PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang akan dilakukan adalah untuk;
a. Mengetahui cara penentuan gula reduksi bahan pangan dan hasil pertanian.
b. Mengetahui cara pengambilan sampel yang akan dianalisa (homogenisasi).
c. Mengetahui cara ekstraksi gula reduksi di dalam preparasi sampel bahan
pangan dan hasil pertanian yang akan dianalisi kadar gula reduksinya.
BAB 2. BAHAN DAN PROSEDUR ANALISA
2.1 Bahan
a. Tomat
Komponen Jumlah
Vitamin C (mg) 40
Protein (gr) 1
Kalsium (mg) 5
Komponen Jumlah
Vitamin A (SI) 365
Vitamin B1 (mg) 0,04
Vitamin C (mg) 78
Air (g) 86,7
Protein (g) 0,5
Lemak (g) 0
Karbohidrat 12,2
Kalsium (mg) 23
Fosfor (mg) 12
Besi (mg) 1,7
Sumber; Direktorat Jenderal Gizi (1992)
2.1.2 Bahan Kimia
a. CaCO3
Kalsium karbonat adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaCO3. Ini
adalah zat yang umum ditemukan dibatuan disemua bagian dunia, dan merupakan
komponen utama dari cangkang organisme laut, siput, mutiara, dan kulit telur
(Afriani, 2013). Pada analisa karbohidrat senyawa ini dapat berfungsi untuk
menetralakan pH selain itu dengan penambahan CaCO3 akan mencegah hidrolisis dan
inverse (Pramudyanti, dkk, 2004).
b. Na-Oksalat
Natrium oksalat dapat diperoleh melalu proses sintesa sodium format.
Natrium forrmat yang diproduksi dari natrium hidroksida padat (95-97%) dan
karbon monoksida pada suhu 2000C dan tekanan 150 psi di dalam autoclave.
Kemudian setelah reaksi selesai dilakukan penurunan tekanan udara dalam
autoclave dan temperatur dinaikkan hingga 3750C, makanatrium format dapat
menghasikan natrium oksalat dan hidrogen (Agustin, 2014).
c. Pb Asetat
Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang dapat mencemari
ingkungan terutama yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Timbal
diperlukan sebagai bahan aditif pada bensin untuk menjaga agar mesin tidak
bergetar. Timbal dapat menyebabkan keracunan pada hewam ruminansia. Apabila
timbal terhirup atau tertelan oleh manusia dapat menyebabkan gangguan pada
ginjal dan otak. Penggunaan Pb asetat dalam analisa kadar karobohidrat berfungsi
untuk mengendapkan asam-asam organik dan protein yang terdapat pada sampel
(Riandari, 2010).
d. Larutan Nelson Somogy
e. Larutan arsenomolybdat
f. Aquadest
Aquades merupakan air hasil penyulingan, kandungan air murni H2O..
aquades biasa disebut dengan air murni. Air murni adalah air yang dimurnikan
dari destilasi. Satu molekul air memiliki dua hidrogen atom kovalen terikat untuk
satu oksigen. Aquades merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna dan tidak
berbau. Aquades juga memiliki berat molekul sebesar 18,0 g/mol dan PH antara
5-7. Rumus kimia dari aquades yaitu H2O. Aquades ini memiliki allotrop berupa
es dan uap. Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan tidak meiliki rasa.
Aquades merupakan elektrolit lemah. Air dihasilkan dari pengoksidasian hidrogen
dan banyak digunakan sebagai bahan pelarut bagi kebanyakan senyawa. Titik
didih air murni sebesar 1000 C. Titik didih air tidak sama dengan titik didih air
gula (Suryatin, 2004).
Penambahan larutan
Nelson Somogy 1 ml
vortex
Pemanasan 30 menit
Pendinginan
Penambahan larutan
arsenomolybdat 1 ml
vortex
Penambahan aquades
hingga 100 ml
vortex
Pengukuran absorban
(spektrofotometer)
Glukosa anhidrat
Penambahan larutan
Nelson Somogy 1 ml
vortex
Pemanasan 20 menit
Pendinginan
Penambahan larutan
Arsenomolybdat 1 ml
vortex
Penambahan aquades
hingga 100 ml
vortex
Pengukuran absorban
(spektrofotometer)
Berat sampel
Sampel Ulangan Volume uji Absorbansi (A)
(mg)
0,2 2.013,20 0,145
1 0,5 2.013,20 0,163
Tomat I 1 2.013,20 0,215
pers 1 0,2 2130,6 0,121
2 0,5 2130,6 0,15
1 2130,6 0,202
0,2 2167,4 0,155
1 0,5 2167,4 0,173
Tomat II 1 2167,4 0,238
pers 2 0,2 2151,2 0,116
2 0,5 2151,2 0,156
1 2151,2 0,213
b. Pepaya
Berat sampel Absorban
sampel ulangan Volume uji
(mg) (A)
0,2 1981,1 0,327
1 0,5 1981,1 0,515
1 1981,1 0,71
Papaya I
0,2 2037,4 0,107
2 0,5 2037,4 0,134
1 2037,4 0,173
0,2 1997,1 0,226
1 0,5 1997,1 0,304
1 1997,1 0,433
Papaya II
0,2 2065 0,159
2 0,5 2065 0,213
1 2065 0,32
3.1.1 Hasil Perhitungan
1. Tomat
1 0,0929 2,3444
2 0,0246 0,6040
0,0316 0,3878
0,0403 2,5199
1 0,0541 1,3550
2 0,0380 0,9189
0,0570 0,6896
3.2 Pembahasan
Kurva 1
0.16
0.14 y = 0.1792x + 0.0006
R = 0.9968
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
Kurva 2
0.16
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Analisis kadar karbohidrat sampel yang digunakan adalah Tomat dan pepaya.
Hasil pembacaan spektofotometer yang ditampilkan pada grafik diatas diperoleh
nilai absorbansi yaitu:
dan
1.2000
0.6000
0.4000
0.2000
Rata-rata
1.8000
1, 6496
1.6000
1.4000
1, 3607
1.2000
0.6000
0.4000
0.2000
4.1 Kesimpulan
Abidah, Nurul,. Tri Dewanti W., Nur Ida Panca Nugraheni., Sudarma Dita.,
Wijayanti, dan Jaya Mahar Maligan. 2014. Pengaruh Margarin Apel
Manalagi Tersuplementasi Minyak Kacang Tanah Terhadap Kadar
Kolesterol Tikus Sprague Dawley Jantan. Malang: Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.
Endang Darma Setiaty. 2011. Produksi Buah Pepaya Varietas Callina (Carica
Papaya L.) Pada Kombinasi Pupuk Organik Dan Anorganik Di Tanah
Ultisol. Palembang: Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya.
Sularjo, 2010. Pengaruh Perbandingan Gula Pasir Dan Daging Buah Terhadap
Kualitas Permen Pepaya. Klaten: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Widya Dharma Klaten.
Ulangan 1
Persamaan Regresi Ulangan 1:
Tomat 1
( )
Ulangan 1
0,2 ml
Absorbansi
(0,145)
Tomat 1
( )
Ulangan 1
0,5ml
Absorbansi
(0,163)
Tomat 1
( )
Ulangan 1
1ml
Absorbansi
(0,215)
Tomat 1
( )
Ulangan 2
0,2ml
Absorbansi
(0,121)
Tomat 1
( )
Ulangan 2
0,5ml
Absorbansi
(0,15)
44
Tomat 1
( )
Ulangan 2
1ml
Absorbansi
(0,202)
4
Tomat 2
( 4)
Ulangan 1
0,2ml
Absorbansi
(0,155)
4
4
Tomat 2
( 4)
Ulangan 1
0,5ml
Absorbansi
(0,173)
Tomat 2
( 4)
Ulangan 1 4 4
1ml
Absorbansi
(0,238)
4 4
4
4
Tomat 2
( )
Ulangan 2
0,2ml
Absorbansi
(0,116)
Tomat 2
( )
Ulangan 2
0,5ml
Absorbansi
(0,156)
4 4
Tomat 2
( )
Ulangan 2
1ml
Absorbansi
(0,213)
44
Pepaya 1
( )
Ulangan 1
0,2ml
Absorbansi
(0,327)
Pepaya 1
( )
Ulangan 1
0,5ml
Absorbansi
(0,515)
44
Pepaya 1
( )
Ulangan 1
1 ml
Absorbansi
(0,71)
4
Pepaya 1
( 4)
Ulangan 2
0,2 ml
Absorbansi
(0,107)
Pepaya 1
( 4)
Ulangan 2 4
0,5 ml
Absorbansi
(0,134)
4
4
4
Pepaya 1
( 4)
Ulangan 2
1 ml
Absorbansi
(0,173)
4
Pepaya 2
( )
Ulangan 1
0,2 ml
Absorbansi
(0,226)
4
Pepaya 2
( )
Ulangan 1
0,5 ml
Absorbansi
(0,304)
4
Pepaya 2
( )
Ulangan 1
1 ml
Absorbansi
(0,433)
44
Pepaya 2
( )
Ulangan 2
0,2 ml
Absorbansi
(0,159)
Pepaya 2
( )
Ulangan 2
0,5 ml
Absorbansi
(0,213)
Pepaya 2
( )
Ulangan 2
1 ml
Absorbansi
(0,320)
4
LAMPIRAN DOKUMENTASI
2.
3.
4.
5.
6.