Makalah Kepemilikan Dalam Islam
Makalah Kepemilikan Dalam Islam
FIQIH
Tentang
KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
Guru Mata Pelajaran : Sri Mahdayati, S.Ag.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah fiqih tentang Kepemilikan Dalam Islam.
Makalah fiqih ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah fiqih tentang Kepemilikan
Dalam Islam. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
A. Latar Belakang
Pemilik sesungguhnya dari sumber daya yang ada adalah Allah SWT,
manusia dalam hal ini hanya penerima titipan untuk sementara saja. Sehingga
sewaktu-waktu dapat di ambil kembali oleh Allah SWT. Oleh sebab itu
kepemilikan mutlak atas harta tidak di akui dalam Islam. Untuk menjaga
keperluan masing-masing perlu ada aturan-aturan yang mengatur kebutuhan
manusia danagar manusia itu tidak melanggar hak orang lain. Maka, timbullah
hak dan kewajiban diantara sesama manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Apa pengertian Hak dan Milik ?
2. Bagaimana Pembagian Hak Milik ?
3. Apa Sebab-sebab dan Hikmah Kepemilikan ?
4. Bagaimana Ketentuan Islam tentang Akad ?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas bertujuan untuk mengetahui Apa pengertian
Pembagian, Sebab-sebab dan Hikmah Kepemilikan dan Ketentuan Islam Tentang
Akad
BAB II
PEMBAHASAN
Simpulan
Pemilik sesungguhnya dari sumber daya yang ada adalah Allah SWT,
manusia dalam hal ini hanya penerima titipan untuk sementara saja. Sehingga
sewaktu-waktu dapat di ambil kembali oleh Allah SWT. Oleh sebab itu
kepemilikan mutlak atas harta tidak di akui dalam Islam. Hak milik terbagi
kedalam dua bagian yaitu: hak milik yang sempurna dan hak milik yang tidak
sempurna. Sebab-sebab tamalluk (memiliki) yang ditetapkan syarak, terdiri atas
empat sebab sebagai berikut: Ihrazul Mubahat, Khalafiyah, Al-Uqud (akad)
merupakan sebab terjadi kepemilikan. Akad ini lazim disebut dengan transaksi
pemindahan hak. At-Tawallud mim mamluk adalah segala yang terjadi dari benda
yang telah dimiliki menjadi hak bagi pemilik benda tersebut.
Hikmah yang dapat digali untuk kemaslahatan hidup manusia, antara lain:
Manusia tidak boleh sembarangan memiliki harta, tanpa mengetahui aturan-aturan
yang berlaku yang telah disyariatkan Islam., Manusia akan mempunyai prinsip
bahwa mencari harta itu harus dengan cara-cara yang baik, benar, dan halal. c.
Memiliki harta bukan hak mutlak bagi manusia, tetapi merupakan suatu amanah
(titipan) dari Allah swt. yang harus digunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk kepentingan hidup manusia dan disalurkan dijalan Allah untuk memperoleh
ridha-Nya.Secara etimologi akad adalah ikatan antara dua perkara, baik ikatan
secara nyata maupun maknawi, dari satu segi maupun dua segi. Secara
terminologi ulama fikih membaginya pada dua ketentuan, yaitu umum dan
khusus. Macam-macam Akad Uqudun musamma, dan Uqudun ghairu
musamma. Hikmah akad yaitu. Mempermudah dan memperjelas status hak
seseorang dalam menguasai barang. Dan Menciptakan kesejahteraan,
ketentraman, dan keamanan dalam kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA