Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KESALAHAN SURAT RESMI BAHASA INDONESIA

Pada surat keluar di Kementrian Agama kantor Kabupaten Banyuwangi


tahun 2016

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Surat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
manusia pada zaman modern ini. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai
perusahaan jasa yang mengelola pengiriman surat dan barang, baik yang
dibina oleh pemerintah maupun oleh badan swasta. Surat memiliki
peranan yang sangat penting dalam urusan-urusan kedinasan, denyut
kehidupan sebuah instansi tidak bisa lepas dari yang namanya surat.
Surat merupakan suatu media untuk menyampaikan informasi.
Informasi yang disampaikan secara tertulis dalam surat dapat berbentuk
pernyataan, pemberitahuan, pertanyaan, permintaan, permohonan,
laporan, dan lain-lain. Surat, sebagai sarana komunikasi tertulis sebaiknya
menggunakan bentuk yang menarik, tidak terlalu panjang serta memiliki
bahasa yang jelas, padat, adab dan takzim sehingga infomasi dapat
mencapai sasarannya jika bahasa yang digunakan dapat mengungkapkan
isi surat sesuai dengan sifat surat serta kedudukan penulis dan pembaca
surat secara efektif.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis
kesalahan- kesalahan surat resmi pada surat keluar Kementrian Agama
kantor Kabupaten Banyuwangi tahun 2016 yang diajukan sebagai salah
satu syarat untuk menempuh Matakuliah Korespondensi Bahasa
Indonesia. Sehingga dengan menganalisis surat ini, ketepatan penulisan
surat tidak terabaikan karena ketepatan tersebut merupakan syarat yang
pertama dan paling utama untuk dapat menulis surat yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


Penggunaan kata, dengan tuntutan mengikuti kaidah tata bahasa
dan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan memang seharusnya
sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Pusat Bahasa. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam analisis ini yaitu:

1. penggunaan kata apa saja, yang banyak ditemukan kesalahan


penulisannya pada surat keluar Kementrian Agama Kabupaten
Banyuwangi?
2. Tanda baca apa saja, yang banyak ditemukan kesalahan
penempatanya? Bagaimana cara menempatkan tanda baca yang
sesuai dengan ejaan yang disempurnakan?
3. Bagaimana Pengkoreksian yang benar berdasarkan aspek bentuk,
bagian-bagian surat, tata bahasa dan pilihan kata yang benar untuk
surat tersebut ?

1.3 Tujuan Analisis


Tujuan analisis ini untuk Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan
penggunaan tata bahasa baku dan tanda baca pada surat keluar
Kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi. setelah adanya tahapan
pengenalan atas kesalahan, identifikasi, dan klasifikasi kesalahan-
kesalahan tersebut serta bagaimana koreksi yang benar sesuai dengan
pedoman yang dilazimkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.

1.4 Manfaat Analisis


Menjadi bahan informasi bagi para pengonsep dan pengetik surat
mengenai penggunaan bahasa surat yang benar.
Sebagai bahan acuan dalam pembuatan surat-surat selanjutnya
Mengetahui kesalahan penulisan surat dari segi bentuk maupun
bahasa, maka pemilihan dan penggunaan bentuk surat yang tepat
dapat lebih diperhitungkan.
BAB II
Analisis Kesalahan Surat Resmi
Pada analisis ini akan meganalisis surat keluar di Kementrian Agama
kantor Kabupaten Banyuwangi tahun 2016, banyak kesalahan yang terdapat
pada surat untuk itu akan dianalisis per bagian. Pada surat Kemendiknas,
surat terdiri atas 4 bagian, yaitu Kepala surat, Salam pembuka, isi surat dan
Penutup. Pada surat Lembaga bahasa, Bagian- bagian tersebut terdiri atas :

1. Kepala surat atau kop surat


2. Tanggal surat
3. Nomor surat
4. Lampiran surat
5. Hal atau perihal surat
6. Alamat yang dituju
7. Salam pembuka
8. Paragraf pembuka surat
9. Paragraf isi surat
10.Paragraf penutup surat
11.Salam penutup
12.Tanda tangan
13.Nama jelas penanda tangan
14.Jabatan penanda tangan
15.Tembusan, dan
16.Inisial

2.1 Bentuk Surat


Jika dilihat dari segi bentuk, surat undangan ini tergolong ke dalam
surat resmi Indonesia baru yang menggunakan bentuk setengah lurus versi
b. Kesalahan yang terdapat dalam surat itu, jika dilihat dari segi bentuk
adalah bagian alamat yang dituju ditulis tidak sejajar dengan nomor,
seharusnya diletakkan sejajar di bawah perihal.

2.2 Bagian Surat


Berdasarkan pengamatan pada bagian-bagian surat, kesalahan yang
terdapat dalam surat undangan tersebut adalah sebagai berikut.
2.2.1 Kepala Surat

KEMENTRIAN AGAMA
LOGO KANTOR KABUPATEN BANYUWANGI
JL. ADI SUCIPTO NO. 112 TELP. 0333- 421349
BANYUWANGI

Pada penulisan kepala surat ini ada bagian yang tidak sesuai dengan
teori karena ada penulisan yang salah. penulisan JL. Dan No. Salah,
karena menurut teori seharusnya dituliskan lengkap JALAN dan NOMOR
atau konsisten singkat dan menggunakan huruf kapital JLN. dan NO. pada
nomor telepon tidak dituliskan Telp. Melainkan lengkap Telepon. Jadi,
bentuk kepala surat yang benar adalah sebagai berikut.

KEMENTRIAN AGAMA
LOGO KANTOR KABUPATEN BANYUWANGI
JLN. ADI SUCIPTO NO. 112 TELEPON. 0333- 421349
BANYUWANGI

2.2.2 Tanggal Surat

Kepala Surat

Banyuwangi, 13 Januari 2016

Penulisan tanggal pada surat diatas salah karena tidak sesuai


dengan teori, seharusnya tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama
kota karena nama kota sudah tercantum pada kepala surat. Penulisan
tanggal surat yang benar adalah sebagai berikut.

Kepala Surat

13 Januari 2016

2.2.3 Nomor Surat


Nomor : Kd.15.30/1/Ks.00.7/ 048 /2016

Penulisan nomor pada surat tersebut salah karena seharusnya garis


miring yang digunakan dalam nomor dan kode surat didahului dan diikuti
oleh spasi. Penulisan nomor dan kode surat yang benar adalah
sebagai berikut.

Nomor : Kd.15.30/1/Ks.00.7/048/2016

2.2.4 Sifat dan Lampiran


Sifat : Segera
Lampiran :-

Pada surat tersebut terdapat bagian yang salah, bagian Sifat tidak
sesuai dengan teori karena bukan merupakan salah satu bagian dalam
surat resmi. Penulisan lampiran pada surat tersebut tidak benar karena
ketentuan lampiran dinyatakan berlaku jika surat tersebut melampirkan
sesuatu, tetapi apabila surat tersebut tidak melampirkan sesuatu, kata
lampiran tidak perlu dicantumkan sehingga tidak akan terdapat kata
lampiran yang diikuti tanda hubung atau angka seperti diatas. Jadi
penulisan yang benar untuk surat tersebut adalah tidak
mencantumkan kedua bagian dari surat itu.

2.2.5 Hal surat


Prihal : Undangan

Penggunaan kata Prihal pada bagian tersebut salah karena kata


tersebut tidak baku ,selain itu walaupun kata hal dan perihal itu
bersinonim, menurut teori sebaiknya digunakan kata hal karena lebih
singkat dan praktis. Jadi penggunaan perihal yang benar adalah
sebagai berikut.

Hal : Undangan

2.2.6 Alamat yang dituju

Prihal : Undangan

Kepada :
Yth. Kepala Madrasah Negeri
Se Kabupaten Banyuwangi
di-
Banyuwangi
Pada alamat yang dituju terdapat bagian yang salah karena tidak
sesuai dengan teori, seharusnya alamat surat tidak diawali kata kepada karena
kata tersebut berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan arah.
Kemudian, posisi alamat surat dituliskan rata si sebelah kiri surat pada posisi
antara hal surat dan salam pembuka. dalam surat itu tertulis Se Kabupaten
Banyuwangi, seharusnya setelah kata Se diberi tanda penghubung menjadi Se-
Kabupaten Banyuwangi; Penulisan nama kota dituliskan dengan huruf awal
kapital , tidak perlu diberi tanda baca maupun kata penghubung. Jadi penulisan
yang benar adalah sebagai berikut.

Hal : Undangan

Yth. Kepala Madrasah Negeri


Se-Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi

2.2.7 Isi Surat

Dalam rangka persiapan pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran


2016, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi akan
menyelenggarakan rapat dinas pada :

Hari/ tanggal : Jumat, 15 Januari 2016


Jam : 08.00 WIB
Tempat : Aula Kantor Kemenag Kab. Banyuwangi

Sehubungan dengan hal tersebut, diharapkan Saudara


menugaskan Kepala Urusan Tata Usaha atau Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mengikuti rapat dinas dimaksud.

Demikian, atas perhatian disampaikan terima kasih.

Pada isi surat terdapat kesalahan- kesalahan dalam penulisan,


diantaranya :

Penulisan Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyuwangi salah,


menurut teori seharusnya menggunakan kata ganti kami karena penulis
surat mengatasnamakan suatu organisasi atau instansi.
pemakaian tanda baca yang salah yaitu : pemakaian tanda titik dua (:)
dibelakang kata pada,
pemilihan kata Jam, sebaiknya diganti dengan pukul karena jam
menunjukkan jangka waktu.
Penulisan Hari, Pukul dan Tempat pada perincian surat tersebut huruf
awalnya menggunakan huruf kapital, seharusnya ditulis huruf kecil.
Penulisan kata Jumat kurang efektif karena tidak baku, seharusnya ditulis
Jumat.
Pemakaian huruf kapital pada penulisan kata Kantor salah, seharusnya
keterangan tempat setelah kata Aula, penulisan kata Kantor menggunakan
huruf kecil.
Penulisan kata diharapkan salah, seharusnya tidak diberi imbuhan
sehingga lebih efektif diganti kata harap.
Penulisan kata mengikuti salah, agar lebih efektif diganti kata menghadiri.
Penulisan kata dimaksud kurang efektif, seharusnya dituliskan tersebut.
Kata Demikian tidak lengkap karena tidak memiliki subyek, Agar lebih
efektif kata demikian dihilangkan.
Kalimat Atas perhatian disampaikan terimakasih tidak jelas, karena tidak
ada subyek dan termasuk ungkapan yang tidak informatif. Kalimat
tersebut dapat diperbaiki menjadi Atas perhatian Saudara, kami ucapkan
terima kasih.

Sehingga penulisan isi surat yang tepat adalah sebagai berikut.

Dalam rangka persiapan pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran 2016,


Kami akan menyelenggarakan rapat dinas pada

hari/ tanggal : Jumat, 15 Januari 2016


pukul : 08.00 WIB
tempat : Aula kantor Kemenag Kab. Banyuwangi

Sehubungan dengan hal tersebut, kami harap Saudara menugaskan


Kepala Urusan Tata Usaha atau Pejabat Pembuat Komitmen untuk
menghadiri rapat tersebut.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.


2. 2.8 Tanda Tangan, Nama Jelas dan Jabatan

Pada Bagian tanda tangan terdapat kesalahan- kesalahan karena tidak


sesuai dengan teori, Penulisan singkatan A.n salah, seharusnya huruf a ditulis
kecil .selain itu, supaya efektif penggunaan kata Kepala harus dihilangkan
karena terdapat kata Kasubag yang merupakan kepanjangan dari Kepala Sub
Bagian. Pemakaian huruf kapital yang salah terdapat juga pada nama jelas
penanda tangan, seharusnya nama jelas penanda tangan hanya huruf awal di
setiap kata ditulis kapital tanpa diberi tanda baca apapun. Disamping itu
penulisan NIP sebaiknya tanpa tanda titik (.) dan jarak antar nomor tidak terlalu
jarang. Sehingga penulisan pada bagian tanda tangan yang benar adalah
sebagai berikut.

a.n. Kasubag Tata Usaha

Stempel Tanda Tangan

H. Zaenal Abidin, S.Ag


NIP 196908202000031002
Berdasarkan analisis diatas, perbaikan surat yang tepat adalah
sebagai berikut.

KEMENTRIAN AGAMA
LOGO KANTOR KABUPATEN BANYUWANGI
JLN. ADI SUCIPTO NO. 112 TELEPON. 0333- 421349
BANYUWANGI

Nomor : Kd.15.30/1/Ks.00.7/048/2016 13 Januari 2016


Hal : Undangan

Yth. Kepala Madrasah Negeri


Se-Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi

Dalam rangka persiapan pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran 2016, Kami


akan menyelenggarakan rapat dinas pada

hari/ tanggal : Jumat, 15 Januari 2016


pukul : 08.00 WIB
tempat : Aula kantor Kemenag Kab. Banyuwangi

Sehubungan dengan hal tersebut, kami harap Saudara menugaskan Kepala


Urusan Tata Usaha atau Pejabat Pembuat Komitmen untuk menghadiri rapat
tersebut.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

a.n. Kasubag Tata Usaha

Stempel Tanda Tangan

H. Zaenal Abidin, S.Ag


NIP 196908202000031002
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Surat adalah alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis,
dan praktis. Ketepatan dalam penulisan sangatlah penting karena ketepatan
adalah syarat yang pertama dan paling utama dalam penulisan surat yang baik,
khususnya dalam surat resmi. Kesalahan umum dalam surat-menyurat yang
paling sering terjadi adalah kesalahan ejaan dan kesalahan struktur bahasa atau
kalimat. Surat-surat yang dibuat kadang-kadang tidak jelas maksudnya.
Ketidakjelasan itu disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktepatan penggunaan
bahasa. Hal ini dapat terjadi karena penulis surat kurang paham terhadap kaidah-
kaidah kebahasaan atau bisa juga terjadi karena hal-hal lain yang sifatnya
manusiawi seperti kurang teliti dan lain sebagainya. Bahasa surat semestinya
singkat, padat, dan mudah dimengerti dengan tidak lupa menghiraukan ejaan
yang dipergunakan dalam bahasa Indonesia yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Melalui analisis pada surat keluar Kementrian Agama
Kabupaten Banyuwangi, setelah adanya tahapan pengenalan atas kesalahan,
identifikasi, dan klasifikasi kesalahan. akan dideskripsikan bagaimana koreksi
yang benar sesuai dengan pedoman yang dilazimkan oleh Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

3.2 Saran
Mengingat betapa pentingnya analisis ini , maka penulis memberikan
saran di antaranya:
1. jangan menganggap remeh terhadap ketepatan penulisan surat, tetapi
sedapat mungkin kita harus memperhatikan dan menerapkan ketepatan
tersebut dalam setiap penulisan surat sehingga kita dapat lebih
mengakui dan memperhatikan keharusan penerapannya.
2. Analisis semacam ini perlu diterapkan dan dijadikan acuan dalam
pembuatan surat. Sehingga pada penulisan surat perlu diteliti dengan
baik sehingga kaidah-kaidah bahasa ditempatkan pada posisinya
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai