Kelebihan dari dokter heli antara lain tim medis dapat memulai
pengobatannya di tempat kejadian, hasilnya angka harapan hidup dan kondisi
prognostik pasien darurat meningkat serta memperpendek masa pascaoperasi.
Selain itu, memperkecil kerugian waktu karena kedatangan yang cepat ke
lokasi pasien dan cepat transportasi ke pusat medis yang sesuai (dapat lepas
landas hanya dalam waktu 3 hingga 5 menit setelah panggilan dan 30 detik
untuk restart mesin) . Yang tak kalah penting adalah kemampuan untuk
menyediakan perawatan medis darurat di daerah terpencil dan pulau-pulau
terisolasi yang tidak didapatkan oleh alat transportasi mobil ambulan.
Sistem kedokteran kita yang masih tidak tertata dengan baik pun
menjadi halangan yang berarti. Dokter heli tak hanya melakukan tindakan di
lapangan tetapi juga melakukan pemindahan pasien pasca tindakan ke rumah
sakit terdekat. Hal ini membutuhkan koordinasi yang baik agar rumah sakit
terdekat dapat menampung pasien darurat tersebut. Rumah sakit di Indonesia
pada faktanya sering mempersulit prosedur registrasi untuk mendapatkan
perawatan bagi pasien. Dibutuhkan lisensi kerjasama agar dokter heli dapat
membawa pasien ke rumah sakit-rumah sakit dan ini pun bukanlah hal yang
mudah disetujui oleh setiap rumah sakit sehingga apabila rumah sakit yang
terdekat tidak mau menampung pasien, dokter heli harus membawa pasien ke
rumah sakit yang lebih jauh dan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.
Apabila dua hal utama yang menjadi kendala ini dapat diatasi dengan
baik, niscaya kita dapat melihat beroperasinya dokter heli di Indonesia. Dan
setelah berjalannya sistem dokter heli ini diharapkan mampu membuat
terobosan untuk meningkatkan tingkat harapan hidup di Indonesia.