Anda di halaman 1dari 126

Care

of Pa)ents
(COP)
DR. Dr. Nina Kemala Sari, SpPD, K-Ger


Alur Perawatan Pasien
Standard COP. 1

Memberikan pelayanan seragam kepada semua pasien


mengikuD hukum dan regulasi yang berlaku.
Measurable Elements of COP.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Kepala departemen atau 1. Kebijakan Keseragaman Pelayanan 1. Pasien dengan
pelayanan rumah sakit berkolaborasi 2. Clinical Pathway perpanjangan masa rawat
untuk memberikan proses 3. Panduan Keseragaman Pelayanan: di IGD (menunggu ruang
perawatan yang seragam. Intensive Care rawat) Ndak menerima
Endoskopi level perawatan yang
ME.2 Pemberian pelayanan yang Kateterisasi Jantung sesuai.
seragam mencerminkan hukum dan IGD dan IMET 2. Tes kultur darah Ndak
regulasi lokal serta regional Resusitasi tersedia pada Sabtu dan
Hemodialisis Minggu menyebabkan
Transfusi darah keterlambatan hasil klinis
ME.3 Pelayanan yang seragam Kemoterapi 3. Unit hemodialisa memiliki
disediakan sesuai dengan Radiasi proses diuser yang
persyaratan: Pasien cacat berbeda
a. Akses untuk mendapatkan End of Life 4. Kebutuhan yang berbeda
pelayanan dan perawatan yang Gizi untuk PPE pada ICU
layak Ndak tergantung pada Pasien anak dan neonatus 5. RaNo perawat dan pasien
kemampuan pasien membayar. Pasien Usia lanjut di ICU dan HCU yang ada
b. Akses untuk mendapatkan Ketergantungan Obat dan di IGD berbeda dengan
pelayanan dan perawatan yang alkohol yang ada di ICU dan HCU.
layak oleh prakNsi yang Restrain
kompeten Ndak tergantung pada
hari atau jam tertentu.

Measurable Elements of COP.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
c. Ketepatan kondisi pasien 4. Panduan Pelayanan: 6. Tidak ada kebijakan yang
menentukan alokasi sumber Departemen Anestesi membahas bagaimana pasien
daya yang diperlukan sesuai Pasien HIV dengan kebutuhan dan diagnosa
kebutuhan pasien. Neonatus dan pasien yang serupa memperoleh perawatan
anak yang serupa atau seragam/sama
d. Tingkat perawatan yang Waita bersalin dan wanita Proses sudah teridenNkasi, tetapi
diberikan untuk pasien (contoh, yang melakukan Ndak ada kebijakannya.
pelayanan anestesi) diberikan terminasi kehamilan
seragam di seluruh rumah sakit. Nyeri
Korban kekerasan dan
e. Pasien dengan kebutuhan neglect
asuhan keperawatan yang sama Pasien penyakit infeksi
mendapatkan Nngkat perawatan dan menular
yang sama di seluruh rumah Gizi
sakit. Rehabilitasi Medik


COP 1 Keseragaman Pelayanan
Kebijakan a. Akses perawatan dan Nngkat pelayanan tanpa
membedakan status sosial dan latar belakang
pasien berdasarkan hospital by law dan
medical staf by law
b. Keseragaman dan konsistensi dalam pelayanan
anestesi dan pembedahan diseluruh kamar
Keseragaman operasi dan kamar Nndakan
pelayanan diatur c. Informed consent wajib dimintakan sebelum
dalam kebijakan pembedahan, anestesia, penggunaan darah dan
produknya serta perawatan risiko Nnggi lainnya.
RSCM yaitu
tentang prosedur
pelayanan pasien

6
COP 1...Clinical Guidelines and Pathways
1. Pedoman praktek klinis, digunakan untuk memandu
perawatan pasien

3. Clinical Pathway, digunakan untuk memandu proses
perawatan pasien. Clinical pathway yang ditetapkan oleh
RSCM berdasarkan diagnosa terbanyak (high volume, high
cost, high risk)

3. Stroke iskemik
4. Cataract
5. SecNo Caesarea
6. TOF
7. AMI

7
Standard COP. 2

Terdapat proses untuk integrasi dan koordinasi perawatan


yang disediakan untuk seDap pasien.
Measurable Elements of COP.2
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Rencana perawatan 1. SPO Catatan 1. Tidak ada proses yang jelas dalam
diintegrasikan dan dikoordinasikan Perkembangan Pasien mengintegrasikan informasi dari
antar se=ng pelayanan, Terintegrasi semua penilaian.
departemen, dan unit pelayanan. 2. IK Catatan 2. Sta unable to explain the SBAR
Perkembangan Pasien process. SBAR is the methodology that
Terintegrasi the hospital has decided on for
ME.2 Alur perawatan diintegrasi dan
transfer of paNent informaNon during
dikoordinasikan antar se=ng
shib change and when the paNent is
pelayanan, departemen dan unit
transferred to another department.
pelayanan.
Sta stamp the medical record with

the SBAR signal but sta cannot
ME.3 Hasil atau kesimpulan seNap consistently explain the process for
rapat Nm perawatan pasien consistently communicaNng
didokumentasikan pada rekam informaNon
medis pasien.

REVI
SI
Standard COP. 2. 1

Rencana perawatan (plan of care) pasien dibuat secara


individual dan didokumentasikan.
Measurable Elements of COP.2.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Perawatan pada Nap pasien direncanakan 1. Rencana perawatan hanya berupa
oleh dokter, perawat atau prakNsi medis lainnya instruksi medis bukan berupa sebuah
yang bertanggung jawab, dalam kurun waktu 24 rencana terintegrasi.
jam sejak pasien pertama masuk 2. Rencana keperawatan jarang
didokumentasikan menggunakan
orientasi tujuan, pernyataan yang
ME.2 Rencana perawatan bersifat individual terukur. Di dalam departemen gawat
berdasarkan data pengkajian awal dan darurat, Ndak mungkin
kebutuhan pasien.Satu cara membuat care plan mengidenNkasi mengapa intervensi-
adalah dengan idenNkasi & menetapkan target intervensi diterapkan, sedangkan
terukur: Cth: Pasien akan menunjukkan penilaiannya Ndak lengkap. Koordinasi
kemampuan pemberian insulin injeksi mandri yang kurang dan Ndak konsisten dari
sebelum pulang dari RS, Pasien dapat berjalan rencana keperawatan antara dokter
dari tempat Ndur ke ruang tunggu pengunjung dan perawat.
dengan walker standar. 3. Pengkajian/perencanaan dari dieNsien
bukan merupakan bagian dari
ME.3 Rencana perawatan (plan of care)
perencanaan pelayanan interdisiplin
diperbaharui atau direvisi, dan dievaluasi oleh
Nm mulNdisiplin berdasarkan pengkajian ulang
(re-assessment) oleh prakNsi kesehatan.

ME.4 Rencana awal perawatan dan perubahan-


perubahannya didokumentasikan di dalam
rekam medis pasien.
Measurable Elements of COP.2.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.5 Rencana perawatan untuk Nap pasien diNnjau
kembali oleh Nm dokter mulNdisiplin jika terdapat
perubahan kondisi pasien, dan didokumentasikan pada
rekam medis pasien.


ME.6 Rencana perawatan yang dilakukan untuk seNap
pasien didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
oleh profesi kesehatan yang memberikan perawatan

REVI
SI
Standard COP. 2. 2

Rumah sakit mengembangkan dan mengimplementasikan


proses yang seragam untuk pembuatan instruksi medis.
Measurable Elements of COP.2.2
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Rumah sakit mengembangkan dan
mengimplementasikan proses yang seragam
untuk menuliskan instruksi medis.

ME.2 Permintaan radiogra diagnosis dan tes


laboratorium klinis mensyaratkan penulisan
indikasi klinis bila diperlukan interpretasi

ME.3 Instruksi medis hanya dibuat oleh orang


yang kompeten.

ME.4 Instruksi medis ditemukan di lokasi yang


seragam di rekam medik pasien.
REVI
SI
Standard COP. 2. 3

Hasil prosedur klinis, diagnosis, serta perawatan yang


dilakukan didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
Measurable Elements of COP.2.3
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Prosedur dan perawatan yang 1. Tidak ada tempat standar untuk
dilakukan, didokumentasikan instruksi perawatan pasien.
didalam rekam medis pasien 2. Tidak ada kebijakan yang
membahas isi data dari instruksi
yang lengkap, atau tempat
ME.2 Dokter yang meminta serta BARU untuk penulisan instruksi
alasan meminta prosedur atau khusus dokter.
perawatan, ditulis didalam rekam 3. Sta Ndak dapat
medis pasien mengidenNkasi apa dan
dimana letak instruksi khusus
tersebut, seperN instruksi
ME.3 Hasil dari prosedur dan pemberian obat-obatan ditulis
perawtanyang dilakukan ditulis
dalam follow up dan catatan
didalam rekam medis pasien
mengenai pemberian obat-obat.
Instruksi radiologi tertulis atas
permintaan dan Ndak ada di
dalam dokumen medis atau
kadang-kadang tertulis di dua
tempat.
Revisi 01 Formulir Pengkajian Medis Pasien FORM REVISI

Contoh

17
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi FORM LAMA
REVISI 01
FORM BARU Revisi Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

Planning harus
dengan target terukur
(measurable goals)
Contoh: tgl: 080213
Jam: 08.00
Penggunaan Cap Profesi:
Dokter : Biru,
Perawat/Bidan : Merah,
dieNsien : Hijau,
Terapis : Orange,
Farmasi : Coklat
Edisi
Evaluasi Planning 4

SeNap care planning harus selalu dievaluasi


pada hari target yang telah di tentukan
sesuai Target Sasaran (measurable
goals)pada Nap care of plan untuk
mengetahui apakah target perawatan
sudah tercapai atau belum. Jika target
perawatan belum tercapai maka harus
membuatkan rencana perawatan baru
sesuai kebutuhan pasien
20
Perawatan Pasien Risiko Tinggi dan
Ketetapan Pelayanan Risiko Tinggi
REVI
SI
Standard COP. 3

Perawatan pada pasien risiko Dnggi dan ketetapan pelayanan


risiko Dnggi didasari oleh guidelines praktek profesional,
hukum dan regulasi.
Measurable Elements of COP.3
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Pimpinan rumah sakit telah 1. Kebijakan Pelayanan pasien 1. Belum terdokumentasi dengan
mengidenNkasi pasien dan pelayanan risiko Nnggi baik
resiko Nnggi 2. Tidak ada bukN bahwa staf telah
terlaNh untuk perawatan dan
ME.2 KeNka pelayanan resiko Nnggi proteksi terhadap populasi yg
disediakan oleh rumah sakit, pimpinan rentan (misalnya pasien
hendaknya mengembangkan dan restrain, imunokompromis,
mengimplementasikan guidelines dan pasien yang mendapatkan ECT,
prosedur untuk pelayanan-pelayanan lingkungan yang aman untuk
tersebut, yaitu: pasien psikiatrik, perawatan
a. Pasien kegawat daruratan bayi dan anak-anak)
(emergency paBents) 3. Tidak terdapatnya kebijakan
b. Pasien pingsan/Ndak sadar pelayanan bantuan hidup
(comatose paBents) 4. Tidak terdapatnya kebijakan
e. Pasien dalam alat bantu hidup untuk penyakit menular
f. Perawatan pasien dengan 5. Kebijakan pengendalian Ndak
penyakit menular terlihat jelas pada proses SOP
g. Perawatan pasien dengan daya 6. Kebijakan resiko Nngkat Nnggi
tahan tubuh berkurang Ndak secara khusus pada
h. Perawatan pasien yang menerima praktek yang aman (lansia/
perawtan dialisis anak/penyalahgunaan)


Measurable Elements of COP.3
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
g. Perawatan pasien yang dalam 7. Tidak ada atau Ndak lengkap
pengekangan kebijakan dan prosedur yang
h. Perawatan pasien yang menerima membahas tentang perawatan
kemoterapi pasien-pasien dengan risiko Nnggi,
i. Perawatan terhadap populiasi pasien seperN:
yang rentan, termasuk pasien Pasien yang membutuhkan resusitasi
geriarN, anak-anak dan pasien yang Pasien yang membutuhkan
Ndak bisa membela dirinya sendiri bantuan alat dan pasien koma
atau terlantar Pasien yang membutuhkan
pembatasan (terdapat 2
kebijakan yang berbeda untuk
ME.3 Staf telah diberi pelaNhan dan
hal ini)
menggunakan guideline serta prosedur
Orang tua, anak dan penyandang
untuk melakukan perawatan
cacat
Pasien yang mendapatkan
ME.4 Pimpinan rumah sakit
kemoterapi
mengidenNkasi resiko tambahan yang

dapat mempengaruhi pasien dan pelayanan
8. Pemantauan perawatan Ndak
resiko Nnggi
konsisten dan pada saat itu Ndak

aman seperN pada pasien yang
ME.5 Evaluasi pelayanan resiko Nnggi mendapatkan kemoterapi dan
dimasukkan didalam program peningkatan pasien dengan pembatasan di
kualitas rumah sakit bangsal psikiatri.

Pengenalan Perubahan Kondisi
Pasien
BAR
U
Standard COP. 3. 1

Staf klinis diberi pelaDhan untuk mengenali dan merespon


perubahan kondisi pasien.
Measurable Elements of COP.3.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.1 Rumah sakit mengembangkan dan
mengimplementasikan sebuah proses yang sistemaNs kepada
para staf untuk dapat mengenali dan merespon terhadap
pasien dimana kondisinya nampak semakin memburuk

ME.2 Rumah sakit mengembangkan dan
mengimplementasikan kriteria yang menjelaskan gejala awal
dari perubahan atau kemerosotan pada kondisi pasien serta
keNka mencari bantuan lebih lanjut
ME.3 Dengan berdasar pada kriteria gejala awal di rumah
sakit, staf mencari bantuan tambahan keNka menyadari
adanya perubahan pada kondisi pasien

ME.4 Rumah sakit memberi tahu kepada pasien dan keluarga


pasien tentang bagaimana tata cara mencari pertolongan
keNka mereka sadar adanya perubahan pada kondisi pasien
Pelayanan Resusitasi
BAR
U
Standard COP. 3. 2

Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh rumah sakit


Measurable Elements of COP.3.2
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Pelayanan resusitasi tersedia untuk 1. Kode biru Ndak diketahui oleh
seluruh pasien dalam 24 jam sehari, seNap staf
hari, diseluruh area rumah sakit 2. Kebijakan/prosedur Ndak
menjelaskan cakupan proses
3. Terbatasnya pencantuman kode
ME.2 Teknologi medis resusitasi dan pada troli
medikasi untuk untuk basic and advanced 4. Tidak dilakukan pemeriksaan
life support telah distandarisasi dan troli secara reguler
tersedia untuk digunakan 5. Kurangnya peralatan serta Ndak
terjaganya pada troli
6. Pemeriksaan troli/debrilator
ME.3 Diseluruh area rumah sakit, basic life Ndak terstandarisasi
support dilakukan secepatnya keNka 7. Ada trolley emergency yang
terdapat pasien henN jantung atau nafas, Ndak memiliki debrilator
dan advanced life support dilakukan kurang 8. Debrilator Ndak tersambung ke
dari 5 menit arus listrik
Tim Medis Reaksi Cepat
Tim yang memberikan pertolongan segera pada
pasien dengan kegawatdaruratan (Code Blue)
Bila ada kegawatdaruratan maka:
Petugas di tempat melakukan pertolongan (BHD)
..dan memanggil bantuan Petugas TMRC

Petugas TMRC (minimal) terdiri dari:


1 orang Dokter (team leader)
4 orang Perawat/Petugas Medis (1 nurse leader
dibantu dengan 3 perawat ruangan)
Petugas TMRC berasal dari lokasi terdekat dengan
pasien yang memiliki SDM/sarana bantuan:
TMRC Pusat
TMRC Wilayah/Zona
(terdapat 12 zona)

Petugas TMRC Nba dilokasi pemanggilan 4 menit
setelah pengakNfan code blue.
Keanggotaan TMRC
Ketua Tim Medis Reaksi Cepat (TMRC)
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) TMRC
Koordinator TMRC
Dokter TMRC (team leader)
Perawat (1 nurse leader dibantu dengan 3 perawat
ruangan)

Kriteria CODE BLUE Dewasa
Kriteria CODE BLUE Anak
KRITERIA CODE BLUE Bayi
CODE BLUE
(Untuk Pengetahuan SekuriN)
Cara Pelaporan (Telp / HT)
1. Sebutkan CODE BLUE*
2. Sebutkan nama pelapor dan jabatan *
3. IdenNkasi pasien/korban (nama, jenis
kelamin, umur/perkiraan umum)*
4. Lokasi pasien/ korban ditemukan*
5. Kriteria yang menyebabkan pemanggilan
TMRC
* Wajib disebutkan
Alur AkNvasi Code Blue RSCM
Pasien sesuai kriteria AkNjan Code Blue
Code Blue Contact Center
No. Internal
8000 / 021-500135

Perawat & Dokter


TMRC Wilayah AkNf & TMRC Wilayah
Datang ke lokasi
+
kejadian Code Blue
TMRC Pusat
Selama Menunggu Petugas TMRC :
Pelapor memasNkan keamanan lokasi untuk
menolong pasien/ korban.
Pelapor memanggil bantuan.
Pelapor dan atau penolong lain melakukan
Bantuan Hidup Dasar.
Pelapor dan atau penolong lain mengambil
troli emergensi dilokasi terdekat, memberikan
suplementasi oksigen.
Geriatri, G. Gedung H, PA,
Adm, CMU 2 Forensik
9. Psikiatri 3. IBP 1. Gedung A
10. Kirana 12. Radiologi
& Radioterapi
4. ICU

Endos

TMRC Pusat

5. CMU 3 URM

11. Kencana 2. CMU 1 8. IGD 6. URJT 7. PKIA

Wilayah yang tersedia Residen Anestesi pada jam kerja


Geriatri, G. Gedung H, PA,
Adm, CMU 2 Forensik
9. Psikiatri 1. Gedung A
3. IBP
10. Kirana 12. Radiologi
& Radioterapi
4. ICU

Endos

TMRC Pusat

5. CMU 3 URM

11. Kencana 2. CMU 1 8. IGD 6. URJT 7. PKIA

Wilayah yang tersedia Residen Anestesi DILUAR jam kerja


REVI
SI
Standard COP. 3. 3

Panduan dan prosedur klinis dibentuk dan diimplementasikan


untuk menangani, menggunakan, dan melakukan pemberian
darah dan produk darah.
Measurable Elements of COP.3.3
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Individu dengan ilmu, pengetahuan 1. Denisi kebijakan Ndak jelas.
dan keahlian untuk mengawasi pemberian IdenNkasi pasien pada kantong
darah dan produk darah darah bertolakbelakang dengan
kebijakan pada IPSG.1.

ME.2 Guidelines dan prosedur klinis Pedoman Pelayanan Transfusi


dibentuk dan diimplementasikan untuk Darah dan Produk Darah
mengangani, menggunakan dan melakukan
pemberian darah dan produk darah

ME.3 Guidelines dan prosedur klinis Ada di slide berikut...
ditujukan untuk proses:
a. Memperoleh darah dari bank darah
atau tempat penyimpanan darah
b. IdenNkasi pasien
c. Pemberian darah
d. Pengawasan pasien
e. IdenNkasi dan respon terhadap gejala
atau potensi dari reaksi transfusi
darah

Terapi Makanan dan Nutrisi
Standard COP. 4

Tersedia berbagai macam pilihan makanan yang tepat untuk


status nutrisi pasien dan konsisten terhadap perawatan
klinisnya
Measurable Elements of COP.4
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Berbagai macam pilihan makanan 1. Kebijakan Peraturan Pemberian 1. Makanan yang dibawa
atau nutrisi yang konsisten dengan kondisi, Makan bagi Pasien Rawat Inap dari rumah, Ndak
perawatan dan keperluan pasien tersedia 2. SPO Perencanaan Kebutuhan disimpan secara aman
secara teratur Bahan Makanan 2. Food court untuk
3. SPO Perencanaan Anggaran keluarga pasien:
Bahan Makanan makanan di masak pada
ME.2 Pasien rawat inap telah memesan
4. SPO Penerimaan Bahan kondisi yang Ndak terjaga
makanan sebelum diberi makanan
Makanan sanitasinya.
5. SPO Penyimpanan bahan 3. Tidak semua pemesanan
ME.3 Pesanan didasarkan pada status dan makanan kering makanan pasien rawat
keperluan nutrisi pasien 6. SPO Penyimpanan bahan inap tertulis sebagai
makanan basah pemesanan sebelum
7. SPO penyimpanan dan diberikan kepada pasien
ME.4 Distribusi makanan dilakukan tepat
waktu dan permintaan khusus terpenuhi menghangatkan makanan cair di 4. Ruangan tempat
ruang rawat penyimpanan makanan
8. SPO penyimpanan makanan dingin/keras memiliki
ME.5 KeNka keluarga membawakan enteral komersial atap yang jatuh
makanan, keluarga pasien hendaknya 9. Bersambung.. 5. Chiller utama sering
diberikan pemahaman tentang memiliki kisaran yang
keterbatasan diet pasien Ndak normal
6. Tidak memadainya
pembersihan peralatan
makan yang aman pada
unit patri
Measurable Elements of COP.4
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
8. Pasien diberi makanan tanpa
instruksi
9. Kondisi sik dapur berpotensi
menyebabkan kontaminasi pada
makanan.
10. Daging diterima dari truk
pengirim tanpa pendingin
11. Tidak ada air curtain di area
penerimaan
12. Bahan makanan Ndak ada label
kapan expired (dalam freezer)
13. Tidak ada bukN pengawasan
Tim InfecNon Control terhadap
lingkungan dapur.
14. Tidak ada pengelolaan suhu
pada makanan setelah
dipersiapkan dan sebelum
disajikan kepada pasien
15. Tidak ada bukN edukasi nutrisi
pasien kepada keluarga
Standard COP. 5

Pasien dengan keadaan malnutrisi mendapat terapi nutrisi


Measurable Elements of COP.5

Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS


ME.1 Pasien yang dinilai malnutrisi 1. Tidak ada kriteria dalam
mendapat terapi nutrisi melakukan skrining untuk
engidenNkasi pasien yang
mungkin mempunyai risiko
nutrisi.
ME.2 Sebuah proses kolaborasi digunakan 2. Tidak terdapat proses untuk
untuk merencanakan, memberi dan skrining atau rujukan
mengawasi terapi nutrisi berdasarkan potensi risiko yang
teridenNkasi.
3. Terapi nutrisi Ndak termonitor
atau terdokumentasi secara
ME.3 Respon pasien terhadap terapi nutrisi baik
diawasi dan didokumentasikan didalam
rekam medis pasien

Berbagai alat skrining nutrisi

Adaptasi STRONG-kids
Paling sederhana
Sudah diuji coba di Gedung A Lantai
1 dan BCH hasil baik
Skrining Gizi untuk Ibu Hamil
Bagaimana Menulis Order/Preskripsi
Diet awal oleh dokter..?
Bentuk Makanan : Biasa, Lunak, Saring, cair
Jenis Diet :
Diabetes Melitus (DM)
Rendah Kalori (RK)
Rendah Garam (RG)
Rendah Protein (RP)
Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP)
Rendah Lemak
Jumlah Kebutuhan zat Gizi yang diminta untuk penyakit tertentu (DM,
Ginjal, Obesitas, dll)
Jadwal pemberian makan
Cara pemberian makan oral, enteral, parenteral
Contoh Preskripsi diet : Lunak DM 1500 kalori 4 porsi
Ditulis pada pengkajian awal medis/dokter di planing



Manajemen Nyeri Pasien
REVI
SI
Standard COP. 6

Pasien nyeri ditangani secara efekDf.


Measurable Elements of COP.6
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Berdasar ruang lingkup pelayanan 1. Panduan Tatalaksana Nyeri 1. Pasien Ndak dikaji dan
yang disediakan, rumah sakit mempunyai 2. Kebijakan Penilaian Derajat dikaji ulang untuk rasa
proses untuk mengidenNkasi pasien yang Nyeri dan Tatalaksana nyeri nyeri, dan intervensi
sedang mengalami nyeri pasien manajemen nyeri Ndak
3. SPO Skrining dan tatalaksana terdokumentasi
nyeri pada pasien di ruang 2. Tidak ada bukN edukasi
ME.2 KeDka nyeri merupakan hasil yang
rawat inap tentang nyeri kepada
diharapkan dari suatu perawatan,
4. SPO Pembentukan Nm pasien dan keluarga
prosedur atau pemeriksaan, pasien
tatalaksana nyeri beserta 3. Implementasi manajemen
diinformasikan tentang kemungkinan
regulasinya nyeri Ndak konsisten.
adanya nyeri dan pilihan untuk pelayanan
5. IK Penilaian derajat nyeri 4. Reasesmen nyeri Ndak
manajemen nyeri (BARU)
pasien dewasa terlaksana setelah
6. IK Asesmen nyeri pada dilakukan intervensi dan
neonatus pengobatan
ME.3 Pasien yang sedang nyeri menerima
7. IK asesmen nyeri pada anak 5. Penilaian nyeri dan
perawatan sesuai dengan guidelines
8. IK Skrining nyeri pasien penilaian ulang nyeri Ndak
tentang manajemen nyeri dan sesuai
dengan penurunan kesadaran konsisten.
dengan tujuan manajemen nyeri pada
9. IK pemantauan nyeri selama 6. Penggunaan pedoman
pasien
perawatan untuk penilaian nyeri Ndak

diterapkan (unit luka

bakar).
7. Penilaian ulang Ndak
dibahas dalam kebijakan
dan Ndak konsisten dalam
Measurable Elements of COP.6

Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS


ME.4 Berdasar ruang lingkup pelayanan 10. IK Tatalaksana nyeri pada ibu 8. Penanganan nyeri
yang disediakan, rumah sakit mempunyai hamil seringkali terlambat atau
proses untuk mengkomunikasikan dan 11. IK Tatalaksana nyeri pada pasien Ndak diberikan kepada
mengedukasi pasien serta keluarganya dengan gangguan fungsi ginjal pasien yang sudah
tentang rasa sakit 12. IK Tatalaksana nyeri pada pasien teridenNkasi nyerinya.
kriNs di ICU
13. IK Tatalaksana nyeri dengan
ME.5 Berdasar ruang lingkup pelayanan
analgesia NSAID
yang disediakan, rumah sakit mempunyai
proses untuk mengedukasi staf tentang
rasa sakit

ALUR PENILAIAN DAN TATALAKSANA NYERI
Kebijakan
Semua pasien rawat inap dan rawat jalan harus
mendapat penilaian derajat nyeri
Skoring penilaian derajat nyeri disesuaikan
dengan keadaan pasien
Untuk pasien rawat inap, penilaian derajat nyeri
dilakukan pada saat pasien masuk ke ruang rawat
dan seNap 8 jam selama pasien dirawat
Penilaian derajat nyeri dilakukan oleh perawat
dan DPJP
Meminta pasien menentukan lokasi nyeri
Which scale ??
Newton Scale digunakan pada neonatus : usia 0- 28 hari
dan prematur usia konsepsi < 40 mnggu

FLACC score digunakan pada bayi 28 hari sampai 1 tahun,
anak usia 1 -3 tahun atau yang belum bisa bicara
3. Anak lebih 3 tahun menggunakan FACES score

BPS digunakan pada pasien penurunan kesadaran, dan
pasien ICU dalam sedasi




Nyeri Ringan
(VAS <4/10, FLACC<4/10, BPS <6/12, Newton <8/20)

Terapi non farmakologis : ComforNng, DistracNon,


RelaxaNon, Massage dan sentuhan, Guided Imagery/
VisualizaNon
Bila perlu dengan persetujuan DPJP, pasien dapat
diberikan Non Steroidal AnN Inammatory Drugs
(NSAID) atau Paracetamol sesuai dengan keadaan
pasien
Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai nyeri.
Kaji ulang nyeri seNap 8 jam.
Nyeri Sedang
(VAS 4-6, FLACC 4-6, BPS 6-8, Newton 8-14)
Bila pasien adalah pasien dari Tim Tatalaksana Nyeri, perawat
melaporkan ke Tim Tatalaksana Nyeri
Bila pasien bukan pasien dari Tim Tatalaksana Nyeri, perawat
melaporkan ke DPJP untuk tatalaksana nyeri.
Sesuai keadaan pasien, pasien dapat diberikan NSAID,
Paracetamol, Opioid lemah (setelah persetujuan DPJP atau Nm
tatalaksana nyeri)
Bila nyeri masih ada, konsultasikan ke Tim tatalaksana Nyeri
Terapi non farmakologis : ComforNng, DistracNon, RelaxaNon,
Massage dan sentuhan, Guided Imagery/VisualizaNon
Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai nyeri.
Kaji ulang derajat nyeri seNap 2 jam, sampai nyeri teratasi
(VAS <4) , pemantauan derajat nyeri kemudian seNap 8 jam
Nyeri Berat
(VAS >7/10, FLACC > 7/10, BPS > 9/12, Newton > 15/20)
Bila pasien adalah pasien dari Tim Tatalaksana Nyeri, perawat melaporkan
ke Tim Tatalaksana Nyeri
Bila pasien bukan pasien dari Tim Tatalaksana Nyeri, perawat melaporkan
ke DPJP untuk tatalaksana nyeri.
Sesuai dengan keadaan pasien, dengan persetujuan DPJP atau Tim
Tatalaksana Nyeri, pasien dapat diberikan:
a.Opioid kuat
b.Kombinasi opioid kuat dengan analgeNk lain
c.Tatalaksana nyeri intervensi
Terapi non farmakologis : ComforNng, DistracNon, RelaxaNon, Massage
dan sentuhan, Guided Imagery/VisualizaNon
Edukasi pasien dan keluarga pasien mengenai nyeri.
Kaji ulang derajat nyeri seNap 1 jam, sampai nyeri menjadi nyeri sedang
dikaji seNap 2 jam, dan bila nyeri telah teratasi seNap 8 jam
FORMULIR
Pengkajian Awal Keperawatan Rawat Inap
Pengkajian Keperawatan Rawat Jalan
Pemantauan Harian Pasien Rawat Inap
Rencana & Tindakan Keperawatan
Formulir Edukasi Pasien dan Keluarga
Terintegrasi
Populasi Khusus
Pediatrik
Geriatri
Gagal Ginjal
Pasien kriNs
Wanita hamil

Take Home Message
SKIRING NYERI dilakukan terhadap SEMUA
PASIEN
Semua pasien dengan nyeri harus di-EDUKASI
mengenai nyeri.
Semua pasien dengan nyeri (sedang-berat) harus
di-TATALAKSANA nyeri.
PEMANTAUAN NYERI dilakukan seNap 8 jam.
Pada nyeri sedang seNap 2 jam, nyeri berat seNap
1 jam.
Semua Nndakan di atas harus di-
DOKUMENTASIKAN.

Perawatan PaliaDf
Standard COP. 7

Rumah sakit menyediakan perawatan paliaDf


Measurable Elements of COP.7

Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS


ME.1 Staf diedukasi mengenai permintaan unit pasien 1. Pedoman Pelayanan Pasien
dan keluarganya menjelang akhir kehidupan End of Life

ME.2 Pelayanan paliaNfyang disediakan oleh rumah


sakit dapat memenuhi keperluan pasien, seperN:
a. Menyediakan perawatan yang layak untuk berbagai
gejala, sesuai dengan permintaan pasien dan
keluarganya
c. Membiacarakan dengan berhaN-haN tentang
perihal autopsi dan donor organ
d. MenghormaN nilai hidup pasien, agam dan adat-
isNadat
e. Mengikutsertakan pasien dan keluarganya didalam
segala aspek perawatan
f. Merespon kepada psikologi, emosi, spiritual dan
adat-isNadat pasien dan keluarganya
Standard COP. 7. 1

Perawatan pasien di akhir kehidupan mengopDmalkan


kenyamanan dan kehormatannya.
Measurable Elements of COP.7.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat Temuan2 JCI di berbagai
ini RS
ME.1 Intervensi dilakukan untuk mengatasi rasa sakit dan gejala
utama serta gejala tambahan

ME.2 Gejala dan komplikasi dicegah semaksimal mungkin


ME.3 Intervensi yang diberikan memperNmbangkan kebutuhan


psikososial, emosional dan spiritual pasien,terkait kondisi akhir
kehidupan dan kedukaan.

ME.4 Intervensi yang diberikan turut memperNmbangkan agama dan
budaya pasien.

ME.5 Pasien dan keluarganya terlibat dalam pengambilan keputusan
perawatan.

Rumah Sakit Menyediakan Pelayanan Organ
dan/atau Transplantasi Jaringan
BAR
U
Standard COP. 8

Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk


mendukung program transplantasi organ/ jaringan
Measurable Elements of COP.8
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Terdapat staf yang terlaNh untuk melakukan
program transplantasi organ atau jaringan dengan
aman dan berkualitas Nnggi.


ME.2 Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber
daya untuk program transplantasi organ/ jaringan.


ME.3 Sistem manajemen informasi digunakan untuk
mendukung kualitas program tranplantasi organ/
jaringan.

BAR
U
Standard COP. 8.
1

Program transplantasi diketuai oleh orang yang kompeten.


Measurable Elements of COP.8.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Satu atau lebih individu mengawasi program tranplan
organ atau jaringan


ME.2 Individu tersebut terkualikasi untuk ruang lingkup
dan kompleksitas program


ME.3 Individu tersebut memenuhi melaksanakan program
tanggung jawab kelalaian sesuai dengan yang dijelaskan
oleh program transplan

BAR
U
Standard COP. 8. 2

Program transplantasi dilakukan oleh Dm mulDdisiplin yang


terdiri dari individu dengan keahlian yang relevan dengan
program transplantasi spesik organ tersebut.
Measurable Elements of COP.8.2
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.1 Program transplan mendokumentasikan komposisi Nm
transplan organ spesik

ME.2 Program transplan mendokumentasikan tanggung


jawab masing-masing anggota Nm

ME.3 Dengan berdasar pada pelayanan yang diberikan oleh
Nm transplan, Nm menggunakan pengalaman individu
dudakan bidang pengobatan, perawatan, nutrisi, farmakologi,
pelayanan sosial, psikologi dan koordinasi transplan

ME.4 Program transplan mengevaluasi kualikasi, pelaNhan
dan pengalaman anggota Nm pada waktu individu tersebut
dijadikan sebagai anggota Nm transplan

BAR
U
Standard COP. 8. 3

Terdapat mekanisme koordinasi yang ditujukan untuk semua


akDvitas transplan yang melibatkan dokter, perawat, dan
prakDsi kesehatan lainnya
Measurable Elements of COP.8.3
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.1 Individu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasi
pendonor hidup dan penerima transplan diidenNkasi dan
tersedia diseluruh fase proses transplantasi

ME.2 Koordinator transplantasi memfasilitasi kesinambungan
perawatan pasien transplan (donor dan resipien) pada seluruh
fase pra-transplantasi, transplantasi dan discharge

ME.3 Koordinator transplan menfasilitasi kesinambungan


perawatan untuk donor hidup selama fase evaluasi, donasi
dan discharge

ME.4 Koordinasi akNvitas transplantasi organ dikomunikasikan


kepada seluruh staf yang terlibat pada akNvitas program
transplantasi

BAR
U
Standard COP. 8. 4

Program transplantasi menggunakan kriteria kecocokan klinis,


psikologis, dan sosial untuk kandidat transplan.
Measurable Elements of COP.8.4

Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai


RS
ME.1 Program transplan mendokumentasikan kriteria
seleksi kandidat organ spesik

ME.2 Hasil evaluasi medis dimasukkan kedalam penentuan
kesesuaian untuk transplan

ME.3 Program transplan mendokumentasikan konrmasi


kesesuaian organ pada rekam medis pasien transplan

BAR
U
Standard COP. 8. 5

Program transplan mendapat informed consent spesik untuk


transplantasi organ dari kandidat transplan.
Measurable Elements of COP.8.5

Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai


RS
ME.1 Program transplan mengikuN kebijakan rumah sakit
keNka mendapatkan informed consent dari kandidat
transplan

ME.2 Sebagai tambahan untuk informasi yang disediakan
kepada pasien operasi sebagai proses informed consent,
program transplan memberitahukan kepada kandidat
transplan mengenai resiko potensi psikologi kedepannya

ME.3 Sebagai tambahan untuk informasi yang disediakan


kepada pasien operasi sebagai proses informed consent,
program transplan memberitahukan kepada kandidat
transplan tentang faktor resiko pendonor organ yang dapat
mempengaruhi keberhasilan graO atau kesehatan kandidat
sebagai resipien, termasuk, namun Ndak terbatas pada:
a. Riwayat kesehatan donor
b. Kondisi organ yang digunakan
c. Umur daripada organ
d. Potensi resiko tertular penyakit menular yang mungkin
Ndak dapat terdeteksi pada pasien donor

Measureable Elements of COP.8.4
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.4 Sebagai tambahan untuk informasi
yang disediakan kepada pasien operasi
sebagai proses informed consent, program
transplan memberitahukan kepada
kandidat transplan mengenai harapan
keberhasilan 1 tahun oleh pusat transplan


ME.5 Sebagai tambahan untuk informasi
yang disediakan kepada pasien operasi
sebagai proses informed consent, program
transplan memberitahukan kepada
kandidat transplan mengenai harga obat
imunosupresan dan potensi yang
berhubungan lainnya

BAR
U
Standard COP. 8. 6

Program transplan mempunyai protokol atau prosedur tertulis


untuk pemulihan organ dan penerimaan organ untuk
menjamin kesesuaian, keselamatan, manfaat, dan kualitas sel,
jaringan, dan organ untuk transplantasi.
Measurable Elements of COP.8.6
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.1 Tim transplan mengikuN protokol tertulis pemulihan organ,
termasuk meninjau kembali data donor, golongan darah resipien
dan data vital lainnya untuk memasNkan kesesuaian sebelum fase
pemulihan organ.

ME.2 Dokter bedah dalam Nm transplantasi bertanggung jawab
untuk memasNkan secara tertulis, kesesuaian secara medis organ
donor untuk ditransplantasikan ke resipien

ME.3 KeNka organ datang , dokter bedah yang akan melakukan


transplantasi dan seNdaknya satu tenaga medis profesional yang
terlisensi di pusat transplan, memasNkan bahwa golongan darah
donor dan data vital lainnya sesuai dengan resipien sebelum
proses transplan

Measurable Elements of COP.8.6
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.4 Dokter bedah yang akan melakukan transplantasi
bertanggung jawab untuk memasNkan bahwa evaluasi donor
dan tes donor untuk penyakit menular dan keganasan telah
selesai dilakukan sebelum pengambilan organ dan transplan
organ dilakukan

ME.5 KeNka organ datang, dokter bedah yang akan
melakukan transplantasi dan seNdaknya satu tenaga
kesehatan profesional terlisensi di pusat transplantasi,
memasNkan bahwa evaluasi dan tes pada organ donor
menunjukkan Ndak adanya bukN penyakit dan kondisi organ
layak untuk transplantasi

BAR
U
Standard COP. 8.
7

Rencana perawatan pasien secara individu memandu


perawatan untuk pasien transplan
Measurable Elements of COP.8.7
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.1 Program transplantasi mempunyai dokumentasi tentang
guidelines klinis untuk fase transplan pra-transplantasi,
transplantasi dan discharge


ME.2 SeNap pasien transplantasi berada dibawah perawatan Nm
dokter mulNdisipliner yang dikoordinasi oleh dokter transplantasi
utama pasien, diseluruh fase pra-transplantasi, transplantasi dan
discharge

ME.3 Kadidat transplan dievaluasi untuk kesesuaian pada terapi
medis dan bedah yang dapat menghasilkan Nngkat kelangsungan
hidup dalam jangka waktu pendek dan panjang

ME.4 Kandidat transplan menerima evaluasi psikologis

ME.5 Program transplan memperbarui informasi klinis di rekam


medis pasien transplan secara terus-menerus
Program Transplan Menggunakan Organ
Donor Hidup
BAR
U
Standard COP. 9

Program transplan yang dilakukan pada donor transplan hidup


melindungi hak donor
Measurable Elements of COP.9

Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai


RS
ME.1 Individu pendonor organ hidup mempunyai hak untuk
membuat keputusan tentang donasi pada lingkungan yang bebas
paksaan dan tekanan

ME.2 Individu dengan pengetahuan donasi organ hidup
transplantasi, eNka medis dan informed consent diidenNkasi
sebagai advokat untuk donor hidup

ME.3 Individu yang ditunjuk sebagai advokat donor hidup Ndak


diikut sertakan dalam akNvitas ruNn transplantasi

ME.4 Individu yang ditunjuk sebagai advokat donor hidup


memberitahu, mendukung dan menghormaN donor hidup sesuai
dengan norma yang berlaku selama pembuatan keputusan

BAR
U
Standard COP. 9. 1

Program transplan yang dilakukan pada donor hidup


mendapat informed consent spesik untuk donasi organ dari
calon donor hidup.
Measurable Elements of COP.9.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai RS
ME.1 Informed consent pada donor organ hidup dilakukan oleh
staf terlaNh dan menggunakan bahasa yang dapat dimengerN
oleh sang pendonor

ME.2 Sebagai tambahan untuk informasi yang disediakan untuk
semua pasien bedah sebagai bagian dari proses informed
consent, program transplantasi menginformasikan kepada
calon donor hidup tentang potensi resiko psikologis terkait
donasi

ME.3 Sebagai tambahan untuk informasi yang disediakan untuk
semua pasien bedah sebagai bagian dari proses informed
consent, program transplan menginformasikan kepada calon
donor hidup tentang potensi komplikasi dan resiko terkait
donasi organ

ME.4 Sebagai tambahan untuk informasi yang disediakan untuk
semua pasien bedah sebagai bagian dari proses informed
consent, program transplan menginformasikan kepada donor
hidup tentang potensi permasalah kesehatan dimasa datang

Measurable Elements of COP.9.1
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di berbagai
RS
ME.5 Program transplan memberitahukan kepada calon donor
hidup tentang perawatan alternaNf untuk kandidat transplan


ME.6 Program transplan memberitahu kan kepada calon donor
hidup tentang hak donor untuk dapat membatalkan donasi kapan
saja selama proses donasi

BAR
U
Standard COP. 9. 2

Program transplan yang dilakukan pada donor hidup


menggunakan kriteria klinis dan psikologis untuk menentukan
kesesuaian potensi donor hidup.
Measurable Elements of COP.9.2
Standar dan ME Kebijakan RSCM saat ini Temuan2 JCI di
berbagai RS
ME.1 Program trnasplan mendokumentasikan denisi kriteria
pemilihan organ spesik donor hidup

ME.2 Kriteria pemilihan donor hidup program transplan harus


konsisten dengan hukum, regulasi dan prinsip dari kode eNk
medis

ME.3 Hasil dari evaluasi medis mengenai kesehatan sik donor


hidup dimasukkan kedalam penentuan kelayakan donor untuk
donasi

ME.4 Hasil tes medis yang mengidenNkasi penyakit infeksius


atau keganasan dimasukkan kedalam penentuan kelayakan
donor untuk donasi

ME.5 Hasil dari evaluasi psikologis dimasukkan kedalam


penentuan kelayakan donor untuk donasi

ME.6 Program transplan mendokumentasikan konrmasi


kesesuaian organ kedalam rekam medis donor hidup
Inga . Inga ..
Revisi dan pembuatan kebijakan, SPO, IK, dan formulir-formulir
baru: Selesai Workshop - Mei 2014
TOT KEBIJAKAN/ SPO/ IK/ FORM BARU: JUNI 2014.

Kriteria Pembuatan Prosedur:
Mudah dimengerN
Kata-kata sederhana
Maksimal 7 langkah
Jelas 5 W 1 H: Siapa, Mengerjakan Apa, Untuk Siapa, Dimana,
Kapan, Dengan Cara Bagaimana.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai