Pengertian Selai
Selai merupakan produk awetan yang dibuat dengan memasak hancuran buah
yang dicampur gula atau campuran gula dengan dekstrosaatau glukosa, dengan atau tanpa
penambahan air dan memiliki tekstur yanglunak dan plastis (Suryani et al., 2004). Menurut SNI
01-3746-1995 selai buah adalah produk pangan semi basah yang merupakan pengolahan bubur
buah dan gula yang dibuat dari campuran tidak kurang dari 45% berat sari buah dan 55% berat
gula. Campuran tersebut kemudian dipekatkan sampaidiperoleh hasil akhir berupa padatan
terlarut lebih dari 65% yang diukurmenggunakan refraktometer. Sedangkan menurut Selai atau
selei adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah
dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental dan membentuk setengah padat. Selai
tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan diatas roti tawar atau sebagai isi roti manis.
SelI JUG aeering digunakan sebagai isi kue-kue seperti kue nastar atau pemanis pada minuman,
seperti yoghurt dan es krim (Kunikawati, 2009).
Menurut Muchtadi (1989), perbandingan gula terhadap bobot buah yang digunakan dalam
pembuatan selai untuk buah-buah asam adalah satu bagian bobot buah dan satu bagian bobot gula
sedangkan menurut Suryani et al. (2004) formula umum yang digunakan adalah 45:55
(buah:gula), tetapi penambahan gula juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keasaman buah,
kandungan gula buah dan kematangan buah yang digunakan.
D. Reaksi Maillard
Reaksi Maillard dapat terjadi, misalnya selama produksi pembakaan roti. Kehilangan
tersebut terutama terjadi pada bagian yang berwarna coklat (crust), yang mungkin karena
terjadinya reaksi dengan gula pereduksi yang dibentuk selama proses fermentasi tetapi tidak
habis digunakan oleh khamir (dari ragi roti). Meskipun gula-gula nonreduksi (misalnya sukrosa)
tidak bereaksi dengan protein pada suhu rendah, tetapi pada suhu tinggi ternyata dapat
menimbulkan reaksi Maillard, yang pada suhu tinggi terjadi pemecahan ikatan glikosidik dari
sukrosa dan menghasilkan glukosa dan fruktosa (Catrien, 2008).
Pada bahan pangan keberadaan karbohidrat kadang kala tidak sendiri melainkan
berdampingan dengan zat gizi yang lain seperti protein dan lemak. Interaksi antara karbohidrat
(gula) dengan protein telah dibahas, seperti tersebut diatas. Bahan pangan yang dominan
kandungan karbohidratnya seperti singkong, ubi jalar, gula pasir, dll. Dalam pengolahan yang
melibatkan pemanasan yang tinggi karbohidrat terutama gula akan mengalami karamelisasi
(pencoklatan non enzimatis). Warna karamel ini kadang-kadang justru dikehendaki, tetapi jika
dikehendaki karamelisasi yang berlebihan sebaliknya tidak diharapkan (Catrien, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional . 1995. SNI 01-3746-1995.Syarat Mutu Selai Buah. Jakarta.
Muchtadi dan Tien R., (1989). Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan
dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.
Surya, Y.S., T. Ertanto, dan Catrien. 2008. Reaksi Maillard Pada Produk Pangan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.