Kalimat sederhana yaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa, sedangkan
kalimat luas yaitu kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Contoh kalimat
sederhana:
2.4.1 Hubungan Gramatik antara Klausa yang Satu dengan Klausa yang Lain
Kalimat (190) terdiri dari dua klausa, yaitu I. Ia mengakui dan 2. la jatuh
gramatik antara klausa yang satu dengan klausa yang lain yang menjadi unsurnya,
dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: Kalimat luas yang setara dan
sendiri sebagai klausa yang secra, yaitu sebagai klausa inti semua. KJausa-klausa
itu dihubungkan dengan penghubung yang setara yaitu: dan, dan lagi, serta, pula,
kemudian, atas, tetapi., tapi, akan tetapi, sedang, sedangkan, namun, melainkan,
Contoh:
Terdapat juga kalimat luas yang setara yang tidak menggunakan kata
penghubung. Antara klausa yang satu dengan klausa yang lainnya. Pada umumnya
Dalam kalimat luas yang tidak setara klausa yang satu merupakan bagian
dari klausa lainnya. Klausa yang merupakan bagian dari klausa lainnya itu discbut
yang dalam hubungannya dengan klausa inti menduduki fungsi atribut bagi frase
gereja kecil. Hal itu menjadi jelas apabila klausa 3 disubstitusikan dengan kata
mungil.
inti dengan klausa bawahan dalam kalimat luas yang tidak setara sangat banyak
antara lain bahwa, ketika, sebelum, karena, asal, sekalipun, yang, tempat.
2.4.2 Huhungan Makna antara Klausa yang Satu dengan Klausa Lainnya dalam
KsHmat Luas
Terdapat 17 hubungan makna yang timbul akibat pertemuan antara klausa inti
dan. Misalnya:
a. Dia membuka tali rambutnya dan mulai bersisir.
makna 'penjumlahan' ialah dan lagi, lagi, lagipula, serta, selain, di samping,
dapat pula kalimat luas. Hal itu tergantung pada intonasinya. Jika diucapkan
dengan jeda sedang sesudah mengucapkan kata kecil, maka kalimat itu merupakan
kalimat luas, tetapi jika diucapkan dengan jeda pendek, kalimat tersebut termasuk
kalimat sederhana.
Kalimat itu terdiri dari dua klausa yaitu, diakuinya sebagai klausa inti
dan ia jatuh cinta kepadaku sebagai klausa bawahan, yang dalam hubungannya
bawahan yang dalam hubungannya dengan klausa inti menduduki fungsi PEL.
dengan klausa inti menduduki fungsi KET. Hal itu menjadi jelas apabila klausa
hubungannya dengan kalimat inti, terdapat pula klausa bawahan yang merupakan
Misalnya:
Bangunan itu terlitak di bagian luar kola, berhadapan dengan gereja kecil
keadaan, atau perbuatan yang dinyatakan dalam klausa itu berturut-turut tcrjadi
atau dilakukan. Secara jelas hubungan makna ini ditandai dengan kata
lantas. Kata lantas digunakan dalam bahasa Indonesia ragam santai, misal:
Diamenutupjendelamobil, lantas keluar.
satu dari yang tersebut paja klausa. klausa yang merupakan kenyataan. Misal:
Kalimat di atas terdiri dari dua klausa, yaitu (I), engkau menyanyi dan (2)
engkau bermain piano. Klausa itu dihubungkan dengan kata penghubung atau
jelas bahwa orang yang diajak bicara diminta memilih menyanyi atau bermain
piano, diminta memilih menyanyi atau bermain piano, diminta memilih salah satu
dari keduanya. Berbeda halnya apabila kata penghubung atau diganti dengan dan,
menjadi
Baik pemuda itu kaya maupun miskin, aku tidak mempunyai perhatian
kepadanya.
dan (pemuda itu) miskin dapat diganti dengan penghubung atau, menjadi. Hingga
jelaslah bahwa penghubung baik.... maupun di situ menyatakan hubungan makna
'pemilihan'.
memang malas.
Kata meskipun pada kalimat di atas, disubstitusi dengan kata tetapi sedikit
misal:
Kalimat ini terdiri dari dua klausa, yaitu I. Ahmad kaya dan 2. Ali miskin.
berbaju putih. Makna kedua ini tidak berlawanan disebut perlawanan 'perlawanan
yang kontrastif.
Kalimat ini terdiri dari 2 klausa, yaitu 1. Ahmad pandai, 2. Ahmad malas
pertama. Hal ini membatasi/mengurangi sifat baik yang dinyatakan pada klausa
kedua.
Kalimat
Limitatif.
Ahmad ingin pergi ke Jakarta, tetapi tidak mempunyai bekal. Kalimat ini
Mobil itu sering rusak, bahkan kini sudah tidak berjalan lagi.
Pada kalimat ini melebihi klausa dimungkanya, kata bahkan itu lebih
buruk daripada yang dinyatakan pada klausa dimungkanya. Hubungan mdhna ini
ke darat.
hubungan makna ini sehingga kata penghubung bahkan pada kalimat ini dapat
Semua itu adalah miliknya, malah aku pun menjadi miliknya bila aku turun ke
darat.
waktu, sewaktu, selagi, semasa, sementara, serta, demi, begitu, selama, dalam,
setiap, setiap kali, tiap kali, sebelum, setelah, scsudah, sehabis, sejak, semenjak,
semasa, sementara, serta, demi, begitu, selama, dan dalam menyatakan bahwa apa
yang ditanyakan dalam klausa inti dan klausa itu terjadi bersama-sama. Misal:
Kalimat ini terdiri dari dua klausa yaitu I. Ali membaca surat kabar, 2.
waktu. Kata penghubung setiap, setiap kali dan tiap kali sama dengan kata
penghubung di atas juga menyatakan pada klausa inti dan klausa bawahan terjadi
bersama-sama hal bedanya ialah bahwa di sini apa yang dinyatakan pada klausa-
Kata penghubung sebelum digunakan pada klausa inti tefjadi pada klausa
bawahan misal:
Sebelum ayahku meninggal, aku telah menanam tiga pohon kelapa. Pada
klausa inti terjadi lebih kemudian dari klausa bawahan maka digunakan
permulaan. Kata sedari kurang lazim digunakan dalam ragam resmi. Misal:
Mereka sudah tinggal di pondok di halaman belakang itu sejak mereka baru
menikah.
batas waktu.
perbandingan antara apa yang dinyatakan pada klausa inti dengan apa yang
sebab atau alasan terjadinya peristiwa atau dilakukannya tindakan yang di.sebut
dalam klausa inti. Hubungan ini ditandai kata penghubung karena: misal
The hijau digemari orang lantaran teh hijau melancarkan air seni. Kata
sebaiiknya kata hubung akibat digunakan untuk hal yang tidak baik, tidak
menyenangkan.
Akibat tertimpa longsoran batu padas pada sebuah gua, empat orang telah
meninggal seketika.
akibat dari apa yang dinyatakan pada klausa inti. Hubungan makna ini ditandai
Misal:
pada mungka perempuan yang duduk dua meja jauhnya dari tempatku.
terlaksananya apa yang tersebut pada klausa inti. Hubungan ini ditandai dengan
kata penghubungya.
Kemauan untuk hidup ini akan ada jika di dalam diri seseorang ada perasaan
Kalimat ini terdiri dari 3 kiausa, klausa 2 dan 3 berfungsi sebagai klausa
makna syarat ialah apabila, bila, bilamana, manakala, jikaiau, kalau, asal, asalkan.
Misal:
Bilamana hujan turun agak lebat, daerah itu tentu tergenang air.
menyatakan suatu andaian, suatu syarat yang tidak mungkin terlaksana bagi
klausa inti sehingga apa yang dinyatakan oleh klausa inti juga tidak mungkin
Contoh:
dengan terlaksananya atau dikerjakannya apa yang tersebut pada klausa inti
diharapkan akan terlaksana pula apa yang tersebut pada klausa bawahan.
Hubungan amkna ini ditandai dengan penghubung agar. supaya, agar supaya. dan
biar.
menerangkan salah satu unsur yang terdapat dalam klausa inti. Unsur yang
diterangkan itu selalu berupa kata atau frase nomonal. Kata penghubung yang
Contoh:
Pada klausa pertama merupakan unsur klausa inti dan klausa kedua
Pintu kamar itu menuju ke kamar tamu yang sekarang ditempati oleh kedua
dijelaskan, dikemukakan, ditanyakan dalam klausa inti, atau dengan singkat dapat
dikatakan bahwa klausa bawahan merupakan isi klausa inti. Kata penghubung
Contoh:
Aku mulai mengerti hari itu bahwa Suparto menaruh perhatian padaku.
penghubung kalau dan kalau-kalau dapat diganti dengan kata apakah menjadi
bagaimana perbuatan yang disebutkan pada klausa inti itu dilakukan atau
bagaimana peristiwa yang disebutkan dalam klausa inti itu terjadi. Kata
penghubung yang digunakan ialah dengan, tanpa, sambil, seraya, dan sembari.
Contoh:
dikecualikan dari apa yang dinyatakan dalam klausa inti. Kata penghubung yang
Misai:
Kata kecuali dan kata selain dapat diganti dengan kecuali dengan selain,
ialah untuk, guna, dan bual. Kata buat tidak digunakan dalam Bahasa Indonesia
ragam beku.
Misal: