Anda di halaman 1dari 3

MISTERI LUBANG INTIP PINTU

Kisah ini berawal dari seorang gadis berusia 15 tahun yang bernama Donna, ia tinggl
bersama ayahnya di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Sejak ibunya meninggal, Donna
hidup dan bergantung pada ayahnya untuk kehidupannya. Mereka memiliki hubungan yang
sangat erat dan saling mencintai satu sama lain sebagai ayah dan anak.

Suatu hari, ayah Donna pergi ke luar kota untuk mengurus sebuah bisnis pekerjaannya. Di
saat mereka sedang sarapan pagi bersama, ia mengatakan bahwa ia akan pulang larut malam.
Saat itu juga, ia mencium kening putrinya, san mengambil tas kerjanya dan berjalan keluar ke
pintu depan.

Hari itu, ketika Donna pulang dari sekolah, dia mulai menyelesaikan beberapa pekerjaan
rumahnya dan langsung menonton TV. Pada tengah malam, ayahnya masih belum pulang ke
rumah sehingga dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan tidur.

Malam itu dia bermimpi, bahwa dia sedang berdiri di tepi jalan raya yang sangat ramai, mobil
dan truk melesat dengan cepat dan dia khawatir akan tertabrak, saat itu dia memandang ke
seberang jalan raya dan melihat sosok yang ia kenali sedang berdiri di sisi jalan, sosok yang
ia kenali itu adalah ayahnya. Kedua tangan ayahnya sedang berada di mulutnya dan ia
tampak meneriakkan sesuatu padanya, tetapi dia tidak bisa mendengar apa yang ayahnya
katakan.

Karena kendaraan sangat cepat di jalan raya dia tidak bisa mendengar apa yang di ucapkan
oleh ayahnya itu, kemudian berulang kali dia berusaha mendengar apa yang ayahnya katakan,
ia tetap belum bisa mendengarnya.

Saat itu ia memandang ayahnya tampak sedang sedih, dia dapat melihat wajah ayahnya
merona merah dan kedua mata ayahnya mengeluarkan air mata, sepertinya dia tampak sedang
putus asa dan mencoba untuk menyampaikan sesuatu padanya.

Saat itu juga dia hampir mendengar suara samar ayahnya, dia berkata Jangan... Buka! Aku
mohon padamu..!

Tiba-tiba, Donna terbangun dari mimpinya oleh suara aneh di luar pintu rumahnya.

Tap Tap Tap. Ia mendengar suara langkah kaki seseorang tepat di depan pintunya.
Kemudian seseorang di depan pintu membunyikan bel di pintu.

Cring Cring Cring. Suara bel pintu berbunyi.

Segeralah dia bergegas keluar dari kamarnya dan memakai sandalnya. Kemudian, dengan
hanya mengenakan baju tidurnya, ia berlari menuruni tangga dan pergi ke pintu depan di
ruang tamu.

Dan dia melihat melalui lubang intip di pintunya, dia melihat ke luar tampak wajah ayahnya,
dan ayahnya menatap langsung ke arahnya, bel pintu itu berdering terus menerus.
Oke, tunggu! Aku akan datang, sabar! teriaknya.

Dia melihat melalui sebuah lubang intip di pintunya lagi. Dia melihat wajah ayahnya dengan
sebuah ekspresi yang sangat tidak normal, kedua matanya tampak terbuka lebar dan dia
tampak sedang ketakutan. Kemudian dia menjauhi lubang intip pintunya itu dan berdiri di
belakang pintu.

Ayah! Dia berteriak di belakang pintu. Apakah ayah lupa membawa kunci cadangan
rumah? Kenapa ayah tak menjawab, ayah aku mohon jawab aku! Teriak gadis itu di
belakang pintu.

Cring Cring Cring. Suara bel pintu kembali terdengar.

Ayah, aku mohon! Aku butuh jawaban darimu! Teriak gadis itu kembali.

Cring Cring Cring. Bel itu kembali terdengar namun tak ada jawaban dari seorang pun di
luar rumah.

Ayah! Apakah ada orang lain bersamamu di luar sana? Teriak gadis itu, namun tak ada
balasan dari luar rumah.

Cring Cring Cring. Berulang-ulang bel itu berbunyi kembali.

Kenapa ayah tak mau menjawabku, ayah aku mulai merasa takut! Teriak gadis itu dengan
nada ketakutan.

Cring Cring Cring. Bel berbunyi kembali.

Aku tidak akan membuka pintu sampai ayah mengatakan sesuatu padaku! Teriak gadis itu.

Bel pintu itu berdering dan terus berdering, tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari ayahnya
di luar sana.

Selama semalaman, gadis yang ketakutan itu meringkuk di sudut lorong, dia sungguh tak
berdaya mendengarkan suara dering bel pintu tanpa henti-hentinya, dan bel itu berbunyi
berlangsung selama berjam-jam.

Akhirnya, ia pergi ke dalam kamarnya dan tertidur dalam keadaan yang sangat gelisah. Saat
pagi tiba, ia terbangun dari tidurnya dan mulai merasa tenang di pikirannya, dia langsung
pergi ke ruang tamu dan ia mulai merayap ke pintu, ia mencoba melihat melalui sebuah
lubang intip di pintu.

Ayahnya masih ada di sana, dan dia tetap menatapnya dalam ekspresi yang tidak normal. Saat
itu, ia hati-hati membuka pintu dan saat pintu terbuka dia langsung dihadapkan oleh
pemandangan yang sangat mengerikan.

Kepala ayahnya terpenggal dan tergantung di paku di atas pintu tepat di sebuah lubang intip.
Dan ada sebuah catatan yang melekat pada bel pintu. Catatan itu tertulis oleh tinta berwarna
hitam yang berbunyi :
Ternyata, ayahmu memiliki anak yang cerdas ya? Sampai tak sempat membukakan pintu
untukku. Sungguh gadis pintar!

Anda mungkin juga menyukai