PEDOMAN
PENYUSUNAN
RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI
GAS RUMAH KACA
Pengendalian Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar bagi kehidupan manusia pada
saat ini dan akan datang. Berbagai kejadian alam telah menunjukkan bahwa perubahan suhu, kenaikan
permukaan air laut, curah hujan, dan iklim ekstrim telah mengakibatkan berbagai dampak buruk terhadap
kehidupan termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menunjukkan perhatian yang serius dalam
menghadapi dampak perubaan iklim tersebut dengan memberikan komitmen untuk melakukan penurunan
emisi gas rumah kaca sebesar 26% dengan usaha sendiri dan sampai dengan 41% dengan dukungan
internasional pada tahun 2020. Sebagai tindak lanjut konkrit dari komitmen tersebut, Pemerintah Indonesia
telah menetapkan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) yang dituangkan
dalam Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011. RAN-GRK telah menjabarkan komitmen penurunan emisi GRK
ke dalam:
(i) Alokasi target penurunan emisi ke dalam 5 (lima) bidang utama yaitu Kehutanan dan Lahan
Gambut, Pertanian, Energi dan Transportasi, Industri, dan Pengelolaan Limbah
(ii) Program Pemerintah untuk memfasilitasi terjadinya penurunan emisi GRK secara nasional, baik di
pusat maupun di daerah
Dengan demikian, RAN-GRK merupakan pedoman nasional untuk penurunan emisi yang akan dilakukan
bersama oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, swasta/pelaku usaha dan masyarakat.
Sehubungan dengan pelaksanaan RAN-GRK tersebut, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
berperan sangat penting dalam penurunan emisi GRK di daerah. Hal ini ditegaskan melalui Peraturan
Presiden No. 61 Tahun 2011 yang menyebutkan bahwa Gubernur harus menyusun Rencana Aksi Daerah
untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) dalam rangka menurunkan emisi GRK di masing-
masing wilayah provinsi.
Untuk membantu penyusunan RAD-GRK tersebut, maka disusunlah Buku Pedoman ini, yang menjelaskan
secara ringkas tentang substansi dan sistemastika RAD-GRK, proses dan prosedur penyusunannya, dan
cara mengorganisasikan kegiatan dan kelembagaan yang diperlukan, serta contoh-contoh penerapan
dalam bentuk tabel-tabel sederhana agar mudah dipahami dan dilaksanakan.
Buku Pedoman Penyusunan RAD-GRK ini disusun melalui serangkaian diskusi dengan berbagai pihak
seperti para ahli dari berbagai perguruan tinggi, lembaga non pemerintah, Kementerian/Lembaga, dan
terutama dengan perwakilan daerah. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung penyusunan Buku Pedoman ini. Mari kita gunakan Buku Pedoman ini untuk menyusun
RAD-GRK agar komitmen Indonesia dalam penurunan emisi GRK dapat dilakukan dalam langkah nyata,
sehingga menuju pembangunan nasional yang rendah karbon dan berkelanjutan. Langkah ini sekaligus
berkontribusi pada penurunan emisi GRK secara global.
0
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 3
Daftar Tabel 4
Daftar Gambar 4
Daftar Istilah 5
I
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 7
1.2. Tujuan 7
1.3. Ruang Lingkup 7
1.4. Landasan Hukum 7
II
BAB II. SUBSTANSI DAN STRUKTUR RAD-GRK
2.1. Substansi RAD-GRK 8
2.2. Struktur RAD-GRK 9
III
3.1. Prinsip-prinsip Penyusunan RAD-GRK 11
3.2. Tahap Persiapan 12
3.3. Tahap Pengumpulan Data 13
3.4. Tahap Penghitungan 15
3.5. Tahap Perumusan Rencana Aksi 18
3.6. Tahap Penetapan 20
IV
BAB IV. PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RAD-GRK
4.1. Pengorganisasian 22
4.2. Uraian Tugas 23
4.3. Mekanisme Kerja 24
4.4. Jadwal Penyusunan RAD-GRK 24
V
BAB V. PENUTUP
4 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Format Identifikasi Awal Sumber Emisi GRK 27
Lampiran 2. Contoh Format Pengumpulan Data Kebijakan dan Rencana Pembangunan 28
Lampiran 3. Contoh Format Matrik RAD-GRK 31
Lampiran 4. Contoh Format Matrik Skala Prioritas Aksi Mitigasi 33
Lampiran 5. Contoh Format Pendataan Kelembagaan Publik 34
Lampiran 6. Contoh Format Pendataan Kelembagaan dan Kegiatan Masyarakat/Pelaku Usaha 35
Lampiran 7. Contoh Format Pemetaan Peran Kelembagaan Daerah 36
Lampiran 8. Contoh Data-Data yang Relevan dengan Perubahan Iklim 37
Lampiran 9. Alur Hubungan RAN-GRK, RAD-GRK, dan Pedoman 38
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Deskripsi Struktur dan Substansi RAD-GRK 9
Tabel 4.1. Pembagian Kelompok Kerja untuk Penyusunan RAD-GRK 22
Tabel 4.2. Jadwal Penyusunan Dokumen RAD-GRK 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Substansi Inti RAD-GRK 8
Gambar 3.1. Proses dan Perkiraan Waktu Penyusunan Dokumen RAD-GRK 11
Gambar 3.2. Tahap Persiapan 12
Gambar 3.3. Tahap Pengumpulan Data 13
Gambar 3.4. Tahap Penghitungan 15
Gambar 3.5. Contoh Baseline dan Skenario Mitigasi Bidang Persampahan 16
Gambar 3.6. Ilustrasi Proses Pengusulan Kegiatan Mitigasi 17
Gambar 3.7. Tahap Perumusan Rencana Aksi Mitigasi 18
Gambar 3.8. Proses PenentuanSkala Prioritas Usulan-Usulan Aksi Mitigasi 19
Gambar 3.9. Tahap Penetapan 21
Gambar 4.1. Bagan Struktur Organisasi Penyusunan RAD-GRK 23
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 5
DAFTAR ISTILAH
APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
BAU : Business As Usual
Baseline : Garis Dasar
Base year : Tahun dasar yang digunakan untuk menyusun Baseline (2010)
Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BPLHD : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
BPS : Biro Pusat Statistik
Emisi (netto) : Tingkat emisi GRK dikurangi tingkat serapan GRK
GRK : Gas Rumah Kaca
ICCSR : Indonesia Climate Change Sektoral Roadmap
KAK : Kerangka Acuan Kerja
KLH : Kementrian Lingkungan Hidup
K/L : Kementrian/Lembaga
Kemendagri : Kementrian Dalam Negeri
MRV : Measurement Reporting Verification
NAMAs : Nationally Appropriate Mitigation Actions
OPD : Organisasi Perangkat Daerah
PerPres : Peraturan Presiden
Penurunan Emisi GRK : Tingkat emisi (netto) Baseline dikurangi tingkat emisi aksi mitigasi
RAN-GRK : Rencana Aksi Nasional Penurunan emisi Gas Rumah Kaca
RAD-GRK : Rencana Aksi Daerah Penurunan emisi Gas Rumah Kaca
REDD+ : Reducing Emissions from Deforestations and Forest Degradation
Renstra K/L : Rencana StrategisKementerian/Lembaga
Renja K/L : Rencana Kerja Kementerian/Lembaga
RKP : Rencana Kerja Pembangunan
RKPD : Rencana Kerja Pembangunan Daerah
RPJP Nasional : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
RPJP Daerah : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RTRWP/K : Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten-Kota
Renja SKPD : Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
Renstra SKPD : Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
TPA : Tempat Pembuangan Akhir
UNFCCC : United Nations Framework Convention on Climate Change
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Pedoman Penyusunan RAD-GRK bertujuan untuk memberikan panduan bagi Pemerintah Provinsi dalam
menyusun RAD-GRK, agar terjamin konsistensi secara nasional dalam upaya mengurangi emisi GRK.
BAB II
SUBSTANSI DAN STRUKTUR RAD-GRK
Bab ini secara ringkas menjelaskan tentang substansi inti yang terkandung di dalam RAD-GRK, dan struktur
(sistematika) penulisan dokumen RAD-GRK.
3. Usulan
Rencana
Aksi Mitigasi
4. Skala
2. Baseline Prioritas
Emisi GRK Usulan Aksi
Mitigasi
1. Sumber ,
Potensi dan RAD-GRK 5. Kelembagaan
Karakteristik dan Pendanaan
Emisi GRK
Bab III ini menjelaskan secara runtun tentang proses penyusunan RAD-GRK dan beberapa prinsip penting
serta tahapan yang diperlukan agar dokumen RAD-GRK dapat disusun oleh Tim Penyusun Provinsi.
3.1. Prinsip-prinsip penyusunan RAD-GRK
Dalam upaya penyusunan RAD-GRK, Pemerintah Provinsi harus mengacu kepada beberapa prinsip yang
sejalan dengan prinsip penyusunan RAN-GRK yaitu:
a) RAD-GRK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Pembangunan Daerah dan
berdasarkan pada kebijakan serta rencana strategis daerah.
b) RAD-GRK tidak menghambat upaya-upaya pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,
serta tetap memprioritaskan kesejahteraan rakyat.
c) RAD-GRK merupakan rencana aksi yang terintegrasi antara satu bidang dengan bidang lainnya (cross
sectoral issues) dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan berkelanjutan.
d) RAD-GRK merupakan kontribusi daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) terhadap komitmen Indonesia
dalam menurunkan emisi GRK.
e) RAD-GRK merupakan rencana pembangunan daerah dengan pendekatan baru yang lebih
memperhatikan upaya-upaya penurunan emisi GRK.
f) Penyusunan RAD-GRK harus mengikut sertakan para pelaku pembangunan di daerah dari berbagai
unsur masyarakat untuk memperkaya substansi RAD-GRK, meningkatkan kepemilikan (ownership),
dan meningkatkan keterlibatan dalam pelaksanaan rencana aksi tersebut dalam kurun waktu yang
telah ditetapkan (participation).
g) Pelaksanaan kegiatan dalam RAD-GRK harus mengikuti sistem pemantauan, penilaian dan pelaporan
yang berlandaskan pada peraturan pemerintah yang berlaku2 dan bersifat dapat diukur, dilaporkan
dan diverifikasi.
Selanjutnya, tahapan proses penyusunan RAD terdiri dari: (1) Tahap Persiapan; (2) Tahap Pengumpulan
Data; (3) Tahap Penghitungan ; (4) Tahap Perumusan Rencana Aksi; dan (5) Tahap Penetapan. Setiap tahap
memiliki berbagai kegiatan penting yang saling terkait satu sama lain. Keseluruhan tahapan ini diperlukan
untuk melengkapi dan menghasilkan dokumen kerja (buku) RAD-GRK seperti yang telah dibahas di
dalam Bab II. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan ke-5 tahapan ini adalah 9 sampai
dengan 12 bulan yang sejalan dengan amanat PerPres 61/2011 pasal 6 ayat 2. Gambar 3.1 di bawah ini
merinci setiap tahapan tersebut disertai dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan.
12. Konsolidasi
1. PersiapanAwal 5. Data dan 9. Penghitungan 16. Draft Naskah
Hasil Pokja
a. Pembentukan Tim Informasi Umum Emisi Baseline Peraturan
a. Sidang Pleno Tim
b. Sidang Pleno Tim Gubernur
b. Konsultasi Publik
6. Data dan 13. Penetapan 17. Penetapan
2. Identifikasi Awal Informasi Teknis
10. Usulan Aksi Skala Prioritas Peraturan
Mitigasi Gubernur
14. Penentuan
7. Pendataan Tentang
Target Reduksi
3. Persiapan Teknis Kelembagaan Publik RAD-GRK
Emisi GRK
8. Pendataan 11. Pemetaan 15. Formulasi
Kelembagaan Kelembagaan Strategi
4. Konsultasi Publik 18. Sosialisasi
Masyarakat dan Daerah Implementasi
Pelaku Usaha RAD-GRK RAD-GRK
3. Persiapan Teknis
2. Identifikasi Awal Penyimpulan Data
Identifikasi pemahaman Awal
1. Persiapan Awal tim Identifikasi Metodologi
a. Pembentukan Tim Identifikasi kebutuhan Penyiapan Perangkat 4. Konsultasi Publik
b. Sidang pleno Tim tim Survey
Identifikasi kegiatan Penyusunan jadwal
penghasil emisi GRK kerja
1) Persiapan Awal
a. Pembentukan Tim Penyusun RAD-GRK Provinsi
Tim Penyusun terdiri dari Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja (Pokja). Tugas-tugas yang harus
dilakukan oleh kedua Tim pada tahap awal dapat dilihat di Bab 4.1.4. tentang pengorganisasian
penyusunan RAD-GRK.
b. Penyelenggaraan Sidang Pleno Awal
Sidang pleno atau rapat kerja pertama oleh tim penyusun untuk membahas persiapan-
persiapan dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Pokja untuk penyusunan dokumen
RAD-GRK. Sidang/rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota Tim Koordinasi dan Pokja.
2) Identifikasi Awal
Pada tahap kajian awal ini terdapat 3 (tiga) hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Tim
Penyusun RAD-GRK), yaitu:
a. Identifikasi pemahaman terhadap perubahan iklim secara umum dan kaitannya dengan upaya-
upaya penurunan emisi GRK.
b. Persiapan pembentukan tim dalam penyusunan RAD-GRK.
c. Identifikasi kegiatan penghasil/penyerap emisi GRK.
Contoh format identifikasi awal sumber emisi GRK untuk beberapa bidang/sub-bidang terkait
dapat dilihat di Lampiran 1.
3) Persiapan Teknis
Persiapan teknis oleh Pokja yang didasarkan pada hasil Identifikasi Awal (butir 2 di atas) diperlukan
untuk merumuskan rencana kerja yang lebih rinci dalam proses penyusunan RAD-GRK. Hal-hal yang
tercakup ke dalam persiapan teknis adalah sebagai berikut:
1. Penyimpulan data awal dari hasil proses indentifikasi awal mengenai sumber-sumber emisi
GRK, dari hasil Inventarisasi GRK (jika tersedia), dan dari data/informasi umum tentang
profil dan potensi fisik daerah. Kesimpulan awal ini menggambarkan tentang pengenalan
potensi fisik bidang dan kegiatan yang menghasilkan emisi GRK, cakupan wilayah emisi GRK,
dan kewenangan pemerintah daerah dalam upaya pengendalian emisi GRK3. Informasi ini
digunakan untuk menulis Bab II dokumen RAD-GRK.
3 Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK, Sub Bab 7.7
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 13
2. Identifikasi metodologi, yakni metodologi penhitungan emisi untuk setiap bidang dan kegiatan
penghasil emisi GRK yang akan digunakan untuk pembuatan baseline, Skenario Aksi Mitigasi,
penghitungan penurunan emisi dan biayanya4 . Sebagai referensi dapat mengacu ke Pedoman
Teknis per bidang yang akan ditetapkan oleh Pokja Nasional atau yang sudah tersedia dii K/L
terkait, dan Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi GRK yang akan ditetapkan oleh KLH5 .
3. Persiapan perangkat survey, yakni pembuatan dan penggandaan alat-alat (instrumen)
pengumpulan data primer untuk beberapa bidang dan kegiatan tertentu (bila diperlukan)
yang akan digunakan untuk penyusunan RAD-GRK. Beberapa contoh jenis perangkat antara
lain terdiri dari lembar observasi, kuesioner, pedoman wawancara. Apabila survey untuk jangka
pendek tidak dapat dilakukan dapat menggunakan data yang saat ini tersedia sebagai proxy.
Sementara survey dapat diposisikan untuk penyempurnaan selanjutnya.
4. Penyusunan rencana kerja, yakni penyusunan secara rinci kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh Pokja RAD-GRK sampai dengan terumuskannya usulan kegiatan mitigasi daerah
(tersusunnya dokumen RAD-GRK). Rincian kegiatan dapat berbeda dari satu provinsi dengan
provinsi lainnya, selama memenuhi tahapan-tahapan yang ada. Sebagai acuan lihat Tabel 4.2
di Bab IV.
4) Konsultasi Publik
Konsultasi publik mengenai adanya kegiatan penyusunan RAD-GRK, melalui cara pemberitaan
yang lazim dilakukan oleh suatu provinsi. Konsultasi yang dilakukan secara langsung setidaknya
melibatkan unsur-unsur dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/sejenis, Asosiasi Profesi
dan pelaku usaha/swasta. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan penyusunan RAD-GRK, serta untuk membuka peluang kerjasama dengan pihak-pihak
terkait dan sekaligus untuk membuka komunikasi awal bagi pengumpulan data.
4 Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK, Sub Bab 4.2
5 Peraturan Presiden No. 71/2011
14 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
Kebutuhan data dan informasi yang harus dikumpulkan setidaknya harus meliputi:
1) Data dan Informasi Umum
Data dan informasi umum adalah gambaran umum daerah beserta dengan kebijakan dan rencana
strategis daerah dan tata ruang provinsi yang akan digunakan oleh Tim Penyusun sebagai masukan
untuk menyusun Bab II dan Bab III RAD-GRK. Data yang dibutuhkan antara lain:
a. Profil atau gambaran umum wilayah perencanaan, dalam hal ini wilayah provinsi, contohnya
sumber daya manusia, ekonomi, fisik, dan lingkungan.
b. Kebijakan dan program pembangunan yang terkait dengan kegiatan/sumber penghasil emisi
GRK di daerah.
Pada tahap ini, Pemerintah Provinsi (melalui Pokja) harus dapat mengindikasikan kegiatan
perencanaan tata ruang yang terkait dengan kegiatan penyumbang emisi GRK yang kemungkinan
dapat diintervensi. Sejalan dengan hal ini, Pemerintah Provinsi juga mengindikasikan substansi
kebijakan dan program pembangunan yang terkait dengan penghasil emisi, serta peluangnya
dengan usaha penurunan emisi GRK.
Contoh format untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kebijakan dan rencana
pembangunan strategis Pemerintah Provinsi yang berkaitan dengan penghasil emisi/serapan GRK
dan berpeluang untuk dapat menurunkan emisi GRK dapat dilihat pada Lampiran 2. Data dan
informasi umum ini juga diperlukan oleh Pokja untuk membuat identifikasi awal tentang bidang
dan kegiatan yang menghasilkan emisi GRK dan yang berpeluang untuk dapat menurunkan emisi
GRK. Disamping itu, data dan informasi ini diperlukan juga sebagai masukan untuk membuat
usulan-usulan kegiatan dalam rencana aksi daerah.
45,000
40,000
35,000
15,000
10,000
5,000
0
2010 2015 2020 2025 2030
Gambar 3.5. Contoh baseline dan Skenario Mitigasi Bidang Persampahan
Sejalan dengan penyusunan baseline adalah penyusunan tingkat emisi GRK dengan skenario mitigasi,
yaitu menghitung jumlah emisi/serapan GRK yang akan dihasilkan dari suatu bidang/kegiatan pada
suatu kurun waktu yang panjang (misal 2010-2020) berdasarkan: 1) Data historis (hasil inventarisasi
GRK); dan 2) Data proyeksi emisi/serapan GRK dengan asumsi data/informasi masa depan yang
sudah mengikutsertakan/setelah penerapan kebijakan/teknologi penurunan emisi GRK. Informasi
mengenai metodologi penghitungan emisi GRK dengan baseline dan skenario mitigasi, serta data/
informasi yang diperlukan untuk beberapa bidang terkait dapat dilihat di Pedoman Pelaksanaan
Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK .
a) Kegiatan yang
tercantum di c) Usulan Kegiatan
dalam RAN-GRK baru
Dokumen
RAD-GRK
Secara terinci, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Pokja per bidang dalam melakukan
penetapan usulan kegiatan penurunan emisi GRK sebagai mana yang diilustrasikan pada Gambar
3.6. di atas.
1. Mengidentifikasi aksi mitigasi yang terdapat pada Dokumen RAN-GRK. Berdasarkan hasil
identifikasi tersebut, apabila terdapat kegiatan penurunan emisi GRK yang sudah tercantum
yang dengan jelas menyebutkan lokasinya berada pada provinsi tersebut maka Pemda
mendukung kegiatan yang tercantum dalam RAN-GRK dan dapat melaksanakan kegiatan
yang sama dengan program/kegiatan dari pusat (menambah jumlah dan/atau volume untuk
di wilayah provinsinya) dari kegiatan yang ada. Hal tersebut berarti bahwa kegiatan-kegiatan
tersebut direncanakan akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat, melalui Kementerian/Lembaga
terkait. Pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan, Pemerintah Pusat akan
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah.
2. Langkah berikutnya, mengidentifikasi program dan kegiatan pembangunan yang telah ada
(existing actions) yang terdapat di dalam dokumen rencana pembangunan strategis daerah
untuk beberapa sektor yang telah dipilih oleh Pemerintah Provinsi pada proses identifikasi
awal. Apabila program/kegiatan tersebut diperkirakan memiliki peran menurunkan emisi GRK,
maka program/kegiatan tersebut dapat dimasukan ke dalam dokumen RAD-GRK.
3. Mengusulkan beberapa kegiatan mitigasi yang baru dari beberapa lembaga publik, swasta
dan masyarakat untuk dimasukan ke dalam dokumen RAD-GRK, sepanjang usulan-usulan
tersebut layak untuk dipertimbangkan dan diseleksi lebih lanjut.
Contoh-contoh usulan aksi mitigasi untuk setiap bidang dapat dilihat di Pedoman Pelaksanaan
Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK.
Selanjutnya , penghitungan perkiraan jumlah emisi yang dihasilkan (dalam satuan CO2 eq) dari setiap
usulan kegiatan mitigasi (yang lama dan yang baru) dilakukan dengan menggunakan metodologi
penghitungan reduksi emisi GRK yang akan ditetapkan dalam panduan teknis oleh K/L terkait.
Kemudian dilanjutkan dengan penghitungan perkiraaan biaya mitigasi yang diperlukan (dalam
satuan Rupiah) dari setiap usulan kegiatan mitigasi (yang lama dan yang baru) dengan menggunakan
metodologi penghitungan biaya mitigasi sektoral yang tersedia.
18 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
Pokja juga harus memperkirakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
usulan kegiatan mitigasi dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap operasionalisasi. Semua
informasi ini digunakan oleh Tim Penyusun untuk menyusun Bab IV dan Lampiran dokumen RAD-
GRK. Contoh-contoh format penghitungan tersebut di atas dapat dilihat di Lampiran 3 dan 4.
Tahap perumusan rencana aksi setidaknya terdiri dari beberapa kegiatan dan berlangsung dalam jangka
waktu 2-3 bulan. Prosesnya dapat dilihat dalam Gambar 3.7.
Secara bersama-sama, Tim penyusun dapat memilih dan menyusun daftar prioritas kegiatan inti
mitigasi sektoral yang beremisi rendah atau efektif menghasilkan penurunan emisi dan berbiaya
lebih rendah (efisiensi biaya) untuk dimasukan ke dalam dokumen RAD-GRK. Gambar 3.8.
mengilustrasikan mengenai proses tersebut berdasarkan 2 (dua) kriteria utama yaitu: 1) Tingkat
Kelayakan Biaya, dan 2) Tingkat Kelayakan Pelaksanaan. Untuk kriteria yang lebih rinci dapat dilihat
di Lampiran 4 mengenai contoh format matrik penentuan skala prioritas aksi mitigasi.
Informasi ini (poin 1-4) digunakan oleh Tim Penyusun untuk menyusun Bab V dokumen RAD-GRK.
Secara khusus, untuk mendukung kebijakan dan strategi implementasi RAD-GRK yang telah
dirumuskan tersebut di atas, maka Pemerintah Provinsi dapat memfungsikan lembaga pemerintah
daerah yang telah ada untuk terlibat di dalam pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan RAD-GRK di
masa yang akan datang, misalnya antara lain :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Berperan sebagai koordinator umum pelaksanaan, pemantaun dan pelaporan seluruh bidang/
kegiatan RAD-GRK
2. Instansi daerah yang menangani bidang Lingkungan Hidup
Berperan sebagai koordinator pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan penyelengaraan
Inventarisasi GRK
3. Instansi daerah yang menangani bidang Industri
Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang industri
4. Instansi Daerah yang menangani pengelolaan Limbah Padat dan Cair
Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang limbah
padat dan cair domestik
5. Instansi Daerah yang menangani bidang Perhubungan
Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang transportasi
6. Instansi Daerah yanng menangani bidang Energi dan Pertambangan
Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang energi/
pembangkit listrik
7. Instansi Daerah yang menangani bidang Kehutanan
Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang kehutanan
dan lahan gambut
8. Instansi Daerah yang menangani bidang Pertanian
Berperan sebagai koordinator pelaksana dan pelaporan aksi mitigasi daerah bidang pertanian
Penetapan RAD-GRK Provinsi tersebut perlu diikuti oleh kegiatan sosialisasi kepada publik, untuk
meningkatkan koordinasi dan partisipasi dari berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan RAD-GRK
sesuai jadwal yang telah ditentukan bersama.
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 21
BAB IV
PENGORGANISASIAN PENYUSUNAN RAD-GRK
4.1. Pengorganisasian
Organisasi penyusunan RAD-GRK terdiri atas Tim Koordinasi dan Kelompok Kerja (Pokja) Penyusunan
RAD-GRK, dengan tugas dan susunan anggota sebagai berikut:
1. Tim Koordinasi
Tim Koordinasi terdiri atas:
Penanggung Jawab : Kepala Daerah
Ketua : Sekretaris Daerah
Sekretaris : Kepala Bappeda
Anggota : Kepala SKPD Terkait
2. Kelompok Kerja
Kelompok kerja (Pokja) terdiri atas:
Tabel 4.1. Pembagian Kelompok Kerja untuk Penyusunan RAD-GRK
TIM KORDINASI
Penanggung Jawab
Ketua
Sekretaris
KELOMPOK
KERJA
Ketua
c. Memberikan arahan dan persetujuan tentang Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rencana
Anggaran Belanja (RAB) untuk penyusunan RAD-GRK.
d. Menyampaikan draft akhir dokumen RAD-GRK yang telah disusun kepada Sekretariat RAN-GRK
di tingkat pusat untuk ditinjau kelengkapannya.
e. Memperbaiki dan melengkapi draft akhir dokumen RAD-GRK yang sudah ditinjau , untuk
selanjutnya ditetapkan menjadi Peraturan Gubernur.
f. Menyampaikan Pergub RAD-GRK kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam
Negeri.
BULAN KE -
NO KEGIATAN TUGAS
1-2 3-4 5-6 7-8 9
I. TAHAP PERSIAPAN
1 Persiapan Awal
a. Pembentukan Tim TK
b. Sidang Pleno I : Sidang Pleno Tim TK, Pokja
2 Identifikasi Awal Pokja
3 Persiapan Teknis Pokja
4 Konsultasi Publik : Persiapan Penyusunan RAD-GRK TK,Pokja,PM
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 25
BULAN KE -
NO KEGIATAN TUGAS
1-2 3-4 5-6 7-8 9
II. TAHAP PENGUMPULAN DATA
5 Data dan Informasi Umum Pokja
6 Data dan Informasi Teknis Pokja
7 Pendataan Kelembagaan Publik Pokja
8 Pendataan Kelembagaan Masyarakat dan Pelaku
Pokja
Usaha
III. TAHAP PENGHITUNGAN
9 Penghitungan Emisi BAU Baseline Pokja
10 Usulan Aksi Mitigasi Pokja
11 Pemetaan Kelembagaan Daerah Pokja
IV. TAHAP PERUMUSAN RENCANA AKSI
12 Konsolidasi hasil Pokja TK, Pokja
a.Sidang Pleno II : Sidang Pleno Tim TK, Pokja
b.Konsultasi Publik : Masukan untuk Perumusan
TK, Pokja, PM
Rencana Aksi
13 Penetapan Skala Prioritas TK, Pokja
14 Penentuan Target Reduksi Emisi GRK TK, Pokja
15 Formulasi Strategi Implementasi RAD-GRK TK, Pokja
V. TAHAP PENETAPAN
Draft Naskah Peraturan Gubernur TK
Penetapan Peraturan Gubernur TK
Sosialisasi RAD-GRK TP,TT,PM
Keterangan: TK: Tim Koordinasi; Pokja: Kelompok Kerja; PM: Perwakilan Masyarakat
26 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
BAB V
PENUTUP
Pedoman penyusunan RAD-GRK merupakan panduan bagi setiap pimpinan daerah untuk menghasilkan
rancangan RAD-GRK yang selaras dengan kebijakan nasional dan daerah. Pedoman ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan khususnya dari Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 tentang RAN-GRK yang mengatur
Pedoman Penyusunan RAD-GRK.
Sosialisasi Pedoman dan fasilitasi penyusunan RAD-GRK akan diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri
bersama dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Lingkungan
Hidup.
Dengan menggunakan Pedoman ini, Pemerintah Provinsi dapat menyusun RAD-GRK yang bersifat multi
sektoral yang mempertimbangkan aspek-aspek pembangunan berkelanjutan, serta melibatkan partisipasi
dan kerja sama dengan para pihak terkait.
Penyusunan RAD-GRK yang sesuai dengan peraturan dan petunjuk yang berlaku akan memudahkan
pemerintah daerah dan nasional dalam tahap pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya.
Dokumen RAD-GRK yang dihasilkan dapat dilakukan kaji ulang sesuai dengan kebutuhan daerah dan nasional
serta perkembangan yang ada.
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 27
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
CONTOH FORMAT IDENTIFIKASI AWAL SUMBER EMISI GRK
LAMPIRAN 2
CONTOH FORMAT PENGUMPULAN DATA KEBIJAKAN
DAN RENCANA PEMBANGUNAN
Isi Dokumen*
Nama Dokumen Bidang/Bagian
Kebijakan Program Kegiatan
RPJPD Provinsi Kehutanan a. Pemberantasan
Kalimantan Timur Strategi 1: Penjaminan pembalakan illegal
2005 - 2025 keberadaan sumberdaya (illegal logging).
hutan dalam luasan b. Penegakan hukum
yang mencukupi dan dan meningkatkan
menjamin pengelolaan partisipasi para pihak
hutan secara lestari dan kehutanan.
intensif guna men- c. Pemantapan kawasan
dukung peningkatan hutan.
kualitas ekosistem. d. Perlindungan hutan
adat.
e. Penjagaan kawasan
hutan lindung dengan
tidak melakukan alih
fungsi lahan.
f. Perluasan informasi
dan pendidikan
tentang manfaat
kelestarian hutan bagi
masyarakat.
RPJMD KALTIM Pembangunan Daerah Meningkatkan Pembangunan Penyusunan
2009 2013 Perbatasan pertumbuhan simpul infrastruktur jalan, perencanaan
Strategi 1: Peningkatan ekonomi untuk jembatan. pengembangan
Pembangunan Wilayah mengembangkan Pembangunan perbatasan.
Perbatasan dalam upaya sektor perkebunan, perkebunan / Percepatan
Percepatan Pemban- tanaman pangan pertanian di sepanjang pembangunan
gunan. dan peternakan yang perbatasan (GREEN perekonomian rakyat
disesuaikan dengan BELT) kawasan perbatasan
keunggulan komparatif Percepatan
wilayah melalui Green pembangunan
Belt dengan tetap infrastruktur.
memperhatikan
kelestarian lingkungan
di sekitarnya.
Memanfaatkan fungsi
hutan lindung sebagai
isu global dengan
mencanangkan
fungsi hutan lindung
di kawasan kayan
mentarang sebagai
bagian paru-paru dunia,
sehingga Negar-negara
maju mempunyai
kewajiban memberikan
kompensasi bagi
pemerintah daerah.
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 29
Isi Dokumen*
Nama Dokumen Bidang/Bagian
Kebijakan Program Kegiatan
Perkebunan Pemanfaatan lahan- 1. Peningkatan produksi 1. Peningkatan
Strategi 1: lahan tidur untuk hasil perkebunan. kemampuan lembaga
Pengembangan diubah sebagai 2. Peningkatan petani.
Perkebunan yang pengembangan penerapan teknologi 2. Penyuluhan dan
Berpotensi dan Bernilai yang produktif guna perkebunan dan bimbingan penerapan
Ekonomis Tinggi. terwujudnya lahan industri pengolahan. teknologi tepat guna.
perkebunan sejuta 3. Peningkatan 3. Pelatihan petani dan
hektar. kesejahteraan petani pelaku agribisnis.
kebun. 4. Pengembangan bibit
4. Pemberdayaan unggul perkebunan.
penyuluh perkebunan 5.Penyuluhan
lapangan. dan bimbingan
pemanfaatan dan
produktifitas lahan
tidur
Pertambangan 1. Percepatan Rencana 1. Pembinaan dan 1. Pembinaan dan
Strategi 1: Penetapan Tata Ruang Wilayah pengawasan bidang pengawasan
Kebijakan dan Peraturan Pertambangan pertambangan. pertambangan umum.
serta Sistem Pertam- Batubara. 2. Pengawasan 2. Evaluasi good mining
bangan yang 2. Peningkatan sistem dan penertiban pratice
Beroreintasi pada pengawasan kegiatan rakyat yang
Pembangunan yang terpadu berpotensi merusak
Berkelanjutan pengelolaan lingkungan.
pertambangan
batubara.
3. Penerapan sistem
Good Minning
Practice
Renstra SKPD 1. Inventarisasi Hutan
Dinas Kehutanan 2. Pembuatan Peta
Produksi dan Penataan dan
Sebaran Ijin
Pemanfaatan Hasil Meningkatkan Pemanfaatan Kawasan
Perkebunan
Hutan peran serta Hutan
3. Pembuatan peta
seluruh pemangku sebaran KP/IUP
kepentingan
(stakeholder 1. Perlindungan dan
kehutanan) untuk pengamanan hutan
mempercepat 2. Pembinaan dan
pelaksanaan Perlindungan dan pengendalian
Pembinaan
rehabilitasi hutan dan Konservasi Sumber daya kebakaran hutan dan
Perlindungan Hutan
lahan Hutan lahan
3. Pengembangan
ekowisata dan jasa
lingkungan.
1. Perencanaan
rehabilitasi hutan lahan
Rehabilitasi Hutan dan 2. Pembinaan dan
Lahan pengendalian
rehabilitasi hutan dan
lahan
1. Pengembangan
Perencanaan dan Tata perencanaan
Guna Hutan pembangunan
kehutanan tingkat
Perencanaan dan provinsi
Pengembangan Hutan 2. Pemberdayaan
masyarakat desa hutan
3. Pengembangan usaha
masyarakat sekitar
hutan mangrove
30 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
Isi Dokumen*
Nama Dokumen Bidang/Bagian
Kebijakan Program Kegiatan
Fokus 1 : penekanan laju Prog. Langit Biru Penanaman Pohon
deforestasi
Prog. Perlindungan Dan 1)Penertiban
Prioritas 2 : peningkatan Konservasi SDA Penambangan Liar
Rancangan RKPD
upaya mitigasi & 2)Pengawasan Lahan
Provinsi Kaltim
adaptasi perubahan dan Ilegal Logging
2012
iklim
Fokus 3 : pengendalian Prog. Carbon Trade Pengendalian
kerusakan lingkungan Ilegal Logging dan
Kebakaran hutan
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 31
LAMPIRAN 3
CONTOH FORMAT MATRIK RAD-GRK
A. Kelompok Baris :
1) Bidang diisi dengan nama bidang yang telah diidentifikasi.
2) Sub-bidang diisi dengan sub-bidang yang telah diidentifikasi.
3) Penanggung Jawab diisi dengan identitas Lembaga Publik yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan dari aksi-aksi mitigasi.
4) Perkiraan tingkat emisi GRK dari BAU Baseline di tahun 2020 adalah angka proyeksi emisi GRK yang
dihitung dengan menggunakan metodologi, data dan asumsi tertentu untuk setiap bidang dan
kegiatan terpilih.
B. Kelompok Kolom:
1) Diisi dengan nomor kegiatan inti.
2) Diisi dengan kegiatan inti (kegiatan yang dapat diukur angka penurunan emisinya dan yang sudah
diseleksi).
3) Diisi dengan angka penurunan emisi yang dihasilkan dari setiap kegiatan inti terhadap emisi BAU
Baseline ( yaitu selisih antara tingkat emisi BAU Baseline dengan tingkat emisi kegiatan inti pada
tahun 2020 dalam satuan CO2eq).
Catatan: Jumlah total penurunan emisi dari semua kegiatan dapat dijadikan dasar untuk penetapan
target per bidang.
32 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
4) a. Diisi dengan perkiraan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan inti
(komponen biayanya antara lain terdiri dari biaya investasi, biaya operasional dan pemeliharaan
dalam satuan Rupiah).
b. Diisi dengan informasi tentang sumber dana ( APBN, APBD, Swasta, Patungan, dll).
5) Diisi dengan biaya penurunan emisi per ton CO2 (kolom 4a dibagi dengan kolom 3).
6) Diisi dengan perkiraan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengimplentasikan setiap kegiatan
inti (mulai dari tahap persiapan, konstruksi dan operasi, dalam satuan tahun/bulan).
7) Diisi dengan waktu dimulainya pelaksanaan setiap kegiatan (tanggal, bulan, tahun).
8) Diisi dengan identitas lembaga pelaksana untuk setiap kegiatan inti.
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 33
LAMPIRAN 4
CONTOH FORMAT MATRIK SKALA PRIORITAS AKSI MITIGASI
LAMPIRAN 5
CONTOH FORMAT PENDATAAN KELEMBAGAAN PUBLIK
Peluang keterkaitan
No Nama Lembaga Uraian kegiatan Lokasi kegiatan
dengan RAD-GRK (+ / -)
(+)Dapat dimasukkan
Keikutsertaan hutan adat sebagai salah satu usulan
1 Pengelola Hutan adat (misal: Kabupaten A)
pada kegiatan REDD kegiatan dari bidang
Kehutanan.
(+)Dapat dimasukkan
sebagai salah satu usulan
2 LSM Pembuatan Kompos (misal: Kota B)
kegiatan dari sektor
Persampahan.
(+)Dapat dimasukan
Penghijauan bantaran sebagai salah satu usulan
3 Bank Nasional (misal: Kabupaten A)
sungai kegiatan dari bidang
berbasis lahan
(+)Dapat dimasukan sebagai
Penyediaan tempat sampah
4 Perusahaan Swasta (misal: Kota A) salah satu usulan kegiatan
basah dan kering
bidang persampahan
(-) Tidak dapat dimasukan
Kelompok Pembakaran lahan untuk
5 (misal: Kabupaten A) sebagai salah satu usulan
masyarakat desa perluasan lahan pertanian
kegiatan bidang pertanian
Keterangan : Keterkaitan positif (berpeluang untuk mendukung upaya-upaya penurunan emisi), keterkaitan negatif (tidak memiliki
peluang untuk mendukung upaya-upaya penurunan emisi GRK)
36 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
LAMPIRAN 7
CONTOH FORMAT PEMETAAN PERAN KELEMBAGAAN DAERAH
Bidang : Transportasi
Sub-Bidang: Transportasi Darat
Kegiatan-kegiatan yang Upaya-upaya untuk
No Nama Lembaga Keterangan tambahan*
menghasilkan emisi GRK menurunkan emisi GRK
Tambahan biaya perusahaan
untuk pembelian converter
Penggunaan BBM untuk
Pemakaian BBG dan bio- kit BBG dan untuk
1 Perusahaan swasta A kendaraan dinas dan alat
solar pembelian bio-solar;
transportasi perusahaan
Jaminan ketersediaan BBG
dan Bio-solar.
Tambahan tenaga
Kaji ulang pemakaian ken-
pengawas; tambahan biaya
daraan; sistem dan supervisi
untuk pembuatan sistem
pemakaian kendaraan
pengawasan
Penggunaan BBM untuk alat Tambahan anggaran dinas
2 Dinas Kebersihan transportasi pengangkut Penggunaan BBG, Bio-solar untuk pembelian converter
sampah kit, bio -solar
Tambahan anggaran dinas
untuk pembelian converter Tambahan tenaga pengawas
kit, bio -solar
Alih moda transport :
Tambahan tenaga
gerobak,becak sampah ke
pengangkut sampah
TPS
Tambahan anggaran untuk
Reduksi di sumber sampah
progam insentif
Keterangan: * Perkiraan kebutuhan SDM, biaya, sumber dana (APBN, APBD, Swasta, patungan/kerjasama)
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA 37
LAMPIRAN 8
CONTOH DATA-DATA YANG RELEVAN DENGAN PERUBAHAN IKLIM
LAMPIRAN 9
ALUR HUBUNGAN RAN-GRK, RAD-GRK, DAN PEDOMAN
RAN-GRK RAD-GRK
Pengerjaan Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca didukung oleh Deutsche Gesellschaft
fuer Internationale Zusammenarbaeit (GIZ) melalui Proyek Study and Expert Fund (SFF) for RAN-GRK and ICCTF Support.
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
2011