Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan standart pertanian organik yang ditetapkan secara
umum dalam melaksanakan pertanian organik harus mengikuti aturan
berikut menghindari penggunaan pupuk kimia, Zat Pengatur Tumbuh
(ZPT), pestisida, sintesis dan lain-lain. Pertanian organik adalah sistem
produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara
mengoptimalkam kesehatan dan produktivitas agroekosistem secara alami
sehingga menghasilkan pangan dan serat yang cukup berkualitas dan
berkelanjutan.
Tanaman sayuran termasuk komoditas yang mengonsumsi hara
tanah cukup tinggi. Pupuk organik sangat perlu diberikan pada tanaman
sayuran, terutama sayuran yang memerlukan nitrogen. Bahan organik
tertutama pupuk kandang yang diberikan pada tanaman harus sudah
matang karena bahan organik yang belum matang mengalami proses
dekomposisi yang menghasilkan panas atau racun yang berbahaya bagi
tanaman.
Dalam rangka menghadapi kecukupan pangan bergizi pada masa
mendatang, tidak terlepas dari peranan produksi tanaman sayuran.
Komoditas sauran merupakan sumber vitamin dan mineral yang
diperlukan untuk kesehatan tubuh manusia dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia itu sendiri. Tanaman bayam merupakan jenis
sayuran daun yang sudah lama dikenal oleh banyak kalangan dan salah
satu sumber bahan makanan yang bergizi tinggi dan harganya dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Bayam merupakan tanaman
sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus. Tanaman bayam
berasal dari daerah Amerika tropik, tanaman ini semula dikenal sebagai
tumbuhan hias. Selanjutnya tanaman bayam diprmosikan sebagai bahan
pangan sumber protein, vitamin dan mineral.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana syarat tumbuh tanaman bayam merah (Alternanthera
amoena Voss)?
2. Bagaimana budidaya tanaman bayam merah (Alternanthera amoena
Voss) ?
3. Manfaat apa saja yang terkandung pada tanaman bayam merah
(Alternanthera amoena Voss) ?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih mengetahui
syarat tumbuh tanaman bayam merah, budidaya tanaman bayam merah
dan manfaat dari tanaman bayam merah.
PEMBAHASAN

A. Syarat Tumbuh Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss)


Berikut merupakan klasifikasi dari Bayam Merah :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus : Alternanthera
Spesies : Alternanthera amoena Voss
Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss) merupakan tumbuhan
yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau.
Tanaman bayam berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke
seluruh dunia.
Salah satu kandungan paling kaya dalam bayam adalah zat besi.
Inilah zat yang diperlukan tubuh untuk merangsang pembentukan sel-sel
darah merah. Menyantap sayur bayam sama artinya dengan melindungi
diri dari gejala-gejala penyakit kurang darah yang membuat tubuh menjadi
lemah. Daun bayam baik untuk ginjal dan organ pencernaan oleh karena
kandungan seratnya yang cukup tinggi sehingga dapat mengatasi sembelit
dan melancarkan buang air besar. Kandungan nutrisi yang ada di bayam
dapat menurunkan kolesterol, gula darah, melancarkan peredaran darah
dan menurunkan tekanan darah yang berlebihan. Bayam juga dapat
berkashiat membersihkan darah kotor (Magdalena, 2006).
Berikut syarat tumbuh bayam merah (Alternanthera amoena Voss) :
a. Iklim
Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan
sinar matahari untuk tanaman bayyam cukup besar. Pada tempat ternaungi
pertumbuhan bayam menjadi kurus. Suhu rata-rata 16-200C
(Hadisoeganda, 1996). Keadaan angin yang terlalu kencang dapat
merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi.
Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman. Tanaman bayam cocok
ditanaman didataran tinggi maka curah hujannya juga lebih dari 1500 mm
/ tahun (Ariyanto, 2008). Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman
bayam antara 40% - 60%. Kebutuhan matahari 400 800 foot candless,
curah hujan 1000 2000 mm / tahun dengan kelembaban diatas 60%
(Fazria, 2011). Tanaman bayam dapat tumbuh optimal pada ketinggian 0
700 meter. Namun pada umumnya tanaman ini lebih baik tumbuh
didataran tinggi yang bersuhu rendah (Hadisoeganda, 1996). Tanaman
bayam umumnya tumbuh baik ditanah tanah vulkanis atau ordo andisol,
karena perakaran bayam yang serabut. Namun iklim tanah ini harus dalam
keadaan iklim mikro (Ariyanto, 2008).
b. Tanah
Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, baik di dataran rendah maupun di
dataran tinggi. pH yang baik untuk pertumbuhannya antara 6-7. Di bawah
pH 6, tanaman bayam akan merana, sedangkan di atas pH 7, tanaman
akan menjadi klorosis (warnanya putih kekuning-kuningan), terutama
pada daun yang masih muda (Ariyanto, 2008). Tanaman bayam sangat
reaktif terhadap ketersediaan air didalam tanah. Bayam termasuk tanaman
yang membutuhkan air yang cukup, kelerangan lahan untuk budidaya
tanaman bayam adalah sekitar 150 450 (Hadisoeganda, 1996). Tanaman
bayam tumbuh disemua jenis tanah seperti ultisol, inceptisol, andisol, dan
entisol. Pada tanah kering suplai air dibutuhkan agar menghindari
kekeringan yang mengakibatkan tanaman immobil (Fazria, 2011).
Pemberian air yang cukup, aerase yang optimal dapat meningkatkan
produksi daun bayam. Namun struktur tanah yang keras akan
menyebabkan daun tanaman layu dan tidak produktif (Sahat dan Hidayat,
1996). Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah tanah gambut. Namun
perawatan tanah tanaman harus secara intensif karena jika perawatan
dilakukan secara konvensional akan menyebabkan tanaman mengalami
lalu permanen (Fazria, 2008).
B. Cara Budidaya Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss)
1. Persiapan Media Tanam
Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu
pH tanah yang sesuai yaitu antara 6-7 sehingga perlu dilakukan
pengukuran dengan menggunakan pH-meter. Selanjutnya menganalisis
tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu dilakukan
pemupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya
pada awal musim hujan atau akhir musim kemar au. Berapa luas lahan
yang akan ditanami dan akan melakukan sistem polikultur atau
monokultur. Dan berapa banyak kebutuhan benih untuk dapat
memenuhi produk bayam yang diinginkan.
Apabila pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk
menaikkannya. Pengapuran dapat menggunakan kapur pertanian atau
Calcit maupun Dolomit. Pada tipe tanah pasir sampai pasir berlempung
yang pH-nya 5,5 diperlukan 988 kg kapur pertanian/ha untuk
menaikkan pH menjadi 6,5. Kisaran kebutuhan kapur pertanian pada
tanah lempung berpasir hingga liat berlempung ialah antara 1.730 -
4.493 kg/hektar. Sebaliknya, untuk menurunkan pH tanah, dapat
digunakan tepung Belerang (S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton/hektar.
Cara pemberiannya, bahan-bahan tersebut disebar merata dan dicampur
dengan tanah minimal sebulan sebelum tanam.
Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak.
Waktu pemupukan dilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum
tanam. Cara pemupukan adalah dengan disebarkan merata diatas
bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untuk
pemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya
dilakukan dengan memasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis
pemberian pupuk dasar disesuaikan dengan jenis tanaman dan keadaan
lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10 ton per hektar.
Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 1-2 kg per
lubang tanam.
2. Pembibitan
Pembibitan bisa dilakukan dengan menebar biji langsung di atas tanah.
Bisa juga disemai dulu di atas polibeg. Jika menerapkan system semai,
setelah tiga minggu, bibit akan muncul dan siap dipindahkan ke lahan
yang lebih luas.
Benih/biji yang baik untuk bertanam bayam adalah dapat memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a) berasal dari induk yang sehat,
b) bebas dari hama/penyakit,
c) daya kecambah 80 prosen, dan
d) memiliki kemurnian benih yang tinggi.
3. Penanaman
Penanaman bayam merah pada musim hujan lebih cepat pertumbuhannya
dibanding musim kering atau kemarau. Hal ini dkarenakan bayam merah
merupakan tanaman yang tumbuh dengan kelembaban yang tinggi. Bibit
bayam ditanam pada lahan yang telah disiapkan sebelumnya. Lahan
tersebut berupa tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Bibit
bayam ditanam dengan jarak yang sesuai, biasanya menggunakan jarak
tanam 50x30 cm. Dengan penyemaian maka tanaman dapat tumbuh
dengan lebih baik karena benih diperoleh dengan cara seleksi untuk
ditanam.
4. Pemeliharaan
a) Penjarangan dan penyulaman
Apabila sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidak
merata maka akan terjadi pertumbuhan yang mengelompok (rapat)
sehingga pertumbuhannya terhambat karena saling bersaing satu sama
lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai
panen pertama. Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang
disemai maka setelah penanaman di lapangan ada yang mati/terserang
penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman dengan mengganti
tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila
terserang penyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman
lainnya. Penyulaman dapat dilakukan seminggu setelah tanam.
b) Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang
(Portulaca oleracea) dan rumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang
dapat menurunkan produksi bayam antara 30-65%. Penyiangan
dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang
digunakan dalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit.
Caranya dengan dicangkul untuk mencabut gulma atau langsung
dicabut dengan tangan. Disamping itu pencangkulan dilakukan untuk
menggemburkan tanah.
c) Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk
tiap lubang calon tanaman sekitar 0,4-0,8 kg. Dengan demikian
kuantum pupuk organik akan berkisar 15-30 ton. Untuk pertanaman di
dataran rendah bekas sawah, pupuk organik tidak diberikan, tinggi
bedengan perlu ditambah dan dalamnya parit antar bedengan perlu
diperdalam. Pupuk organik yang diberikan adalah pupuk N (Urea
sekitar 250 kg/ha atau ZA 500 kg/ha) cara dilarutkan dalam air 25
gram/10 liter air, TSP 300 kg/ha dan KCl 200 kg/ha. N diberikan dua
kali, setengah takaran pada waktu tanam dan yang setengahnya lagi
pada umur 30 hari setelah tanam. Apabila ternyata nanti pertumbuhan
tanaman kurang subur, dapat dipertimbangkan untuk memberi pupuk
N susulan dengan takaran sekitar 125 kg/ha, interval sekitar 30 hari
dan dihentikan 30 hari sebelum panen. Pupuk P diberikan sekali pada
waktu tanam, sedangkan pupuk K diberikan dua kali, setengah takaran
pada waktu tanam dan setengah lagi pada umur 30 hari setelah tanam.
d) Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin
dan intensif 1-2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang
paling baik untuk menyiram tanaman bayam adalah pagi atau sore
hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar air
siramannya merata.
5. Pemanenan
Bayam merah membutuhkan waktu panen 20-25 hari sejak ditanam. Pada
usia tersebut, bayam merah masih segar dan belum sempat terkena hama
atau penyakit. Itu sebabnya, sayuran ini baik bagi tubuh. Panen bayam
merah ini tergolong lebih cepat dibandingkan bayam biasa yang
membutuhkan waktu panen sekitar 30 hari. Saat dipanen, bayam merah
sudah memiliki tinggi sekitar 20 sentimeter. Jika ingin mengambil biji
untuk di tanam/ disemai bayam merah harus dibiarkan sampai usia 45-50
hari.
C. Manfaat Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss)
Bayam merah merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi Manfaat
lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional. Secara umum bayam
memiliki fungsi sebagai peningkat kerja ginjal dan melancarkan
pencernaan. Bayam merah dapat dimanfaatkan dari bagian daun hingga
akarnya.
1. Daunnya dapat dijadikan sebagai bahan infus karena mengandung
30% per oral yang bisa meningkatkan kadar besi serum, hemoglobin
serta mengurangi anemia. Selain itu daun bayam merah berkhasiat
untuk membersihkan darah nifas(sehabis bersalin), antirontok untuk
rambut, mengobati luka akibat gigitan binatang berbisa dan gagal
ginjal.
2. Batang bayam merah dapat dimanfaatkan sebagai obat disentri.
3. Akar bayam merah dapat dimanfaatkan sebagai obat anti malaria dan
demam berdarah.
4. Mencegah kanker, serat pada bayam yang mampu mencegah sambil
tidak memberi kesempatan pada zat karsinogen (zat penyebab kanker)
menyangkut di dinding usus. Selain itu, klorofil pada bayam merah
mampu mencegah mutasi sel menjadi ganas. Pigmen merah pada
bayam merah kaya flavonoid yang bersifat antioksidan yang mampu
mencegah kanker.
5. Mencegah jantung koroner, bayam yang mengandung kollin dan
inositol mampu mencegah jantung koroner. Kedua senyawa tersebut
bahu membahu mencegah pembunuhan plak.
6. Kesehatan mata, luteinnya dapat membantu mencegah katarak dan
degenerasi makula. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan
mereka yang mengkonsumsi bayam ataupun sayuran hijau lainnya 5
porsi atau lebih dalam seminggu, resiko terkena degenerasi makula
turun hingga 43%.
7. Mengatasi anemia, kandungan besi pada bayam merah cocok
dikonsumsi oleh penderita anemia akibat kekurangan zat besi.
8. Menurunkan berat badan, bayam memiliki kadar kalori yang rendah
dan juga serat yang dapat menghambat penyerapan karbohidrat dan
lemak serta memberi rasa kenyang di lambung. Konsumsi bayam
merah sangat cocok untuk yang sedang melakukan diet guna
menurunkan berat badan.
9. Bayam merah kaya asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil demi
mencegah pertumbuhan janin yang cacat. Kandungan kalsium dan
magnesiumnya berkhasiat menguatkan tulang dan gigi.
10. Sumber anti inflamasi, bayam merah mengandung sifat alkalinitas
yang tinggi sehingga cocok buat penderita penyakit inflamasi seperti
rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
11. Mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, baym merah merupakan
sumber folat yang baik dapta mengurangi homosistein, asam amino
yang ditemukan dalam darah. Tingginya tingkat homosistein dalam
darah menyebabkan tingginya resiko penyakit jantung. Bayam juga
mengandung choline dan inositol yang membantu mencegah
pengerasan pembuluh darah.
12. Menurunkan tekanan darah tinggi, bayam kaya akan kalium dan
rendah sodium. Tingkat mineral yang seimbang sangat bermanfaat
bagi penderita tekanan darah tinggi. Folat dalam bayam dapat
menurunkan tekanan darah tinggi dan melemaskan pembuluh darah,
dengan demikian mempertahankan kelancaran aliran darah.
13. Mencegah osteoporosis, bayam merah mengandung vitamin K yang
berperan dalam mencegah keropos tulang. Selain itu mineral lainnya
seperti magnesium, seng, tembaga, dan fosfor dalam bayam juga
membantu penguatan tulang.
14. Mencegah diabetes, magnesium dalam bayam merah membantu untuk
mencegah komplikasi yang terjadi setelah diabetes. Mengkonsumsi
rutin bayam merah membantu menstabilkan gula darah dan mencegah
dari fluktuasi terlalu banyak.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatan dari uraian tersebut antara lain :


1. Bayam merah adalah salah satu jenis tanaman sayuran dan mempunyai
khasiat obat yang bermanfaat untuk kesehatan
2. Syarat tumbuh bayam merah antara lain : Tanaman bayam dapat tumbuh
optimal pada ketinggian 0 700 meter. Suhu optimal untuk bayam merah
yaitu 16-200C. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam
antara 40% - 60%. Kebutuhan matahari 400 800 foot candless, curah
hujan 1000 2000 mm / tahun dengan kelembaban diatas 60%.
3. Budidaya bayam merah dapat dilakukan dengan menggunakan penyemain
atau tanpa penyemaian
4. Cara budidaya bayam merah harus dimulai dari persiapan bibit, persiapan
media tanam, pengolahan tanah, penyemaian, penanaman, pemeliharaan
yang meliputi pemupukan, pengairan, pengendalian OPT serta langkang
yang terakhir yaitu pemanenan.
5. Bayam merah dapat dimanfaatkan dari bagian daun hingga akarnya.
Daunnya dapat dijadikan sebagai bahan infus karena mengandung 30%
per oral. Batang bayam merah dapat dimanfaatkan sebagai obat disentri.
Akar bayam merah dapat dimanfaatkan sebagai obat anti malaria dan
demam berdarah.

Anda mungkin juga menyukai