TINJAUAN KASUS
A. Pembahasan Kasus
Pak Rudi (50 tahun) seorang pelaut yang mempunyai kebiasaan minum alkohol sejak
muda, beberapa bulan ini sering terasa seperti orang ngidam dengan adanya nausea, saat
palpasi perut kanan atas terdapat hepatomegali lalu klien mengeluh nyeri bila ditekan.
Pak rudi dirawat dirumah sakit dan saat pemeriksaan fisik ditemukan : melena dengan
konsistensi feses cair. Sementara pak rudi dipuasakan dan dipasang NGT yang keluar
cairan darah, hasil USG : ditemukan jaringan parut secara khas mengelilingi daerah
portal. Klien tampak ikterus dan acites yang tegang sampai tampak seperti spider nevi.
a. Keyword
- Nausea
- Hepatomegali
- Melena
- Feses cair
- Jaringan parut
- Ikterus
- Acites
- Spider nevi
b. Definisi Masalah
- Nausea
Nausea adalah gejala mual, biasanya disertai muntah atau perasaan
subjektif untuk muntah pengeluaran isi gastrointestinal bagian atas akibat
kontraksi otot usus dan dinding toraka abdominal
- Hepatomegali
Hepatomegali adalah istilah untuk menggambarkan adanya pembesaran
ukuran hati ( liver ). Ukuran hati normal sekitar 7,5 cm pada wanita dan
c. Analisa Masalah
- Kenapa kebiasaan minum alkohol bisa menyebabkan perut bengkak?
Alkohol meningkatkan kerja hati untuk menetralisir dan mencerna
alkohol. Kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi dari hasil
pemecehan alkohol ini lama kelamaan menumpuk dan menyebabkan
perlemakan didalam hati. Lebih lanjut mengakibatkan perut bengkak
- Kenapa terjadi mual?
Karena ketidaknyamanan daerah abnominal,perut terasa penuh maka
timbul rangsangan mual.
- Kenapa terjadi hepatomegali?
Pada sirosis hepatis terjadi karena zat hepatotoksik yang sering disebut-
sebut adalah alkohol. Yang nyata dari etilstrip alkohol adalah penimbunan
lemak dalam hati.
- Kenapa bisa terjadi melena?
Pada sirosis hati terdapat jaringan parut. Yang dapat menghalangi jalannya
darah yang akan kembali ke jantung dari usus dan meningkatkan tekanan
dalam vena portal(hipertensi portal). Ketika terjadi penekanan dalam vena
portal meningkat,ia menyebabkan darah mengalir disekitar hati melalui
vena dengan tekanan yang lebih rendah untuk mencapai jantung akibat
dari aliran darah yang meningkat dan peningkatan yang akibatkan vena
dalam lambung gastric varices. Semakin tinggi tekanan yang terjadi maka
seorang pasien akan mengalami perdarahan dan varices-varices tersebut ke
d. Hipotesa
Lambung Hepatomegali
Nama : Tn.R
Umur : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : -
Status : -
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Pekerjaan : Pelaut
Tgl. MRS : 20 - 07- 2013
Tgl. Pengkajian : 21 - 07-2013, jam 10.00 wib
Diagnosa medis : Sirosis Hepatis
No. Med. Reg : 190969
3. Pemeriksaan Fisik
a. Status kesehatan umum
Keadaan umum lemah, kesadaran CM, TTV : TD 100/60 mmHg, Suhu tubuh
37,5o C, BB: 69, TB: 167, LILA: 27 cm.
b. Kepala
Kepala simetris, rambut tumbuh merata dan tidak botak, rambut berminyak
c. Mata
Conjungtiva anemis, sclera ikterik.
d. Telinga
Tidak ada lesi, tidak ada keluaran
e. Hidung
Tidak ada lesi, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung
f. Mulut
Bibir tampak kering dan pucat
g. Leher
Bentuk simetris, tidak ada lesi
h. Abdomen
Bising usus + , tidak ada benjolan, adanya nyeri tekan dibagian perut kanan
atas, adanya pembesaran hepar, adanya pembengkakan dibagian perut, perut
terasa mual, adanya spider naevi pada abdomen.
C. Analisa Data
E. Intervensi Keperawatan
PENUTUP
Dari tinjauan kasus yang di berikan, pasien Tn. A usia 50 tahun, mempunyai kebiasaan
minum alcohol sejak muda, dan beberapa bulan ini sering terasa seperti orang ngidam dengan
adanya nausea, saat palpasi perut kanan atas terdapat hepatomegaly lalu mengeluh nyeri bila
ditekan, saat pemeriksaan fisik ditemukan melena dengan kosistensi feses cair, dan pemeriksaan
USG ditemukan jaringan parut, di duga pasien mengidap penyakit sirosis hati disebabkan oleh
konsumsi alcohol yang berlebih sejak masih muda.
Sirosis hepatis merupakan penyakit kronik yang ditandai oleh distorsi susunan hati
normal oleh pita-pita jaringan penyambung dan oleh nodul-nodul sel hati yang sedang
mengalami regenerasi yang tidak berhubungan dengan susunan normal (Price,1984). Dan salah
satu penyebab sirosis hati adalah keracunan alcohol karena alkohol yang tidak tercerna bersifat
racun langsung terhadap hati. Dari kasus diatas muncul 4 diagnosa keperawatan yaitu (1)
Kelebihan Volume Cairan Tubuh b/d Hipertensi portal sekunder terhadap sirosis hati,
(2) Resiko Tinggi Injury (Perdarahan) b/d Ketidaknormalan profil darah dan Gangguan absorsi
Vit. K, (3) Resiko Kekurangan Kebutuhan Nutrisi dari Kebutuhan Tubuh b/d Nausea, (4)
Gangguan Citra Tubuh b/d Penyakit.
Terapi diet yang diberikan pada pasien dengan penyakit sirosis hepatis bertujuan untuk
memberikan makanan dengan gizi seimbang, mencegah kerusakan hati lebih lanjut tanpa
memberatkan pekerjaan hati, memungkinkan hati bekerja secara efektif walaupun telah terjadi
kerusakan (RSCM, Persagi, 2002).
Maka, Syarat pemberien diit pada penderita sirosis hepatis yang harus diperhatikan yakni Mudah
cerna, porsi yang diberikan kecil, tapi sering, bahan makanan yang menimbulkan gas
dihindarkan, pemberian natrium dibatasi bila ada odema dan asites.