A. PENDAHULUAN
Pasar Kodam Surabaya adalah sebuah pasar tradisional yang
berada di wilayah Surabaya. Pasar ini bukanlah seperti pasar tradisional
kebanyakan yang ada di kota-kota yang lain yang menjual sayur mayor,
daging-daging, ataupun makanan pokok lainnya akan tetapi berkonsep
seperti pasar malam.
Pasar Kodam akan mulai ramai semenjak sore hari hingga
malam hari. Karena konsepnya seperti pasar malam sudah barang
tentu disana menjajakan barang atau jasa beraneka ragam dan serba ada
contohnya wahana permainan anak, pakaian-pakaian, barang-barang
elektronik, alat pertukangan, warung jajanan dan makanan, dan
sebagainya. Disini barang atau jasa yang dijajakan bisa dikatakan serba
ada.
Tidak hanya berfungsi sebagai pasar, tetapi disana juga
bertambah fungsi sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat karena disana
terdapat berbagai tenda-tenda penjual jajanan atau makanan yang
memungkinkan orang untuk makan sambil menikmati suasana
keramaiannya. Tak jarang banyak anak muda juga yang berkunjung
untuk berbelanja atau bahkan mungkin hanya untuk menghabiskan
malam nongkrong dengan teman-temannya.
Setelah melakukan observasi pasar tradisional dan
menghasilkan beberapa peluang usaha serta membuat skala prioritas,
saya memutuskan untuk memilih membuka Warung Kopi dengan konsep
Angkringan khas kota Solo, seperti yang telah berkembang pesat di
beberapa kota contohnya Ponorogo, Sukoharjo, Solo, dan Yogyakarta.
Alasan kenapa saya memilih peluang usaha tersebut karena :
B. ANALISIS
1. Faktor Strenghts (S)/Kekuatan
a. Modal usaha yang dibutuhkan tidak begitu besar.
b. Pengalaman mengelola usaha serupa di tempat lain.
c. Peralatan untuk berjualan yang sebagian besar sudah dimiliki,
seperti gelas, cangkir, cawan, piring, dan lain-lain.
d. Kemudahan mencari barang baku untuk bahan kuliner.
e. Tidak perlu membayar mahal pajak tempat untuk berjualan.
5. Strategi - SO
a. Mengutamakan mutu dan kualitas usaha.
6. Straregi - ST
a. Menyambung hubungan baik dengan pemerintah agar jika nanti
ada penertiban bisa dihubungi.
b. Menyambung hubungan baik dengan oknum preman setempat.
c. Kuliner arus memiliki citarasa/ke-khas-an tersendiri agar tidak
dibajak oleh yang lain.
7. Strategi - WO
a. Observasi pada masyarakat sekitar tentang tanggapannya
terhadap kuliner Angkringan khas Jawa Tengah.
b. Publikasi di tempat tersebut jauh-jauh hari sebelumnya kepada
para pengunjung.
8. Strategi - WT
a. Mengoptimalkan waktu berjualan agar mendapat hasil yang
maksimal.
b. Mencari tukang masak yang ahli dengan kuliner Angkringan
khas Jawa Tengah.
c. Merger/bekerja sama dengan pemerintah bidang UKM untuk
pengadaan tenda-tenda sebagai tempat jualan.