Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil warna pada susu dengan metode HTST dan

LTLT berbeda pada hari ke 0 yaitu HTST berwarna putih dan LTLT berwarna tidak putih
sedangkan pada penyimpanan 2-6 hari diperoleh hasil yang sama antara metode HTST dan
LTLT susu berwarna putih. Hal ini berbeda berdasarkan penelitian Sumiyati et al. 2016, yang
menyatakan bahwa perbedaan metode pengolahan susu HTST dan LTLT tidak berpengaruh
terhadap sifat fisik susu yaitu warna, bau dan rasa susu. Perbedaan hasil pengamatan pada hari ke
0 ini dapat disebabkan oleh jumlah susu yang di gunakan untuk praktikum terlalu sedikit pada
metode LTLT dengan waktu pemanasan yang panjang sehingga susu sedikit berwarna kuning.
Bau pada susu dengan metode HTST dan LTLT juga berbeda. Berdasarkan bau susu
dengan metode HTST pada hari ke 0, 2, dan 4 masih tercium bau susu dan setelah penyimpanan
selama 6 hari sudah tidak bau susu. Pada metode LTLT bau susu yang tercium cenderung
menurun pada hari ke 0 dan 2 masih tercium bau susu dan hari ke 4 tidak bau susu setelah
penyimanan selama 6 hari bau susu tersebut sangat tidak bau susu. Hal ini berbeda pula
berdasarkan penelitian sumiyati et al. 2016, yang menyatakan bahwa perbedaan metode
pengolahan susu HTST dan LTLT tidak berpengaruh terhadap sifat fisik susu yaitu warna, bau
dan rasa susu. Perbedaan hasil pengamatan tersebut dapat disebabkan oleh praktikan yang
kurang teliti dalam mencium aroma susu tersebut. Karena praktikan yang kurang mahir dalam
menjaga kestabilan suhu saat pemanasan dan waktu yang digunakan kurang lebih sekitar 12
menit.
Hasil penilaian konsistensi pada susu dengan metode HTST dan LTLT berbeda. Hasil
pengamatan yang telah dilakukan konsistensi pada metode HTST dalam waktu 0-6 hari tidak
kental, sedangkan pada metode LTLT konsistensi susu berubah pada hari ke 0 dan 2 susu masih
tidak kental kemudian pada hari ke 4 dan 6 susu menjadi kental. Hal ini sudah sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa hasil analisi regresi menunjukan bahwa kolerasi antara kadar
air susu pasteurisasi pada metode LTLT dan lama penyimpanan tidak berbeda nyata. Namun
korelasi itu nyata pada metode HTST bahwa kadar air mengalami penurunan dengan semakin
lama waktu penyimpanan (Abubakar et al. 2001).

Abubakar, Triyantini, Sunarlim R, Setiyanto H, Nurjannah.2001. Pengaruh suhu dan waktu


pasteurisasi terhadap mutu susu selama penyimpanan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. Vol
6(1): 46-49.

Sulmiyati, Najmah A, Marsudi. 2016. kajian kualitas fisik susu kambing peranakan ettawa (pe)
dengan metode pasteurisasi yang berbeda (study on physical quality of milk of peranakan ettawa
goat using different pasteurization methods). Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. Vol 4(3):
130-134

Anda mungkin juga menyukai