Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Observasi Pengembangan Produk Pangan Imitatif, Modifikatif, dan Inovatif

Kelompok 3

Willa Kusumah Wardani 240210140005


Shafira Fauzi 240210140026
Salma Fauziah Afifah Syahidah 240210140029
Novita Damayanti 240210140034
Frida Mahardika 240210140043
Rafi Farhan Abdillah 240210140045

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2017
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang dengan cepat dan semakin maju.
Hal yang mudah terlihat ditandai dengan semakin banyak munculnya perusahaan
ataupun industri, serta ditemukan teknologi-teknologi canggih dalam bidang produksi
yang mampu menghasilkan produk-produk mempunyai kualitas yang lebih baik dari
sebelumnya.
Pengembangan produk baru dapat dilakukan perusahaan demi meningkatkan
nilai jual produk. Menurut Kotler dan Armstrong (2004), pengembangan produk
adalah pegembangan produk original, perbaikan produk, modifikasi produk dan merk
baru melalui upaya penelitian dan pengembangan perusahaan sendiri.
Produk baru dapat diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi
dari produk yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan
produk asli innovatif. Produk baru diharapkan bisa memberi sebuah proporsi yang
tinggi bagi pertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi
utama terhadap laba bisnis keseluruhan. Dalam perencanaan produk, produk harus
dipandang sebagai pemecahan masalah bagi konsumen, dimana jika seorang
konsumen membeli sebuah produk mereka dapat memperoleh manfaat dari
penggunaan produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen sudah terpenuhi, diharapkan
timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga dimasa yang akan datang mereka akan
melakukan pembelian berikutnya terhadap produk yang sama.
Produk-produk baru tersebut dapat berupa produk inovasi yang merupakan kreasi
suatu produk, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, atau justru
produk imitasi yang meniru produk inovasi. Imitasi berarti meniru, yaitu membuat
sesuatu yang sama dari sesuatu yang sudah ada. Tujuannya ikut memanfaatkan
keberhasilan yang ditiru untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat. Terakhir
produk modifikatif, merupakan pengembangan suatu produk, atau proses yang sudah
ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada.
Observasi pengembangan produk pangan ini dilakukan dengan pengumpulan
data dengan pencatatan secara sistematis baik secara langsung maupun tidak langsung
pada produk yang diamati. Produk pangan yang diamati oleh penulis diantaranya
produk inovasi adalah seblak instant Mommy, produk modifikatif adalah ayam De
Chick, dan produk modifikatif teh Sariwangi osmofilter.

I.2 Identifikasi Masalah

1. Apa jenis dan karakteristik dari produk seblak instant Mommy, ayam DeChick,
dan teh Sariwangi osmofilter?

2. Apa keunggulan dan kelemahan dari masing-masing produk seblak instant


Mommy, ayam DeChick, dan teh Sariwangi osmofilter sebagai dari produk
inovatif, imitatif dan modifikatif?

I.3 Tujuan

Tujuan dari observasi ini adalah mengetahui jenis, karakteristik, keunggulan-


keunggulan, dan kelemahan dari produk pangan tertentu yang terdiri dari produk
imitatif, inovatif, dan modifikatif.

II. PEMBAHASAN
2.1 Produk Imitatif
Era yang semakin maju dan didukung perkembangan teknologi yang semakin
pesat membuat persaingan yang ketat antar industri pangan baik yang berskala besar
maupun skala kecil. Kondisi tersebut menjadi peluang bagi perusahaan lain untuk
membuat produk tiruan (imitasi) karena semakin suatu produk memiliki daya jual
yang tinggi dan digemari orang banyak maka perusahaan peniru terpacu untuk
membuat produk serupa dengan merek yang berbeda namun dengan harga jual yang
lebih murah. Salah satu contoh produk imitasi yaitu ayam goreng tepung dari De
Chick Fried Chicken yang meniru salah satu produk andalan dari Kentucky Fried
Chicken (KFC).
De Chick Fried Chicken merupakan salah satu usaha franchise yang
menyediakan produk pangan yang berjenis fast food. Jika ditinjau dari sisi harga,
tentunya produk De Chick Fried Chicken memiliki harga yang lebih murah dari
produk asli yang sudah memiliki kekuatan merek. Walaupun produk yang dimiliki De
Chick Fried Chicken serupa dengan produk Kentucky Fried Chicken (KFC) dan
Mcdonalds, namun nama merek serta logo yang dimiliki ketiga perusahaan tersebut
berbeda, sehingga tidak mempengaruhi persepsi konsumen dalam mengenali brand.

(a) (b) (c)


Gambar 1. (a) Logo Mcdonalds, (b) Logo KFC, (c) Logo De Chick
Sumber : Google, 2017
Menurut Prabastiningrum (2012), pengambilan keputusan membeli pada
konsumen dapat berpengaruh pada pada beragam jenis merek, kualitas barang, hingga
harga yang bersaing sesuai dengan segmentasi konsumennya. Beragam jenis merek
suatu produk sangat mempengaruhi kepuasan konsumen dalam mengambil keputusan
membeli yang tepat, sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang pada
merek yang pernah digunakan.
Keunggulan lain dari De Chick Fried Chicken yaitu varian rasa ayam goreng
tepung yang lebih beragam, yaitu rasa asli, lada hitam, dan pedas. Namun, varian
produk yang dijual oleh De Chick Fried Chicken lebih terbatas, dan outletnya
berbentuk minicafe dengan gerobak.

2.2 Produk Modifikatif


Salah satu contoh produk modifikatif yang beredar di pasaran ialah teh
Sariwangi osmofilter kantung bundar. Bahan pembuatan produk ini ialah teh hitam
dan vanila. Cara pembuatan produk ini ialah sebagai berikut:
1. Pelayuan
Secara tradisional, daun teh disebar dan dibiarkan terekspos udara terbuka
selama 18-20 jam. Sedangkan di pabrik modern, daun teh ditempatkan pada drum
berlubang lalu diekspos dengan udara panas. Proses ini mengoksidasi polifenol,
tannin, dan bahan aktif lainnya.
2. Penghancuran
Daun teh dihancurkan dengan tangan atau mesin giling agar sarinya keluar
dan daun menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
3. Pengeringan
Lama pengeringan menggunakan metode bersuhu tinggi tergantung dari jenis
teh yang ingin dihasilkan, apakah teh hitam, teh oolong, atau teh hijau.
4. Penggilingan
Setelah kering, daun teh dibawa ke suatu ruangan pabrik untuk dipotong
dengan pisau berputar menjadi berbagai tingkat kehalusan, tergantung pada jenis teh.
5. Pemaduan
Proses pemaduan atau blending dilakukan untuk mendapatkan rasa dan tekstur
yang diinginkan. Pada proses ini dapat ditambahkan perasa alami seperti kayu manis,
cengkeh, peppermint, jahe, akar-akaran alami, atau ekstrak buah dan bunga-bungaan.
6. Penimbangan
Usai blending, teh lalu disimpan dan ditimbang beratnya menjadi masing-
masing 2 gram.
7. Pengemasan
Teh yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam kantong dari
kertas saring, dan dikemas dalam kotak kemasan yang menarik.
Karakteristik fisik dan organoleptik dari produk ini ialah berbentuk bulat,
berwarna coklat tua (teh) dan putih (kemasan osmofilter), memiliki tekstur kering
(sebelum penyeduhan), memiliki rasa teh yang sedikit sepat (sesudah penyeduhan),
dan aroma khas teh.
Modifikasi produk sariwangi sarimurni kantung bundar osmofilter adalah dari
segi filter yang digunakan pada teh. Umumnya, filter yang digunakan adalah kertas
saring biasa dan menggunakan tali, sedangkan produk ini menggunakan teknologi
osmofilter sebagai penyaring dan tanpa menggunakan tali. Teknologi osmofilter
memberikan banyak kelebihan dibandingkan dengan teh celup biasa.

Gambar 2. Teh Celup Biasa


Sumber : Google, 2017

Gambar 3. Teh Kantung Bundar Osmofilter Sariwangi


Sumber : Google, 2017

Keunggulan dari produk ini diantaranya ialah berasal dari teh asli, kemasan osmo
filter mampu menyimpan kesegaran rasa dan aroma daun teh alami sehingga tetap
terjaga keasliannya, pori-pori yang terdapat pada Osmo Filter ini akan menyaring dan
melepaskan hanya kandungan teh yang baik untuk menghasilkan teh jernih, praktis,
higienis lebih cepat disajikan, dan memenuhi standar aman untuk dikonsumsi tidak
mengalami pemutihan dengan klorin. Adapun kelemahan dari produk ini ialah
memiliki harga yang lebih mahal dari teh celup biasa.
Gambar 4. Kemasan Teh Sariwangi Osmofilter
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017

2.3 Produk Inovatif


Dewasa ini produk pangan telah berkembang pesat, hal ini dapat terlihat
dengan munculnya kreasi-kreasi baru. Perkembangan zaman di era globalisasi ini
dapat mengubah pandangan masyarakat tentang suatu produk pangan. Dahulu pangan
hanya untuk mengenyangkan perut saja namun lain halnya dengan saat ini. Selain
mengenyangkan masyarakat melihat dari nilai nilai lain yang bisa didapatkan dari
produk pangan tersebut. Oleh karena itu para produsesn pangan banyak melakukan
pengembangan produk. Pada dasarnya pengembangan produk adalah usaha yang
dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki produk yang sedang
berjalan atau menambah jenis yang sudah ada. Menurut Kotler (2002) produk
memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang. Menurut Buchari (20001) tujuan
pengembangan produk adalah: (1) untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum
puas, (2) untuk menambah omzet penjualan,(3) untuk memenangkan persaingan, (4)
untuk mendayagunakan sumber - sumber produksi, (5) untuk meningkatkan
keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama, (6) untuk mendayagunakan sisa-
sisa bahan, (7) untuk mencegah kebosanan konsumen,dan (8) untuk
menyederhanakan produk, pembungkus.
Avanti Fontana (2011) mendefinisikan inovasi produk sebagai proses
pengenalan produk atau sistem baru yang membawa kesuksesan ekonomi bagi
perusahaan dan kesuksesan sosial bagi konsumen serta komunitas atau lingkungan
yang lebih luas. Jenis inovasi terdiri atas 4 bagian yaitu penemuan (invention),
pengembangan (extention), duplikasi (duplication), serta sintesis (synthesis). Dalam
melakukan inovasi, produsen menambahkan zat-zat tertentu sehingga meningkatkan
nilai gizi, estetika, dan kualitas rasa dari produk pangan tersebut. Selain nilai-nilai
tersebut, kecepatan penyajian juga kerap dibutuhkan oleh masyarakat dengan
mobilitas tinggi, oleh karena itu hadirlah makanan-makanan instan yang dapat
disajikan dengan waktu yang singkat dan mudah. Salah satu makanan instan yang
banyak digandrungi oleh masyarakat adalah seblak basah instan.
Seblak basah merupakan makanan tradisional yang berasal dari kota Bandung.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976) makna tradisional merupakan
sebagai sesuatu yang sifatnya turun temurun dan menurut adat suatu daerah atau
kawasan, sedangkan makanan memiliki arti sesuatu yang dimasukkan melalui mulut
yang berfungsi memberi nutrisi kepada tubuh sehingga pengertian makanan
tradisional secara sederhana berarti sebagai segala sesuatu yang dikonsumsi
masyarakat suatu daerah secara turun temurun guna memenuhi kebutuhan nutrisi bagi
tubuhnya.
Seblak basah instant Mommy merupakan salah satu pelopor seblak instan
pertama di Indonesia. Berbeda dengan seblak yang dijual dan disajikan dengan cara
di masak terlebih dahulu, seblak instan ini dijual dengan kemasan cup yang terdiri
dari komponen seblak seperti siomay, kerupuk, baso, serta bumbu dengan level pedas
yang beragam. Penyajian seblak ini juga sangat mudah, hanya perlu diseduh dengan
air panas dan dicampurkan dengan bumbu.
Gambar 5. Seblak Basah Instant Mommy
Sumber: Google, 2017
Produk seblak basah instan Mommy memiliki beberapa keunggulan
diantaranya mudahnya penyajian, merupakan pionir seblak basah instant pertama,
varian rasa yang beragam, kemasan yang menarik dan harganya yang terjangkau.
Kelemahannya adalah bila produk ini tidak melakukan banyak pengembangan,
kemungkinan terdapat banyak produsen yang memproduksi produk sejenis ini
(imitasi).
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Produk imitatif roduk-produk pengembangan secara imitatif, modifikatif,
dan inovatif yang beredar dipasaran yakni De Chick Fried Chicken, teh
Sariwangi osmofilter kantung bundar, dan seblak basah instan Mommy.
2. De Chick Fried Chicken merupakan produk imitatif dari Kentucky Fried
Chicken (KFC) dengan keunggulan varian rasa ayam goreng tepung yang
lebih beragam, yaitu rasa asli, lada hitam, dan pedas serta kelemahannya
yakni lebih terbatas, dan outletnya berbentuk minicafe dengan gerobak.
3. Teh Sariwangi osmofilter kantung bundar merupakan produk modifikatif dari
teh kantong celup biasa dengan keunggulan berasal dari teh asli, dapat
menyimpan kesegaran rasa dan aroma daun teh alami, dapat menghasilkan teh
yang jernih, praktis, higienis lebih cepat disajikan, dan memenuhi standar
aman untuk dikonsumsi serta kelemahannya yakni memiliki harga yang lebih
mahal dari teh celup biasa.
4. Produk seblak basah instan Mommy merupakan produk inovatif dengan
keunggulan mudahnya penyajian, merupakan pionir seblak basah instant
pertama, varian rasa yang beragam, kemasan yang menarik dan harganya
yang terjangkau serta kelemahannya adalah bila produk ini tidak melakukan
banyak pengembangan, kemungkinan terdapat banyak produsen yang
memproduksi produk sejenis ini (imitasi).
DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma, 2000. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Penerbit
Alfabet.

Fontana, Avanti.2011. Innovate We Can!. Bekasi : Cipta Inovasi Sejahtera

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. 1989. Jakarta: Balai Pustaka.

Kotler, P., Bowen, J., Makens, J. 2002. Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan .
Jilid II Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Pearson Education Asia Ptc. Ltd dan
PT.Prenhallindo

Kotler dan Amstrong. 2004. Prinsip-prinsip Marketing. Edisi Ketujuh. Jakarta:


Penerbit Salemba Empat.

Prabastiningrum, Ferin F. 2011. Hubungan Antara Persepsi Konsumen terhadap


Produk dengan Keputusan Membeli Handphone Qwerty. Skripsi: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai