Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui.
Bentuk luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas
dasar itu yang paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik
pelaksanaannya, melainkan memahami dasar pikiran yang melandasinya.
pemilihan bentuk dan penulisan merupakan masalah selera dan preferensi
perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan berbagai factor lainnya.
Seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca tulisan ini dan dalam
rangkah kegiatan ilmiah apa yang disampaikan. Berdasarkan pemikiran diatas,
maka untuk menyeragamkan tata cara penulisan tersebut, maka perlu diterbitkan
usulan penelitian.

Suatu penelitan ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.


Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistic, maupun matematik yang
serig disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan
kualitatif lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning), pemahaman
interpretasi terhadap objek peelitian bahkan pada objek saat ini sesuai dengan
perkembangannya pendekatan kuantitatif tidak ada artinya sama sekali bila tanpa
menggunakan pendekatan analisis kualitatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Metode Penelitian ?
2. Apa saja macam-macam Data Penelitian ?
3. Apa saja macam-macam Metode Penelitian ?
4. Apa saja perbedaan antara penelitian kuantitatif, kualitatif dan kombinasi ?
5. Kapan penggunaan metode kuantitatif kualitatif dan kombinasi
digunakan?
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian


Menurut Sugiyono (2013:3) menyebutkan bahwa metode penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati)
yang mempunyai kriteria yaitu: valid, reliabel, dan obyektif. Terdapat empat kata
kunci yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Cara ilmiah, berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
2. Rasional, berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
3. Empiris, berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan.
4. Sistematis, artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Adapun tujuan dan kegunaan dari dilaksanakannya suatu penelitian antara
lain yaitu:
1. Penemuan berarti data, tindakan dan produk yang diperoleh dari penelitian
itu adalah betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah ada. contohnya,
menemukan cara paling efektif untuk memberantas korupsi.
2. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan
adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Contoh,
apakah betul bahwa insentif dapat meningkatkan prestasi kerja diunit
tertentu atau tidak.
3. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan,
tindakan dan produk yang telah ada. contohnya, mengembangkan sistem
pemberdayaan masyarakat yang efektif.
3

Secara umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah Memahami berarti
memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya
menjadi tahu. Memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi berarti mengupayakan agar suatu masalah tidak terjadi.
B. Macam Data Penelitian
Sugiyono (2013:5) menyebutkan bahwa terdapat dua macam data penelitian,
yaitu,
1. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh,
ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto. Ada dua macam data kualitatif,
yaitu:
a. Data kualitatif empiris. Adalah data sebagaimana adanya (tidak diberi
makna). Contoh peneliti melihat seorang pegawai memakai baju
merah, atau hitam lalu dilaporkan sebagaimana adanya.
b. Data kualitatif bermakna, adalah data dibalik fakta yang tampak,
contoh: seseorang memakai baju hitam dapat diberi makna bermacam-
macam, misalnya sedang pulang dari taziah, merupakan seragam
anggota kelompok tertentu, atau karena kesenangannya memakai baju
hitam.
2. Data kuantitatif, data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan/skoring. Data kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Data diskrit, sering juga disebut dengan data nominal, yaitu data
kuantitatif yang satu dengan yang lain terpisah, tidak dalam satu garis
kontinum data ini diperoleh dari hasil menghitung/membilang. contoh
dalam suatu ruangan terdapat 30 murid, 16 wanita dan 14 pria. Angka
30,16 dan 14 adalah data diskrit.
b. Data kontinum, adalah data kuantitatif yang satu sama lain
berkesinambungan dalam satu garis. Data ini dari hasil mengukur,
seperti megnukur derajat kesehatan, berat badan, kemampuan,
motivasi, IQ. Data kontinum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu data
ordinal, interval, dan ratio.
4

C. Macam Metode Penelitian


Sugiyono (2013:9) berpendapat bahwa terdapat tiga macam metode dalam
penelitian, yaitu: metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif dan
metode penelitian kombinasi (mixed methods).
1. Metode Penelitian Kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metiode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme (memandang
realitas,/gejala fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit,
teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat), digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analsisis data bersifat kuantitatif/
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Sutja, Dkk (2017:62) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang biasanya bersifat menguji teori, menggunakan
instrumen (angket), mengolah data berdasarkan angka-angka atau
penjumlahan untuk mengambil suatu kesimpulan yang bersifat deduktif atau
dari umum ke khusus, yang kesimpulannya adalah membenarkan atau
menolak teori. Terdapat dua macam metode kuantitatif, yaitu:
a. Metode eksperimen
Merupakan metode eksperimen yang digunakan untuk mencari
pengaruh threatrment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang
terkontrol (laboratorium).
b. Metode survei
Merupakan metode survei adalah penelitian yang dilakukan
pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk
menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar
variabel sosiologis maupun psiklologis. Dalam penelitian survei,
peneliti menanyakan kepada beberapa orang (yang disebut dengan
responden) tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu objek,
dan perilaku yang telah lalu atau sekarang.
5

2. Metode Penelitian Kualitatif.


Metode kualitatif dinamakan dengan metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme (sebagai paradigma interpretive
dan konstruktive yang memandang relaitas sosial sebagai sesuatu yang
holistik/utuh, kompleks,dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersfat
interaktif), metode ini disebut sebagai metode artistik, karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut dengan metode
interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi
terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Sutja, Dkk (2017:62) mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif
adalah penelitian yang berusaha untuk mencari makna dengan
mengumpulkan data melalui observasi, mengamati subjek secara langsung
melalui human instrument, kemudian mengambil kesimpulan secara
induktif yaitu dari khusus ke umum, sehingga menghasilkan teori (grounded
theory).
Metode ini juga disebut dengan metode konstruktif karena dengan
metode kualitatif dapat ditemukan data-data yang berserakan, selanjutnya
dikonstruksikan dalam suatu tema yang bermakna dan mudah dipahami.
Metode ini juga disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut
juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih
banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut
dengan metiode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih
bersifat kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, instrumennya adalah orang
(human instrument) yaitu peneliti itu sendiri. Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna,
makna merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan
suatu nilai dibalik data yang tampak.
Metode kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
6

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitiannya


lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.
Menurut Creswell dalam Sugiyono (2013:14) menyebutkan bahwa
metode kualitatif dibagi menjadi lima macam, yaitu:
1. Phenomenological research, (Fenomenologis)
Merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif dimana peneliti
melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk
mengetahui fenomena esensial partisipan pengalaman hidupnya.
2. Grounded Theory
Merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif dimana peneliti
dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori
yang abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan
pandangan dari partisipan yang diteliti.
3. Ethnograpy
Dimana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok
dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.
4. Case studies
Dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam
terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu orang atau
lebih. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti
melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang
berkesinambungan.
5. Narrative Research
Dimana peneliti melakukan studi terhadap satu orang atau lebih
untuk memperoleh data tentang sejarah perjalanan dalam
kehidupannya data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi
laporan yang naratif dan kronologis.

Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan and Biklen dalam


Sugiyono (2013:15) yaitu:
7

1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawannya adalah


eksperimen), langsung kesumber data dan peneliti adalah
instrumen kunci
2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptrif, data yang terkumpul
berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada
angka.
3. Penelitian kualtitatif menekankan pada proses daripada produk
atau outcome
4. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang
teramati)
5. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.
Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian kualitatif dilakukan secara intensif, peneliti ikut
berpartisipasi lama di lapangan mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,
melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di
lapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.

3. Metode Penelitan Kombinasi


Menurut Sugiyono (2013:16) metode penelitan kombinasi merupakan
metode penelitia yang berlandaskan pada filsafat pragmatisme (gabungan
positivisme dan postpositivisme). Filsafat pragmatisme itu memandang
dunia/realitas itu tidak merupakan satu sistem kesatuan yang absolut/mutlak,
tidak hanya menggunakan satu sistem filsafat dalam memandang realitas.
Dengan demikian situasi sosial itu bisa bersifat holistik (postpositivisme)
tetapi bisa juga diklasifikasikan (positivisme), suatu kondisi itu tidak bisa
juga dapat natural/alamiah (postpositivisme) tetapi bisa juga bisa ada
perlakuan treatment (positivisme). Dengan situasi seperti itu, maka peneliti
komb/inasi dapat melakukan penelitian dengan metode kualitatif dan
kuantitatif secara bersama.
Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kombinasi dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pragmatisme
(kombinasi postpositivisme dan positivisme) digunakan untuk meneliti pada
obyek yang alamiah maupun buatan (laboratorium) dimana peneliti bisa
sebagai instrumen dan menggunakan instrumen untuk pengukuran, teknik
pengumpulan data dapat menggunakan tes, kuesioner dan triangulis
8

(gabungan), analisis data bersifat induktif (kualitatif), dan deduktif


(kuantitatif), serta hasil penelitian kombinasi bisa untuk memahami makna
dari dan membuat generalisasi.
Creswell dalam Sugiyono (2013:19) menyatakan bahwa metode
penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode
kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk
memahami permasalahan penelitian atau dengan menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif secara kombinasi akan dapat memperoleh
pemahaman yang paling baik (bila dibandingkan dengan satu metode saja).
D. Perbedaan Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Kombinasi
Sugiyono (2013:20) perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif
dapat meliputi tiga hal, yakni: perbedaan aksioma, proses penelitian dan
karakteristik penelitian.
1. Perbedaaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar atau filsafat. Aksioma penelitian
kualitatif, kuantitatif dan kombinasi meliputi aksioma tentang realitas,
hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai. Perbedaan dari tiga metode penelitian ini
dapat dipahami dengan tabel.1 berikut:
Tabel.1. Tabel perbedaan aksioma
Aksioma Metode Metode Metode
Dasar Kuantitatif Kualitatif Kombinasi
Sifat dasar Tunggal Ganda, holistik, Ganda, dapat
diklasifikasikan, dinamis, hasil diklasifikasikan,
konkrit, teramati kontruksi dan teramati dan hasil
dan terukur pemahaman konstruksi makna
Hubungan peneliti Independen Interaktif dengan Independen dan
dengan yang supaya terbangun sumber data supaya interaktif dengan
diteliti obyektivitas memperoleh makna sumber data
Hubungan variabel Sebab-akibat Timbal Sebab-akibat dan
(kausal) balik/interaktif interaktif
x y x y

z
9

Kemungkinan Cenderung membuat Transferability Generalisasi dan


generalisasi generalisasi (hanya mungkin Transferability
dalam ikatan
konteks dan waktu)
Peranan nilai Cenderung bebas Terikat nilai-nilai Bebas dan terikat
nilai yang dibawa nilai
peneliti dan
sumber data

2. Karakteristik Penelitian
Perbedaan dari penelitian kualitatif, kuantitatif dan kombinasi dapat
dilakukan dengan membandingkan karakteristik dari tiga metode penelitian
tersebut seperti yang terlampir pada tabel.2 berikut:

Tabel.2. Tabel perbedaan karakteristik


Metode Metode Metode
Karakteristik
Kuantitatif Kualitatif Kombinasi
1. Desain: a. Spesifik, jelas dan a. Umum Untuk model
rinci b. Fleksibel sequential
b. Ditentukan secara c. Berkembang dan explanatory, proposal
mantap sejak awal muncul dalam sudah lebih jelas
c. Menjadi pegangan proses penelitian
langkah demi langkah
2. Tujuan a. Menunjukan a. Menemukan pola Untuk model
hubungan antar hubungan yang sequential
variabel interaktif explanatory, tujuannya
b. Menguji teori b. Menemukan teori adalah menemukan
c. Mencari c. Menggambarkan pola dan menguji
generalisasi yang realitas yang komplek hipotesis yang
mempunyai nilai d. Memperoleh ditemukan dalam
prediktif pemahaman makna penelitian kualitatif

3. Teknik a. Kuesioner a. Participant test, kuesioner


pengumpulan b. Observasi, dan observation participant,obvervation
wawancara b. Dokumentasi Dokumentasi
data terstruktur c. Triangulis Triangulis
d. In depth interview In depth interview
4. Intstrumen a. Tes, angket, a. Peneliti sebagai tes angket. Instrumen
penelitian wawancara instrumen terstandar, peneliti
terstruktur b. Buku catatan, tape sendiri, buku catatan
b. Instrumen yang telah recorder. Camera camera dan lain-lain
terstandar dan lain-lain
5. Data a. Kuantitatif a. Deskriptif kualitatif data kuantitatif hasil
b. Hasil pgnukuran b. Dokumen pribadi, pengukuran dan
variabel yang catatan lapangan, kualitatif hasil
dioperasionalkan ucapan tindakan pengamatan
dengan memakai responden dan lain
instrumen
10

6. Sampel a. Besar a. Kecil Untuk model


b. Representatif b. Tidak representatif sequential
c. Sedapat mungkin c. Purpose snowbal explanatory sampel
random d. Berkembang selama bisa besar dan
d. Ditentukan sejak proses penelitian representatif
awal
7. Analisis a. Setelah selesai a. Terus menerus sejak analisis data
pengumpulan data awal sampai akhir kuantitatif dan
b. Deduktif penelitian kualitatif
c. Menggunakan b. Induktif
statistik untuk c. Mencari pola,
menguji hipotesis model, tema, teori
8. Hubungan a. Dibuat berjarak, a. Empati, akar supaya hubungan peneliti
dengan bahkan sering tanpa memperoleh dengan yang diteliti
kontak supaya pemahaman yang bisa berjarak bisa pula
responden objektif mendalam akrab, kedudukan bisa
b. Kedudukan peneliti b. Kedudukan sama lebih tinggi dan sama
lebih tinggi dari bahkan sebagai dengan responden,
responden guru, konsultan\ jangka panjang dan
c. Jangka pendek c. Jangka lama, sampai jangka pendek
sampai hipotesis datanya jenuh, dapat hipotesis ternukti dan
dapat dibuktikan ditemukan hipotesis didukung data
atau teori kualitatif
9. Usulan desain a. Luas dan rinci a. Singkat, umum untuk penelitian
b. Literatur yang bersifat sementara kombinasi model
berhubungan dengan b. Literatur yang sequential
masalah dan variabel digunakan bersifat exploratory, usulan
yang diteliti sementara, tidak disain bisa bersifat
c. Prosedur yang menjadi pegangan sementara tetapi
spesifik dan rinci utama untuk model
langkah-langkahnya c. Prosedur bersifat sequential
d. Masalah dirumuskan umum, seperti akan explanatory usulan
dengan spesifik dan merencanakan desain sudah harus
jelas tour/piknik rinci.
e. Hipotesis d. Masalah bersifat
dirumuskan dengan sementara dan akan
jelas ditemukan setelah
f. Ditulis secara rinci studi pendahuluan
dan jelas sebelum e. Tidak dirumuskan
terjun ke lapangan hipotesis, karena
justru akan
menemukan
hipotesis
10. Kapan setelah semua setelah tidak ada setelah semua
penelitian kegiatan yang data yang dianggap kegaitan yang
direncanakan dapat baru/jenuh direncanakan selesai
dianggap diselesaikan dan tidak ada data
selesai? yang dianggap baru
11. Kepercayaan pengujian validitas, pengujian pengujian validitas,
terhadap hasil dan reliabilitas kredibilitas, dan reliabilitas
instrumen depenabilitas, instrumen pengujian
penelitian proses dan hasil kredibilitas,
penelitian depenabilitas, proses
dan hasil penelitian
kualitatif
11

3. Proses Penelitian
Perbedaan dari penelitian kualitatif, kuantitatif dan kombinasi juga
dapat dilakukan dengan melihat proses penelitian yang dilakukan. Metode
penelitian kuantitatif bersifat linear, kualitatif bersifat sikuler dan kombinasi
bersifat gabungan linear dan sirkuler.
a. Metede Penelitian Kuantitatif
Seperti diketahui bahwa penelitian dengan metode kuantitatif
prinsipnya adalah menjawab masalah, penelitian ini bertolak dari studi
pendahuluan dari objek yang diteliti untuk mendapatkan yang betul-
betul masalah yang harus digali melalui studi pendahuluan melalui
fakta-fakta empiris. Untuk itu peneliti dituntut harus menguasai teori
melalui membaca berbagai referensi. Setelah itu, agar masalah dapat
dijawab dengan baik , maka masalah perlu untuk dirumuskan secara
spesifik, dan umumnya dibuat dalam bantuk kalimat tanya.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara
(hipotesis) maka, peneliti dapat membaca literatur atau referensi
teoritis yang relevan, selain itu hasil penelitian terdahulu dapat pula
digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah (hipotesis).
Untuk menguji hipotesis, peneliti harus memilih strategi,
pendekatan atau desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan idel
untuk memilih metode itu adalah dengan memperhatikan tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki.
Selain itu hendaknya diperhatikan pula aspek praktisnya. Setelah
menentukan metode penelitian, maka selanjutnya peneliti menyusun
instrumen sebagai alat pengumpul data, yang dilakukan uji validitas
dan reliabilitas instrumen terlebih dahulu.
Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu, baik
berbentuk populasi atau sampel. Setelah data terkumpul maka
selanjutnya dilakukan analisis untuk menjawab rumusan masalah, dan
kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode ini.
12

Maka dapat diketahui bahwa dalam peneltian dengan metode


kuantitatif, langkah-langkahnya jelas dimulai dari merumuskan
masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data dengan
instrumen, melakukan analisis data, dan membuat kesimpulan dan
saran berdasarkan hasil analisis.
b. Proses Penelitian Kualitatif
Proses penelitian pada metode kualitatif ini dapat dilakukan
walaupun peneliti belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas.
Hal ini disebabkan sewaktu menemui obyek yang diteliti, peneliti
kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada ditempat itu, yang
masih bersifat umum. Proses yang terjadi pada tahap ini dinamakan
dengan tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question.
Pada tahap kedua yang disebut dengan reduksi/fokus, adalah
kegiatan dimana peneliti mereduksi segala informasi yang telah
diperoleh pada tahap pertamam untuk memfokuskan pada masalah
tertentu dengan cara menyortir data dengan cara memilih mana data
yang menarik, penting, berguna dan baru.
Setelah tahap kedua selesai dilaksanakan, maka masuk pada
tahap ketiga, yang merupakan tahap selection. Pada tahap ini peneliti
menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci lagi.
Daam tahap ini, setelah peneliti melakukan analisis mendalam
terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat
menemukan tema dengan cara merekostruksikan data yang diperoleh
menjadi suatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukanlah sekedar
menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalui metode
kuantitatif, tetapi juga haruslah mampu menghasilkan informasi yang
bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang diperoleh dapat
digunakan untuk membantu mengataasi masalah dan meningkatkan
taraf hidup manusia.
13

c. Proses Penelitian Kombinasi


Sebelumnya telah disinggung bahwasaanya penelitian dengan
metode kombinasi ini terbagi menjadi dua, yaitu: sequential
explanatory dan sequential expploratory, berikut prose
pelaksanaannya:
1) Model urutan pembuktian (sequential explanatory)
Model ini dinamakan model urutan pembuktian karena
setelah ada pembuktian makan urutan berikutnya adalah
pendalaman.
Metode ini digunakan apabila peneliti tidak puas dengan
hasil penelitian pertama yang menggunakan metede kuantitatif,
sehingga perlu diperdalam dengan metode kualitatif. Kombinasi
data kedua metode bersifat menyambung (connecting) hasil
penelitian tahap pertama dan tahap berikutnya. Kelemahan
metode ini adalah penelitian memerlukan waktu, tenaga dan
biaya yang lebih besar, sehingga kurang praktis untuk
dilaksanakan.
2) Model urutan penemuan (sequential expploratory)
Dinamakan urutan penemuan karena setelah ada
penemuan urutan maka urutan berikutnya adalah pembuktian ke
populasi yang yang lebih luas.
Pada metode ini tahap awalnya menggunakan metode
kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif.
Kombinasi dari kedua metode adalah bersifat menyambung
(connecting) hasil penelitian tahap pertama (metode kualitatif)
dan tahap berikutnya (metode kuantitatif). Pada metode ini tahap
pertama dengan metode kualitatif diharapkan mampu
menghasilkan hipotesis, dan penelitian pada tahap berikutnya
adalah proses menguji hipotesis dengan metode kuantitatif pada
sampel yang lebih luas.
14

E. Kapan Penggunaan Metode Kuantitatif Kualitatif Dan Kombinasi


Digunakan?
Telah dijelaskan bahwa metode penelitian kuantitatif meliputi metode survei
dan eksperimen. Sugiyono (2013:45) menjelaskan bahwa metode pendekatan
kuantitatif digunakan apabila:
1. Masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas, yang mana harus
ditunjukan dengan data baik yang berasal dari hasil penelitian sendiri,
maupun dokumentasi.
2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi,
yang mana bila populasi terlalu luas, peneliti dapat menggunakan sampel
dari populasi yang ada.
3. Bila ingin mengetahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang
lain, yang mana kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan
4. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris yang dapat diukur.
5. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
Metode penelitian kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila
dibandingkan dengan metode kuantitatif, metode kualitatif dapat digunakan
apabila:
1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin
malah masih gelap.
2. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.
3. Untuk memahami interaksi sosial, dimana peneliti ikut berperan serta dalam
kegiatan, sehingga dapat ditemukan pola hubungan yang jelas.
4. Memahami perasaan orang lain.
5. Untuk bermaksud mengembangkan teori yang telah ada.
6. Untuk memastikan kebenaran dari suatu data.
7. Meneliti sejarah perkembangan kehidupan seseorang atau masyarakat.
15

Sedangkan penelitian dengan menggunakan metode kombinasi digunakan


apabila peneliti ingin memperoleh data dan informasi yang lengkap, valid, reliabel
dan obyektif. Secara lebih rinci, metode penelitian kombinasi cocok digunakan
apabila:

1. Peneliti ingin melengkapi hasil penelitian kuantitatif yang diperkaya dengan


data-data yang bersifat kualititatif yang tidak bisa digali dengan
menggunakan metode kuantitatif.
2. Peneliti ingin hasil penelitian kualitatif dapat diberlakukan pada populasi
yang lebih besar atau luas.
3. Peneliti ingin mendapatkan data yang lebih komprehensif yang dapat dicari
dengan metode kuantitatif dan kualitatif dalam waktu yang sama
4. Peneliti ingin melakukan penelitian yang bersifat proses dengan metode
kualitatif dan meneliti produk dengan metode kuantitatif.
5. Peneliti ingin melakukan penelitian tindakan untuk menemukan tindakan
yang teruji secara efektif.
6. Peneliti ingin melakukan penelitian untuk menghasilkan produk yang teruji
dengan metode R & D (Research And Development)

Meskipun banyak tipe atau bentuk-bentuk dari suatu penelitian tersebut,


namun peneliti dituntut untuk menyatakan jenis penelitian yang paling sesuai dan
cocok. Dalam laporan, metode penelitian perlu dinyatakan dengan tegas jenis
penelitian yang akan dilakukan dengan menyertakan karakteristik dan
pengertiannya, kata kunci dalam merumuskan jenis metode penelitian ini adalah
dengan menyebutkan karakteristik penelitian tersebut.
16

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah
data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria yaitu: valid, reliabel, dan
obyektif.
Adapun tujuan dan kegunaan dari dilaksanakannya suatu penelitian :
Penemuan berarti data, tindakan dan produk yang diperoleh dari penelitian itu
adalah betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah ada, Pembuktian berarti
data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap
informasi atau pengetahuan tertentu, Pengembangan berarti memperdalam dan
memperluas pengetahuan, tindakan dan produk yang telah ada.
Adapun Macam-macam Data Penelitian adalah :
Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh,
ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto. Ada dua macam data kualitatif,
yaitu:
1. Data kualitatif empiris. Adalah data sebagaimana adanya (tidak
diberi makna).
2. Data kualitatif bermakna, adalah data dibalik fakta yang tampak.
Data kuantitatif, data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan/skoring. Data kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Data diskrit, sering juga disebut dengan data nominal, yaitu data
kuantitatif yang satu dengan yang lain terpisah, tidak dalam satu garis
kontinum data ini diperoleh dari hasilmenghitung/membilang.
2. Data kontinum, adalah data kuantitatif yang satu sama lain
berkesinambungan dalam satu garis. Data ini dari hasil mengukur,
seperti mengukur derajat kesehatan, berat badan, kemampuan,
motivasi, IQ.
17

Adapun Macam Metode Penelitian, yaitu :


Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kualitatif.
Metode Penelitan Kombinasi.

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kami tetap berharap makalah ini memberikan manfaat bagi pembaca. Namun,
saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima
demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
18

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, M.burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana


Prenada Media Grup.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sutja, Dkk. 2017. Penulisan Skripsi Untuk Prodi Bimbingan dan Konseling.
Yogyakarta: Wahana Resolusi.

Anda mungkin juga menyukai