Anda di halaman 1dari 8

Semboyan banyak anak banyak rezeki sepertinya sekarang sudah jarang

kita dengar. Semboyan yang dahulunya sering disampaikan oleh orang tua kita
sekarang digantikan oleh semboyan dua anak lebih baik. Dewasa ini siapa yang
tidak mengenal istilah itu, di televisi dan di radio ramai diperbincangkan dan
sering di iklankan. Fenomena dua anak lebih baik inilah yang sepertinya
sedang hangat diperbincangkan dikalangan masyarakat saat ini, terlebih
masyarakat yang pada umumnya suka menonton televise dan menonton iklan di
televise akan dengan mudah terpengaruh oleh iklan yang di pertontonkan di
televisi.

Seperti kita ketahui bersama, Indonesia menduduki peringkat keempat


dengan penduduk terbanyak di dunia. Selain itu, masyarakat Indonesia pada
umumnya berada pada tingkat ekonomi menengah dan tingkat kesejahteraan yang
juga menengah. Berangkat dari sinilah, semboyan program Keluarga Berencana
dua anak lebih baik menjadi hangat di perbincangkan di masyarakat umum.

Masyarakat lebih memilih untuk tidak memperbanyak keturunan karena


menurut mereka memperbanyak anak sama saja halnya dengan menzhalimi diri
sendiri dan orang lain. Jika mereka memiliki banyak anak, maka status ekonomi
mereka tidak akan pernah beranjak dari status menengah, dan begitupun dengan
tingkat kesejahteraan mereka, akan tetap berada diambang batas. Belum lagi
didukung dengan situasi perekonomian Negara kita saat ini, Dimana harga
sembako dan bahan pokok semakin mahal, biaya hidup semakin tinggi. Dengan
mempertimbangkan hal ini, masyarakat akhirnya memutar logika mereka dan
membenarkan bahwa program yang ditawarkan pemerintah tersebut sekiranya
akan memebrikan banyak dampak positif bagi kehidupan mereka.

Dengan banyak pertimbangan diatas, maka tidak heran jika saat ini yang
menjadi bahan perbincangan ibu-ibu ialah akan memasang Keluarga Berencana
jenis apa, kapan jadwal suntik Keluarga Berencana dan tak jarang mereka
mengomentari bahkan mencemooh teman mereka yang punya anak lebih dari dua,

Masyarakat Indonesia yang mayoritasnya beragama islam, seharusnya


memahami dulu bagaimana pandangan islam terhadap program Keluarga
Berencana sebelum memutuskan untuk menggunakan program Keluarga
Berencana tersebut. Namun kondisinya saat ini, masyarakat di Indonesia langsung
saja menerima dan mengaplikaskan program tersebut tanpa mengetahui dan
memahami program Keluarga Berencana tersebut dari sudut pandang islam. maka
disinilah celah bagi musuh islam untuk memerangi umat islam lewat perang
pemikiran.

Islam sebagai agama yang universal mengatur segala aspek kehidupan.


Mulai dari proses terbentuknya manusia, tata cara hidup dan bermasyarakat,
bahkan hal-hal kecil seperti tata cara masuk kamar mandi pun diatur dalam islam.
Program Keluarga Berencana yang merupakan salah satu program yang sedang
dicanangkan pemerintah ini pun pastinya tidak luput dari pandangan Islam. Dalam
pandangan Islam Program Keluarga Berencana diperbolehkan apabila dilakukan
dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam.

Secara umum dapat dikatakan bahwa persetujuan kalangan ulama kepada


pencegahan kehamilan (untuk mengatur jarak kelahiran) dalam keluarga
berencana bergantung pada Illat (alasan hukum) tindakan itu. Disamping pada
metode Keluarga Berencana itu sendiri, mengenai alasanya ulama, bertolak dari
dua alasan kepada program keluarga berencana : pertama, program keluarga
berecana merupakan upaya membatasi kelahiran akibat kekhawatiran akan
keterbatasan ekonomi, takut tidak dapat makan, miskin, dan kedua, Keluarga
berencana sebagai ikhtir mengatur kelahiran dengan tujuan untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak. Yang mana Keluarga Berencana
diperbolehkan jika program Keluarga Berencana tersebut dilakukan dalam
konteks pengaturan keturunan bukan pembatasan keturunan, dan dilakukan dalam
kondisi darurat yang dapat mengancam keselamatan masyarakat itu sendiri.

Pada suatu dalil disebutkan Hukum asal untuk membatasi keturunan


adalah haram kecuali dalam keadaan tertentu yang mengharuskan untuk tidak
melahirkan lagi, seperti dalam keadaan darurat. Jika kita berpedoman pada dalil
tersebut maka hukum pembatasan keturunan adalah haram. Adapun keadaan
tertentu yang dimaksud yaitu keadaan istri yang sakit sehingga tidak
memungkinkan untuk hamil atau melahirkan lagi, maka dibolehkan untuk tidak
memiliki keturunan lagi. Keadaan kedua yaitu bila seseorang telah memiliki
banyak anak dan sang istri keberatan untuk hamil lagi maka dalam kasus ini istri
dibolehkan mengkonsumsi pil pencegah kehamilan untuk sementara. Tujuan istri
mengkonsumsi pil pencegah kehamilan sementara yaitu agar sang istri merasa
ringan untuk kembali hamil dan dapat mendidik anak-anaknya dengan baik.

Allah berfirman dalam Q.S Al-baqarah : 233 yang artinya Dan ibu- ibu
hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin
menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian
mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari
kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan janga pula
seorang ayah menderita karena anaknnya.. Dalam al-quran surat luqman ayat
14 Allah SWT juga berfirman yang artinya Dan kami perintahkan kepada manusi
agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandugnya dalam
keadaan yang lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun.. ..

Dari dua firman Allah SWT diatas juga dapat menegaskan bahwa program
keluarga berencana diperbolehkan jika pasangan suami istri mengatur jarak
keturunan dan menjaga kondisi kesehatan sang ibu. Karena telah digambarkan
bahwa ketika hamil itu sang ibu merasakan lemah yang bertambah-tambah, dan
setelah melahirkan sang ibu dianjurkan untuk menyusui anaknya selama dua
tahun. Jika sang istri merasa belum sanggup untuk menambah keturunan karena
memperhatikan kondisi, dengan kata lain memulihkan kondisi, maka hal ini
diperolehkan.

Tapi fenomena yang muncul saat ini, masyarakat mengikuti program KB


bukan karena menjaga kesehatan sang ibu atau untuk mengatur jarak keturunan.
Kebanyakan masyarakat mengikuti program keluarga berencana karena masalah
perekonomian dan masalah waktu untuk menjaga dan mendidik anak.

Diantara begitu banyak fenomena yang muncul di masyarakat, salah satu


penyebab masyarakat memilih program Keluarga Berencana (Keluarga
Berencana) ialah karena anggapan memiliki banyak anak dapat menghambat
perkembangan perekonomian dan kesejahteraan mereka. Permasalahan hubungan
keturunan dan rezeki ini sejatinya sudah lebih dahulu dijelaskan Allah swt dalam
Al-Quran, jauh sebelum semboyan banyak anak banyak reeki meluncur dari
mulut nenek-nenek kita terdahulu. Hal ini diatur dalam Al-Quran surat Al-
Isra : 31 yang artinya, Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena
takut miskin, Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada kalian.

Dari ayat tersebut sebenarnya sudah sangat jelas dan dapat membuka mata
kita lebar-lebar bahwasanya tidak ada istilah miskin karena banyak anak. Anak
dan rezeki itu merupakan dua hal yang keduanya sama-sama diatur oleh Allah
SWT. Terlalu sombong jika seorang manusia dengan bangganya mengatakan
bahwa jika dia memiliki banyak anak maka dia akan miskin. Dengan kata lain
manusia tersebut mendahului takdir Alah SWT perihal rezeki dan dia meragukan
kebesaran Allah SWT. Jadi sudah sangat jelas, kemiskinan atau takut miskin
bukanlah suatu alasan yang dapat menghalalkan seoarang muslim untuk
menggunakan program Keluarga Berencana.

Perihal rezeki juga sudah diatur oleh Allah SWT, bahkan sebelum manusia
itu dilahirkan ke dunia. Allah berfirman dalam QS At- Taubah: 28 yang artinya,
...Dan jika kamu khawatir menjadi miskin , maka Allah nanti akan memberikan
kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Nah, ayat ini lebih menekankan
lagi bahwasanya perihal rezeki itu Allah SWT yang mengatur, jadi manusia
tinggal berusaha dan berdoa. jadi jika manusia tetap meyakini bahwa anak dapat
menurunkan status perekonomiannya, maka itu berarti manusia itu masih ragu
dengan sifat Allah Al-ghaniy yang artinya maha kaya. lalu, kenapa masih takut
akan miskin? Jika Allah SWT sudah jelas-jelas menjelaskan Dalam firmanNya
bahwa Allah telah berjanji akan memberikan kekayaan jika Dia menghendaki.

Rasulullah SAW yang merupakan teladan bagi semua manusia pun


menganjurkan ummatnya untuk memiliki banyak keturunan. Beliau bersabda
dalam sebuah hadist shahih yang artinya, Nikahilah wanita yang banyak anak
lagi penyayang, karena sesungguhnya aku berlomba-lomba dalam banyak umat
dengan umat yang lain di hari kiamat. (HR.Abu Daud yang di shahihkan oleh al
bani). Dari hadist ini sudah cukup jelas bahwasanya rasulullah SAW
menganjurkan kepada ummatnya untuk memperbanyak keturunan, karena
keturunan yang banyak itulah yang nantinya akan memperjuangkan agama islam
di muka bumi ini.

Alasan lainnya masyarakat ingin mengikuti program Keluarga Berencana


ialah karir. Dewasa ini kita sangat sering mendengar istilah wanita karir, keadaan
ketika wanita yang sudah menikah tetap bekerja dan tetap mengejar impian-
impiannya yang belum tercapai ketika dia belum menikah. Dalam islam
sebenarnya tidak ada yang salah dengan wanita karir, tapi jika alasan karir ini
dijadikan alasan untuk membatasi keturunan, maka hal itu akan mendapatkan
ganjaran dosa. Disebabkan wanita juga sibuk dalam mengejar karir dan
impiannya, maka yang menjadi permasalahan ialah kurangnya waktu untuk
mendidik dan menjaga anak. Oleh karena itu masyarakat yang mengikuti
program Keluarga Berencana juga memiliki alasan takut tidak ada yang mengurus
anak karena sibuk bekerja.

Permasalahan karir dan waktu tersebut sebenarnya bukanlah alasan yang


tepat untuk membatasi keturunana. Tapi jika program keluaraga berencana diikuti
oleh pasangan karir ini untuk mengatur jarak keturunan, maka itu diperbolehkan.
Di zaman yang modern ini, sudah banyak berdiri perusahaaan perusahaan yang
menawarkan jasa baby sitter. Nah, disinilah sebenarnya pasangan karir ini harus
lebih aktif berfikir, jika mereka takut akan kekurangan waktu dalam menjaga
anank atau akut anak mereka terbengkalai, maka tidak ada salahanya mereka
menggunakan jasa baby sitter tersebut.

Allah SWT berfirman dalam Q.S al-baqarah : 185 yang artinya .Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak mengharapkan kesukaran bagimu
dari ayat ini kita dapat megetahui bahwa Allah tidak akan sia-sia memberikan
kepada manusia rezeki berupa keturunan, karena Allah pasti akan memberikan
kemudahan sekalipun keduanya sibuk bekerja. Adapun kemudahan yang dapat
digunakan jika pasangan merasa kekurangan waktu untuk mengurus anak
diantaranya dengan menggunakan jasa baby sitter, meggunakan jasa tempat
penitipan anak, atau lebih bagusnya lagi menyekolahkan anak mereka di boarding
school yang dapat mendidik anak dari segala aspek.

Bagi pasangan yang ingin mengikuti program KB dan ingin tetap berada
di koridor islam, sebenarnya ada beberapa program pencegahan kehamilan yang
diperbolehkan. Diantaranya dengan mengkonsumsi pil pencegah kehamilan,
suntikan spiral, kondom, diafragma, dan tablet vagina. Cara tersebut
diperbolehkan dengan syarat tidak membahayakan nyawa sang ibu dan hanya
bersifat sementara. Hal ini dikategorikan sebagai azl yang tidak dipermasalahkan.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist , kami melakukan azl pada masa
nabi SAW dimana al-quran masih terus diturunkan, dan hal tersebut diketahui oleh
nabi SAW tetapi beliau tidak melarangnya. (HR. Al-Bukhari no.5209) . Jadi
dibolehkan menggunakan alat pencegah kehamilan tapi pemakaiannya hanya
sementara atau tidak permanen. Selain ini, alat yang digunakan harus berasal dari
bahan yang halal dan tidak membahayakan kesehatan. Poin terakhir yang harus
dingat yaitu program Keluarga Berencana (Keluarga Berencana) harus
kesepakatan suami-istri.

Adapun cara pencegahan kehamilan yang dilarang yaitu dengan merubah


atau merusak organ tubuh yang bersangkutan tanpa alasan yang syari. Karena
apabila organ tersebut dirusak maka otomatis mereka tidak dapat lagi memiliki
keturunan. Dengan kata lain hal ini disebut dengan membatasi keturunan, yang
mana dilarang dalam agama. Contoh metode ini diantarana vasektomi,
tubektomi, dan aborsi. Hal ini sangat dilarang karena merusak organ dan
membahayakan orang tersebut. metode tersebut boleh digunakan jika ada alasan
yang syari. seperti adanya penyakit, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk
dipertahankan atau untuk mempertahankan kondisi yang bersangkutan agar tetap
sehat.

Oleh karena itu, sah-sah saja jika pasangan suami istri muslim ingin
mengikuti program KB. Asalkan program tersebut dipergunakan sebagai usaha
untuk mengatur keturunan bukan utuk membatasi keturunan. Tapi tanpa program
KB pun sebenarnya pasangan masih dapat mengatur jarak keturunan, salah satu
caranya yaitu dengan memperhatikan masa subur istri.
Jadi sebagai seorang muslim, alangkah baiknya jika kita mengenali dan
mempelajari dulu segala sesuatu yang akan kita gunakan, karena jika salah-salah
niat maka kita dapat terjerumus kedalam dosa. Untuk perihal keluarga berencana,
disarankan kepada seluruh pasangan yang ingin mengikuti program tersebut agar
memahami dahulu konsep program tersebut dan mencari tahu hukumnya dari
sudut pandang agama. Karena Agama islam tidak melarang program keluarga
berencana tersebut, asalkan penggunaanya sesuai dengan syariat islam.
Daftar pustaka

Al-quran

Usep, Fathuddin. 1990. Umat Islam dan Gerakan Keluarga Berencana di


Indonesia. Jakarta : BKKBN dan DEPAG

Anda mungkin juga menyukai