Anda di halaman 1dari 9

Anatomi

Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia


koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang
sama terdapattrakea, esofagus, pembuluh darah besar dan
saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia
pretrakealis dan melingkari trakea dua pertiga bahkan
sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar
paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang
kelenjar tiroid, tetapi letak dan jumlah kelenjar ini dapat
bervariasi. Arteri karotis komunis, vena jugularis interna
dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu sarung
tertutup di latero dorsal tiroid.
Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum
masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus simpatikus tidak
masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebr
alis (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005).

Histologi
Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang
dihubungkan oleh isthmus. Jaringan tiroid terdiri atas folikel
yang berisi koloid. Kelenjar dibungkus oleh simpai jaringan
ikat longgar yang menjulurkan septa ke dalam parenkim
(Jenqueira, 2007).

Vaskularisasi
Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat
sumber antara lain arteri karotis superior kanan dan kiri,
cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri dan kedua
arteri tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang arteri Koloid terdiri atas tiroglobulin yaitu suatu
brakhialis. Kadang kala dijumpai arteri tiroidea ima, cabang glikoprotein yang mengandung suatu asam amino
dari trunkus brakiosefalika. Sistem vena terdiri atas vena teriodinisasi. Hormon kelenjar tiroid disimpan dalam folikel
tiroidea superior yang berjalan bersama arteri, vena tiroidea sebagai koloid. Selain sel folikel, sel-sel parafolikel yang
media di sebelah lateral dan vena tiroidea inferior. Terdapat lebih besar juga terdapat di kelenjar tiroid. Sel-sel ini
dua macam saraf yang mensarafi laring dengan pita suara terdapat di dalam epitel folikel atau diantara folikel. Adanya
(plica vocalis) yaitu nervus rekurens dan cabang dari nervus banyak pembuluh darah di sekitar folikel, memudahkan
laringeus superior (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005). mencurahkan hormon ke dalam aliran darah (Jenqueira,
2007).

Tiroid
Tiroid dibagi menjadi lobulus-lobulus yang masing-
masing terdiri atas 20-40 folikel yang tersebar merata.
Folikel dapat berukuran uniform atau bervariasi, dilapisi
oleh epitel kubik hingga torak rendah, yang berisi
triglobulin, yaitu protein prekursor beryodium dari hormone
tiroid aktif. Sebagai respon terhadap faktor trofik dari dan sering disertai oftalmopati, dan disertai dermopati
hipotalamus, TSH dikeluarkan oleh sel tirotrofik di hpofisis meskipun jarang.Patogenesis penyakit hipertiroid sampai
anterior ke dalam sirkulasi. Pengikatan TSH pada sejauh ini belum diketahui secara pasti. Diduga faktor
reseptornya di epitel folikel tiroid mengakibatkan aktivasi genetik dan lingkungan ikut berperan dalam mekanisme
dan perubahan konformasi reseptor, yang tersebut.2 4
memungkinkannya bergabung dengan protein G yang
bersifat merangsang. Aktivasi protein G akhirnya Fisiologi
menyebabkan peningkatan jumlah cAMP intrasel, yang Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama
merangsang sintesis dan pelepasan hormone tiroid, yang yaitu tiroksin (T4) yang kemudian berubah menjadi bentuk
diperantarai oleh Camp-dependent protein kinase. Sel epitel aktifnya yaitu triyodotironin (T3). Iodium nonorganik yang
folikel sel tiroid mengubah triglobulin menjadi tiroksin (T4) diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon
dan triiodotironin (T3) yang lebih sedikit. T4 dan T3 tiroid. Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali
dikeluarkan ke dalam sirkulasi sistemik, dan sebagian besar sehingga mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam
peptide ini terikat secara reversible pada protein plasma jaringan tiroid. T3 dan T4 yang dihasilkan ini kemudian akan
yang bersirkulasi, seperti globulin pengikat T4 (T4-binding disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid. Sebagian
globulin), untuk diangkut ke jaringan perifer. Protein besar T4 kemudianakan dilepaskan ke sirkulasi sedangkan
pengikat berfungsi untuk mempertahankan konsentrasi T3 sisanya tetap di dalam kelenjar yang kemudian mengalami
dan T4 bebas dalam batas yang sempit, sambil memastikan daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat oleh
bahwa hormon ini dapat tersedia dengan mudah bila protein yaitu globulin pengikat tiroid Thyroid Binding
dibutuhkan oleh jaringan. Di perifer, mayoritas T4 bebas Globulin (TBG) atau prealbumin pengikat albumin
terdeiodinasi menjadi T3. T3 terikat pada reseptor inti Thyroxine Binding Prealbumine (TBPA). Hormon
hormone tiroid pada sasaran sel dengan afinitas 10 kali lipat stimulator tiroid Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
lebih besar daripada T4 serta aktivitas yang lebih besar. memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari
Interaksi hormone tiroid dengan reseptor inti kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus anterior 13
hormone tiroid (TR) menyebabkan pebentukan suatu kelenjar hipofisis.
kompleks hormone-reseptor yang berikatan dengan elemen Proses yang dikenal sebagai umpan balik negatif
respon hormone tiroid (ERTHi) / (Thyroid Hormone sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid ke
Response Elements [TREs]) pada gen sasaran, dan sirkulasi. Pada pemeriksaan akan terlihat adanya sel para
mengatur transkripsinya. Hormon tiroid memilik efek folikular yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi
seluler yang luas, termasuk meningkatkan katabolisme untuk mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan
karbohidrat dan lipid serta sel. Hasil akhir dari proses ini kadar kalsium serum terhadap tulang
adalah meningkatnya laju metabolic basal. (De Jong & Sjamsuhidajat, 2005)
Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar
Graves disease hormon perangsangtiroid yaitu Thyroid Stimulating
Penyakit Graves adalah gangguan autoimun yang Hormone (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior
mengarah ke hiperaktifitas dari kelenjar tiroid hipofisis. Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan
(hipertiroidisme). Gangguan autoimun adalah suatu kondisi diatur aktifitasnya oleh kadar hormon tiroid dalam sirkulasi
yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus
jaringan sehat. Penyakit Graves adalah penyebab paling anterior hipofisis dan terhadap sekresi horm on pelepas
umum dari hipertiroid. Hal ini disebabkan oleh respon tirotropin yaitu Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) dari
sistem kek eba lan tubuh yang abnormal sehingga hipotalamus (Guyton & Hall, 2006).
menyebabkan kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak Sebenarnya hampir semua sel di tubuh dipengaruhi
hormon tiroid. Penyakit Graves paling sering terjadi pada secara langsung atau tidak langsung oleh hormon tiroid.
wanita di atas usia 20 tahun namun, Gangguan juga dapat Efek T3 dan T4 dapat dikelompokkan menjadi beberapa
terjadi pada usia berapa pun dan dapat juga terjadi pada kategori yaitu : (Sherwood, 2011)
laki-laki. Pengobatannya adalah diberikan obat antitiroid, a) Efek pada laju metabolism
yodium radioaktif dan tindakan bedah (US National Library Hormon tiroid meningkatkan laju metabolisme basal
of Medicine, 2014). tubuh secara keseluruhan. Hormon ini adalah regulator
terpenting bagi tingkat konsumsi O2 dan pengeluaran energi
Penyakit hipertiroidism merupakan bentuk tubuh pada keadaan istirahat.
tiroktoksikosis yang paling sering dijumpai dalam praktek b) Efek kalorigenik
sehari-hari. Dapat terjadi pada semua umur, sering Peningkatan laju metabolisme menyebabkan
ditemukan pada perempuan dari pada laki-laki.1 Tanda dan peningkatan produksi panas.
gejala penyakit hipertiroid yang paling mudah dikenali ialah c) Efek pada metabolisme perantara
adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), Hormon tiroid memodulasi kecepatan banyak reaksi
tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid/ hipertiroidisme) spesifik yang terlibat dalam metabolisme bahan bakar. Efek
hormon tiroid pada bahan bakar metabolik bersifat Faktor genetik berperan penting dalam proses
multifaset, hormon ini tidak saja mempengaruhi sintesis dan otoimun, antara lain HLA-B8 dan HLA-DR3 pada ras
penguraian karbohidrat, lemak dan protein, tetapi banyak kaukasia, HLA-Bw46 dan HLA-B5 pada ras cina dan HLA-
sedikitnya jumlah hormon juga dapat menginduksi efek B17 pada orang kulit hitam. Faktor lingkungan juga ikut
yang bertentangan. berperan dalam patogenesis penyakit tiroid autoimun seperti
d) Efek simpatomimetik penyakit Graves. Virus yang menginfeksi sel-sel tiroid
Hormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel sasaran manusia akan merangsang ekspresi DR4 pada permukaan
terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin), zat sel-sel folikel tiroid, diduga sebagai akibat pengaruh sitokin
perantara kimiawi yang digunakan oleh sistem saraf (terutama interferon alfa). Infeksi basil gram negatif
simpatis dan hormon dari medula adrenal. Yersinia entero colitica, yang menyebabkan enterocolitis
e) Efek pada sistem kardiovaskuler kronis, diduga mempunyai reaksi silang dengan autoantigen
Hormon tiroid meningkatkan kecepatan denyut dan kelenjar tiroid.4
kekuatan kontraksi jantung sehingga curah jantung
meningkat. Antibodi terhadap Yersinia enterocolitica terbukti
f) Efek pada pertumbuhan dapat bereaksi silang dengan TSH-R antibodi pada
Hormon tiroid tidak saja merangsang sekresi hormone membran sel tiroid yang dapat mencetuskan episode akut
pertumbuhan, tetapi juga mendorong efek hormon penyakit Graves. Asupan yodium yang tinggi dapat
pertumbuhan (somatomedin) pada sintesis protein struktural meningkatkan kadar iodinated immunoglobulin yang
baru dan pertumbuhan rangka. bersifat lebih imunogenik sehingga meningkatkan
g) Efek pada sistem saraf kecenderungan untuk terjadinya penyakit tiroid autoimun.4
Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan Dosis terapeutik dari lithium yang sering digunakan dalam
normal sistem saraf terutama Sistem Saraf Pusat (SSP). pengobatan psikosa manik depresif, dapat pula
Hormon tiroid juga sangat penting untuk aktivitas normal mempengaruhi fungsi sel limfosit T suppressor sehingga
SSP pada orang dewasa. dapat menimbulkan penyakit tiroid autoimun. Faktor stres
. juga diduga dapat mencetuskan episode akut penyakit
Berdasarkan ciri-ciri penyakitnya, penyakit Graves, namun sampai saat ini belum ada hipotesis dugaan
Gravesdikelompokkan ke dalam penyakit autoimun, antara yang memperkuat tersebut. Terjadinya opthtalmopati
lain dengan ditemukannya antibodi terhadap reseptor TSH Gravesmelibatkan limfosit sitotoksik (killer cells) dan
(Thyrotropin Stimulating Hormone - Receptor antibodi sitotoksik lain yang terangsang akibat adanya
Antibody/TSHR-Ab) dengan kadar bervariasi. Pada antigen yang berhubungan dengan tiroglobulin atau TSH-R
penyakit Graves, limfosit T mengalami perangsangan pada fibroblast, otot-otot bola mata dan jaringan tiroid.
terhadap antigen yang berada didalam kelenjar tiroid yang
selanjutnya akan merangsang limfosit B untuk mensintesis Sitokin yang terbentuk dari limfosit akan
antibodi terhadap antigen tersebut. Antibodi yang disintesis menyebabkan inflamasi fibroblast dan miositis orbita,
akan bereaksi dengan reseptor TSH didalam membran sel sehingga menyebabkan pembengkakan otot-otot bola mata,
tiroid sehingga akan merangsang pertumbuhan dan fungsi proptosis dan diplopia.3,4,5 Dermopati Graves(miksedema
sel tiroid, dikenal dengan TSH-R antibodi. Adanya antibodi pretibial) juga terjadi akibat stimulasi sitokin didalam
didalam sirkulasi darah mempunyai korelasi yang erat jaringan fibroblast didaerah pretibial yang akan
dengan aktivitas dan kekambuhan penyakit. Mekanisme menyebabkan terjadinya akumulasi glikosaminoglikans.
autoimunitas merupakan faktor penting dalam patogenesis Hormon tiroid mempengaruhi hampir seluruh sistem pada
terjadinya hipertiroidisme, oftalmopati, dan dermopati pada tubuh, termasuk pada pertumbuhan dan perkembangan,
penyakit Graves. fungsi otot, fungsi Sistem Syaraf Simpatik, Sistem
Sampai saat ini dikenal ada 3 autoantigen utama Kardiovaskular dan metabolisme karbohidrat.45
terhadap kelenjar tiroid yaitu tiroglobulin(Tg), thyroidal Homorn tiroid dapat mempengaruhi metabolisme
peroxidase (TPO) dan TSH reseptor (TSH-R). 3,4,54 karbohidrat baik pada kadar hormon yang meningkat
Disamping itu terdapat pula suatu protein dengan BM 64 (hipertiroid) ataupun menurun (hipotiroid). Penyakit
kiloDalton pada permukaan membran sel tiroid dan sel-sel Graves merupakan penyebab paling umum hipertiroidisme.
orbita yang diduga berperan dalam proses terjadinya 6,101 Sekitar 60% hipertiroidism disebabkan oleh penyakt
perubahan kandungan orbia dan kelenjar tiroid Graves. Tirotoksikosis dengan sendirinya adalah
penderitapenyakit Graves.1,2 diabetogenik.6 Variabel intoleransi glukosa dapat terjadi
Sel-sel tiroid mempunyai kemampuan bereaksi hingga 50% dari pasien tirotoksokosis dengan kejadian
dengan antigen diatas dan bila terangsang oleh pengaruh diabetes terjadi pada 2-3%, ketika hipertiroid terjadi pada
sitokin (seperti interferon gamma) akan mengekspresikan individu normal. Perubahan metabolik mungkin terjadi
molekul-molekul permukaan sel kelas II (MHC kelas II, sebagai akibat dari hipertiroidisme dan berkontribusi
seperti DR4) untuk mempresentasikan antigen pada limfosit terhadap penurunan kontrol glikemik.
T.4
Meskipun resiko terjadinya diabetes melitus hanya berkurang, lid lag (keterlambatan kelopak mata dalam
berkisar 2-3% pada individu yang menderita hipertiroidisme mengikuti gerakan mata) dan kegagalan konvergensi.
namun jika ini dijumpai akan mempengaruhi dan Gambaran klinik klasik dari penyakit Graves
menyebabkan sulitnya mengontrol glukosa darah oleh antara lain adalah tri tunggal hipertitoidisme, goiter
karena dua kondisi metabolik yang terjadi secara difusdan eksoftalmus.2,3 Pada penderita yang berusia lebih
bersamaan. Berbagai perubahan metabolisme dapat terjadi muda, manifestasi klinis yang umum ditemukan antara lain
selama kondisi hipertiroid dan hal ini dapat mempengaruhi palpitasi, nervous, mudah capek, hiperkinesia, diare,
status glukosa darah. Perubahan-perubahan tersebut berkeringat banyak, tidak tahan panas dan lebih senang
diantaranya adalah pada kondisi hipertiroid, waktu cuaca dingin. Pada wanita muda gejala utama penyakit
pengosongan lambung menjadi lebih cepat. Absorpsi Graves dapat berupa amenore atau infertilitas.Pada anak -
glukosapada saluran cerna juga ikut meningkat termasuk anak, terjadi peningkatan pertumbuhan dan percepatan
aliran darah di vena portal. Ketika beberapa studi proses pematangan tulang. Sedangkan pada penderita usia
menunjukkan bahwa penurunan sekresi insulin bisa terjadi tua ( > 60 tahun ), manifestasi klinis yang lebih mencolok
pada kondisi hipertiroid, studi-studi lainnya melaporkan terutama adalah manifestasi kardiovaskuler dan miopati,
level insulin baik diperifer dan sirkulasi portal justru normal ditandai dengan adanya palpitasi, dyspnea deffort, tremor,
atau meningkat. Sebenarnya kondisi ini bisa tertutupi oleh nervousdan penurunan berat badan. 3,4,7
karena adanya sekresi insulin yang meningkat termasuk
juga degradasi dari insulin tersebut. Pada hipertiroid insulin Komplikasi
clearen meningkat hingga 40%. Kondisi yang berlama-lama Oftalmopati Graves terjadi akibat infiltrasi limfosit
dari gangguan fungsi tiroid ini juga akan menyebabkan pada otot-otot ekstraokuler disertai dengan reaksi inflamasi
gangguan fungsi dari sel beta sehingga akan menurunkan akut. Rongga mata dibatasi oleh tulang-tulang orbita
produksi insulin oleh pankreas dan respon insulin terhadap sehingga pembengkakan otot-otot ekstraokuler akan
glukosa. menyebabkan proptosis (penonjolan) dari bola mata dan
gangguan pergerakan otot-otot bola mata, sehingga dapat
Sampai saat ini belum ada didapatkan angka yang terjadi diplopia. Pembesaran otot-
pasti insidensi dan prevalensi penyakit Graves di otot bola mata dapat diketahui dengan pemeriksaan CT
Indonesia. Sementara di Amerika Serikat Sebuah studi yang scanning atau MRI. Bila pembengkakan otot terjadi
dilakukan di Olmstead Country Minnesota diperkirakan dibagian posterior, akan terjadi penekanan nervus opticus
kejadian kira- kira 30 kasus per 100.000 orang per tahun. yang akan menimbulkan kebutaan. 3,4,7
Prevalensi tirotoksikosis pada ibu adalah sekitar 1 kasus per
Pemeriksaan
500 orang. Di antara penyebab
Laboratorium Autoantibodi tiroid, TgAb, dan TPO
tirotoksikosis spontan, penyakit Graves adalah yang paling
Ab dapat dijumpai baik pada penyakit Graves maupun
umum3. Penyakit Graves merupakan 60-90% dari semua
tiroiditis Hashimoto, namun TSH-R Ab (stim) lebih spesifik
penyebab tirotoksikosis di berbagai daerah di dunia. Dalam
pada penyakit Graves.4 Pemeriksaan ini berguna pada
Studi Wickhamdi Britania Raya,dilaporkan 100-200 kasus
pasien dalam keadaan apathetic hyperthyroid atau pada
per 100.000 penduduk per tahun. Insidensipada wanita di
eksoftamos unilateral tanpa tanda-tanda klinis dan
Inggris telah dilaporkan 80 kasus per 100.000 orang per
laboratorium yang jelas. Untuk dapat memahami hasil-hasil
tahun. Pada populasi umum prevalensi gangguan fungsi
laboratorium pada penyakit Graves dan hipertiroidisme
hormon tiroid diperkirakan 6%.
umumnya, perlu mengetahui mekanisme umpan balik pada
hubungan (axis) antara kelenjar hipofisis dan kelenjar tiroid.
Gambaran Klinis
Dalam keadaan normal, kadar hormon tiroid perifer, seperti
Pada penyakit Graves terdapat dua kelompok
L-tiroksin (T4) dan tri- iodotironin (T3) berada dalam
gambaran utama yaitu tiroidal dan ekstratiroidal yang
keseimbangan dengan thyrotropin stimulating hormon
keduanya mungkin tidak tampak. Ciri-ciri tiroidal berupa
(TSH).
goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme
Artinya, bila T3 dan T4 rendah, maka produksi
akibat sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Gejala-gejala
TSH akan meningkat dan sebaliknya ketika kadar hormon
hipertiroidisme berupa manifestasi hipermetabolisme dan
tiroid tinggi, makaproduksi TSH akan menurun. Pada
aktifitas simpatis yang berlebihan.5 Pasien mengeluh lelah,
penyakit Graves, adanya antibodi terhadap reseptor TSH di
gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila
membran sel folikel tiroid, menyebabkan perangsangan
panas, kulit lembab, berat badan menurun walaupun nafsu
produksi hormon tiroid secara terus menerus, sehingga
makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare dan kelemahan
kadar hormon tiroid menjadi tinggi. Kadar hormon tiroid
serta atrofi otot.2,3,5 Manifestasi ekstratiroidal berupa
yang tinggi ini menekan produksi TSH di kelenjar hipofisis,
oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas
sehingga kadar TSH menjadi rendah dan bahkan kadang-
pada tungkai bawah. Oftalmopati yang ditemukan pada 50%
kadang tidak terdeteksi. Pemeriksaan TSH generasi kedua
sampai 80% pasien ditandai dengan mata melotot, fissura
merupakan pemeriksaan penyaring paling sensitif terhadap
palpebra melebar, kedipan
hipertiroidisme, oleh karena itu disebut TSH sensitive
(TSHs), karena dapat mendeteksi kadar TSH sampai angka hormon secara cepat pada fase akut dari penyakit Graves.20
mendekati 0,05mIU/L. Untuk konfirmasi diagnostik, dapat Methimazole mempunyai masa kerja yang lama sehingga
diperiksa kadar T4 bebas (free T4/FT4). dapat diberikan dosis tunggal sekali sehari. Terapi dimulai
dengan dosis methimazole 40 mg setiap pagi selama 1-2
Pengobatan bulan, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 5-20
Walaupun mekanisme autoimun merupakan faktor mgperhari.18
utama yang berperan dalam Ada juga pendapat ahli yang menyebutkan bahwa
patogenesis terjadinya sindrom penyakit Graves, namun besarnya dosis tergantung pada beratnya tampilan klinis,
penatalaksanaannya terutama ditujukan untuk mengontrol tetapi umumnya dosis PTU dimulai dengan 3 x 100-200
keadaan hipertiroidisme.2,7 Sampai saat ini dikenal ada tiga mg/hari dan metimazol/tiamazol dimulai dengan 20-40
jenis pengobatan terhadap hipertiroidisme akibat penyakit mg/hari dosis terbagi untuk 3-6 minggu pertama. Setelah
Graves, yaitu: Obat anti tiroid, pembedahan dan terapi periode ini dosis dapat diturunkan atau dinaikkan sesuai
yodium radioaktif.17 Pilihan pengobatan tergantung pada respons klinis dan biokimia.20
beberapa hal antara lain berat ringannya tirotoksikosis, usia Apabila respons pengobatan baik, dosis dapat
pasien, besarnya struma, ketersediaan obat antitiroid dan diturunkan sampai dosis terkecil PTU 50
respon atau reaksi terhadapnya serta penyakit lain yang mg/hari dan metimazol/ tiamazol 5-10 mg/hari yang masih
menyertainya. dapat mempertahankan keadaan klinis eutiroid dan kadar T4
Antitiroid: Golongan Tionamid bebas dalam batas normal. Bila dengan dosis awal belum
Terdapat 2 kelas obat golongan tionamid, yaitu memberikan efek perbaikan klinis dan biokimia, dosis dapat
tiourasil dan imidazol. Tiourasil dipasarkan dengan nama di naikkan bertahap sampai dosis maksimal, tentu dengan
propiltiourasil (PTU) dan imidazol dipasarkan dengan nama memperhatikan faktor-faktor penyebab lainnya seperti
metimazol dan karbimazol. Obat golongan tionamid lain ketaatan pasien minum obat, aktivitas fisis dan psikis. 20
yang baru beredar ialah tiamazol yang isinya sama dengan Meskipun jarang terjadi, harus diwaspadai kemungkinan
metimazol. 1,2,4 Obat golongan tionamid mempunyai efek timbulnya efek samping, yaitu agranulositosis (metimazol
intra dan ekstratiroid. Mekanisme aksi intratiroid yang mempunyai efek samping agranulositosis yang lebih kecil),
utama ialah mencegah/mengurangi biosintesis hormon gangguan fungsi hati, lupus like syndrome, yang dapat
tiroid T3 terjadi dalam beberapa bulan pertama pengobatan.
dan T4, dengan cara menghambat oksidasi dan organifikasi Agranulositosis merupakan efek samping yang berat
iodium, menghambat coupling iodotirosin, mengubah sehingga perlu penghentian terapidengan Obat Anti Tiroid
struktur molekul tiroglobulin dan menghambat sintesis dan dipertimbangkan untuk terapi alternatif yaitu yodium
tiroglobulin. Sedangkan mekanisme aksi ekstratiroid yang radioaktif.Agranulositosis biasanya ditandai dengan demam
utama ialah menghambat konversi T4 menjadi T3 di dan sariawan, dimana untuk mencegah infeksi perlu
jaringan perifer (hanya PTU, tidak pada metimazol).20 Atas diberikan antibiotika.17
dasar kemampuan menghambat konversi T4 ke T3 ini, PTU Evaluasi pengobatan perlu dilakukan secara teratur
lebih dipilih dalam pengobatan krisis tiroid yang mengingat penyakit Graves adalah penyakit autoimun yang
memerlukan penurunan segera hormon tiroid di perifer. tidak bisa dipastikan kapan akan terjadi remisi. Evaluasi
Sedangkan kelebihan metimazol adalah efek penghambatan pengobatan paling tidak dilakukan sekali/bulan untuk
biosintesis hormon lebih panjang dibanding PTU, sehingga menilai perkembangan klinis dan biokimia guna
dapat diberikan sebagai dosisi tunggal.17 Belum ada menentukan dosis obat selanjutnya. Dosis dinaikkan dan
kesesuaian pendapat diantara para ahli mengenai dosis dan diturunkan sesuai respons hingga dosis tertentu yang dapat
jangka waktu pengobatan yang optimal dengan OAT.18 mencapai keadaan eutiroid.19 Kemudian dosis diturunkan
Beberapa kepustakaan menyebutkan bahwa obat-obat anti perlahan hingga dosis terkecil yang masih mampu
tiroid (PTU dan methimazole) diberikan sampai terjadi mempertahankan keadaan eutiroid, dan kemudian evaluasi
remisi spontan, yang biasanya dapat berlangsung selama 6 dilakukan tiap 3 bulan hingga tercapai remisi.
bulan sampai 15 tahun setelah pengobatan.
Untuk mencegah terjadiny a kekambuhan maka MEDSCAPE
pemberian obat -obat antitiroid biasanya diawali dengan Kelenjar tiroid berada di bawah rangsangan terus
dosis tinggi. Bila telah terjadi keadaan eutiroid secara klinis, menerus dengan mengedarkan autoantibodi terhadap
diberikan dosis pemeliharaan (dosis kecil diberikan secara reseptor tirotropin, dan sekresi tirotropin hipofisis ditekan
tunggal pagi hari).19 Regimen umum terdiri dari pemberian karena peningkatan produksi hormon tiroid. Aktivitas
PTU dengan dosis awal 100-150 mg setiap 6 jam. Setelah 4- stimulasi antibodi reseptor thyrotropin banyak ditemukan
8 minggu, dosis dikurangi menjadi 50-200 mg, 1 atau 2 kali pada subkelas G1 imunoglobulin. Antibodi yang
sehari.18 merangsang tiroid ini menyebabkan pelepasan hormon
Propiltiourasil mempunyai kelebihan dibandingkan tiroid dan tiroglobulin yang dimediasi oleh 3, '5'-siklik
methimazole karena dapat menghambat konversi T4 adenosin monofosfat (siklik AMP), dan mereka juga
menjadi T3, sehingga efektif dalam penurunan kadar
merangsang pengambilan yodium, sintesis protein, dan merupakan etiologi yang paling umum. Umumnya, pasien
pertumbuhan kelenjar tiroid. memiliki riwayat keluarga yang melibatkan spektrum luas
Anti-sodium-iodide symporter, antithyroglobulin, penyakit tiroid autoimun, seperti penyakit Graves, tiroiditis
dan antibodi antitiroid peroksidase tampaknya memiliki Hashimoto, atau tiroiditis postpartum, antara lain.
sedikit peran dalam etiologi hipertiroidisme pada penyakit
Graves. Namun, mereka adalah penanda penyakit autoimun Internasional
melawan tiroid. Infiltrasi limfosfat intrathyroidal adalah Di antara penyebab tirotoksikosis spontan, penyakit Graves
kelainan histologis awal pada orang dengan penyakit tiroid adalah yang paling umum. Penyakit Graves mewakili 60-
autoimun dan dapat berkorelasi dengan titer antibodi tiroid. 90% dari semua penyebab tirotoksikosis di berbagai
Selain menjadi sumber autoantigen, sel tiroid wilayah di dunia. Dalam Studi Wickham di Inggris,
mengekspresikan molekul yang memediasi adhesi sel T dan kejadian tersebut dilaporkan 100-200 kasus per 100.000
melengkapi peraturan (Fas dan sitokin) yang berpartisipasi penduduk per tahun. [9] Insiden pada wanita di Inggris
dan berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh. Pada telah dilaporkan 80 kasus 100.000 per tahun. [10]
pasien ini, proporsi limfosit CD4 lebih rendah pada tiroid
dibandingkan dengan darah perifer. Ekspresi Fas yang Kematian/Morbiditas
meningkat pada limfosit CD4 intratiroidal mungkin Jika tidak diobati, penyakit Graves dapat menyebabkan
merupakan penyebab penurunan limfosit CD4 pada tirotoksikosis parah. Krisis tirotoksik yang mengancam jiwa
individu-individu ini. (yaitu, badai tiroid) dapat terjadi. Tyrotoxicosis berat yang
Beberapa gen kerentanan penyakit tiroid autoimun lama menyebabkan penurunan berat badan yang parah
telah diidentifikasi: CD40, CTLA-4, tiroglobulin, reseptor dengan katabolisme tulang dan otot. [11] Komplikasi
TSH, dan PTPN22. [3, 4] Beberapa gen kepekaan ini jantung dan komplikasi psikokognitif dapat menyebabkan
spesifik untuk penyakit Graves atau tiroiditis Hashimoto, morbiditas yang signifikan. Penyakit Graves juga terkait
sementara yang lain memberikan kerentanan pada kedua dengan ophthalmopathy, dermopathy, dan acropachy.
kondisi tersebut. Predisposisi genetik terhadap
autoimmunity tiroid dapat berinteraksi dengan faktor Badai tiroid adalah keadaan tirotoksikosis yang berlebihan.
lingkungan atau kejadian untuk memicu timbulnya penyakit [12] Hal ini terjadi pada pasien yang memiliki tirotoksikosis
Graves. yang tidak dikenali atau tidak diobati dengan baik dan acara
Dua lokus kerentanan baru ditemukan: wilayah pengendapan yang diincangkan seperti operasi tiroid,
RNASET2-FGFR1OP-CCR6 pada 6q27 dan daerah operasi nonthyroidal, infeksi, atau trauma. Ketika badai
intergenik pada 4p14. [5] Selain itu, asosiasi kuat reseptor tiroid pertama kali dijelaskan, angka kematian akut hampir
hormon tiroid-stimulating dan varian kelas II 100%. Dalam praktik saat ini, dengan terapi agresif dan
histokompatibilitas kompleks dengan autoantibodi pengenalan awal sindrom ini, tingkat kematian kira-kira
testosteroreseptor hormon tiroid tiroid (TRAb) -positive 20%. [13]
Graves disease ditemukan.
Pasien penyakit Graves memiliki tingkat konversi Kelebihan hormon tiroid jangka panjang dapat
sel mononuklear perifer yang lebih tinggi ke dalam fibrosa menyebabkan osteoporosis pada pria dan wanita. Efeknya
CD34 + dibandingkan dengan kontrol yang sehat. Sel-sel ini bisa sangat menghancurkan pada wanita, di mana penyakit
dapat berkontribusi pada patofisiologi ophthalmopathy ini dapat menyebabkan keropos tulang sekunder akibat
dengan mengumpulkan di jaringan orbital dan memproduksi anovulasi kronis atau menopause. Kerugian tulang
sitokin inflamasi, termasuk TNF-alpha dan IL-6. [6] Dalam dipercepat pada penderita hipertiroidisme. Peningkatan
studi asosiasi genom lebih dari 1500 pasien penyakit Graves keropos tulang dapat ditunjukkan dengan peningkatan
dan 1500 kontrol, 6 lokus kerentanan diketahui terkait ekskresi silang piridinolin urin. Kalsium serum dan fosfat,
dengan penyakit Graves (kompleks histokompatibilitas plasma FGF-23 secara signifikan lebih tinggi pada pasien
utama, daerah reseptor TSH, CTLA4, FCRL3, RNASET2- dengan penyakit Graves daripada pada subyek kontrol yang
FGFR1OP-CCR6 pada 6q27, dan daerah intergenik pada sehat, menunjukkan bahwa FGF-23 secara fisiologis terkait
4p14. [7] dengan homeostasis serum fosfat pada penyakit Graves
yang tidak diobati. [14]
Epidemiologi
Frekuensi Boelaert dkk menyelidiki prevalensi dan risiko relatif untuk
AS penyakit autoimun yang ada bersamaan pada pasien dengan
Penyakit Graves adalah penyebab paling umum penyakit Graves (2791 pasien) atau tiroiditis Hashimoto
hipertiroidisme di Amerika Serikat. Sebuah penelitian yang (495 pasien). Para penulis menemukan gangguan yang ada
dilakukan di Olmstead County, Minnesota memperkirakan pada 9,7% pasien dengan penyakit Graves dan 14,3% dari
kejadian tersebut kira-kira 30 kasus per 100.000 orang per mereka dengan tiroiditis Hashimoto, dengan rheumatoid
tahun. [8] Prevalensi tirotoksikosis maternal kira-kira 1 arthritis adalah yang paling umum (prevalensi = 3,15% dan
kasus per 500 orang, dengan penyakit Graves ibu 4,24% pada penyakit Graves dan tiroiditis Hashimoto).
Risiko relatif lebih besar dari 10 ditemukan untuk anemia riwayat pasien yang hati-hati sangat penting untuk
pernisiosa, lupus eritematosus sistemik, penyakit Addison, menegakkan diagnosis.
penyakit seliaka, dan vitiligo. Penulis juga melaporkan Dalam beberapa kasus, sejarah mungkin
kecenderungan orang tua pasien dengan penyakit Graves menyarankan faktor pemicu seperti trauma tiroid, termasuk
atau tiroiditis Hashimoto memiliki riwayat hipertiroidisme pembedahan kelenjar tiroid, injeksi etanol perkutan, dan
atau hipotiroidisme. [19] infark tiroid adenoma. Faktor lain mungkin termasuk terapi
interferon (misalnya interferon beta-1b) atau interleukin
Usia (IL-4).
Biasanya, penyakit Graves adalah penyakit pada wanita Pasien biasanya hadir dengan gejala khas
muda, tapi bisa terjadi pada orang-orang dari segala usia. tirotoksikosis. Hipertiroidisme ditandai dengan peningkatan
Rentang usia tipikal adalah 20-40 tahun. modulasi vagus yang simpatik dan menurun. [22]
Sebagian besar wanita yang terkena dampak berusia 30-60 Takikardia dan palpitasi adalah gejala yang sangat umum.
tahun. Tidak semua pasien hadir dengan fitur klasik
seperti itu. Sebenarnya, subset dari pasien dengan penyakit
Prognosis Grave euthyroid dijelaskan.
Riwayat alami penyakit Graves adalah kebanyakan pasien
menjadi hipotiroid dan memerlukan penggantian. Demikian Pada orang lanjut usia, gejala yang lebih sedikit
pula, ophthalmopathy umumnya menjadi diam. Terkadang terlihat pada pasien. Petunjuk dapat mencakup penurunan
hipertiroidisme kembali karena jaringan tiroid bertahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, hiperhidrosis, atau
setelah ablasi dan titer antibodi anti-TSI yang tinggi. Terapi denyut jantung yang cepat.
lebih lanjut mungkin diperlukan dalam bentuk operasi atau
ablasi yodium radioaktif. Orang dewasa muda keturunan Asia Tenggara
mungkin mengeluhkan kelumpuhan mendadak yang diduga
Sebuah studi oleh Tun dkk menunjukkan bahwa pada berhubungan dengan kelumpuhan periodik tirotoksik. Ada
pasien dengan penyakit Graves yang menerima terapi hubungan antara polimorfisme gen alpha1-subunit saluran
thionamide, tingkat antibodi penghambat thyrotropin yang kalsium dengan kelumpuhan periodik tirotoksik. [23]
tinggi (TRab) pada diagnosis penyakit dan / atau tingkat Sepertiga pasien dengan kelumpuhan periodik tirotoksik
TRB tinggi saat penghentian pengobatan adalah faktor tirotoksik ditemukan mengalami mutasi pada saluran
risiko kambuh, terutama di dalam dua tahun pertama kalium penyearahan dalam hati (Kir2.6). [24]
Penelitian ini melibatkan 266 pasien. [20]
Gejala penyakit Graves, yang diorganisasikan oleh sistem,
Sebuah studi retrospektif oleh Rabon dkk menunjukkan adalah sebagai berikut:
bahwa pada anak-anak dengan penyakit Graves, obat -Kelelahan,kelemahan
antitiroid biasanya tidak menginduksi remisi, walaupun -Kulit hangat, lembab, halus; Berkeringat; rambut bagus;
kebanyakan anak yang mencapai remisi melalui agen ini onycholysis; vitiligo; alopecia; myibedema pretibial
tidak kambuh. Dari 268 anak yang diawali dengan obat -Tremor, kelemahan otot proksimal, mudah lelah,
antitiroid, 57 (21%) mengalami remisi, dengan 16 di kelumpuhan periodik pada orang-orang dari kelompok etnis
antaranya (28%) kambuh. [21] yang rentan
-Sakit punggung, meningkatkan risiko patah tulang
Palpitasi, dispnea pada aktivitas, nyeri dada, edema
-Dispnea
Edukasi Pasien -Peningkatan motilitas usus dengan frekuensi buang air
Kesadaran akan gejala yang berkaitan dengan besar yang meningkat
hipertiroidisme dan hipotiroid penting, terutama dalam -Sensasi mata-mata dan pucat di mata, fotofobia, sakit mata,
titrasi agen antitiroid dan terapi penggantian untuk mata menonjol, diplopia, kehilangan penglihatan
hipotiroidisme.Pasien juga harus waspada terhadap potensi -Poliuria,polidipsia
efek samping dari obat-obatan ini. Mereka harus waspada -Mudah memar
terhadap demam, sakit tenggorokan, dan bisul -Intoleransi panas, penurunan berat badan meski meningkat
tenggorokan.Pasien juga harus diinstruksikan untuk atau nafsu makan serupa, memburuknya pengendalian
menghindari obat-obatan dingin yang mengandung agonis diabetes
alfa-adrenergik seperti efedrin atau pseudoephedrin. -Periode menstruasi tidak teratur, penurunan volume
Untuk sumber pendidikan pasien, lihat Pusat Sistem menstruasi, amenore sekunder, ginekomastia, impotensi
Endokrin, serta Masalah Tiroid. -Kegelisahan, kecemasan, mudah tersinggung, insomnia.

Karena penyakit Graves adalah kelainan autoimun Pertimbangan Diagnostik


yang juga mempengaruhi sistem organ lain, mengambil Ringkasan diagnosis banding untuk tirotoksikosis adalah
sebagai berikut: 14. Struma ovarii
Penyakit Graves: Gambaran khusus meliputi kelenjar 15. Tiroiditis subakut
tiroid yang membesar, tiroid, ophthalmopathy, myibedema 16. Adenoma hipofisis tirotropin
pretibial, dan adanya TSI. 17. Gondok multinodular beracun
Tiroiditis subakut: Fitur khusus mencakup riwayat 18. Tumor trofoblastik
infeksi saluran pernapasan pendahuluan, kelembutan leher, 19. Woff-Parkinson-White Syndrome
tingkat sedimentasi yang meningkat, serapan yodium
radioaktif rendah atau tidak ada, dan kursus mandiri. [37] Perawatan medis
Tiroiditis diam: Fitur khusus termasuk tiroiditis tanpa Pengobatan melibatkan pengentasan gejala dan koreksi
rasa sakit, yang mungkin terlihat pada wanita keadaan tirotoksik. Adrenergic hyperfunction diobati
pascamelahirkan (tiroiditis pascapersalinan); kursus dengan blokade beta-adrenergik. Memperbaiki kadar
mandiri; Dan serapan radioiodin rendah. hormon tiroid tinggi dapat dicapai dengan obat antitiroid
Gondok beracun multinodular: Gambaran khusus yang menghambat sintesis hormon tiroid atau dengan
mencakup kecenderungan terjadi pada orang tua dan pengobatan dengan yodium radioaktif.
beberapa nodul teraba atau diamati setelah pemindaian Sebuah studi oleh Yasuda dkk dari pasien anak-
tiroid. anak dengan penyakit Graves menemukan bahwa kejadian
Adenoma toksik: Fitur khusus termasuk nodul teraba dan variasi efek samping yang lebih besar terjadi pada
tunggal dan nodul panas yang diamati setelah pemindaian mereka dengan dosis tinggi metimazol obat antitiroid (0,7
tiroid. atau lebih mg / kg / hari) dibandingkan pada mereka yang
Tirotoksikosis faktual: Gambaran khusus termasuk rendah dosis (<0,7 mg / kg / hari), dengan frekuensi efek
gondok, tingkat tiroglobulin rendah, dan serapan radioiodin samping masing-masing adalah 50% dan 20%. Namun,
rendah. neutropenia dan ruam ditemukan bermanifestasi secara
Tirotoksikosis iatrogenik: Fitur khusus adalah riwayat independen dari dosis. [41]
asupan hormon tiroid.
Tirotoksikosis yang disebabkan oleh Iodida: Fitur khusus
Yodium radioaktif
adalah kecenderungan terjadi pada pasien dengan riwayat Terapi yang paling umum digunakan untuk penyakit Graves
penyakit tiroid nodular yang telah terpapar agen kontras adalah yodium radioaktif. Indikasi untuk yodium radioaktif
atau agen obat yodium seperti amiodarone. karena agen antitiroid mencakup kelenjar tiroid yang besar,
Adenoma hipofisis tirotropin: Gambaran khusus beberapa gejala tirotoksikosis, tiroksin tingkat tinggi, dan
mencakup tingkat tirotropin yang tidak normal atau normal titer TSI yang tinggi. Informasi dan panduannya adalah
dalam pengaturan kadar levothyroxine bebas (T4) dan sebagai berikut:
triiodothyronine (T3) bebas, bukti kekurangan hormon 1. Banyak dokter di Amerika Serikat lebih memilih
pituitari lainnya, peningkatan tingkat subunit alpha, dan menggunakan yodium radioaktif sebagai terapi lini
gejala tekan. pertama, terutama pada pasien yang lebih muda,
Beta-human choriogonadotropin-induced thyrotoxicosis: karena tingkat relaps tinggi (> 50%) terkait dengan
Fitur khusus termasuk hasil tes kehamilan positif, riwayat terapi antitiroid.
mola hidatidosa, koriokarsinoma, dan karsinoma embrio 2. Perawatan radioiodin dapat dilakukan pada pasien
dari testis. Juga, jarang, hal itu dapat diamati pada rawat jalan.
kehamilan normal. 3. Dosis biasa berkisar antara 5-15 mCi, ditentukan
dengan menggunakan berbagai formula yang
DD memperhitungkan perkiraan berat tiroid dan
1. Gangguan kecemasan pengambilan radioiodin atau dengan menggunakan
2. Toksisitas kokain dosis iodine I 131; Studi kinetik rinci tentang 131
3. Hipertiroidisme yang disebabkan obat (misalnya saya tidak penting dan tidak mengarah pada hasil
kontras iodinasi, amiodaron, suplemen yodium) pengobatan yang lebih baik. Dosis tetap 7 mCi
4. Tiroiditis yang diinduksi obat (misalnya telah dianjurkan oleh beberapa peneliti sebagai
amiodarone, interferon-alfa) dosis empiris pertama dalam pengobatan
5. Hormone tiroid eksogen (disengaja atau tidak) hipertiroidisme. Secara umum, dosis yang lebih
6. Hashimoto tiroiditis tinggi diperlukan untuk pasien yang memiliki
7. Hiperemesis gravidarum gondok besar, memiliki serapan radioiodin rendah,
8. Papillary thyroid carcinoma atau yang telah diobati dengan obat antitiroid.
9. Pheocromocytoma 4. Pasien yang saat ini memakai obat antitiroid harus
10. Resistensi hipofisis terhadap hormone tiroid menghentikan pengobatan paling sedikit 2 hari
11. Tiroiditis pasca melahirkan sebelum mengambil radiofarmaka. [42] Dalam
12. Tiroiditis akibat radiasi sebuah penelitian, menahan obat antitiroid selama
13. Diam tiroiditis lebih dari 2 minggu sebelum pengobatan radioiodin
menghasilkan tingkat kegagalan terendah. pada pasien dengan ophthalmopathy progresif
Pretreatment dengan thioamides mengurangi ringan, lakukan kursus steroid (prednison sampai 1
tingkat penyembuhan terapi radioiodin pada mg / kg) selama 2-3 bulan, lender beberapa hari
penyakit hipertiroid. [43] sebelum terapi radioiodine. Bagi mereka yang tidak
5. Hasil tes fungsi tiroid umumnya membaik dalam 6- memiliki ophthalmopathy yang jelas, kemungkinan
8 minggu terapi, namun hal ini bisa sangat eksaserbasi jauh lebih rendah. Pada pasien dengan
bervariasi. ophthalmopathy Graves berat, pengobatan
6. Dengan yodium radioaktif, hasil yang diinginkan hipertiroid dan ophthalmopathy harus dilanjutkan
adalah hipotiroidisme akibat kerusakan kelenjar, secara bersamaan dan independen satu sama lain.
yang biasanya terjadi 2-3 bulan setelah pemberian. 17. Kontraindikasi absolut untuk radioiodin adalah
7. Menindaklanjuti dengan pasien dan memantau kehamilan. Tidak ada bukti mutasi garis kuman
fungsi tiroid setiap bulan atau karena kondisi telah ditunjukkan dari paparan gonad. Kejadian
klinisnya penting. cacat lahir atau kehamilan abnormal tidak
8. Ketika pasien menjadi hipotiroid, mereka meningkat setelah perawatan radioiodin. [44]
memerlukan penggantian hormon tiroid seumur Setelah terapi radioiodin, epitel germinal dan fungsi
hidup. sel Leydig dapat berubah sedikit, yang mungkin
9. Kemungkinan ada bahwa yodium radioaktif dapat memiliki beberapa signifikansi klinis pada pasien
memicu badai tiroid dengan melepaskan hormon laki-laki dengan gangguan kesuburan yang sudah
tiroid. Risiko ini lebih tinggi pada pasien lansia dan ada sebelumnya. [45]
lemah. Masalah ini dapat diatasi dengan pemberian 18. Karena diketahui bahwa paparan radiasi tiroid dosis
pretherapi dengan obat antitiroid seperti rendah pada anak-anak meningkatkan risiko kanker
propylthiouracil (PTU) atau methimazole, namun tiroid di kemudian hari, dosis yang lebih besar dari
obat antitiroid juga dapat menurunkan keefektifan 131 saya direkomendasikan untuk anak-anak. [46]
radioiodin, seperti yang dibahas di atas. Jika pasien berusia 6-10 tahun, dosis ablatif 131 I
10. Kemungkinan ada bahwa yodium radioaktif dapat (100-150 mCi / g jaringan tiroid) dapat digunakan
memicu badai tiroid dengan melepaskan hormon untuk mencegah kelangsungan hidup sel tiroid yang
tiroid. Risiko ini lebih tinggi pada pasien lansia dan kemudian dapat diubah menjadi sel ganas. Dalam
lemah. Masalah ini dapat diatasi dengan pemberian analisis database nasional, pasien penyakit Graves
pretherapi dengan obat antitiroid seperti telah meningkatkan risiko pengembangan
propylthiouracil (PTU) atau methimazole, namun keganasan (terutama pada diagnosis 3 pertama)
obat antitiroid juga dapat menurunkan keefektifan dibandingkan dengan kontrol, terutama untuk
radioiodin, seperti yang dibahas di atas. kanker payudara dan tiroid. [47] Bias deteksi
11. Jika fungsi tiroid tidak menormalkan dalam 6-12 karena diagnosis penyakit Graves bisa menjadi
bulan pengobatan, kursus kedua dengan dosis yang faktor bagi asosiasi epidemiologi ini.
sama atau lebih tinggi dapat diberikan. Kursus
ketiga jarang dibutuhkan.
12. Hipotiroidisme mungkin terjadi pada tahun pertama
hingga 90% pasien yang diberi dosis radioiodine
lebih tinggi.
13. Sekitar sepertiga pasien mengembangkan
hipotiroidisme sementara. Kecuali pasien sangat
bergejala, penggantian tiroksin mungkin ditahan
jika terjadi hipotiroidisme dalam 2 bulan pertama
terapi. Jika bertahan lebih lama dari 2 bulan,
hipotiroidisme permanen kemungkinan terjadi dan
penggantian dengan T4 harus dimulai.
14. Tiroiditis radiasi jarang terjadi, tapi bisa terjadi dan
memperburuk tirotoksikosis.
15. Tindak lanjut jangka panjang adalah wajib bagi
semua pasien.
16. Satu kekhawatiran dengan penggunaan radioiodin
pada orang dengan penyakit Graves adalah potensi
kontroversialnya untuk memperburuk kemurkaan
Graves yang ada saat ini. Namun, kehadiran
ophthalmopathy sebaiknya tidak mempengaruhi
pilihan terapi hipertiroidisme. Jika memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai