FLUIDISASI
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
FLUIDISASI
GRUP K
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga Laporan Praktikum Operasi
Teknik Kimia I Fluidisasi ini dapat selesai pada waktunya.
1. Orang tua kami tercinta, yang telah banyak memberikan doa dan dukungan baik
secara moril maupun materiil.
2. Ibu Ir. Caecilia Pujiastuti, MT selaku Kepala Laboratorium Riset dan Operasi
Teknik Kimia.
3. Ibu Ir. Srie Muljani, MT selaku Dosen Pembibing Percobaan Fluidisasi.
4. Teman-teman dan semua rekan rekan yang terkait.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktikum
Operasi Teknik Kimia I Fluidisasi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu atas kerja samanya yang baik penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dalam rangka menyempurnakan Laporan Praktikum Operasi
Teknik Kimia I Fluidisasi ini.
Penyusun
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Page 2
UPN Veteran Jawa Timur
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
FLUIDISASI
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ 1
KATA PENGANTAR.... 2
DAFTAR ISI... 3
INTISARI... 4
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang...
I.2 Tujuan Percobaan..
I.3 Manfaat Percobaan.
II.3 Hipotesa..........................................................................................
IV.3 Grafik..
IV.4 Pembahasan.
V.2 Saran..
DAFTAR PUSTAKA ..
APPENDIX...
INTISARI
Fluidisasi adalah metode pengontakan buiran-butiran padat dengan fluida baik
cair maupun gas. Dengan metode ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki
sifat seperti fluida dengan viskositas tinggi.Pada laju alir yang rendah butiran padat
dalam kolom fluidisasi akan tetap diam karena fluida hanya mengalir melalui ruang
antar partikel tanpa menyebabkan perubahan pada susunan partikel tersebut.
Keadaan yang demikian disebut sebagai unggun diam. Apabila laju alir fluida
dinaikkan akan mencapai suatu keadaan dimana unggun padatan tersebut
tersuspensi didalam aliran fluida yang melaluinya. Pada keadaan ini masing-
masing butiran akan terpisah dan bisa bergerak lebih mudah, sifat unggun akan
menyerupai cairan dengan viscositas tinggi, misalnya adanya kecenderungan untuk
mengalir, mempunyai sifat hidrostatik dan sebagainya. Atas dasar sifat ini maka
unggun ini kemudian disebut unggun terfluidakan (fluidized bed).
Percobaan fluidisasi kali ini menggunakan 4 variabel bukaan kran, yaitu 1/8,
1/3, 2/5, dan 3/4. Dimana setiap percobaannya menggunakan waktu sebanyak 5
detik. Pertama yang harus dilakukan sebelum percobaan adalah mengecek kondisi
dari alat Fluidisasi apakah masih berjalan dengan baik dengan cara menyalakan
pompa dengan posisi kran tengah ditutup, kran atas dan bawah dibuka. Kemudian
setelah debitnya mulai konstan bisa dimulai percobaan. Misalnya untuk bukaan
kran sebesar 1/8, kran tengah dibuka dank ran bawah ditutup. Diamati kenaikan
tinggi unggun dan pada manometer. Serta ditampung volume air yang keluar pada
tangki overflow. Begitu seterusnya untuk bukaan kran sebesar 1/6,1/4, dan 1/3.
Dari percobaan Fuidisasi yang telah dilakukan dengan menggunakan
variable bukaan kran1/8, 1/6,1/4, dan 1/3.didapatkan hasil untuk laju alir akan
semakin besar ketika bukaan krannya semakin besar. Laju alir berpengaruh pada
tinggi unggun yang bergerak, dimana semakin besar laju alir maka tinggi unggun
yang bergerak juga akansemakin besar. Begitu pula untuk kecepatan liniernya,
semakin besar laju alirnya maka kecepatan liniernya semakin besar. Selain bukaan
kran berpengaruh pada laju alir, kecepatan linier dan tinggi unggun, bukaan kran
juga berpengaruh pada kecepatan fluidisasi minimumnya (Umf). Seharusnya
semakin besar bukaan kran maka kecepatan fluidisasi minimumnya semakin besar.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada percobaan fluidisasi hal yang harus dilakukan adalah dengan menentukan
densitas air, dan mengukur butiran padatan. Selanjutnya mengukur diameter kolom
fluidisasi yng digunakan dan mengukur tinggi dari unggun diam. Mengisi bak
penampung dengan air dan nyalakan pompa, buka kran atas dan bawah sampai aliran
menjadi stabil dan buka kran tengah dengan variabel yang ditentukan. Tentukan operasi
fluidisasi dengan mengalirkan air dengan bukaan valve yang telah ditentukan dengan
mengukur penurunan tekanan(P) dengn bantuan manometer didalam kolom yang
berisis padatan untuk laju alir yang berbeda. Mengukur tinggi unggun yang
terfluidikan. Tampung air yang keluar dari tangki overflow 5 detik. Menentukan
kecepatan minimum fluidisasi.
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kalau laju alir kemudian dinaikkan, akan sampai pada suatu keadaan di mana
unggun padatan akan tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya.
a. Fenomena fixed bed yang terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju
minimum yang dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini
partikel padatan tetap diam.
b. Fenomena minimum or incipient fluidization yang terjadi ketika laju alir fluida
mencapai laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi. Pada
kondisi ini partikel-partikel padat mulai terekspansi.
c. Fenomena smooth or homogenously fluidization terjadi ketika kecepatan dan
distribusi aliran fluida merata, densitas dan distribusi partikel dalam unggun
sama atau homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan seragam.
d. Fenomena bubbling fluidization yang terjadi ketika gelembung gelembung
pada unggun terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen.
(Rosalina,2013)
Untuk bubbling fluidization,ekspansi dari dasar yang datang sebagian besar dari
jarak diam dari gas gelembung sejak padatan berbentuk tidak ekspansi dengan
signifikas dengan pertambahan aliran total.
(McCabe,1993)
4. Ukuran partikel
Ukuran partikel mempengaruhi gerak tinggi unggun.
5. Putaran kran
Semakin besar putaran kran maka laju alir juga akan semakin besar sehingga
tingggi unggun yang bergerak akan semakin bertambah.
(Redypta,2015)
Aspek utama yang akan ditinjau dalam percobaan ini adalah mengetahui
besarnya hilang tekan (pressure drop) di dalam unggun padatan yang terfluidakan. Hal
tersebut mempunyai arti yang cukup penting karena selain erat sekali hubungannya
dengan besarnya energi yang diperlukan, juga bisa memberikan indikasi tentang
kelakuan unggun selama operasi berlangsung. Penentuan besarnya hilang tekan di
dalam unggun terfluidakan terutama dihitung berdasarkan rumus-rumus yang
diturunkan untuk unggun diam, terutama oleh Balke, Kozeny, Carman, dll.
Gaya berat oleh fluida yang naik = berat partikel gaya apung
Atau:
Dimana :
A= Luas penampang(cm2)
f= Porositas unggun
Contoh: Reaksi gas dengan katalis padat dan reaksi padat dengan gas.
a. Gasifikasi : batubara
b. Transportasi : Fluidisasi dapat terfluidisasikan sama seperti cairan, sifat ini
digunakan untuk transportasi padat berupa serbuk. Pencampuran bubuk halus
(dengan ukuran partikel berlainan)
c. HE
Pelapisan bahan peledak pada permukaan logam dan Drying dan sizeing.
(Rosalina,2013)
1. Air
A. Sifat Fisika
a. Massa molar : 18,0153 gr/mol
b. Densitas dan fase : 0,998 gr/cm3 (cairan pada 200C)
c. Titik lebur : 00C (273,15 K)
d. Titik Didih : 1000C (373,15 K)
e. Kalor Jenis : 4184 J/KgK
B. Sifat Fisika
a. Rumus molekul :H2O
b. Tidak berwarnaa
c. Tidak berasa
d. Tidak berbau
e. Melarutkan banyak zat
(Anonim,2017,Air)
2. Pasir
A. Sifat Fisika
a. Pasir merupakan bahan berbutir
b. Berukuran 0,0623 m hingga 2 m
c. Pasir berasa kesat apabila digeser antar jari
B. Sifat Kimia
a. Nilai pasir antara -1 hingga +4
(Anonim,2017,Pasir)
II.3 Hipotesa
Pada percobaan fluidisasi, semakin besar bukaan kran maka penurunan tekanan
(P), tinggi Unggun,Laju Alir dan Volume Air juga semakin besar.
Nyalakan Pompa
Tutup kran atas dan buka kran tengah dengan bukaan 1/8, 1/6, , 1/3
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1Bahan
1. Air
2. Pasir
III.2 Alat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.3 Grafik
2.5
Kecepatan Linear (V0) 1.983471074
2
1.529808232
1.5
1.20885822
0.5
0
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Tinggi Unggun
70
59.56881064
60
50 45.94413202
40 36.3051659
Nre
30
20
10
0
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Tinggi Unggun
10
8.8753
9
8
6.757907
7
P Pengamtan
6 5.490007
5
4
3
2
1 0
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Kecepatan Linear (V0)
300
247.2
250
Laju Alir (Q)
190.66
200
150.66
150
100
50
0
0
0 2 4 6 8 10 12 14
Tinggi Unggun
Grafik 4. Hubungan antara tinggi unggun (cm) dengan laju alir (Q)
0 0
0 2 4 6 8 10 12
-100
-200
Umf Pengamatan
-300
-400
-500
-600
-700
-818.674878 -813.9093531
-800
-900 -808.5084248
Tinggi unggun
IV.4 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan operasi fluidisasi dengan mengalirkan air dari
dasar kolom untuk mengalirkan padatan dalam kolom fluidisasi (pasir silica) dengan
bukaan valve yang berbeda beda.
Dari percobaan fuidisasi yang telah dilakukan dengan menggunakan variable
bukaan kran 1/8, 1/3,2/5, dan 3/4, didapatkan hasil untuk laju alir akan semakin besar
ketika bukaan krannya semakin besar. Laju alir berpengaruh pada tinggi unggun yang
bergerak, semakin besar laju alir maka tinggi unggun yang bergerak juga akan semakin
tinggi. Sifat tinggi unggun pada saat kran mulai dibuka akan mengikuti sifat fluidanya
yaitu bergerak mengalir keatas mengikuti arah aliran fluidanya. Begitu pula untuk
kecepatan liniernya, semakin besar laju alirnya maka kecepatan liniernya semakin
besar. Jadi semakin besar bukaan kran akan berpengaruh pada laju alir, kecepatan linier
dan tinggi unggun yang bergerak juga semakin besar.
Dalam perhitungan pressure drop (P) dimana didapatkan bahwa P
pengamatan lebih besar dari perhitungan denganErgun. Untuk Umf perhitungan lebih
kecil nilainya dibandingkan dengan Umf pengamatan karena nilai Umfnya bergantung
pada nilai P. untuk laju alir akan semakin besar ketika bukaan krannya semakin besar.
Laju alir berpengaruh pada tinggi unggun yang bergerak, dimana semakin besar laju
alir maka tinggi unggun yang bergerak juga akansemakin besar. Begitu pula untuk
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Page 22
UPN Veteran Jawa Timur
LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I
FLUIDISASI
kecepatan liniernya, semakin besar laju alirnya maka kecepatan liniernya semakin
besar. Selain bukaan kran berpengaruh pada laju alir, kecepatan linier dan tinggi
unggun, bukaan kran juga berpengaruh pada kecepatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Laju alir akan semakin besar ketika bukaan krannya semakin besar.
2. Semakin besar laju alir maka tinggi unggun yang terfluidikan juga akan
semakin tinggi.
3. Semakin besar laju alirnya maka kecepatan liniernya semakin besar.
4. Semakin besar bukaan kran akan berpengaruh pada laju alir, kecepatan linier
dan tinggi unggun yang bergerak juga semakin besar.
5. Bukaan kran juga berpengaruh pada kecepatan.
V.2 Saran
1. Praktikan lebih teliti dan berhati-hati dalam membuka dan menutup kran.
2. Praktikan lebih teliti dalam mengamati penurunan tekanan (P).
3. Praktikan lebih teliti dalam mengamati volume air yang keluar saat proses
fluidisasi
DAFTAR PUSTAKA
Rosalina,hilda.2013.fluidisasi.(Hilda-
rosalina.blogspot.co.id/2013/03/fluidisasi.html). diakses pada 02 maret 2017
pukul 03.45 WIB
APPENDIX
2. Densitas Pasir
Berat pasir = 26.155 gr
Volume air tumpah = 5 ml
Densitas pasir () =
26.155
= = 5.231
10
3. Densitas Aquadest
= 1 gr/ml
4. Luas Kolom
A =D
= x 3.14 x 12.6
= 124.6266 cm2
68
= = =0,54562 /
124.6266
10,46 10,46
(1-f) = tinggi unggun = 7,2/7
tinggi unggun diam
(1-f) = 0,525
f = 1- 0,525
f = 0,475
= 0,01421641 gmol/cm2
= 2,5358 gmol/cm2
= -819,098
= -818,674878
=0,05171 %