Anda di halaman 1dari 52

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman Paprika ( Capsicum annuum L.) berasal dari daratan

Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Tanaman Paprika tumbuh di

perkirakan sejak tahun 2500 sebelum masehi. Masyarakat yang pertama

kali memanfaatkan dan mengembangkan Paprika adalah suku Inca di

Amerika Selatan, suku Maya di Amerika Tengah, dan suku Aztek di

Meksiko. Mereka memanfaatkannya sebagai bumbu masakan,

Christoper Colombus seorang penjelajah yang berasal dari Spanyol

berlabuh di pantai San Salvador di tahun 1492 menemukan penduduk

setempat banyak yang menggunakan buah Paprika sebagai bahan

masakan kemudian Colombus membawa Paprika dari Benua Amerika

ke Spanyol untuk dipersembahkan kepada Ratu Isabella sebagai hasil

temuannya di Benua Amerika, pada tahun 1500-an Bangsa Portugis

mulai memperdagangkan Paprika ke Makao dan Goa.

Paprika ( Capsicum annuum L. ) merupakan salah satu jenis cabai

besar yang dikenal dengan sebutan cabai manis sebab rasanya tidak

pedas, paprika memiliki batang yang tegak dengan tinggi mencapai 4

m, tangkai daunnya horizontal atau miring dengan panjang daun 4 – 10

cm dan lebar 1,5 – 4 cm, bunganya menggantung dengan warna

mahkota putih, panjang tangkai bunga 1 – 2 cm, tangkai sari bewarna

putih, kepala putik bewarna kuning kehijauan, tangkai sari bewarna

1
2

putih, sedangkan kepala sari bewarna biru atau ungu, diameter buah

sekitar 7,5 cm dan panjangnya sekitar 15 cm, paprika merupakan

tanaman yang hanya dapat tumbuh pada dataran tinggi tanaman ini

dapat tumbuh baik dengan ketinggian tempat sekitar 1.500 mdpl dengan

jenis media yang bebas dari nematoda, jamur, dan bakteri, kaesaman

media atau pH media yang dibutuhkan adalah 5,5 – 7,0 dengan suhu

udara yang cocok sekitar 18 – 23,5 ºC.

Tanaman Paprika ( Capsicum annuum L. ) merupakan salah satu

tanaman sayuran buah yang harga jualnya tidak kalah dengan harga

cabai serta daya ekspor yang tinggi Pula, permintaan terhadap Paprika

yang terus meningkat sehingga menyebabkan para petani kesulitan akan

banyaknya permintaan Paprika dari dalam maupun luar negeri, maka

perlu dikembangkannya Paprika agar menjadi sebuah potensi untuk

memperoleh keuntungan dan peluang bagi para petani. Komoditas

Paprika sangat besar perannannya dalam menunjang usaha pemerintah

untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas

kesempatan kerja, menunjang pengembangan agribisnis, serta

meningkatkan ekspor.

B. Tujuan

Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ini antara lain sebagai

berikut :
3

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kerja

pad bidang pertanian di perusahaan tempat Praktik Kerja Lapangan

(PKL).

2. Melatih kedisiplinan dalam kerja sesuai dengan tuntutan dunia

usaha.

3. Melatih dan mendidik siswa agar mampu menghadapi tantangan

serta persaingan di era globallisasi terutama didalam bidang

pertanian.

4. Melatih siswa agar mampu menghadapi segala bentuk permasalahan

terkait dengan bidang pertanian.

C. Alasan Pemilihan Judul

Permintaan akan Paprika semakin tinggiyang setiap harinya dipesan

olehhotel, restoran, dan pasar swalayan yang sangat membutuhkan

Paprika, ditambah lagi permintaan pasar ekspor yang tinggi, sehingga

Paprika merupakan salah satu tanaman sayuran buah yang memiliki

harga jual tidak kalah dengan harga cabai serta daya ekspor yang tinggi

pula. Permintaan terhadap Paprika yang terus meningkat menyebabkan

para petani kesulitan untuk memenuhi akan banyaknya permintaan

Paprika dari dalam maupun luar negeri, maka perlu dikembangkannya

budidaya agar menjadi sebuah potensi untuk memperoleh keuntungan

dan juga peluang bagi para petani. Komoditas Paprika ini sangat besar

peranannya dalam menunjang usaha pemerintah meningkatkan


4

pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas kesempatan kerja,

menunjang pengembangan agribisnis, meningkatkan ekspor.

Budidaya Paprika tidak terlalu sulit karena proses budidayanya yang

tidak berbeda jauh dengan tanaman sekeluarga seperti Cabai, Tomat,

dan Terong dalam budidayanya Paprika memiliki perbedaan yaitu

dalam penyiramannya karena didalam penyiramannya disertai dengan

nutrisi. Bahan dari nutrisi tersebut yaitu NPK Mutiara yang sudah

dihaluskan dan didiamkan selama satu malam nutrisi yang berasal dari

NPK Mutiara dipindahkan ke dalam toren yang selanjutnya akan

mengalirkan nutrisi ke tanaman dan akan menetes secara perlahan pada

tanaman serta nutrisi yang terus menerus dialiri sehingga tanaman tidak

kekurangan air dan nutrisi.

Kandungan gizi yang terdapat didalam Paprika tiap 100 gramnya

mengandung Protein 0,9 gram, Lemak 0,3 gram, Karbohidrat 4,4 gram,

Kalsium 7,0 mg, Besi 0,4 mg, Posfor 22 mg, Vitamin A 540 IU,

Vitamin B1 22,0 mg, Vitamin B2 0,002 mg, Niacin 0,4 mg, dan

Vitamin C 160 mg. Paprika memiliki beberapa manfaat diantaranya

yaitu mencegah rasa sakit, mengatasi kebotakan, mencegah stroke dan

penyakit jantung, mencegah radang sendi, mampu melindungi mata dari

katarak di usia senja, sistem kekebalan tubuh, mencegah penyakit

kanker, serta mengontrol diabetes dan dapat meredakan rasa nyeri.


5

II. PERSIAPAN

A. Rencana Kegiatan dan Kalender Kegiatan

1. Rencana Kegiatan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ini dilaksanakan selama

3 bulan oleh siswa kelas XII SMK Negeri 63 Jakarta, sebelum

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKl ) penyusun

membuat rencana kegiatan. Tujuan dari rencana kegiatan ini yaitu agar

segala kegiatan dapat dilakukan secara terarah, adapun rencana kegiatan

tersebut meliputi :

a. Pelaksanaan Santiaji

Santiaji dilakukan sebelum siswa melakukan kegiatan Praktik

Kerja Lapangan ( PKL ) yang dilaksanakan pada tanggal 6 – 7 juli

2015 yang bertempat di Aula SMK Negeri 63 Jakarta. Dalam

pelaksanaan santiaji siswa diberikan materi yang dapat membantu

siswa dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dan

dapat membantu dalam penyusunan laporan yang akan diserahkan

setelah pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL) selesai. Adapun

materi tersebut meliputi : pengarahan, integrasi pengabdian

masyarakat, teknik penulisan laporan, kedisiplinan, pengarahan

pengisian buku jurnal, analisa usaha tani, dan penilaian PKL.

5
6

b. Serah Terima Siswa

Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ( PKL) setelah

pembimbing intern menyerahkan siswa untuk dibimbing dalam

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) kepada pembimbing

ekstern yang berasal dari PT. Agro Farmaka Nusantara, serah terima

siswa dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2015 setelah siswa

diserahkan kepada pembimbing ekstern untuk dibimbing serta

diarahkan dan selanjutnya kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )

dapat berlangsung.

2. Kalender Kegiatan

Kalender kegiatan yang telah dibuat penyusun bertujuan untuk

uraian rencana agar rencana kegiatan yang telah dibuat penyusun dapat

berjalan dan terlaksana dengan baik, kalender ini memuat beberapa

bagian – bagian penting dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Kalender kegiatan dapat dilihat pada lampiran 1.

B. Jadwal Kegiatan

Kegiatan yang penyusun laksanakan selama Praktik Kerja

Lapangan (PKL) yang dimulai dari hari Senin – Jumat pada pukul 08.00

wib – 16.00 wib. Bertujuan agar kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )

ini berjalan lancar sesuai rencana. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat

pada lampiran 2.
7

C. Potensi Wilayah

1. Batas Wilayah Tempat PKL

Batas wilayah Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) sebagai berikut :

a. Utara : Berbatasan dengan Desa Mangunkerta

b. Selatan : Berbatasan dengan Desa Telaga

c. Timur : Berbatasan dengan Desa Benjot dan Desa Gasol

d. Barat : Perkebunan / Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

2. Kondisi Agroklimat

a. Iklim

1) Ketinggian Tempat : 600 – 1200 mdpl

2) Curah Hujan : 2600 ml / tahun

3) Suhu Udara : 24°C

4) Kelembaban Udara : 20 – 35 %

b. Tanah

1) pH Tanah : 5,5 - 6

2) Jenis Tanah : Regosol dan Andosol

3) Struktur Tanah : Remah dan Gembur

4) Tekstur Tanah : Lempung berpasir

3. Data Pendukung Agribisnis

Tujuan dari membuat data ini untuk mengetahui data – data yang

berada di lokasi Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dan untuk mengetahui

data akses sarana dan prasarana yang ada sebagai pendukung kegiatan

agribisnis yang ada sebagai pendukung kegiatan agribisnis yang ada di


8

kabupaten cianjur. Data kependudukan dapat dilihat pada tabel 1, 2, 3,

4, 5, dan 6.

a. Data Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Data jumlah penduduk menurut jenis kelamin yang diperoleh

dari kantor kelurahan Sarampad kabupaten Cianjur dapat dilihat

pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Data Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin Jumlah ( Jiwa )

1 Pria 3.895

2 Wanita 3.617

Sumber : Data Monografi Desa Sarampad Tahun 2015

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

terbanyak menurut jenis kelamin yaitu pria sebanyak 3.895 jiwa

sehingga banyak tenaga kerja pria yang bekerja di perusahaan dan

dapat bekerja secara maksimal yang dapat menguntungkan bagi

perusahaan.

b. Data Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Data jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang

diperoleh dari kantor kelurahan Sarampad kabupaten Cianjur dapat

dilihat pada tabel 2 dibawah ini.


9

Tabel 2. Data Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


No Tingkat Pendidikan Jumlah ( Jiwa )

1 SD / MI 883

2 SLTP 1.235

3 SLTA / SMK 485

4 Akademi / D3 6

5 Sarjana / S1 18

Sumber : Data Monografi Desa Sarampad Tahun 2015

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

terbanyak menurut tingkat pendidikan yaitu SLTP sebanyak 1.235

jiwa sehingga banyak masyarakat yang bekerja dan tidak

melanjutkan sekolah.

c. Data Jumlah Penduduk Menurut Usia

Data jumlah penduduk menurut usia yang diperoleh dari kantor

kelurahan Sarampad kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel 3

dibawah ini.

Tabel 3. Data Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Usia


No Usia Jumlah ( Jiwa )

1 0 – 17 tahun 1.083

2 17 - 55 tahun 5.925

3 >55 tahun 504

Sumber : Data Monografi Desa Sarampad Tahun 2015

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

terbanyak menurut usiayaitu usia 17 – 55 tahun sebanyak 5.925


10

jiwajika dilihat dari usia tersebut banyak tenaga kerja produktif yang

dapat menguntungkan bagi perusahaan.

d. Data Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian

Data jumlah penduduk menurut mata pencarian yang diperoleh

dari kantor kelurahan Sarampad kabupaten Cianjur dapat dilihat

pada tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian


No Mata Pencarian Jumlah ( Jiwa )

1 PNS 12

2 GURU 84

3 TNI / POLRI 1

4 Karyawan 316

5 Buruh 1.766

6 Petani 1.498

Sumber : Data Monografi Desa Sarampad Tahun 2015

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

terbanyak menurut mata pencarianyaitu buruh sebanyak 1.766

jiwasehingga banyak tenaga kerja yang berpengalaman yang sesuai

dengan kemampuannya.
11

e. Data Pertanahan

Data pertanahan yang diperoleh dari kantor kelurahan

Sarampad kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5. Data Pertanahan


No Kegunaan Luas

1 Sawah 157,108 ha

2 Pekarangan 26,775 ha

3 Perumahan 8,986 ha

4 Perkantoran 0,5 ha

5 Perkebunan rakyat dll 343,347 ha

Sumber : Data Monografi Desa Sarampad Tahun 2015

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pertanahan

terbanyak yang digunakan yaitu perkebunan rakyat dll sebanyak

343,347 ha sehingga perusahaan tidak memiliki banyak pesaing

dalam budidaya.
12

f. Data Infrastruktur

Data pertanahan yang diperoleh dari kantor kelurahan

Sarampad kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6. Data Infrastruktur


No Infrastruktur Jumlah

1 Jalan Desa 8 km

2 Jalan Kecamatan -

3 Jalan Kabupaten 3 km

4 Jalan Provinsi 5 km

5 Jembatan 9 unit

6 Sekolah 8 unit

Sumber : Data Monografi Desa Sarampad Tahun 2015

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah infrastruktur

terbanyak yaitu jalan desa dan sekolah sebanyak 8 km dan 8 unit.

Data tersebut merupakan bagian penunjang dalam pengembangan

produksi maupun dalam pemasaran hasil.


13

III. PELAKSANAAN

A. Waktu dan Lokasi

1. Waktu Pelaksanaan PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan pada

semester V tahun pelajaran 2015 / 2016 yang dilakukan selama 3 bulan

tepatnya pada tanggal 3 agustus 2015 – 31 oktober 2015.

2. Lokasi Pelaksanaan PKL

Kegiatan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )

dilaksanakan di lahan PT.Agro Farmaka Nusantara yang berlokasi di :

a. Kampung : Kampung 18

b. Desa : Sarampad

c. Kecamatan : Cugenang

d. Provinsi : Jawa Barat

B. Kegiatan – Kegiatan

1. Pengenalan Tanaman

a. Klasifikasi Tanaman Paprika

1) Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )


2) Divisi : Spermatophyta ( Tanaman berbiji )
3) Subdivisi : Angiospermae ( Biji berada dalam buah )
4) Kelas : Dicotyledonae ( Biji berkeping dua )
5) Ordo : Solanes
6) Famili :Solaneceae ( Terung – terungan )
7) Genus : Capsicum
8) Spesies : Capsicum Annum

13
14

b. Morfologi Tanaman Paprika

1) Akar

Tanaman paprika memiliki akar tunggang yang tumbuh

lurus dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke samping.

Perakaran tanaman tidak terlalu dalam dan dapat tumbuh

berkembang dengan baik pada media tanam yang porous (

mudah menyerap air ) dan subur. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran gambar 1.

2) Batang

Tanaman paprika memiliki batang yang keras dan berkayu,

berbentuk bulat, halus, bewarna hijau gelap, dan memiliki

percabangan dalam jumlah yang banyak. Batang utama

tanaman tumbuh tegak dan kuat. Cabang tanaman beruas –

ruas dan setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas. Percabangan

pada tanaman paprika lebih kompak dan lebih rimbun

dibandingkan dengan percabangan pada cabai jenis lain. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 2.

3) Daun

Daun paprika berbentuk bulat telur dengan ujung ranting

dan tepi daun rata, daunnya tunggal dan memiliki tulang daun

menyirip, kedudukan daun agak mendatar, daun dalam satu

tanaman relatif banyak sehingga tanaman tampak rimbun, daun

memiliki tangkai tunggal yang melekat pada batang atau


15

cabang, daun tanaman paprika memiliki ukuran yang lebih

besar dibandingkan dengan daun tanaman cabai jenis lain.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 3.

4) Bunga

Bunga paprika merupakan bunga tunggal dan berbentuk

bintang dengan mahkota bunga bewarna putih, bunga tumbuh

menunduk pada ketiak daun, penyerbukan bunga terjadi

melalui penyerbukan sendiri namun dapat juga terjadi

penyerbukan silang dengan tingkat keberhasilan 56 %. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 4.

5) Buah

Buah akan terbentuk setelah terjadi penyerbukan, buah

paprika memiliki keaneka ragaman bentuk, ukuran, warna, dan

rasa. Pada umumnya buah paprika berbentuk seperti tomat

tetapi lebih bulat dan pendek. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran gambar 5.

6) Biji

Biji paprika terdapat dalam jumlah sedikit, berbentuk bulat

pipih, dan bewarna putih kekuning – kuningan, biji tersusun

berkelompok dan saling melekat pada empulur, ukuran biji

paprika lebih besar dibanding dengan biji cabai jenis lain.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 6.


16

c. Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh tanaman paprika dapat dilihat sebagai berikut :

1) Syarat Iklim

a) Ketinggian Tempat : 700 – 1.000 mdpl

b) Kelembaban : 80 %

c) Suhu Udara : 18 – 23 °C

d) Curah Hujan : 600 – 1.250 ml / tahun

2) Syarat Media

a) pH Media : 6 -7

b) Struktur Media : Porous ( Mudah menyerap air )

2. Teknik Produksi / Budidaya

a. Persemaian

Persemaian merupakan kegiatan sebelum tanam yang

bertujuan untuk merubah benih hingga menjadi bibit yang siap

tanam. Ciri – ciri bibit yang siap tanam yaitu bibit berumur 1 – 2

minggu, daun berjumlah 3 – 4 helai daun, dan tinggi tanaman

mencapai 15 – 20 cm. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu tray,

pinset, handsprayer ukuran 1 liter, gembor, Pupuk Daun Bayfolan,

kokopit yang dicuci hingga air perasannya bersih / bening, dan

benih Paprika yang sudah direndam Previcur dengan dosis 0,25 ml

/ lt air selama 30 menit. Cara kerja, wadah tray diisi dengan

kokopit halus yang sudah dicuci, lalu siram tray dengan

menggunakan gembor, lalu buat lubang tanam, setelah itu


17

masukkan benih, tutup lubang dengan kokopit, dan semprot air

biasa dengan menggunakan handsprayer ukuran 1 liter, setelah itu

tutup tray dengan plastik mulsa jika tanaman sudah tumbuh

setinggi 1 - 2 cm, maka tanaman diberi Pupuk Daun Bayfolan

dengan dosis 1 ml / lt air, setelah itu tanaman hanya perlu diberi air

biasa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 7.

b. Sterillisasi Green House

Sterillisasi green house merupakan kegiatan yang dilakukan

sebelum tanam. Tujuan dari sterillisasi green house yaitu

mencegah adanya serangan penyakit yang lalu pada saat tanaman

berproduksi sehingga mengurangi serangan penyakit. Alat dan

bahan yang digunakan yaitu kapur dolomit, Desinfectan,

Insectisida Curacon, ember, dan handsprayer elektrik. Sterillisasi

green house terbagi menjadi 2 yaitu yang pertama dengan cara

pemberian dolomit yang ditebar ke lantai green house hingga

merata kegiatan ini dilakukan sebelum penyusunan polybag dan

yang kedua dengan cara disemprotkan / dikabutkan dengan

menggunakan handsprayer elektrik yang didalamnya berisi

Desinfectan dengan dosis 100 ml / 16 liter air serta Insectisida

Curacon dengan dosis 70 ml / 16 liter air. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran gambar 8.


18

c. Pembuatan Media Tanam

Kegiatan pembuatan media tanam merupakan

mempersiapkan media tanam yang baik untuk tanaman. Alat dan

bahan yang dibutuhkan yaitu ayakan, kokopit, Urea, pupuk

kandang, polybag ukuran 40 x 20 cm, dan timbangan. Cara kerja

kokopit yang masih kasar diayak untuk diambil yang halusnya

setelah itu dikumpulkan sampai menghasilkan 1 kwintal / 100 kg

kokopit halus, lalu campur Urea yang ditimbang terlebih dahulu

sebanyak 250 gr dan pupuk kandang sebanyak 15 kg, lalu

dicampur dan diaduk hingga merata, setelah semua media

tercampur,lalu isi media ke dalam polybag yang berukuran 40 x 20

cm lalu media tersebut dipadatkan hingga polybag terisi penuh

oleh media tanam, kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan

pemasangan selang irigasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran gambar 9.

d. Penanaman

Kegiatan penanaman dilakukan setelah sterillisasi green

house dalam penanaman, media tanam harus disiram terlebih

dahulu agar saat tanaman dipindahkan ke media tidak layu karena

penguapan, setelah media disiram hingga benar – benar basah, lalu

media dibuat lubang tanam dengan menggunakan tugal, dan diisi

pupuk kandang sebanyak 10 gr / polybag jika sudah diisi lalu tutup

kembali hingga sedalam 8 cm lalu tanam tanaman Paprika setelah


19

tanaman ditanam lalu disiram kembali disekitar tanaman,

penanaman dilakukan pada pagi hari. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran gambar 10.

e. Pemeliharaan

1) Fertigasi

Tujuan dari pemberian nutrisi yaitu agar tanaman dapat

tumbuh dan berkembang secara maksimal serta membantu

tanaman dalam proses fotosintesis. Cara kerja sistem irigasi

tetes tidak terlalu sulit hanya dengan memutar keran yang

nantinya akan mengalirkan nutrisi ketanaman sehingga

tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, fertigasi

dapat dikatakan merata dengan melihat barisan paling depan

dan barisan belakang, jika kedua ujung ujung tersebut

mengeluarkan air dari polybag dapat dikatakan bahwa fertigasi

sudah merata dan keran dapat ditutup kembali, fertigasi

dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 10.00 wib dan pada

pukul 14.00 pemberian fertigasi dilakukan dengan 2 cara yaitu

dengan cara dripping ( melalui selang irigasi ) dan dengan cara

dikocor dengan dosis 500 ml – 1000 ml / tanaman. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 11.

2) Pewiwilan

Pada pertumbuhan tanaman paprika, cabang yang baru

tumbuh harus dibuang dengan demikian harus dilakukan


20

kegiatan pewiwilan. Tujuan dari kegiatan pewiwilan yaitu agar

pertumbuhan buah tidak terganggu sehingga tanaman paprika

dapat berproduksi secara maksimal, sebelum melakukan

kegiatan pewiwilan tangan harus dalam keadaan bersih / steril

hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit

tanaman yang disebabkan oleh virus. Alat dan bahan yang

dibutuhkan yaitu gunting, karung ataupun plastik untuk

menampung sisa batang yang dipotong, serta Antracol. Cara

kerja cabang yang baru tumbuh dipotong dengan menggunakan

gunting setelah itu bekas goresan tadi diolesi dengan

menggunakan Antracol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampirangambar 12.

3) Seleksi Bunga

Untuk mendapatkan buah yang optimal sesuai dengan yang

diharapkan seperti buahnya mulus / tidak cacat, besar, serta

berbentuk bagus maka tanaman perlu dilakukan kegiatan

seleksi bunga. Kegiatan tersebut bertujuan agar pertumbuhan

tanaman tertuju pada batang dan daun serta mendapatkan panen

yang serempak. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu karung

ataupun plastik untuk menampung bunga yang sudah di seleksi.

Cara kerja bunga yang terlihat besar diambil dengan

menggunakan kuku setelah itu bunga ditampung ke dalam

karung ataupun plastik, kegiatan ini dilakukan sekali pada


21

umur tanaman 1 bulan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran gambar 13.

4) Pelilitan Tanaman

Tanaman Paprika akan tumbuh semakin besar dan tinggi

sehingga tanaman perlu ditopang atau membutuhkan media

perambatan untuk tumbuh tanaman dengan menggunakan tali

nilon, pelilitan dilakukan pada umur tanaman 1 bulan

selanjutnya dilakukan seminggu sekali. Tujuan dari pelilitan

yaitu mempermudah pemeliharaan, memperkuat pertumbuhan

tanaman terhadap produksi buah, dan mempermudah dalam

pemanenan. Cara kerja tanaman yang terlihat tidak menempel /

dililit bisa langsung dililitkan ke tali. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran gambar 14.

5) Penyiangan

Pada budidaya tanaman Paprika, gulma yang tumbuh di

sekitar areal lantai green house jika tidak dicabut nantinya

gulma akan menjadi sarang bagi hama dan penyakit. Kegiatan

penyiangan dilakukan seminggu sekali setelah tanam. Tujuan

dari penyiangan yaitu mengurangi serangan hama dan penyakit

dengan cara menghilangkan sarang dari hama dan penyakit

tersebut. Cara kerja gulma yang ada disekitar areal lantai green

house langsung dicabut dan dimasukkan ke dalam karung.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 15.


22

6) Pengendalian Hama dan Penyakit

Tanaman Paprika tidak lepas dari serangan hama ataupun

penyakit dengan itu harus dikendalikan agar tidak merusak

tanaman dan menurunkan hasil produksi atau gagal panen.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan seminggu sekali

pada umur tanaman 1 bulan. Adapun hama dan penyakit yang

sering timbul dalam tanaman paprika adalah sebagai berikut :

a) Hama Thrips

Hama thrips merusak tanaman paprika dengan cara

menghisap cairan daun tanaman. Gejala dari hama ini

menyebabkan daun – daun berkerut ( keriting ), pucat, layu,

dan akhirnya mengering. Hama ini sering dijumpai pada

bagian ujung daun lapisan bawah ataupun pada pucuk –

pucuk tanaman serta sering berpindah – pindah, bagian

pucuk tanaman yang terserang akan terhenti pertumbuhan

tunasnya dan tanaman akan tumbuh kerdil. Pengendalian

thrips menggunakan Regent 50 SC dengan dosis 1 – 2 ml /

lt air. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

gambar 16.

b) Hama Lalat Buah

Hama lalat buah menyerang buah paprika, baik

buah masih muda maupun buah yang sudah matang, buah

muda yang terserang akan terganggu pertumbuhannya dan


23

gugur sebelum masak, buah yang terserang lalat buah akan

meninggalkan lubang kecil yang sulit untuk dilihat, buah

masak yang terinfeksi tidak menjadi bewarna merah tetapi

menjadi kehitam – hitaman dan mengeras. Pengendalian

hama lalat buah menggunakan natural metilat yang diolesi

ke botol bekas yang nantinya akan dijadikan perangkap

lalat buah yang dipasang di samping – samping tanaman.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar

17.

c) Hama Leaf Minner

Serangga dewasa lalat penggorok daun berupa lalat

kecil yang berukuran + 2 mm. Larva aktif menggorok dan

membuat lubang pada jaringan daun. Gejala serangan

ditandai adanya bintik – bintik putih dan alur korokan yang

bewarna putih pada permukaan daun. Pengendalian hama

leaf minner menggunakan Besgrimex 36 EC0,25 ml – 1 ml

/ lt airdanDursban200 EC dengan dosis 1 ml – 2 ml / lt air.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar

18.

d) Hama White Fly

Serangga dewasa white fly bewarna putih dengan

sayap jernih, dengan ukuran tubuh berkisar antara 1 – 1,5

mm. Serangga dewasa biasanya berkelompok dalam jumlah


24

banyak di bawah permukaan daun. Bila tanaman tersentuh

serangga ini akan beterbangan seperti kabut atau kebul

putih. White fly menghisap cairan daun dan eksresinya

menghasilkan embun madu menjadi media tumbuhnya

penyakit embun jelaga, white fly merupakan vektor

penyakit virus kuning ( virus gemini ) yang menyerang

tanaman jenis cabai dan kacang – kacangan. Pengendalian

hama white fly menggunakan Regent 50 SC dengan dosis 1

– 2 ml / lt airdan Best Fast 250 EC dengan dosis 1,5 – 2 ml

/ lt air. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

gambar 19.

e) Penyakit

Pada saat budidaya paprika penyusun tidak ditemukan

penyakit yang menyerang paprika, mungkin dikarenakan

umur paprika yang masih berumur 2 bulan dan juga

dikarenakan sedang musim kemarau sehingga pertumbuhan

penyakit menjadi terhambat, untuk mencegah serangan

penyakit layu fusarium maka digunakan Previcur N 722 SL

denan dosis 1,5 ml – 2 ml / lt air.

7) Pemberian ZPT dan Pupuk Daun

Pemberian ZPT dan Pupuk Daun berfungsi untuk memicu

proses perkembangan daun dan buah agar dapat berproduksi

secara maksimal. Alat dan bahan yang digunakan yaitu


25

Gibrelin Acid ( GA3 ), Bayfolan, dan handsprayer elektrik.

Cara kerja Gibrelin Acid ( GA3 ) yang akan diaplikasikan

ketanaman dimasukkan ke dalam handsprayer elektrik dengan

dosis 3 ml / 20 lt air sedangkan Pupuk Daun Bayfolan yang

akan diaplikasikan menggunakan dosis 20 ml / 20 lt air jika

Gibrelin Acid ( GA3 ) dan Bayfolan sudah dimasukkan ke

dalam handsprayer elektrik lalu tambahkan air hingga penuh

setelah itu aduk hingga merata dan aplikasikan ke tanaman,

pemberian ZPT dan Pupuk Daun dilakukan 1 minggu sekali

setelah panen pertama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran gambar 20.

f. Panen

Panen berarti mengambil sebagian / seluruh dan sesuai

dengan tujuan produksi. Tanaman paprika mulai berproduksi dari

umur 60 – 70 HST bisa dipanen yang hijau / 90 – 100 HST itu bisa

dipanen paprika yang merah atau yang kuning sesuai varietas dan

seterusnya berlanjut sampai 9 – 12 bulan ( tergantung serangan

hama dan penyakit ) pemanenan dapat dibagi menjadi 2 golongan

yaitu :
26

1) Panen Hijau

Kriteria panen buah hijau :

a) Warna buah hijau mengkilap

b) Daging buah tebal

c) Sehat dan tidak cacat

d) Bebas hama dan penyakit

2) Panen Warna

Kriteria panen warna :

a) Warna buah sudah merata

b) Daging buah tebal

c) Sehat dan tidak cacat

d) Bebas hama dan penyakit

Panen Paprika umumnya tidak dilakukan serentak biasanya

panen dilakukan per periode tanam berdasarkan kematangan

buah atau sesuai dengan permintaan pasar. Cara itu selain

untuk menjaga keseimbangan produksi dan untuk

meningkatkan nilai jual, dalam sekali panen dipetik 1 – 2 buah

pertanaman hal ini dapat dilakukan untuk menjaga ke stabilan

jumlah produksi, panen dilakukan pada pagi hari atau siang

hariagar bekas menempelnya tangkai cepat kering, dan tidak

mudah masuk patogen.


27

3) Kriteria Pasar Swalayan

a) Buahnya besar dengan berat 200 – 250 gr

b) Tidak ada goresan.

c) Bagian bawah memiliki 4 lekukan.

d) Tidak ada bekas serangan hama dan penyakit.

4) Cara Panen

Pada saat memetik di usahakan agar tidak merusak ranting atau

tanaman yang masih muda, buah sebaiknya dipetik beserta

tangkai buah dengan menggunakan tangan atau pisau tajam

yang steril. Adapun panen dapat dilakukan dengan

menggunakan kuku yang tajam setelah melakukan pemetikan

sebaiknya batang diolesi fungisida jenis tepung. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 21.

3. Penguasaan Hasil / Pasca Panen

Penangan pasca panen dimulai sejak dari pengumpulan hasil

hingga tahap akhir, penangan pasca panen bertujuan untuk

mempertahankan hasil kualitas panen yang diperoleh pada saat panen

sehingga tetap terjaga kualitasnya hingga sampai ke konsumen.

Adapun kegiatan – kegiatan penanganan pasca panen yang dilakukan

pada tanaman Paprika yaitu :

a. Penimbangan

Kegiatan penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat

dari hasil panen tanaman Paprika dan juga untuk mengetahui


28

perkembangan tanaman Paprika. Alat dan bahan yang digunakan

pada saat penimbangan yaitu timbangan digital dan bahan yang

digunakan adalah hasil panen paprika itu sendiri. Cara kerja :

Buah Paprika yang sudah dipanen lalu dikumpulkan ke dalam

kontrainer setelah itu dilakukan penimbangan dengan timbangan

digital yang sudah disediakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada lampiran gambar 22.

b. Sortasi

Kegiatan sortasi bertujuan untuk memisahkan hasil panen

yang bagus dengan yang cacat / kurang baik karena adanya

serangan hama dan penyakit atau kerusakan fisik. Alat dan bahan

yang digunakan yaitu kontrainer dan bahan yang digunakan yaitu

hasil panen Paprika itu sendiri. Cara kerja : Buah Paprika yang

sudah ditimbang lalu buah dipisahkan berdasarkan tingkat

kematangan, ukuran, dan kecacatan buah tersebut dipisahkan

dengan menggunakan kontrainer. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran gambar 23.

c. Pembersihan

Kegiatan pembersihan bertujuan untuk mencegah

masuknya mikrobakteri dari kotoran yang melekat, melindungi

konsumen dari residu berbahaya, serta untuk lebih menarik minat

konsumen. Alat dan bahan yang digunakan yaitu kain lap dan

bahan yang digunakan yaitu air serta hasil panen Paprika itu
29

sendiri. Cara kerja : Buah Paprika yang sudah di sortasi setelah itu

dibersihkan dengan menggunakan kain lap yang sudah dibasahi

lalu bersihkan buah hingga benar – benar bersih agar sisa pestisida

dan kotoran dapat hilang dan juga agar buah tampak menarik

setelah buah dibersihkan lalu buah dikeringkan dengan

menggunakan kain lap kering agar buah tidak busuk karena basah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 24.

d. Pengemasan

Pengemasan bertujuan untuk melindungi buah Paprika saat

pengangkutan serta melindungi mutu sayuran, dan menarik minat

konsumen. Alat dan bahan yang digunakan saat pengemasan yaitu

plastik polyetilen dan bahan yang digunakan yaitu buah Paprika

yang sudah dibersihkan. Cara kerja : Buah Paprika yang sudah

dibersihkan setelah itu buah paprika dikemas dengan

menggunakan plastik polyetilen lalu diberi label jumlah buah

dalam satu plastik polyetilen tergantung dari permintaan pasar

biasanya buah dikemas satu buah dalam satu plastik polyetilen.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 25.

4. Pemasaran Hasil

Pemasaran hasil dari buah Paprika dilakukan pada saat adanya

permintaan pasar swalayan maupun restoran dengan kriteria bagian

bawah buah Paprika memiliki 4 bagian lekukan, serta tidak ada luka

bekas panen ataupun akibat serangan hama, buahnya besar sedangkan


30

kriteria pasar tradisional hanya melihat dari ukuran buahnya saja akan

tetapi harganya lebih murah dari pada harga pasar swalayan.

pemasaran hasil terkadang mengalami penolakan karena buah tidak

sesuai dengan kriteria permintaan pasar swalayan akan tetapi buah

tersebut masih bisa dikirim ke pasar swalayan lain jika tidak ada pasar

swalayan yang menerima biasanya buah Paprika dikirim ke pasar

tradisional yang nantinya akan menyebabkan harga jual yang menurun

hal tersebut disebabkan karena masyarakat yang kurang mengenal

paprika dan tidak bisa memanfaatkan buah Paprika sebagai bahan baku

masakan sehingga jika paprika masuk ke dalam pasar tradisional,

masyarakat kurang minat akan buah tersebut.

C. Analisa Usaha Tani dan Tata Niaga

1. Analisa Usaha Tani

Jumlah Green House : 2 green house

Jarak antar polybag : 40 cm x 100 cm

Luas Green House : 30 m2 x


10 m2

Populasi : 400 tanaman

Varietas : Red capsicum dan Yellow capsicum


31

a. Biaya Variabel

1) Sarana Produksi

a) Benih

1 biji Rp. 2.000,-

1 gh = 208 tanaman

416 benih x Rp. 2.000 = Rp. 832.000,-

b) Pupuk

(1) Pupuk Organik

1 Kg Rp. 1.000,-

1 karung = 15 kg

1 gh = 10 karung

300 kg x Rp. 1.000,- = Rp. 300.000,-

(2) Urea

1 kali produksi menghabiskan 946 Kg

1 karung 50 Kg Rp. 100.000,-

946 Kg x Rp. 100.000 = Rp. 1.900.000,-

50 Kg

(3) NPK Mutiara

1 kali produksi menghabiskan 1.935 Kg

1 karung 50 kg Rp. 460.000,-

1.935 Kg x Rp. 460.000,- = Rp. 17.940.000,-

50 Kg
32

(4) Pupuk Daun Bayfolan

1 botol Rp. 30.000,- / 500 ml

1 kali produksi menghabiskan 640 ml

2 botol x Rp. 30.000,- = Rp. 60.000,-

c) Pestisida

(1) Regent 50 SC

1 botol Rp. 125.000,- / 500 ml

1 kali produksi menghabiskan 88 ml

1 botol x Rp. 125.000 = Rp. 125.000

(2) Besgrimex 36 EC

1 botol Rp. 93.000,- / 100 ml

1 kali produksi menghabiskan 88 ml

1 botol x Rp. 93.000 = Rp. 93.000,-

(3) Previcur N 722 SL

1 botol Rp. 130.000,- / 500 ml

1 kali produksi menghabiskan 20 ml

1 botol x Rp. 130.000,- = Rp.130.000,-

(4) Natural Metilat

1 botol Rp. 58.000,- / 100 ml

1 kali produksi menghabiskan 100 ml

1 botol x Rp. 58.000,- = Rp. 58.000,-


33

(5) Antracol

1 Kg Rp. 130.000,-

1 kali produksi menghabiskan 2 Kg

2 Kg x Rp. 130.000,- = Rp. 130.000,-

(6) Curacon

1 botol Rp. 125.000,- / 500 ml

1 kali produksi menghabiskan 140 ml

1 botol x Rp. 125.000,- = Rp. 125.000,-

d) Kapur Dolomit

1 karung Rp. 25.000,- / 50 kg

2 gh = 100 kg

2 karung x Rp. 25.000,- = Rp.50.000,-

e) Kokopit

1 karung Rp. 14.000,-

2 gh = 120 karung

120 karung x Rp. 14.000,- = Rp. 1.680.000,-

f) Polybag ukuran 40 x 20 cm

1 kg Rp. 30.000,-

2 gh = 10 Kg

10 Kg x Rp. 30.000,- = Rp. 300.000,-


34

g) Bambu

1 bambu Rp. 6.000,-

2 gh = 40 batang bambu

40 batang x Rp. 6.000,- = Rp. 240.000,-

h) Desinfectan

1 botol Rp. 25.000,- / 500 ml

1 gh menghabiskan 200 ml

1 botol x Rp. 25.000,- = Rp. 25.000,-

i) Gibrelin Acid

1 botol Rp. 50.000,- / 100 ml

1 kali produksi menghabiskan 192 ml

2 botol x Rp. 50.000,- = Rp. 100.000,-

j) Listrik

1 bulan Rp. 100.000

2 gh x 12 bulan x Rp.100.000 = Rp. 2.400.000

2) Tenaga Kerja

a) Persemaian (1 pria, 3 jam, 1 hari)

1 x 1 x 3 x 1 x Rp. 60.000 = Rp. 22.500

8 jam

b) Sterillisasi green house (1 pria, 2 jam, 2 hari)

1 x 1 x 2 x 2 x Rp. 60.000 = Rp. 15.000

8 jam
35

c) Pembuatan media tanam (2 pria, 8 jam, 6 hari)

2 x 1 x8 x 6 x Rp. 60.000 = Rp. 720.000

8 jam

d) Penanaman (2 pria, 4 jam, 1 hari)

2 x 1 x 4 x 1 x Rp. 60.000 = Rp. 60.000

8 Jam

e) Pemeliharaan

(1) Fertigasi (1pria, 1 jam, 330 hari)

1 x 1 x 1x 330 x Rp. 60.000 = Rp. 2.475.000

8 jam

(2) Pewiwilan (2 pria, 3 jam, 44 hari)

2 x 1 x 3 x 44 x Rp. 60.000 =Rp.1.980.000

8 jam

(3) Seleksi bunga (1 pria, 2 jam, 1 hari)

1 x 1 x 2 x 1 x Rp. 60.000 =Rp.15.000

8 jam
36

(4) Pelilitan (2 pria, 2 jam, 44 hari)

2 x 1 x 2 x 44 x Rp. 60.000 =Rp.1.320.000

8 jam

(5) Penyiangan (2 pria, 2 jam, 44 hari)

2 x 1 x 2 x 44 x Rp. 60.000 =Rp.1.320.000

8 jam

(6) Pengendalian hama dan penyakit (1 pria,2 jam,44 hari)

1 x 1 x 2 x 44 x Rp. 60.000 =Rp.660.000

8 jam

(7) Pemberian ZPT dan Pupuk Daun (1 pria,2 jam,44 hari)

1 x 1 x 2 x 44 x Rp. 60.000 =Rp.660.000

8 jam

f) Panen ( 2 pria, 4 jam, 64 hari)

2 x 1 x 4 x 64 x Rp. 60.000 =Rp.3.840.000

8 jam
37

g) Pascapanen

(1) Penimbangan (1 pria,1 jam,64 hari)

1 x 1 x 1 x 64 x Rp. 60.000 =Rp.480.000

8 jam

(2) Sortasi (2 pria,3 jam,64 hari)

2 x 1 x 3 x 64 x Rp. 60.000 =Rp.2.880.000

8 jam

(3) Pembersihan (1 pria,3 jam,64 hari)

1 x 1 x 3 x 64 x Rp. 60.000 =Rp.1.440.000

8 jam

(4) Pengemasan (2 pria,4 jam,64 hari)

2 x 1 x 4 x 64 x Rp. 60.000 =Rp.3.840.000

8 jam

(5) Pemasaran (1 pria, 8 jam, 64 hari)

1 x 1 x 8 x 64 x Rp. 60.000 =Rp.3.840.000

8 jam +

Total BV =Rp.52.545.500

b. Biaya Tetap

1) Sewa green house

2 bangunan x 12 x Rp. 10.000.000 = Rp. 20.000.000

12
38

2) Penyusutan alat 10 %

a) Gunting2 buah @Rp. 20.000

Rp. 20.000 – Rp. 2.000x2x12 = Rp. 18.000

2 tahun 12

b) Gembor 1 buah @Rp. 50.000

Rp. 50.000 – Rp. 5.000x 1x 12 = Rp. 22.500

2 tahun 12

c) Keranjang 6 buah @Rp. 150.000

Rp. 150.000 – Rp. 15.000 x 6 x 12 = Rp. 270.000

3 tahun 12

d) Masker Industrial 1 buah @Rp. 55.000

Rp. 55.000 – Rp. 5.500x 4 x12 = Rp. 49.500

1 tahun 12

e) Handsprayer Elektrik1 buah @Rp.650.000

Rp. 650.000 – Rp. 65.000x 1x 12 = Rp. 195.000

3 tahun 12
39

f) Handsprayer ukuran1 liter 2 buah @Rp.15.000

Rp. 15.000 – Rp. 1.500x 2x 12 = Rp. 27.000

1 tahun 12

g) Gerobak Dorong 1 buah @Rp.500.000

Rp. 500.000 – Rp. 50.000x 1x 12 = Rp. 150.000

3 tahun 12

h) Ember 2 buah @Rp.20.000

Rp. 20.000 – Rp. 2.000x 2x12= Rp. 36.000

1 tahun 12

i) Drum 1 buah @Rp.200.000

Rp. 200.000 – Rp. 20.000x2x 12= Rp. 60.000

3 tahun 12

j) Tali Nilon 30pack@Rp.20.000

Rp. 20.000 – Rp. 2.000x 2x 12= Rp. 270.000

2 tahun 12

k) Selang HDPE 3gulung@Rp.500.000

Rp. 500.000 – Rp. 50.000x 3x 12= Rp. 450.000

3 tahun 12
40

l) Selang PE 2gulung@Rp.100.000

Rp. 100.000 – Rp. 10.000x 2x 12= Rp. 60.000

3 tahun 12

m) Stick 4 pack@Rp.75.000

Rp. 75.000 – Rp. 7.500x 4x 12= Rp. 135.000

2 tahun 12

n) Nepel 4 pack@Rp.75.000

Rp. 75.000 – Rp. 7.500x 4x 12= Rp. 90.000

3 tahun 12

o) Tangga 1 buah@Rp.500.000

Rp. 500.000 – Rp. 50.000x 1x 12= Rp. 150.000

3 tahun 12

p) Selang 1 gulung@Rp.1.000.000

Rp. 1.000.000 – Rp. 100.000x 1 x 12= Rp. 300.000

3 tahun 12

q) Pinset 2 buah@Rp. 5.000

Rp. 5.000 – Rp. 500x 2 x 12= Rp. 3.000

3 tahun 12
41

r) Timbangan 1 buah@Rp. 150.000

Rp. 150.000 – Rp. 15.000x 2 x 12= Rp. 45.000

3 tahun 12

s) Tray 4 buah@Rp. 15.000

Rp. 15.000 – Rp. 1.500x4x 12= Rp. 27.000

2 tahun 12

t) Kacamata Semprot 1 buah@Rp. 40.000

Rp. 40.000 – Rp. 4.000x 1 x 12= Rp. 18.000

2 tahun 12

Total BT =Rp.22.376.000,-

c. Bunga Modal (12 %)

Suku bunga modal x m. Produksi x (BV + BT)

14 x 12 x (Rp. 52.545.500 + Rp. 22.376.000)=Rp. 10.410.010

100 12

d. Input Total

BV + BT + BM

Rp.52.545.500 + Rp.22.376.000 + Rp. 10.410.010=Rp.85.410.510


42

e. Output Total

Hasil panen 2 gh = 2.000 kg

Paprika kuning

Kerusakan 10%

10 x 1.500 = 150 kg

100

1.500 – 150 = 1.350 kg

1.350 kg x Rp.60.000 = Rp. 81.000.000,-

Paprika merah

Kerusakan 10%

10 x 500 = 50 kg

100

500 – 50 = 450 kg

450 kg x Rp.40.000 = Rp. 18.000.000,-

Rp. 81.000.000 + Rp. 18.000.000 = Rp. 99.000.000,-

f. Pendapatan Pengelola

OT - IT

Rp. 99.000.000– Rp. 85.410.510 = Rp. 13.589.490,-


43

g. O/I Ratio

OT = Rp. 99.000.000 = Rp. 1,2

IT Rp. 85.410.510

Artinya setiap pengeluaran Rp. 1,- dari biaya produksi

maka akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1,2

h. BEP ( Break Even Point )

BT = Rp. 22. 376.000

1 – BV 1 – Rp. 52.545.500

OT Rp. 99.000.000

= Rp. 22.376.000

1 – 0,5

Rp. 22.376.000

0,5

= Rp. 44.752.000,-

Artinya usaha ini akan mendapatkan titik impas pada

penjualan Rp. 44.752.000,-

2. Tata Niaga

Istilah tata niaga di Indonesia kita dapat diartikan sama dengan

pemasaran atau distribusi, yaitu semacam kegiatan ekonomi yang

berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke

konsumen. Sama halnya dengan penjualan hasil panen tanaman yang

ada di PT. Agro Farmaka Nusantara.


44

Penjualan hasil panen dilakukan mulai dari produsen, yang

kemudian barang dipasarkan oleh pasar swalayan yang sudah bekerja

sama sebelumnya.Setelah itu, pasar swalayan memasarkan barang

tersebut kepada konsumen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

bagan dibawah ini :

Produsen Suplayer Konsumen

Gambar 1. Tata Niaga Bagan tata niaga penjualan paprika di PT. Agro

Farmaka Nusantara.

Pada saat melakukan tata niaga di PT. Agro Farmaka Nusantara

menjualnya melalui pasar swalayan yang kemudian bisa sampai ke

konsumen.

D. Kerja Pengalaman Tambahan

Pada saat pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )

selain melakukan budidaya Paprika / komoditi utama, penyusun

melaksanakan kegiatan lain yang disebutkerja pengalaman tambahan / kp

minor yang dimana kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang berkaitan

dengan pertanian sehingga merupakan ilmu tambahan bagi penyusun dan

dapat mengetahui budidaya tanaman sayuran lain, adapun kegiatan yang

dilakukan sebagai berikut :


45

1. Pembuatan perangkap lalat buah. Cara pembuatan perangkap yaitu

siapkan gelas plastik ukuran 250 ml, kawat, tang, kuas, dan pestisida

perangkap. Pertama potong kawat dengan menggunakan tang

sepanjang 20 cm lalu tusuk gelas plastik bagian bawah dengan

menggunakan kawat hingga hingga tembus kedua ujung kawat di

tekuk / dibengkokkan setelah itu olesi gelas plastik dengan pestisida

menggunakan kuas, gelas plastik / perangkap tersebut di sangkutkan ke

ajir tanaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar

26.

2. Budidaya tanaman Tomat Cherry dimulai dari persemaian, pembuatan

media tanam, sterillisasi gh dan media, penanaman, pembuatan nutrisi,

dan pemanenan Tomat Cherry. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran gambar 27.

3. Persemaian Cabai sebelumnya benih direndam air biasa selama 30

menit lalu siapkan media sekam bakar, pupuk kandang, dan tanah

dengan dosis 2 : 1 : 1 campur semua media aduk hingga merata setelah

itu siram media dengan menggunakan gembor lalu tray di buat lubang

tanam setelah itu masukkan benih ke dalam lubang tanam dengan

menggunakan pinset lalu siram dengan menggunakan handsprayer

ukuran 1 liter setelah itu tutup tray dengan menggunakan mulsa. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 28.

4. Persemaian terong dan mentimun dengan menggunakan metode

Thailand sebelumnya benih diperam selama 30 menit dengan


46

menggunakan air hangat dan Pestisida Previcur dengan dosis 0,25 ml /

liter air lalu siapkan media kokopit yang sudah diayak terlebih dahulu

setelah itu isi tray dengan menggunakan kokopit halus secara merata

lalu siram tray dengan menggunakan gembor lalu buat lubang tanam

setelah itu masukkan benih ke dalam lubang tanam dengan

menggunakan pinset setelah semua benih dimasukkan ke dalam lubang

tanam tutup tray dengan menggunakan mulsa. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran gambar 29.

5. Pemanenan Cabai Thailand tidak terlalu jauh dengan pemanenan Cabai

jenis lain tergantung dari permintaan pasar saja terkadang ada yang

meminta Cabai Rawit hijau akan tetapi Cabai Rawit Thailand yang

merah lah yang selalu dipanen dengan warna merahnya mencapai 90 –

100 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 30.

6. Penanaman Melon Cantaloupe sebelum penanaman media disiram

manual terlebih dahulu hingga basah lalu buat lubang tanam

menggunakan tugal setelah itu isi lubang tanam dengan pupuk kandang

sebanyak 10 gr / tanaman, lalu tutup lubang tanam hingga lubang

tanam sedalam 8 cmsetelah itu pindahkan bibit ke dalam lubang tanam

lalu siram tanaman dengan air sebanyak 1 gelas plastik ukuran 250 ml.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar 31.


47

E. Integrasi Pengabdian Masyarakat ( IPM )

Pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) selain

melakukan budidaya paprika penyusun ditugaskan untuk melaksanakan

integrasi pengabdian masyarakat yang dimana merupakan kegiatan yang

bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, kegiatan yang

dilakukan oleh penyusun adalah mengajar pramuka yang bertempat di

SDN Jamaras pada saat memberikan beberapa materi, adapun materi yang

diberikan yaitu :

1. Tri Satya, Dasa Darma, dan Hymne Pramuka

2. Semaphore dan Morse

3. Peraturan Baris – Berbaris ( PBB )

4. Yel – Yel Pramuka

5. Pionering

Sehingga materi tersebut dapat bermanfaat bagi anak – anak SD dan juga

dapat membantu pembina dalam melaksanakan tugasnya dalam megajar

pramuka di SDN Jamaras. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

lampiran gambar 32.


48

IV. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN PERMASALAHAN

Pada saat penyusun melaksanakan budidaya Paprika banyak terdapat

berbagai macam kendala, kendala yang ditemui oleh penyusun sebagai berikut :

A. Permasalahan

1. Pada persemaian tanaman Paprika sering mengalami layu disebabkan oleh

sirkulasi udara yang kurang.

2. Pada kegiatan pewiwilan tanaman serimg terjadi luka akibat lecet / luka

yang akhirmya menyebabkan tanaman terserang penyakit.

3. Dalam budidaya paprika sering terjadi kekurangan air dikarenakan musim

kemarau.

4. Pada tanaman Paprika sering terserang hama lalat buah.

B. Pemecahan Permasalahan

1. Sehingga di dalam nursery / persemaian di pasang hexos semacam kipas

angin agar sirkulasi udara tetap lancar.

2. Sehingga tanaman diberi pestisida antracol setelah pewiwilan

3. Sehingga media tanam menggunakan kokopit yang dapat menampung air

dalam kapasitas lebih banyak dari media yang lain.

4. Sehingga di dalam green house di pasang perangkap hama buatan yang

berasal dari botol pestisida bekas.


49

V. PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA

48

Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang sangat berperan

penting dalam meningkatkan nilai gizi masyarakat, disamping itu juga

menjadi suatu bisnis ekonomi yang menjanjikan keuntungannya, salah

satu komoditi tanaman sayuran yang menguntungkan yaitu tanaman

Paprika karena dilihat dari harga jual yang tinggi serta permintaan pasar

yang begitu banyak.

Paprika merupakan tanaman yang baru dikenal oleh masyarakat

indonesia, meski Paprika belum cukup populer untuk digunakan sebagai

salah satu bahan masakan khas indonesia, namun peluang untuk

mengembangkan bisnis di sektor komoditi Paprika di indonesia saat ini

cukup terbuka lebar selain memiliki nilai jual yang bagus. Permintaan

pasar akan sayuran ini juga terus meningkat terutama permintaan –

permintaan dari pasar swalayan maupun restoran – restoran mewah, hal ini

bisa dimanfaatkan dengan mengembangkan tanaman Paprika untuk

memasok kebutuhan pasar akan Paprika dengan adanya pasar yang jelas

maka budidaya Paprika tidak akan mengalami kerugian, disamping itu

harga Paprika juga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga Cabai

jenis lain akan tetapi harga Paprika bisa turun jika masuk pasar tradisional
50

karena masyarakat yang kurang mengenal Paprika dan juga tidak bisa

memanfaatkan Paprika sebagai bahan masakan.

Budidaya Paprika tidak terlalu sulit hanya perlu perawatan yang

intensif agar tanaman Paprika dapat menghasilkan buah yang besar dan
49
banyak. Seharusnya petani bisa melihat peluang tersebut dengan

mengembangkan tanaman Paprika dan menjadi sebuah potensi untuk

meraup keuntungan, sehingga komoditas Paprika sangat besar

perannannya dalam menunjang usaha pemerintah dalam meningkatkan

pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas kesempatan kerja,

menunjang pengembangan agribisnis, dan meningkatkan ekspor sekaligus

mengurangi impor.
51

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penyusun melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )

selama 3 bulan di PT. Agro Farmaka Nusantara penyusun dapat

menyimpulkan bahwa :

1. Tanaman Paprika merupakan salah satu sayuran buah yang tidak


terlalu sulit dalam proses budidayanya, hanya saja tanaman Paprika
perlu pemeliharaan yang intensif agar tanaman dapat berproduksi
secara maksimal.
2. Apabila dilihat dari analisa usahatani, budidaya tanaman Paprika
menghasilkan pendapatan pengelola sebesar Rp. 13.589.490,- dan
setiap pengeluaran Rp. 1 mendapatkan keuntungan sebesar Rp.1,2
yang berarti budidaya tanaman paprika cukup menguntungkan
untuk dibudidayakan.
B. Saran

Saran yang dapat penyusun berikan setelah melakukan budidaya

tanaman Paprika antara lain :

1. Sebaiknya dalam proses budidaya tanaman Paprika harus selalu


diperhatikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman karena
hama dan penyakit dapat berpindah – pindah.
2. Budidaya tanaman Paprika sangat mengutungkan, hanya saja
tanaman harus dipelihara secara teratur agar tanaman dapat
menghasilkan buah yang banyak dan besar.
52

DAFTAR PUSTAKA

51

Ir. Rahmat rukmana, 1994, Budidaya Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik,
Kanisius, Yogyakarta.
Setiadi, 1986, Bertanam Cabai, Penebar Swadaya, Jakarta.
Drs.H.Hendro sunarjono, 2003, Bertanam 30 Jenis Sayur, Penebar Swadaya,
Bogor.
Ir. Final prajnanta, 1995, Agribisnis Cabai Hibrida, Penebar Swadaya, Bekasi.
AksiAgraris Kanisius, 1976, Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran, Yayasan
Kanisius, Yogyakarta.
Tim Penulis Penebar Swadaya, 1992, Pasca Panen Sayur, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Hikmat.web.id/kesehatan/deskripsi-tentang-tumbuhan-paprika. Diunduh pada
tanggal 10 – 09 – 2015 pukul 20.00 wib.
Klasifikasitanaman.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 10 – 09 – 2015 pukul
21.00 wib.

Anda mungkin juga menyukai