Anda di halaman 1dari 3

Kompetensi Dasar

3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca.

4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan dalam bentuk
visual

SURAT LAMARAN PEKERJAAN

1. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan

Surat Lamaran Pekerjaan adalah surat permohonan yang ditulis oleh seorang pencari kerja
ditujukan kepada instansi atau lembaga pemberi kerja.

Surat lamaran pekerjaan termasuk ke dalam surat pribadi resmi sehingga bahasa yang digunakan
dalam surat lamaran pekerjaan harus formal atau resmi.

2. Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan

________________ 1

____________ 2

____________ 3

____________ 4

______________ 5

_____________________________________________________________________ 6

_____________________________________________________________________ 7

_____________________________________________________________________ 8

_______________ 9

_______________ 10

Keterangan:
1. Tempat, tanggal penulisan surat
2. Perihal
3. Lampiran
4. Alamat tujuan
5. Salam pembuka
6. Pembuka surat
7. Isi surat
8. Penutup surat
9. Salam penutup
10. Tanda tangan dan nama terang

3. Menulis Tanggal, Lampiran, dan Perihal

Tanggal surat merupakan tanggal pembuatan (penandatanganan) surat oleh pengirim.


Tanggal surat berfungsi sebagai referensi dan informasi yang menunjukkan waktu. Dengan
mencantumkan tanggal surat, akan mempermudah pengelolaan surat, terutama dalam proses
pencatatan dan pengarsipan. Penulisan tanggal surat biasanya didahului oleh nama kota yang
menunjukkan tempat pembuatan surat. Tanggal ditulis dengan angka. Nama bulan sebaiknya
ditulis dengan huruf, bukan angka dan tidak boleh disingkat. Tahun ditulis dengan angka secara
lengkap. Antara tanggal, bulan, dan tahun tidak perlu dibubuhkan tanda apa pun. Demikian pula
setelah angka tahun tidak perlu dibubuhkan tanda baca seperti titik, koma, dan tanda baca lain.

Contoh:
Banyumas, 16 Juli 2020

Penulisan kata lampiran dalam surat tidak boleh disingkat dengan Lamp. Jadi, hendaknya
ditulis secara lengkap Lampiran (dengan /L/ kapital). Tanda titik dua setelah kata Lampiran
diatur lurus dengan tanda titik dua pada (Nomor)dan Perihal. Jumlah lampiran dapat dituliskan
dengan huruf atau angka. Jika menggunakan huruf, awal kata yang menyatakan jumlah ditulis
dengan huruf kapital. Jika tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran tidak perlu dicantumkan.
Dengan demikian, tidak akan terjadi penulisan kata Lampiran diikuti tanda hubung (-) atau angka
0.

Contoh:
Lampiran : Satu berkas
atau
Lampiran : 1 berkas

Selanjutnya, Perihal berfungsi sebagai (1) petunjuk intisari isi surat secara keseluruhan,
(2) referensi, dan (3) petunjuk bagi petugas surat untuk pencatatan, pengarsipan, dan
penyimpanan. Penulisan kata Perihal dituliskan dengan /p/ huruf kapital sehingga menjadi
Perihal. Tanda titik dua setelah kata Perihal diatur secara estetis lurus dengan tanda titik dua
pada (Nomor)dan Lampiran. Maksud surat yang dituliskan pada Perihal hendaknya dirumuskan
sesingkat-singkatnya. Huruf kapital hanya digunakan pada huruf awal kata pertama maksud
surat dan kata yang menyatakan nama. Kata-kata pokok surat tidak perlu digarisbawahi.
Demikian juga pada akhir pokok surat tidak perlu dibubuhi tanda apa pun.

Contoh:
Perihal : Lamaran pekerjaan

4. Menulis Alamat Surat

Alamat surat merupakan bagian surat yang menunjukkan alamat yang dituju. Alamat surat
berfungsi sebagai (1) petunjuk arah pengiriman surat, (2) petunjuk dalam menulis alamat luar
atau pada amplop, dan (3) sebagai petunjuk bagi petugas surat dalam pengiriman, pengarsipan
dan penyimpanan. Ada dua model penulisan alamat surat. Model pertama, alamat ditulis di
sebelah kanan atas (di bawah tanggal surat). Model kedua alamat ditulis di sebelah kiri atas di
bawah bagian Perihal dan sebelum salam pembuka. Penulisan alamat surat biasanya diawali
dengan kepada. Namun, penggunaan kata kepada sebelum Yth. Sebenarnya tidak diperlukan
karena kata kepada berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan arah.
Oleh karena itu, alamat surat yang dituju cukup diawali dengan Yth.
Kata sapaan Bapak, Ibu, Saudara dapat digunakan. Penulisan kata sapaan itu berawal
dengan huruf kapital dan tidak boleh disingkat. Nama diri penerima surat dituliskan dengan
huruf kapital pada setiap awal unsur nama tersebut, dan perlu dihindari penggunaan huruf
kapital seluruhnya. Sebaiknya nama ditulis lengkap dan tidak disingkat. Jika harus disingkat,
singkatlah dengan benar sesuai orang yang bersangkutan dalam menyingkat nama dirinya.

Contoh:
Yth. Direktur CV Multimedia Utama
Jalan D.I. Panjaitan 57
Balikpapan

Anda mungkin juga menyukai