Makalah Ekologi
Makalah Ekologi
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Ekologi
Yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Suhadi, M.Si dan
Bapak Drs. Agus Dharmawan, M.S
Oleh kelompok 2:
OFF : H
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Penyebaran Populasi
Hewan-hewan tersebar dimuka bumi mulai dari kutub utara ke kutub
selatan. Hewan-hewan darat tersebar mulai dari daerah artik sampai ke ujung
selatan benua Amerika Selatan dan pulau-pulau di belahan bumi selatan. Hewan-
hewan itu ada yang tersebar di gunung, di lembah, di gurun yang kering dan di
tempat-tempat lembab. Hewan-hewan ada di tempat-tempat yang kita jumpai
karena bergerak atau berpindah ke sana. Perpindahan hewan itu ada yang terjadi
karena gerakan aktif dan ada juga yang pasif. Perpindahan pasif terjadi terjadi
karena terbawa oleh perpindahan benda-benda lain, misalnya angin dan air. Dalam
penyebarannya ada hewan yang membentuk kelompok di antara sesame anggota
jenis, ada pula yang memisahkan diri satu sama lain (Darmawan, dkk. 2005).
Perpindahan atau penyebaran hewan secara aktif ada yang berlangsung
melalui proses dispersal dan ada yang melalui proses migrasi. Dispersal adalah
pemisahan dari kelompok (orang tua atau saudara) atau tempat tinggalnya semula
menuju ke segala arah. Sedangkan migrasi adalah perpindahan secara masal dari
suatu jenis dalam jumlah besar dari satu tempat ke tempat lain.
Penyebaran populasi merupakan pergerakan individu ke dalam atau keluar
dari populasi (Susanto. 2000). Penyebaran populasi berperan penting dalam
penyebaran secara geografi dari tumbuhan, hewan maupun manusia ke suatu
daerah dimana mereka belum menenpatinya. Penyebaran populasi dapat
disebabkan karena dorongan mencari makanan, menghindarkan diri dari predator,
pengaruh iklim, terbawa angin, kebiasaan kawin dan factor fisik lainnya.
Terbentuknya suatu populasi kemudian akan membentuk suatu komunitas.
Struktur suatu komunitas alamiah bergantung pada cara dimana tumbuhan dan
hewan tersebut tersebar atau terpencar di dalamnya. Pola penyebaran bergantung
pada sifat fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan biologis organisme itu
sendiri.
Penyebaran seragam sering terjadi di alam baik antara hewan-hewan
tingkat rendah dimana adanya seekor hewan tidak memberikan pengaruh terhadap
adanya hewan lain dengan jenis yang sama. Pada tumbuhan, penyebaran acak
seperti ini adalah umum dimana penyebaran benih disebabkan angin.
Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam
kelompok-kelompok, dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan
yang lain. Pemisahan kelompok-kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi
geografis atau kondisi cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak
dapat saling berhubungan untuk melakukan tukar menukar informasi genetik.
Populasi-populasi yang hidup secara terpisah ini di sebut deme. Selain itu, ada
juga yang menyebutkan bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Umar. 2012).
1. Wilayah Paleartik
Wilayah paleartik meliputi semua daratan eropa, sebagian besar Asia dan
afrika utara. Daerah ini kaya akan fauna yang meliputi 39 Famili. Family
Seleviniidae dan Ailurodidae termasuk yang bersifat endemic, artinya hanya
terdapat di daerah tersebut.
2. Wilayah Neartik
Wilayah Neartik ada di Amerika Utara, terbentang dari daerah Artik sampai ke
Meksiko. Hewan-hewan yang bersifat endemik meliputi jenis-jenis dari family
Aplandontidae dan Antilocapridae. Selain itu tidak terdapat kera. Jenis-jenis
hewan yang bersifat endemic di wilayah tersebut adalah kelelawar, rodentia,
karnivora, dan insektivora.
3. Wilayah Neotrofik
Daerah neotropik terbentang dari Amerika Selatan, Amerika tengah sampai ke
Meksiko dan berbatasan dengan wilayah neartik. Daerah ini tertutup oleh
padang rumput tropis, hutan tropis dan tundra. Neotropik merupakan wilayah
yang paling kaya kedua. Yang bersifat endemic pada wilayah ini meliputi:
kelompok Marsupial, Edentata, Primata, dan Rodentia.
4. Wilayah Etiopia
Wilyah etiopia terbentang dari selatan Pegunungan Atlas sampai ke ujung
sebelah selatan Benua Afrika. Sebagian besar daerahnya berupa padang pasir
yang panas, sebagian yang lain berupa hutan tropis, savanna dan gunung-
gunung yang tinggi. Hewan-hewan endemic yang terdapat pada wilayah ini
yaitu jerapah, lemur, ardvark, dll.
5. Wilayah Orietal
Wilayah oriental terdiri dari daerah-daerah Asia bagian selatan hingga sampai
ke Laut cina. Beberapa pulau di Indonesia juga ada yang termasuk wilayah
Ariental, yaitu pulau-pulau yang terletak di sebelah barat Garis Wallace yang
memisahkan Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Hewan yang bersifat
endemic di wilayah ini yaitu musang, lemur terbang, dan kelelawar.
6. Wilayah Australia
Daerah ini meliputi benua Australia dan pulau-pulau di sekitarnya, sampai ke
pulau-pulau di Indonesia yang terletak di sebelah timur Garis Wallace.
Iklimnya bervariasi yaitu iklim tropis dan subtropics. Curah hujan nya
bervariasi. Wilayah ini sebagian besar dihuni oleh kelompok Marsupiala dan
Monotremata.
Continental Drift
Pada teori Wegener, menyatakan bahwa bumi ini mula-mula hanya terdiri
dari satu daratan besar. Kemudian daratan ini pada jutaan tahun yang lalu
memisah menjadi benua-benua saat ini. Setelah terjadinya pemisahan, daratan-
daratan tersebut bergerak sehingga jaraknya makin lama makin jauh. Pada saat
daratan bumi menyatu hewan-hewan tersebut dapat dengan mudah berpindah
tempat dan menyebar ke seluruh dunia (Darmawan, dkk. 2005).
Dari ketiga kategori ini, rumpun atau kelompok adalah pola yang paling
sering diamati di alam dan merupakan gambaran pertama dari kemenangan dalam
keadaan yang disukai lingkungan. Pada tumbuhan pengelompokan disebabkan
oleh reproduksi vegetative. Dimana benih-benih cenderung tersusun dalam
kelompok. Pada hewan-hewan tingkat tinggi, agregasi dapat disebabkan oleh
pengelompokan social.
1. Perilaku reproduksi
3. Perilaku bertahan
4. Perilaku komunikasi
5. Perilaku teritorial
6. Perilaku sosial
7. Perilaku migrasi
Habitat lebih dari sekedar sebuah kawasan vegetasi (seperti hutan pinus).
Istilah tipe habitat tidak bisa digunakan ketika mendiskusikan hubungan antara
satwa liar dan habitatnya. Ketika kita ingin menunjukkan vegetasi yang digunakan
oleh satwa liar, kita dapat mengatakan asosiasi vegetasi atau tipe vegetasi
didalamnya. Penggunaan habitat merupakan cara satwa menggunakan (atau
mengkonsumsi dalam suatu pandangan umum) suatu kumpulan komponen fisik
dan biologi (sumber daya) dalam suatu habitat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penyebaran populasi merupakan perkembangan individu ke dalam atau
keluar dari populasi
2. Wilayah-wilayah penyebaran hewan meliputi wilayah Paleartik, Neartik,
Neotrofik, Etiopia, Orietal, dan Australia.
3. Distribusi populasi merupakan sebagai wilayah-wilayah tempat
ditemukannya suatu jenis makhluk hidup di muka bumi.
4. Macam pola penyebaran dan distribusi makhluk hidup meliputi: distribusi
kosmopolit dan distribusi endemic.
5. Perilaku merupakan aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu
stimulus.
6. Pola perilaku pada hewan meliputi perilaku reproduksi, mencari makan,
bertahan, komunitas, territorial, social, dan migrasi.
7. Seleksi habitat merupakan proses atau tingkah laku di mana satwa
menyeleksi atau memilih suatu habitat untuk hidupnya
3.2 Saran
Junaidi, Endri., Effendi. P., Sagala., 2010. Kelimpahan Populasi dan Pola
Distribusi Remis (Corbicula sp) di Sungai Borang Kabupaten Banyuasin.
Jurnal Penelitian Sains. Vol 13 (3): 51.