjudul
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan yang tercatat
pada tanggal tanggal 12 Oktober 1972. Pemberlakuan Ejaan yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah di tetapkan atas
dasar keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0196/U/1975

5
Kaidah dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

A.Penggunaan Huruf Kapital


1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
Contoh penulisan yang salah :
Di Indonesia, perkembangan pembelajaran dan pelaksanaan ekonomi islam
telah mengalami kemajuan yang pesat.
Contoh penulisan yang benar :
Di Indonesia, perkembangan pembelajaran dan pelaksanaan ekonomi Islam
telah mengalami kemajuan yang pesat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh penulisan yang salah :
, bahkan mendapat dukungan langsung dari bapak wakil presiden
Indonesia, Jusuf Kalla.
Contoh penulisan yang benar :
, bahkan mendapat dukungan langsung dari bapak Wakil Presiden
Indonesia, Jusuf Kalla.
3. Huruf kapital dipakai sebagai nama geografi.
Contoh penulisan yang salah :
, dengan berlatar kebudayaan masyarakat kampung arab melayu yang
bercorak kebudayaan muslim.
Contoh penulisan yang benar :
, dengan berlatar kebudayaan masyarakat Kampung Arab Melayu yang
bercorak kebudayaan muslim.

6
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Contoh penulisan yang salah :
, lebih mudah diterima oleh masyarakat melayu Jambi.
Contoh penulisan yang benar :
, lebih mudah diterima oleh masyarakat Melayu Jambi.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Catatan : Tidak digunakan untuk penulisan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh penulisan yang salah:
, Ulama dari negeri arab yang dimakamkan di pemakaman arab melayu.
Contoh penulisan yang benar:
, ulama dari negeri arab yang dimakamkan di pemakaman arab melayu.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh penulisan yang salah :
kebutuhan konsumen muslim terhadap wisata halal ini secara umum
meliputi kemudahan untuk beribadah, mendapatkan makanan halal,
mendapatkan nilai tambah dari perjalanan, serta terjaganya dari
kemaksiatan dan kemungkaran.
Contoh penulisan yang benar :
Kebutuhan konsumen muslim terhadap wisata halal ini secara umum
meliputi kemudahan untuk beribadah, mendapatkan makanan halal,
mendapatkan nilai tambah dari perjalanan, serta terjaganya dari
kemaksiatan dan kemungkaran.

7
B.Penggunaan Huruf Miring

1. Huruf miring dipakai untuk penulisan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing.
Contoh penulisan yang salah :
Unit Usaha Syariah pada Bank Pembangunan Daerah Jambi di Provinsi
Jambi yang telah soft-launching pada tanggal 16 Agustus 2011.
Contoh penulisan yang benar :
Unit Usaha Syariah pada Bank Pembangunan Daerah Jambi di Provinsi
Jambi yang telah soft-launching pada tanggal 16 Agustus 2011.

C.Penulisan Kata

1. Pemenggalang kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan diantara bentuk


dasar dan unsur pembentuknya.
Contoh penulisan yang salah :
, diikuti oleh sektor perda gang an,
Contoh penulisan yang benar :
, diikuti oleh sektor perdagangan,

D. Tanda Baca

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.

Contoh penulisan yang salah :

pasar syariah terpadu, kebudayaan islam, wisata halal

Contoh penulisan yang benar :

pasar syariah terpadu, kebudayaan islam, wisata halal.

E. Penggunaan Kata Baku menurut KBBI


1. Sumbangsi, menurut KBBI Sumbangsih yang artinya sokongan,
bantuan(berupa pemberian karangan, uang, dan sebagainya) sebagai tanda
kasih.

2. Praktek, menurut KBBI Praktik yang artinya pelaksanaan secara nyata apa
yang disebut dalam teori.

3. Jaman, menurut KBBI Zaman yang artinya jangka waktu yang panjang atau
pendek yang menandai suatu masa.

4. Indusrty, menurut KBBI Industri yang artinya kegiatan memproses atau


mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya
mesin.

5. Motiv, menurut KBBI Motif yang artinya pola, corak.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ejaan merupakan seperangkat aturan yang dibuat untuk dipedomani
dalam memimdahkan bahasa lisan suatu masyarakat menjadi bahasa tulis.
Dalam pemindahan bahasa lisan kedalam bahasa tulis selalu ada perubahan
sesuai tuntutan zaman masyarakat.
Ejaan Bahasa Indonesia berfungsi mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalam pemakaian huruf kapital, pemakaian huruf miring,
penulisan kata turunan, pemenggalan kata, pemakaian tanda titik.

B. Saran
Dengan mempelajari ejaan bahasa Indonesia maka diharapkan dalam
proses pembelajaran, penulisan, dan penerapan bahasa Indonesia
menjadi lebih mudah. Untuk itu, pelajarilah Ejaan Bahasa Indonesia
dengan sungguh-sungguh agar dapat dimengerti dan dapat diterapkan
dengan mudah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ermanto dan Emidar, 2015. Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di


Perguruan tinggi
www.badanbahasa.kemdikbud.go.id

11

Anda mungkin juga menyukai