Anda di halaman 1dari 15

UJI KOMPETENSI AUDITING III

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing


Dosen : DR. Payamta, M.Si, Ak., CA., CPA., CPI

KELOMPOK 2 :

Disusun Oleh :
Fahmi Setiadi
NIM : S431708006

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

DESEMBER 2017
SOAL 1 :

Buatlah rancangan program dan prosedur audit yang relevan untuk


memperoleh bujkti bukti audit terkait akun akun: (a) aset tetap, dan (b)
Investasi penyertaan permanen pada PD AXX tersebut.

Program Kerja dan Prosedur Audit


No Investasi
Tujuan Pemeriksaan:
Untuk meyakinkan bahwa:
1. Investasi dan harta lainnya disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim
2. Ketepatan jumlah dan penyajiannya di neraca

Prosedur Pemeriksaan:
1. Minta daftar investasi dan harta lainnya
2. Periksa mutase tambah / kurang, apakah telah melalui prosedur yang seharusnya
3. Periksa kebenaran formal dan material atas transaksi investasi dan perolehan
4. harta
5. Buat koreksi audit bila ada
Buat komentardan kesimpulan hasil pemeriksaan

SOAL 2 :

Saran dan rekeomendasi apa yang saudara bisa berikan agar manajemen
pengelolaan keuangan negara di pemda ABX tahun berikutnya menjadi lebih
baik.

Saran dan rekomendasi:

Pemerintah hendaknya meningkatkan integrasi perencanaan dan


penganggaran

Aktiva tetap harus memiliki nomor identifikasi yang unik. Nomor identifikasi
untuk setiap aktiva tetap harus terdiri dari informasi berikut antara
lain: kode, lokasi aktiva, kategori aktiva, nomor aktiva
Semua penambahan aktiva tetap, transfer, transaksi penghapusan /
pemusnahan harus dicatat dalam Daftar Aktiva Tetap tepat waktu.
Merumuskan kebijakan, mengatur, dan menetapkan pedoman pengelolaan
investasi pemerintah;
Menetapkan kriteria pemenuhan perjanjian dalam pelaksanaan investasi
pemerintah;
Menetapkan tata cara pembayaran kewajiban yang timbul dari proyek
penyediaan investasi pemerintah dalam hal terdapat penggantian atas hak
kekayaan intelektual, pembayaran subsidi, dan kegagalan pemenuhan
perjanjian kerjasama.

SOAL 3 :

Opini auditor jenis apa yang saudara akan berikan atas LKPD tersebut tahun
2016, dengan catatan, selain diskripsi tersebut a,b,c di atas telah memadahi,
dan cukup.

Opini Auditor :
Opini auditor atas laporan keuangan LKPD tersebut adalah wajar dengan
pengecualian. Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan. Hal yang menyebabkan opini auditor
adalah wajar dengan pengecualian adalah dikarenakan terdapat rekomendasi
auditor terdahulu yang belum ditindak lanjuti yaitu masih terdapat aset tetap yang
status kepemilikkannya masih belum jelas, dan beberapa aset tetap yang
dilaporkannya tidak ada secara fisik, dan dalam akun penyertaan modal pada
perusahaan daerah PD AXX tidak atau belum ada laporan keuangan dari entitas
tersebut.
SOAL 4 :

Buatlah draf konsep opini auditor yang saudara akan berikan atas laporan
keuangan auditan tahun 2016 tersebut di atas.

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan


Pemerintah Kota ABC
Tahun Anggaran 2016

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-undang No. 5 Tahun 1973,
dan Pasal 31UU No. 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK RI) telahmemeriksa Laporan Keuangan Provinsi Bali Tahun
Anggaran 2016 yang telah disusun oleh Pemerintah Kota ABC. Laporan Keuangan
tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kota ABC. Tanggungjawab BPK RI
terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016
berdasarkan pemeriksaan BPK RI.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan
berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK RI.
Standar tersebutmengharuskan BPK RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti
yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa LaporanKeuangan bebas dari salah saji yang material sebagai dasar
untuk memberikan pendapat.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2016
bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran
2016 telah disajikansecara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di
dalam PeraturanPerundangan yang berlaku.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Provinsi Bali Tahun Anggaran 2016
meliputi pengujian atas Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2016,transaksi
(mutasi) Tahun 2016 atas akun-akun Neraca, Laporan Aliran Kas untuk periode
Tahun Anggaran 2016, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut, ditemukan permasalahan
materialyang mempengaruhi kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Kota
ABC yaitu terdapatnya aset tetap yang status kepemilikkannya masih belum jelas,
dan beberapa aset tetap yang dilaporkannya tidak ada secara fisik, serta dalam
akun penyertaan modal pada perusahaan daerah PD AXX tidak atau belum ada
laporan keuangan dari entitas tersebut.
Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota ABC Tahun
Anggaran 2016, BPK RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Kota
ABC Tahun Anggaran 2016, kecuali atas akibat paragraph atas hal-hal yang
dimuat dalam paragraph sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk semua
hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam
berbagai peraturan perundangan yangberlaku.
Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota ABC
Tahun Anggaran 2016, BPK RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian Pemerintah Kota ABC dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan
Daerah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Surakarta, 6 Desember 2016


BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
PERWAKILAN BPK RI DI
KOTA ABC
KETUA TIM

FAHMI SETIADI, SE., AK., MM


NIM S431708006
SOAL 5 :

Bagaimana saran saudara terhadap upaya perbaikan pelaporan keuangan


pada manajemen PD AXX. Berikan alasannya.

Diketahui bahwa dalam kasus di atas manajemen PD AXX masih belum bisa
menyusun laporan keuangan perusahaan yang dia pimpinnya dengan baik. Pimpinan
PD AXX membuat laporan hanya berisi penerimaan dan pengeluarannya saja,
sehingga dapat diketahui adanya surplus/(defiisit) untuk setiap tahunnya.

Upaya perbaikan pelaporan keuangan yang bisa disarankan penulis adalah:

1. Membentuk tim akuntansi. Manajemen PD AXX sebaiknya membentuk tim


akuntansi yang terdiri dari beberapa. Dalam tim tersebut harus terdapat
personel yang benar-benar paham mengenai akuntansi, mulai dari
penjurnalan sampai dengan pembuatan laporan keuangan sesuai dengan PP
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
2. Memberikan pemahaman dan pelatihan akuntansi sesuai dengan PP 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan kepada semua anggota tim
yang sudah terbentuk. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan pemerintah yaitu basis akrual. Entitas pelaporan menyelenggarakan
akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan basis akrual
baik dalam pengakuan pendapatan dan beban, maupun pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas.
3. Mengumpulkan bukti-bukti transaksi. Setelah semua anggota tim paham
mengenai akuntansi, langkah berikutnya adalah dengan mengumpulkan
bukti-bukti transaksi baik yang berupa kas maupun nonkas dari awal hingga
akhir sebisa mungkin dan juga dengan menelusur laporan penerimaan dan
pengeluaran yang telah ada.
4. Menyusun jurnal. Setelah mendapatkan bukti-bukti transaksi, barulah
manajemen PD AXX mulai menyusun jurnal akuntansi yang didasarkan pada
PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terkait
pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan
peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar akuntansi pemerintahan
lainnya.
5. Menyusun laporan keuangan. Langkah berikutnya yaitu dengan menyusun
laporan keuangan yang didasarkan pada PP 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual. Sesuai dengan tujuan umum
penyajian laporan keuangan adalah dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode,
maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan
keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan. Komponen-Komponen Laporan
Keuangan yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri dari laporan
pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, sehingga
seluruh komponen menjadi sebagai berikut:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
c. Neraca;
d. Laporan Operasional;
e. Laporan Arus Kas;
f. Laporan Perubahan Ekuitas;
g. Catatan atas Laporan Keuangan.

Sumber referensi:
PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
SOAL 6 :

Menurut saudara jenis laporan keuangan yang mana saja relevan untuk entitas
pelaporan PD AXX, dan standar akuntansi yang seharusnya dipakai sebagai
dasar perumusan kebijakan akuntansinya. Beri alasannya.

Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas
perusahaan kepada pihak-pihak berkepetingan. Dengan kata lain, laporan keuangan
ini berfungsi sebagai alat informasi yang menhubungkan perusahaan dengan ppihak-
pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan
perusahaan dan kinerja perusahaan.

Menurut saya, jenis laporan keuangan yang relevan untuk entitas pelaporan PD AXX
adalah:

1. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang
diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis jenis-jenis
beban harus ditanggung perusahaan. Jadi laporan laba/rugi adalah laporan
yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya
perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Laporan
perubahan modal hanya lazim berlaku pada perusahaan perseorangan,
persekutuan atau firrma dan CV. Sementara untuk perusahaan berbentuk
perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan
laba ditahan (returned earning statement)
3. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya harta, utang dan modal
perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan keuangan pada persahaan
dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir
dalam laporan perubahan modal.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalh laporan yang memperlihatkan jumlah kas yang
diterima, seperti pendapatan tunai dan investasi tunai dari pemilik serta
jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan, seperti beban yang harus
dikeluarkan, pembayaran utang, dan pengambilan prive.
5. Laporan piutang
Laporan piutang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi
penambahan dan pengurangan piutang perusahaan serta saldo akhir piutang
masing-masing pelanggan.
6. Laporan Utang
Laporan utang adalah laporan yang menyajikan rincian transaksi penambahan
dan pengurangan utang perusahaan serta saldo akhir utang masing-mmasing
supplier.
7. Laporan persediaan
Laporan ini menyajikan rincian stok barang seperti daftar barang beserta
kodenya, harga penjualan, stok awal, pembelian barang, retur pembelian,
penjualan, retur penjualan hingga stok akhir yang tersedia pada took maupun
yang ada pada gudang.

Standar akuntansi yang seharusnya dipakai sebagai dasar perumusan


kebijakan akuntansi:

Standar akuntansi adalah suatu metode dan format baku dalam penyajian informasi
laporan keuangan suatu kegiatan usaha. Standar akuntansi dibuat, disusun dan
disahkan oleh lembaga resmi (Standard Setting Body). Di dalam standar ini
dijelaskan transaksi apa saja yang harus dicatat; bagaimana cara mencatatnya dan
bagaimana penyajiannya.

Standar akuntansi di Indonesia saat berkembang menjadi 4 (empat) yang dikenal


dengan 4 Pilar Standar Akuntansi. Keempat pilar standar tersebut disusun dengan
mengikuti perkembangan dunia usaha. Empat pilar standar itu adalah:

1. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)

SAK digunakan untuk suatu badan yang memiliki akuntanbilitas publik, yaitu badan
yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal atau badan
fidusia (badan usaha yang menggunakan dana masyarakat, seperti asuransi,
perbankan dan dana pensiun). Sejak tahun 2012, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mengadopsi standar dari International Financial Report Standard (IFRS) untuk
standar akuntansi keuangan yang berlaku di seluruh perusahaan terdaftar yang ada di
Indonesia.

2. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BADAN USAHA TANPA


AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP)

SAK ETAP digunakan untuk suatu badan yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum. SAK-ETAP juga
mengikuti standar yang ditetapkan oleh IFRS khususnya bidang Small Medium
Enterprise (Usaha Kecil Menengah). SAK-ETAP ini dikeluarkan sejak tahun 2009
dan berlaku efektif pada tahun 2011

3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH (SAK SYARIAH)

Standar ini digunakan untuk badan usaha yang memiliki transaksi syariah atau
berbasis syariah. Standar ini terdiri atas keraengka konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan, standar penyajian laporan keuangan dan standar khusus
transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna.

4. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)

SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP),


dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun mengacu
kepada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. Standar ini digunakan untuk
menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan, baik pusat ataupun daerah. SAP
disusun dan disahkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP SAP). SAP
berbasis akrual ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010. Instansi masih
diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP berbasis kas menuju
akrual sampai tahun 2014.

Alasannya adalah Penyajian laporan keuangan di setiap perusahaan berbeda-beda


tergantun jenis kegiatan dari perusahaan tersebut. Perbedaan penyajian pelaporan
keuangan tersebut tentunya akan membingungkan bagi pengguna jika ia mencoba
membandingkan kondisi dua perusahaan. Standarisasi format laporan keuangan
diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Dengan adanya standarisasi ini, tidak hanya
akuntan profesional akan mudah membaca kondisi perusahaan tetapi juga orang
awam yang ingin mengetahui kondisi perusahaan tersebut juga.

SOAL 7 :

Buatlah gambaran KKA/KKP atas kegiatan prosedur analitis yang saudara


lakukan untuk mengaudit LKPD Pemda ABC tahun 2016. Ilustrasi ini dapat
saudara kembangkan sendiri atau berdasarkan ilustrasi LHP BPK atas suatu
LKPD tahun tahun sebelumnya.

PEMERINTAH DAERAH ABC


LAPORAN OPERASIONAL (LO)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TAHUN 2015 DAN 2016

TA. TA.
URAIAN 2016 2015
Pendapatan Pajak (LO) 250 240
Pendapatan Retribusi (LO) 150 130
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi
100 100
(LO)
TOTAL PENDAPATAN 1 500 475
Beban Pegawai (LO) 80 70
Beban Persediaan (LO) 40 30
Beban Penyusutan (LO) 50 40
Beban Transfer (LO) 70 60
TOTAL BEBAN 2 240 200
Surplus/ Defisit Operasional 260 270
Kegiatan Non Operasional 3 -100 -120
Pos Luar Biasa 4 0 0
SURPLUS/DEFISIT (LO) (1+2+3+4) 160 150
KETERKAITAN LAPORAN KEUANGAN
PEMDA ABC

Laporan Operasional LRA


Pendapatan 500 Pendapatan 450
Beban 200 Belanja (0)
Surplus/Defisit Opr 300 Surplus/Defisit 450
Kegiatan Non Opr 60 Pembiayaan 1.000
Surplus/Defisit LO 360 SILPA 1.450

Laporan Perubahan Laporan Perubahan SAL


Ekuitas
SAL awal 100
Ekuitas awal 1.000
Penggunaan SAL (30)
Surplus/Defisit LO 360
SILPA 1.450
Ekuitas akhir 1.360 SAL akhir 1.520

NERACA
Aset 2.000
Kewajiban 640
Ekuitas 1.360
Formulir
KM.6
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
UNIT ORGANISASI : PEMDA ABC

DAFTAR ANALISIS TUGAS-TUGAS MINGGUAN


(pengawasan atas pelaksanaan langkah kerja dan waktu pemeriksaan
kegiatan / program yang diperiksa)

Obyek Pemeriksaan :
LKPD PEMDA ABC
Rencana Pemeriksaan
Pemeriksaan
Nomor : 0 Bulan :
Kartu
Penugasan
Nomor : No. KP
-
/BPK/4/
2016
Realisasi Jumlah Hari
Waktu Produktif

s/d s/d
bln bl
n
Minggu Ke I II III IV V V bl lal ini
I n u
in
i
Hari Ketua Tim 0 0
Pemeriksa Angg. Tim 0 0
Produktif Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jenis - Jenis Kegiatan Anggaran


Waktu

PERSIAPAN
I. PEMERIKSAAN
Pembicaraan 4 0
1 pendahuluan

Pertimbangan 6 0
2 Hasil Pemeriksaan
Sebelumnya
Penentuan Metode 3 0
3 Uji Petik

Tingkat
- risiko;
Hasil
- Pengujian
SPI
Tingkat materialitas
- yang telah
ditentukan
Jumlah sampel
- tidak hanya
didasarkan pada
nilai saldo akun
Saldo akun yang
- kecil bisa dibentuk
dari transaksi-
transaksi positif dan
negatif yang besar
Cost and
- benefit

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-

PELAKSANAAN
II PEMERIKSAAN
.
Pengujian
1 Analitis

Kas/Bank 3 0
-
Piutang dan 3 0
- penyisihannya
Uang muka 2 0
- kerja/biaya dibayar
dimuka
Hutang 3 0
- usaha
Hutang 3 0
- lainnya
Rekening - 0
- Koran
- 0
- Investasi
Aktiva tetap dan 3 0
- penyusutannya
Aktiva tidak - 0
- berwujud dan
amortisasinya
Biaya yang 2 0
- ditangguhkan
Aktiva 2 0
- lain2
Biaya yg masih - 0
- harus dibayar
Hutang jangka 2 0
- panjang
Kewajiban jangka 2 0
- panjang lainnya
Modal 3 0
-
Laba yang tidak - 0
- dibagi
- 0
- Cadang
an
Pendapatan 3 0
- usaha /
Penjualan
Pendapatan 3 0
- lain2
Beban Usaha 3 0
-
Beban umum 2 0
- dan administrasi
Beban 2 0
- lain2
Penerimaan - 0
- cicilan kredit
Pengujian 4 0
2 Pengendalian

Pengujian 4 0
3 Susbtantif Atas
Saldo
Penyelesaian 3 0
4 Penugasan

52 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-
Surakarta, 5 Desember 2016 Surakarta, 6 Desember 2016
Disetujui Oleh Disetujui Oleh
Pengendali Teknis Ketua Tim Audit
xxx xxx
NIP. xxx NIP. xxx

Anda mungkin juga menyukai