Anda di halaman 1dari 2

ASMA

I. DEFINISI ASMA
Penyakit asma berasal dari kata Asthma yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti
sukar bernafas. Penyakit asma merupakan proses inflamasi kronik saliran pernafasan yang
melibatkan banyak sel dan elemennya. Proses inflamasi kronik ini menyebabkan saluran
nafas menjadi hiperresponsif, sehingga memudahkan terjadinya bronkokontriksi, edema, dan
hipersekresi kelenjar, yang menghasilkan pembatasan aliran udara di saluran pernafasan
dengan manifestasi klinik yang bersifat periodik berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat,
batuk-batuk terutama pada malam hari atau dini hari/subuh. Gejala ini berhubungan dengan
luasnya inflamasi, yang derajatnya bervariasi dan bersifat reversible secara spontan maupun
dengan atau tanpa pengobatan (GINA (Global Initiative for Asthma), 2017).
Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel inflamasi berperan,
terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel. Faktor
lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi
saluran napas pada pasien asma (Depkes RI, 2007).

II. KLASIFIKASI ASMA


Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, berat penyakit dan pola keterbatasan
aliran udara. Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit penting bagi pengobatan dan
perencanaan penatalaksanaan jangka panjang, semakin berat asma semakin tinggi tingkat
pengobatan (Depkes RI, 2007).

Derajat Asma Gejala Fungsi Paru

I. Intermiten Siang hari < 2 kali per Variabilitas APE < 20%
minggu Malam hari < 2 kali VEP1 > 80% nilai prediksi
per bulan Serangan singkat APE > 80% nilai terbaik
Tidak ada gejala antar
serangan Intensitas serangan
bervariasi

II. Persisten Ringan Siang hari > 2 kali per Variabilitas APE 20 - 30%
minggu, tetapi < 1 kali per VEP1 > 80% nilai prediksi
hari Malam hari > 2 kali per APE > 80% nilai terbaik
bulan Serangan dapat
mempengaruhi aktifitas

III. Persisten Sedang Siang hari ada gejala Malam Variabilitas APE > 30%
hari > 1 kali per minggu VEP1 60-80% nilai prediksi
Serangan mempengaruhi APE 60-80% nilai terbaik
aktifitas Serangan > 2 kali
per minggu Serangan
berlangsung berhari-hari
Sehari-hari menggunakan
inhalasi 2-agonis short
acting

IV. Persisten Berat Siang hari terus menerus ada Variabilitas APE > 30%
gejala Setiap malam hari VEP1 < 60% nilai prediksi
sering timbul gejala APE < 60% nilai terbaik
Aktifitas fisik terbatas
Sering timbul serangan

Tabel 2.1 Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit (Depkes RI, 2007)

Keterangan:
APE = arus puncak ekspirasi
FEV1 = volume ekspirasi paksa dalam 1 detik

DAFTAR PUSTAKA
GINA (Global Initiative for Asthma). 2017. Global Strategy for Asthma Management and
Prevention (2017 update). Available at: http://ginasthma.org.
Depkes RI. 2007. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Asma. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai