OLEH:
MADE SHITA PRAJNITYA
I GEDE SANDI WIARSANA
1
untuk tidak hanya menilai kemampuan peserta didiknya pada ranah kognitf saja,
namun penilaian tersebut haruslah mencakup psikomotor, apektif dan kinerja siswa,
guru tidak dapat hanya melakukan penilaian melalui test secara tertulis yang
mengukur kemampuan siswa dalam ranah kognitif saja.
Salah satu teknik penilaian yang dapat memenuhi tuntutan penilaian penilaian
berbasis produk, dimana pada jenis penilaian ini menekakan penilaian hasil kerja
siswa dalam membuat sebuah produk serta peningkatan hasil kerja siswa tersebut.
Dengan diadakannya penilaian berbasis produk ini diharapakan dapat lebih
meningkatkan kreatifitas siswa yang dapat digunakan siswa sebagai bekal
hidupnya.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini yaitu:
1. Memahami penilaian produk (product asessment) dalam proses
pembelajaran
2. Memahami tujuan penilaian produk dalam pembelajaran
3. Memahami tahap penilaian produk dalam pembelajaran
4. Memahami tehnik penilaian produk dalam pembelajaran.
5. Mengetahui kelebihan dan kelemahan penilaian produk dalam
pembelajaran
6. Mengetahui dan menerapkan implementasi asesmen produk dalam
pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Penilaian produk berpusat dari hasil kerja atau hasil karya siswa, penilaian
terhadap keterampilan siswa dalam membuat suatu produk benda tertentu dan
kualitas produk, dimana penilaian ini akan dievaluasi menurut kriteria tertentu
(Borneo, 2012). Hasil karya tersebut dapat berupa:
a. Bentuk tertulis, biasanya berwujud laporan, jurnal, drama, karya tulis ilmiah,
artikel, dan sebagainya.
b. Bentuk tidak tertulis, biasanya berbentuk tiga dimensi seperti pahatan, diorama,
struktur benang irisan kerucut, benda-benda ruang matematika seperti balok,
kubus dan lain-lain.
4
Selain itu penilaian produk akan menilai kemampuan siswa dalam bereksplorasi
dan mengembangkan gagasan dalam mendesain, memilih bahan yang tepat,
menggunakan alat, menunjukkan inovasi dan kreasi (Borneo, 2014)
5
tahap yang pertama siswa diajak untuk memahami materi yang sedang
diajarkan dari materi tersebut siswa disuruh untuk mencari permasalahan
yang berkaitan dengan materi pelajaran setelah itu siswa sisuruh mencari
berbagai referensi dari mana saja sesuai dengan materi yang sedang
dikerjakan, dan yang terakhir siswa di suruh mempresentasikan hasil dari
pekerjaan siswa itu dan setelah itu hasil pekerjaannya disetorkan ke guru
untuk dinilai secara keseluruhan.
2.4 Teknik Penilaian Produk Dalam Pembelajaran
Menurut Jihad dan Haris (2008), penilaian produk biasanya menggunakan
dua cara yaitu:
a. Cara analitik, merupakan penilaian yang dibuat berdasarkan beberapa aspek
pada hasil kerja siswa dilihat dari berbagai perspektif atau kriteria. Digunakan
untuk menilai kemampuan pada tahap perencanaan atau perancangan dan
tahap akhir. Pada kedua tahap tersebut guru dapat menilai desain atau hasil
kerja siswa dari berbagai perspektif serta kriteria. Untuk setiap keterampilan
yang diukur, ditentukan beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
b. Cara holistik, merupakan penilaian terhadap hasil kerja siswa secara
keseluruhan. Digunakan untuk penilaian pada tahap akhir seperti penilaian
terhadap kualitas hasil kerja siswa dan penilaian terhadap kemampuan siswa
untuk mengevaluasi hasil kerjanya.
Pada waktu melakukan penilaian hasil kerja siswa, guru harus menentukan
dulu hasil kerja siswa yang mana saja yang akan dijadikan dasar dalam menentukan
tingkat kompetensi siswa. Berikut ini kriteria yang dapat digunakan untuk
menentukan hasil kerja siswa yang akan dipilih guru untuk penilaian:
1. Relevan dan Mewakili Kompetensi yang Diukur
Penilaian sebaiknya didasarkan pada sejumlah hasil kerja yang relevan dengan
kompetensi yang diukur. Selain itu penilaian juga sebaiknya didasarkan pada
seluruh aspek kompetensi (bukan pada salah satu aspek saja). Seperti misalnya
penilaian hanya menekankan pada kualitas hasil kerja tanpa menilai proses kerja,
atau penilaian hanya menekankan pada keterampilan saja tanpa mengukur
pemahaman siswa. Hal yang demikian akan memberikan dampak negatif terhadap
6
proses belajar mengajar. Strategi yang dapat dilakukan untuk memastikan relevansi
dan lingkup hasil kerja adalah:
a. Menetapkan kompetensi yang akan diukur setiap memberikan tugas kepada
siswa. Perlu diingat pada waktu memberikan tugas kepada siswa sebaiknya
tugas tersebut tidak hanya memungkinkan siswa untuk menunjukkan
kompetensi yang diukur tetapi juga memungkinkan siswa untuk dapat
menunjukkan kompetensi setingkat di atasnya dan kompetensi setingkat di
bawahnya.
b. Menetapkan kompetensi yang akan diukur pada tiap tahap dalam pengerjaan
hasil kerja (dalam tahap perencanan, produksi, dan akhir).
2. Jumlah dan Objektivitas Hasil Kerja
Semakin banyak hasil kerja yang dinilai untuk masing-masing kompetensi
maka kesimpulan yang dihasilkan akan semakin handal. Untuk memperoleh
penilaian hasil kerja yang handal biasanya digunakan portofolio kerja siswa.
Penilaian hasil kerja yang objektif adalah penilaian yang tidak dipengaruhi oleh
jenis dan bentuk hasil kerja siswa, serta tidak dipengaruhi oleh guru yang menilai
(Borneo, 2012).
Dalam menilai hasil kerja, guru perlu mengelola sejumlah hasil kerja siswa dan
mencatat hasil penilaiannya. Biasanya guru sudah merencanakan selama satu tahun
ajaran bukti hasil kerja siswa yang harus dikumpulkan. Bermanfaat tidaknya hasil
kerja siswa untuk digunakan sebagai dasar penilaian tergantung pada spesifikasi
tugas yang diberikan kepada siswa. Spesifikasi tugas pada lembar kerja yang
sifatnya umum atau tidak rinci, yang berarti memberi keleluasaan besar bagi siswa
untuk berkreasi, akan mempersulit siswa untuk memenuhi tugas yang dimaksud.
Oleh karena itu spesifikasi tugas berisi hal-hal sebagai berikut:
a) Batasan pada tahap perencanaan/ perancangan. Batasan diberikan untuk
membantu siswa agar dapat memfokuskan diri pada proses kerja. Selain itu
batasan diperlukan untuk mempermudah guru menilai keterampilan atau
kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut.
b) Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam membuat suatu
hasil kerja. Hal ini akan membantu siswa untuk memfokuskan diri pada
langkah-langkah yang akan dinilai.
7
c) Menyusun kriteria penilaian secara jelas. Rincian tentang aspek,
kompetensi, langkah, kualitas yang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit
disertai nilainya.
Bila hasil penilaian produk ini diperlukan untuk membandingkan individu satu
dengan individu lainnya, maka keadilan penilaian perlu diperhatikan (Borneo,
2012). Guru mengelola sejumlah hasil kerja siswa dan mencatat hasil penilaian
secara sistematis dengan memperhatikan spesifikasi tugas sebagai berikut :
a) Batasan perencanaan/ perancangan. Batasan diberikan untuk membantu
siswa agar dapat memfokuskan diri pada proses kerja. Selain itu batasan
diperlukan untuk mempermudah guru menilai keterampilan dan kompetensi
yang diukur dalam tugas tersebut.
b) Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempermudah guru
menilai keterampilan atau kompetensi yang diukur dalam tugas tersebut.
c) Merinci langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam membuat suatu
hasil kerja. Hal ini dapat membantu siswa untuk memfokuskan diri pada
langkah-langkah yang akan dinilai.
d) Menyusun kriteria penilaian secara jelas. Rincian tentang aspek ompetensi,
langkah, kualitas yang akan dinilai perlu ditulis secara eksplisit disertai
nilaianya (Lea, 2011)
2.5 Kelebihan Dan Kekurangan Penilaian Produk
Kelebihan yang dimiliki oleh penilaian produk adalah:
1. Guru dapat menilai kreatifitas anak untuk melihat siswa memiliki daya
cipta dan mempunyai kompetensi
2. Kompetensi masing-masing anak betul-betul dapat diketahui secara
obyektif
3. Siswa dapat mempraktekkan ilmu yang diperoleh secara langsung melalui
pengalaman yang real.
4. Siswa dapat menelaah kembali kebenaran materi yang telah diperoleh.
Kekurangan dari Penilaian Produk:
1. Memerlukann waktu yang cukup banyak.
2. Tidak semua KD dapat dibuat karya nyata terutama yang abstrajk
3. Biaya untuk membuat karya nyata kadang-kadang mahal
8
4. Proses pembuatan perlu waktu yang lama.
5. Kemampuan fisik sebagai penunjang tidak sama.
6. Subjektif penskorannya.
I. Tujuan Kegiatan
Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
II. Petunjuk
1. Siswa dihadapkan pada permasalahan yang menarik yang akan dipecahkan
pada diskusi kelompok.
2. Masing-masing kelompok diharapkan membuat simpulan dari hasil yang
telah didapatkannya dari percobaan dan diskusi kelompok.
3. Masing-masing kelompok membuat hasil diskusi dan dikumpulkan
kepada guru.
III. Permasalahan
Lida sedang berenang disebuah kolam renang, lida mulai berenang ditempat
yang dangkal dan terus berenang sampai ditempat yang dalam. ketika lida
berenang semakin ditempat yang dalam dikolam renang, lida merasa badannya
terasa semakin didorong atau ditekan oleh air.
IV. Rumusan Masalah
1. Apakah yang menyebabkan perbedaan tekanan didalam kolam renang?
V. Hipotesis
Siswa diminta membuat hipotesis dari rumusan masalah diatas
VI. EKSPERIMEN
9
Kegiatan 1
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Dalam keadaan kosong, lubangi botol bekas air mineral. Perhatikan gambar
di bawah ini.
1 A=
2 B=
3 C=
4 D=
5 E=
Pertanyaan Kegiatan 1:
10
1. Ketika kamu melepaskan pita isolasi secara serentak, Apakah air keluar dari
setiap lubang?
2. Bagaimana kekuatan pancarannya?
3. Berdasarkan data hasil percobaan pada Tabel 1, bagaimana kaitan antara
ketinggian letak lubang dengan jarak pancaran air yang keluar dari setiap
lubang?
4. Berdasarkan data hasil percobaan pada Tabel 1, bagaimana kaitan antara
ketinggian letak lubang dengan gaya hidrostatis pada masing-masing
pancaran air yang keluar dari setiap lubang?
1 Kerapian produk
11
10 Mampu mempresentasikan alat
dengan baik
Skor Total
Tingkat
Kemampuan
No Aspek Kriteria yang diukur
1 2 3
Keterangan Skor:
Tabel 2. Keterangan Skor masing-masing tahap
SKOR
Tahap
3 2 1
Siswa mempunyai
Siswa mempunyai Siswa mempunyai ketelitian dalam
ketelitian dalam ketelitian dalam mempersiapkan
mempersiapkan alat- mempersiapkan alat- alat-alat, tidak
Persiapan alat, terampil dalam alat, terampil dalam terampil dalam
membuat perencanaan, membuat perencanaan, membuat
kreatif dalam tidak kreatif dalam perencanaan, tidak
mengembangkan ide mengembangkan ide kreatif dalam
mengembangkan ide
Siswa mempunyai
Siswa mempunyai
Siswa mempunyai kejelian, tidak
kejelian dan terampil
kejelian dan terampil terampil dalam
dalam memilih dan
dalam memilih dan memilih dan
Produksi menggunakan bahan
menggunakan bahan menggunakan bahan
peralatan, tidak
peralatan, terampil peralatan, tidak
terampil dalam teknik
dalam teknik kerja terampil dalam
kerja
teknik kerja
12
Produk yang
Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan dihasilkan
mempunyai estetika mempunyai estetika mempunyai estetika
tinggi (perpaduan tinggi (perpaduan (perpaduan warna,
warna, keserasian dalam warna, keserasian keserasian dalam
Akhir penempatan objek, dalam penempatan penempatan objek,
kerapian produk), objek, kerapian tidak mempunyai
terampil dalam produk), tidak terampil kerapian produk),
mengevaluasi hasil dalam mengevaluasi tidak terampil dalam
kerjanya hasil kerjanya mengevaluasi hasil
kerjanya
Aspek Penilaian
No Nama Siswa Skor Nilai Ket
Tema Sumber Isi Analisis
Keterangan Skor:
Tabel 4. keterangan Skor Masing-masing Aspek
skor ASPEK
13
3 Ada tema, Ada sumber, isi sesuai tema dan Ada analisis dan
sesuai/ lengkap/akurat berbobot/terkini memiliki
menarik wawasan/berbobot/ter
kini
2 Ada tema Ada sumber tetapi Isi sesuai tema Ada analisis tetapi
tetapi tidak tidak lengkap dan tetapi tidak tidak ada
sesuai/tidak tidak akurat berbobot/terkini wawasan/tidak
menarik berbobot/tidak terkini
1 tidak ada tidak ada sumber Tidak ada isi Tidak ada analisis
tema
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan
kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian produk
dilakukan untuk menilai hasil pengamatan, percobaan, maupun tugas
proyek tertentu dengan menggunakan criteria penilaian. Pengembangan
penilaian produk meliputi tiga tahap, pertama tahap persiapan yaitu
penilaian kemampuan siswa dan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. Kedua tahap pembuatan
produk (proses) meliputi penilaian kemampuan siswa dalam menyeleksi
dan menggunakan alat, bahan, dan teknik. Ketiga tahap penilaian produk
(apraissal) meliputi penilaian produk siswa sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. penilaian produk biasanya menggunakan dua cara yaitu holistik
dan analitik Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk , biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan dan Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan pada tahap apprasial. Penilaian produk juga
memiliki kekurangan serta kelebihan.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan pada makalah ini, hendaknya guru
menggunakan produk yang inovasi dan kreatif dalam proses pembelajaran.
15
DAFTAR PUSTAKA
Borneo, Hesty. 2014. Penilaian Hasil Kerja. (Artikel Online). Tersedia pada
http://hesty-borneo .blogspot.com (diakses 5 Oktober 2017).
16