Pengendalian Mutu
Pengendalian Mutu
KELOMPOK II
ARIF FEBRIANTO
WAHDANIYAH WAHID
EVI KURNIASARI
INDAH INDRIATI
Puji dan syukur kami panjatkan kahadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Mengapa
Pengendalian Mutu Dilaksanakan Secara Terpadu
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Mutu Terpadu Kesehatan, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,baik
dari segi isi maupun sistematika. oleh karena itu, kami sngat berterimah kasih apabila ada
saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya dalam
upaya peningkatan wawasan wacana kesehatan.
Akhir kata saya hanya dapat mengucapkan terimah kasih dan semoga Allah SWT selalu
melimpahkan rahmat serta hidaya-Nya kepada kita semua.
26 september 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. RUMUSAN MASALAH
BAB II : PEMBAHASAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar tahun 1953 jepang mulai menyadari arti penting dari kegiatan
pengendalian mutu terpadu, dan sejak saat itu mulailah dilakukan berbagai usaha untuk
merangsang perkembangan kegiatan pengendalian mutu terpadu diseluruh jepang.
Sebelumnya suatu metode yang dikenal dengan istilah pengendalian mutu secara
statistic sudah dilaksanakan dengan tujuan pokok adalah penerapan teknik-teknik
perhitungan statistic didalam usaha pengendalian proses-proses produksi. Dalam
mekanisme pengendalian mutu secara statistic tersebut pada hakikatnya baik para
pimpinan perusahaan ataupun para operator ini tidak terlihat secara langsung. Hanya
beberapa ahli teknik yang memang ditugaskan secara khusus dalam suatu usaha untuk
menyusun program standarisasi secara formal.
Asal-usulnya pola manajemen yang kita kenal dengan istilah bottom up
management merupakan dasar yang ada pada setiap perusahaan di jepang. Namun
kemudian muncul kesadaran bahwa bagaimanapun sebagai pimpinan mereka harus
tetap memegang kendali terutama dalam masalah pengendalian mutu. Kesadaran ini
membuahkan fikiran untuk memperluas lagi pemanfaatan penerapan program
pengendalian mutu yaitu sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam segala aspeknya.
Dalam perjalanan sejarah diketahui bahwa perusahaan Teijin, Ltd. Merupakan
perusahaan pertama yang menentukan target perbaikan structural perusahaan
sebagai sasaran dari kegiatan pengendalian mutu terpadu pada perusahaan mereka.
Diluar kenyataan bahwa meskipun usia perusahaan sudah mencapai sejarah
kegiatan selama 80 tahun, pada suatu saat pada perusahaan teijin ini lebih dikenal
sebagai perusahaan Besi tua atau pensiunan. Sama sekali tidak terlihat adanya
benih yang menonjol untuk menyongsong kegiatan dimasa depan, loyo dan kurang
tenaga. Dalam situasi seperti ini Direktur Sinzho Oya mengambil beberapa tindakan
drastis antara lain penyegaran dalam system dan perubahan susunan personalia.
Dengan cara ini ia berhasil membangkitkan kekuatan daya juang perusahaannya. Upaya
ini dicapai dengan menjalankan kegiatan pengendalian mutu terpadu sebagai sarana
utamanya.
B. Tujuan
- Untuk mengetahui Mengapa pengendalian mutu dilaksanakan secara terpadu
C. Rumusan Masalah
1. Sejarah pengendalian mutu terpadu di jepang
2. Falsafah Wa dalam manajemen mutu
3. Kesungguhan membina semangat kerja
4. Peran kepemimpinan manajemen puncak dan hubungannya dengan para karyawan
5. Telaah banding kegiatan pengendalian mutu terpadu di jepang dan Negara barat.
BAB II
PEMBAHASAN
Sekitar tahun 1953 jepang mulai menyadari arti penting dari kegiatan
pengendalian mutu terpadu, dan sejak saat itu mulailah dilakukan berbagai usaha untuk
merangsang perkembangan kegiatan pengendalian mutu terpadu diseluruh jepang.
Sebelumnya suatu metode yang dikenal dengan istilah pengendalian mutu secara
statistic sudah dilaksanakan dengan tujuan pokok adalah penerapan teknik-teknik
perhitungan statistic didalam usaha pengendalian proses-proses produksi. Dalam
mekanisme pengendalian mutu secara statistic tersebut pada hakikatnya baik para
pimpinan perusahaan ataupun para operator ini tidak terlihat secara langsung. Hanya
beberapa ahli teknik yang memang ditugaskan secara khusus dalam suatu usaha untuk
menyusun program standarisasi secara formal.
Pada tahun 1951, Dr. WE Deming melakukan kunjungan yang kedua ke jepang.
Saat itu ia memberikan kuliah pada seminar tentang pengendalian mutu, dengan pokok
pembicaraan yang menekankan betapa pentingnya usaha- usaha untuk memahami
kejadian dimasa yang lalu sebagai bekal untuk menantang masa depan.
Lebih lanjut lagi pada tahun 1954 Dr. Jm juran diundang juga oleh JUSE sebagai
pembicara pada seminar yang membahas tentang pentingnya peran manajemen puncak
dalam usaha pengendalian mutu seperti juga dengan peran kepala departemen ataupun
kepala seksi. Focus pembicaraan pada saat itu ialah menjelaskan tentang peran para
pimpinan puncak dalam program pengendalian mutu secara terpadu.
Pada tahun 1968, tercatat jumlah 41 perusahaan yang sudah menerima hadiah
deming tersebut, 5 diantaranya diterimakan kepada para pengusaha golongan
menengah dan kecil serta satu lagi diberikan kepada salah satu divisi dari suatu
perusahaan besar atau usaha mereka menerapkan program pengendalian mutu pada
perusahaannya masing-masing.
Pada tahun 1961, aspek pengendalian mutu secara terpadu dijadikan masukan
penting dalam prospectus untuk seleksi hadiah Deming. Nippon Kayaku Co. Ltd.,
pemenang hadiah Deming 1963, mengambil inisiatif untuk membakukan pembuatan
laporan kepada komite: termasuk didalamnya peristilahan pengendalian mutu terpadu
(TQC).
1. Pengertian Usaha Pengendalian Mutu Pada Perusahaan
a. pengendalian mutu tidak akan dapat menghasilkan suatu manfaat yang optimal
sebelum seluruh pihak dan perusahaan bekerja sama untuk melakukan usaha
pengendalian mutu tersebut secara terpadu. Oleh karena itu pengendalian mutu
terpadu lebih merupakan suatu kerangka dimana setiap orang pada setiap
tingkatan dalam perusahaan harus bekerjasama dengan erat untuk
meningkatkan usaha pengendalian mutu dari sudut pandang yang lebih luas
yaitu kepentingan perusahaan secara keseluruhan meskipun secara praktek
tetap terikat kepada tugasnya masing-masing (Nippon Kayaku Co).
b. dalam cakupan pandangan yang lebih luas, usaha tersebut merupakan suatu
kegiatan manajemen ilmiah yang ditujukan kepada sasaran tertentu dengan
mengikuti siklus manajemen(Shido Wire, Co)
c. pengendalian mutu terpadu merupakan usaha pengendalian mutu produk dan
memperbaiki struktur perusahaan (Brid-gestone Tire, Co).
d. merupakan usaha untuk secara tepat mengikuti siklus Deming (siklus
manajemen)dengan mempertimbangkan unsur-unsur 5 M (manusia, mesin,
material, uang dan metode) dalam seluruh departemen di lingkungan
perusahaan dengan cara perumusan manajemen yang lebih ilmiah, dengan
pendekatan ilmiah dan penggunaan data dan fakta (Yanmar Diesel Engine, Co).
2. Cakupan usaha pengendalian mutu terpadu
1). Para manajer dapat belajar tentang bagaimana cara memanajemeni suatu
kegiatan dengan baik dan mereka juga lebih mengerti bagaimana cara menilai
kegiatan operasional berdasarkan fakta yang ditemukan ;khususnya dengan
perantaraan metode skala pembiayaan (Toyota Motor Co).
2). Hubungan antar manusia secara moral telah dapat ditingkatkan, serta angka
kehadiran dapat diperbaiki (Electric Components Division, Matsushita Electrical
Industrial, Co).
3). Pengaturan operasional perusahaan harus selalu diselaraskan dengan ide dasar
pengendalian mutu yang terpadu (Electric components Division,Matsushita
Electrical Industrial, Co).
4). Suatu cara pemikiran tentang keselarasan dalam suatu perusahaan telah kita
miliki; hal ini mngakibatkan semakin membaiknya cara kerjasama diantara
departemen dalam perusahaan (Kojima Press Industry, Co).
Ada dua arah kegiatan yang terkandung dalam usaha pengendalian mutu
terpadu di jepang yang pertama terciptanya suatu iklim kegiatan yang berorientasi
terhadap mutu misalnya saja kegiatan pengendalian mutu produk khususnya dalam
usaha-usaha pemastian mutu. Yang kedua adalah terciptanya kondisi iklim
manajemen yang baik misalnya saja kegiatan peningkatan mutu untuk perbaikan
struktur perusahaan.
Dapat ditegaskan disini secara pasti bahwa setiap praktek pengelolaan suatu
bisnis dimulai dengan suatu usaha pengenalan terhadap pengendalian mutu. Sejak
diyakininya bahwa usaha-usaha pemastian mutu tersebut juga efektif untuk
menciptakan suatu tatanan perusahaan yang mantap, maka secara simbolis dua
lingkaran yang menggambarkan upaya perbaikan structural dan upaya pemastian
mutu produk digambarkan saling tindih dan bagian yang paling tertindih tersebut
menandakan suatu situasi yang kita kenal dengan kondisi manajemen yang
berorientasi terhadap kualitas.