Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas Biologis Oabat
Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas Biologis Oabat
KELOMPOK : 1
L.14
Log 1/C = S +
Log 1/C = An . Bn +
Log 1/C = a + b + c Es + d
Dalam HKSA model Hansch lebih berkembang dan lebih banyak di gunakan
di banding model de novo Free-Wilson, karena lebih sederhana serta
konsepnya secara langsung berhubungan prinsip-prinsip kimia fisika organic
yang sudah ada, dapat untuk hubungan linier dan non-linier, data parameter
sifat kimia fisika substituent sudah banyak tersedia dalam table-tabel, model
Hansch telah banyak di gunakan untuk menjelaskan hubungan struktur
aktifitas turunan obat.
Keuntungannya :
Dalam HKSA, model Hansch lebih berkembang dan lebih banyak digunakan
dibanding model de novoFree-Wilson, oleh karena :
1. Lebih sederhana.
2. Konsepnya secara langsung berhubungan prinsip-prinsip kimia fisika
organik yang sudah ada.
3. Dapat untuk hubungan linier dan non-linier.
4. Data parameter sifat kimia fisika substituen sudah banyak tersedia
dalam tabel-tabel.
5. Model Hansch telah banyak digunakan untuk menjelaskan hubungan
struktur aktivitas turunan obat.
HUBUNGAN STRUKTUR-AKTIVITAS OBAT ANTIHISTAMIN
Histamin
Histamine adalah senyawa normal yang ada dalam jaringan tubuh, yaitu pada
jaringan sel mast dan peredaran basofil yang berperan terhadap berbagai
proses fisiologis. Histamine adalah mediator kimia yang di keluarkan pada
fenomena alergi, penderita yang sensitive terhadap histamine atau mudah
terkena alergi di sebabkan jumlah enzim-enzim yang dapat merusak
histamine di tubuh seperti histamine dan diamino oksidase lebih rendah dari
normal. Histamine tidak di gunakan untuk pengobatan, garam fosfatnya di
gunakan untuk mengetahui berkurangnya sekresi asam lambung, untuk
diagnosis karsinoma lambung dan untuk control positif pada uji alergi kulit
Mekanisme kerja
Antihistamin
TEORI OBAT-RESEPTOR
Reseptor adalah komponen sel yang bergabung dengan obat secara kimia
agar dapat menimbulkan efek, istilah reseptor menggambarkan tempat
dimana obat berinteraksi untuk menimbulkan efek.
4. Asam nukleat terdiri dari atas kelompok reseptr obat yang penting
dalam arti yang luas, sejumlah antibiotic dan zat anti tumor langsung
mengganggu replikasi atau transkripsi AND atau menghambat translasi
pesan genetika pada ribosom, sisi akseptor hormone steroid juga AND dan
menunjukkan kekhasan yang sangat tinggi yang tidak kita pahami sama
sekali.
3. MODIFIKASI MOLEKUL DAN RANCANGAN OBAT RASIONAL
Dengan cara ini, struktur molekul yang akan disintesis ditentukan terlebih
dahulu yang dikenal sebagai molekul target (MT). selanjutnya MT
dipecah/dipotong/diputus dengan seri diskoneksi.
1. Analisis :
a. Mengenal gugus fungsional dan molekul target (MT)
b. Melakukan diskoneksi dengan metode yang berhubungan dengan
reaksi-reaksi yang mungkin.
c. Memastikan bahwa reagen pereaksi hasil pemutusan (sinton)
tersedia sebagai starting Material.
2. Sintesis :
a. Membuat rencana berdasarkan analisis Starting Material dan
kondisi sintesis.
b. Bila tidak berhasil dalam sintesis dilakukan pengkajian ulang
analisis.
Dengan demikian hal yang mutlak harus dipahami agar sukses dalam
melakukan sintesis dengan pendekatan diskoneksi adalah memahami reaksi-
reaksi senyawa organik maupun jenis-jenisnya serta mekanismenya. Ada
kalanya pada waktu melakukan analisis terhadap bahan awal (Starting
Material) hasil diskoneksi harus diperoleh dari suatu hasil sintetik yang
dikenal dengan IGF tadi, karena reaksoi senyawa organik tidak lain dan tidak
bukan adalah transformasi gugus fungsional.
SINTESIS :
Meripta sintesis
1. Analisis
a. Kenali gugus fungsional dalam molekul target
b. Diskoneksi dengan metode yang berhubungan dengan reaksi yang
di ketahui
c. Ulangi secukupnya untuk mendapat material start tersedia
2. Sintesis
a. Tulis reaksi menurut analisis dengan menambah reagen.
b. Periksa reaksi rasional dengan kondisi telah dipilh
Untuk meripta, haruslah :
Analisis 2 :
Analisis 3 :
SINTESIS :
2. Hawthorn blossom perfume = molekul target 2
Analisis :
SINTESIS :
Analisis :
SINTESIS :
Paracetamol
Analisis :
SINTESIS :