REGISTER
Oleh:
Kelompok 8
Rizalina Nur Afifah 160533611512
Rizka Afdalia 160533611437
Tinesa Fara Prihandini 160533611443
Wahyuni Dwi Kumalasari 160533611426
4. Mahasiswa dapat menerapkan operasi dan aplikasi ring shift counter dan
Johnson shift counter.
B. DASAR TEORI
Register merupakan komponen elektronika digital yang berfungsi untuk
menyimpan secara sementara sekumpulan bit. Bit data yang dioperasikan
dalam sistem digital kadang-kadang perlu disimpan, dipindahkan, atau
digeser ke kiri atau ke kanan satu posisi atau lebih. Register geser dapat
menangani perpindahan bit data paralel dan serial, serta dapat digunakan
untuk mengonversi dari paralel ke serial dan serial ke paralel. Ada 4 macam
register geser, yaitu:
1 16
PL VCC
2 15
CLK1 CLK2
3 14
P4 P3
4 13
P5 P2
5 12
P6 P1
6 11
P7 P0
7 10
Q7 SER
8 9
GND Q7
D. LANGKAH KERJA
D.1 Langkah Kerja Rangkaian Register SISO
1. Rakitlah rangkaian seperti Gambar 6.4 pada project board. Hubungkan
kaki SER pada luaran rangkaian DIPSWITCH.
2. Ukur catu daya DC sebesar +5V. Matikan catu daya dan hubungkan ke
rangkaian.
3. Hidupkan catu daya. Cek luaran rangkaian DIPSWITCH, catat sisi
saklar ke sebelah mana yang mengeluarkan tegangan +5V (logika 1)
serta tegangan 0V (logika 0). Matikan catu daya.
Catatan: - LED nyala berarti logika 1 dan LED mati berarti logika 0.
- Kondisi luaran rangkaian push button:
- 1 jika dilepas, 0 jika ditekan, saat ditekan, saat dilepas
Input 10
SER
11
P0
12
P1
13
P2
+5V 14 Output
P3
3
P4
4
P5
5 9
P6 Q7
10k 6 7
A 74LS14 B 74LS14 P7 Q7
SW-PB 220
1 2 3 4 2 LED
CLK1
100 0 15
CLK2
1 1
0,47uF PL
74LS165
0 10
SER
11
P0
12
P1
13
Input P2
+5V 14 Output
P3
3
P4
4
P5
5 9
P6 Q7
10k 6 7
A 74LS14 B 74LS14 P7 Q7
SW-PB 220
1 2 3 4 2 LED
CLK1
100 15
CLK2
1
0,47uF PL
74LS165
2. Ukur catu daya DC sebesar +5V. Matikan catu daya dan hubungkan
ke rangkaian.
3. Hidupkan catu daya. Cek luaran rangkaian DIPSWITCH, catat sisi
saklar ke sebelah mana yang mengeluarkan tegangan +5V (logika
1) serta tegangan 0V (logika 0). Matikan catu daya.
Catatan: - LED nyala berarti logika 1 dan LED mati berarti logika 0.
- Kondisi luaran rangkaian push button:
-1 jika dilepas, 0 jika ditekan, saat ditekan, saat dilepas
4. Beri logika 0 pada kaki SER dan hidupkan catu daya.
5. Beri logika 0 pada kaki P0 – P7, logika 1 pada kaki PL dan CLK2.
Tekan push button, dan catat kondisi LED pada kaki Q7 dan Q7
+5V Output
1 3
A Q0
Input 2 4
B Q1
5
Q2
10k 6
A 74LS14 B 74LS14 Q3
SW-PB 10
Q4
1 2 3 4 8 11
CLK Q5
100 12
Q6
9 13
0,47uF MR Q7
220
74LS164 LED
2. Ukur catu daya DC sebesar +5V. Matikan catu daya dan hubungkan
ke rangkaian.
3. Hidupkan catu daya. Cek luaran rangkaian DIPSWITCH, catat sisi
saklar ke sebelah mana yang mengeluarkan tegangan +5V (logika
1) serta tegangan 0V (logika 0). Matikan catu daya.
Catatan: - LED nyala berarti logika 1 dan LED mati berarti logika 0.
- Kondisi luaran rangkaian push button:
-1 jika dilepas, 0 jika ditekan, saat ditekan, saat dilepas
4. Beri logika 1 dan 0 pada kaki A dan B, logika 1 pada kaki MR .
Biarkan push button dalam kondisi tidak ditekan, dan catat kondisi
LED pada kaki Q0 – Q7 pada baris pertama Tabel E.3.
5. Ulangi langkah 4 sesuai dengan kombinasi logika lain seperti yang
tertera dalam Tabel E.3 untuk baris 2 dan seterusnya.
+5V
16
15
14
13
12
11
10
9
RESPACK3
10k ohm OUTPUT
1
2
3
4
5
6
7
8
220 ohm
1 16 3 2
D0 Q0
2 15 4 5
D1 Q1
3 14 7 6
D2 Q2
4 13 8 9
D3 Q3
5 12 13 12
D4 Q4
6 11 14 15
D5 Q5
7 10 17 16
D6 Q6
8 9 18 19
D7 Q7
SW-DIP8 1
OE
11
LE
74LS373
2. Ukur catu daya DC sebesar +5V. Matikan catu daya dan hubungkan
catu daya ke rangkaian.
Catatan: - Logika 1 diperoleh dengan menghubungkan pada +5V
sedangkan logika 0 diperoleh dengan menghubungkan pada GND.
-LED nyala berarti logika 1 dan LED mati berarti logika 0.
10. Beri logika sembarang (0 atau 1) pada masukan D0–D7 dan kaki LE,
serta catat luaran Q0–Q7 (dengan LED) pada baris 11 Tabel 6.7
11. Cek luaran Q0–Q7 dengan logic probe dan catat hasilnya dalam
baris terakhir Tabel E.4
MASUKAN LUARAN
A B MR CLK Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
(clock
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0x)
(clock
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1x)
(clock
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
2x)
(clock
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
3x)
(clock
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
4x)
(clock
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
5x)
(clock
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
6x)
(clock
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7x)
OE LE D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Q0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7
0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
F. ANALISA DATA
a. Rangkaian Register SISO
Pada rangkaian di atas kami menggunakan IC 74LS165 dan IC 74LS14.
IC 74LS165 merupakan register geser 8-bit serial/parallel-in, serial-
out. Sedangkan IC74LS14 merupakan IC yang digunakan sebagai fungsi
pembalik, dimana dalam IC 74LS14 terdapat gerbang logika NOT. Pada
rangkaian SISO ini menggunakan flip flop D(Data), dimana flip
keluarannya selalu sama dengan masukan yang diberikan Prinsip kerja dari
register SISO yaitu informasi/data dimasukan melalui word in dan akan
dikeluarkan jika ada denyut lonceng berlalu dari 1 ke 0. Karena jalan
keluarnya flip-flop satu dihubungkan kepada jalan masuk flip-flop
berikutnya, maka informasi didalam register akan digrser ke kanan selama
tebing dari denyut lonceng (Clock).
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL
berlogika 0
berlogika 1
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Pada rangkaian PISO inputan P0=0; P1=0; P2=0; P3=0; P4=0; P5=0; P6=0;
P7=0, menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diagram waktu flip-flop
D. Pada diagram waktu register PISO, menggunakan gerbang logika NOT.
Kemudian untuk outputan dari Q’ merupakan hasil invers (gerbang logika
NOT) dari outputan Q. Pada percobaan rangkaian register PISO dengan
inputan P0=0; P1=0; P2=0; P3=0; P4=0; P5=0; P6=0; P7=0 berhasil, karena
nilai output sesuai dengan tabel kebenaran dari simulasi dan diagram
waktu register PISO.
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO dengan inputan P0=0; P1=0; P2=0;
P3=0; P4=0; P5=0; P6=0; P7=0 dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda,
akan menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 0 (LED mati)
dan Q’ berlogika 1(LED menyala). Hal ini dikarenakan pada rangkaian
PISO nilai clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak berubah
meskipun nilai pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun dengan
nilai inputan PL jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak dapat
mengalirkan data (fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Pada rangkaian PISO inputan P0=0; P1=1; P2=0; P3=1; P4=0; P5=1; P6=0;
P7=1 menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diagram waktu flip-flop
D. Pada diagram waktu register PISO, menggunakan gerbang logika NOT.
Kemudian untuk outputan dari Q’ merupakan hasil invers (gerbang logika
NOT) dari outputan Q. Pada percobaan rangkaian register PISO dengan
inputan P0=0; P1=1; P2=0; P3=1; P4=0; P5=1; P6=0; P7=1 berhasil, karena nilai
output sesuai dengan tabel kebenaran dari simulasi dan diagram waktu register
PISO.
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO dengan inputan P0=0; P1=1; P2=0;
P3=1; P4=0; P5=1; P6=0; P7=1 dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda,
akan menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 1 (LED
menyala) dan Q’ berlogika 0 (LED mati). Hal ini dikarenakan pada
rangkaian PISO nilai clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak
berubah meskipun nilai pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun
dengan nilai inputan PL jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak
dapat mengalirkan data (fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Pada rangkaian PISO inputan P0=0; P1=0; P2=1; P3=1; P4=0; P5=0; P6=1;
P7=1, menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diagram waktu flip-flop
D. Pada diagram waktu register PISO, menggunakan gerbang logika NOT.
Kemudian untuk outputan dari Q’ merupakan hasil invers (gerbang logika
NOT) dari outputan Q. Pada percobaan rangkaian register PISO dengan
inputan P0=0; P1=0; P2=1; P3=1; P4=0; P5=0; P6=1; P7=1berhasil, karena nilai
output sesuai dengan tabel kebenaran dari simulasi dan diagram waktu register
PISO.
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan
berlogika 0 PL berlogika 1
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan
berlogika 0 PL berlogika 1
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO inputan P0=0; P1=0; P2=1; P3=1; P4=0;
P5=0; P6=1; P7=1, dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda, akan
menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 1(LED menyala dan
Q’ berlogika 0(LED mati). Hal ini dikarenakan pada rangkaian PISO nilai
clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak berubah meskipun nilai
pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun dengan nilai inputan PL
jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak dapat mengalirkan data
(fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Pada rangkaian PISO inputan P0=1; P1=1; P2=0; P3=0; P4=1; P5=1;
P6=0; P7=0 menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diagram waktu flip-
flop D. Pada diagram waktu register PISO, menggunakan gerbang logika
NOT. Kemudian untuk outputan dari Q’ merupakan hasil invers (gerbang
logika NOT) dari outputan Q. Pada percobaan rangkaian register PISO
dengan inputan P0=1; P1=1; P2=0; P3=0; P4=1; P5=1; P6=0; P7=0 berhasil,
karena nilai output sesuai dengan tabel kebenaran dari simulasi dan diagram
waktu register PISO.
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO dengan inputan P0=1; P1=1; P2=0;
P3=0; P4=1; P5=1; P6=0; P7=0 dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda,
akan menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 0 (LED mati)
dan Q’ berlogika 1(LED menyala). Hal ini dikarenakan pada rangkaian
PISO nilai clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak berubah
meskipun nilai pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun dengan
nilai inputan PL jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak dapat
mengalirkan data (fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Pada rangkaian PISO inputan P0=1; P1=1; P2=1; P3=0; P4=0; P5=0; P6=1;
P7=1menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diagram waktu flip-flop
D. Pada diagram waktu register PISO, menggunakan gerbang logika NOT.
Kemudian untuk outputan dari Q’ merupakan hasil invers (gerbang logika
NOT) dari outputan Q. Pada percobaan rangkaian register PISO dengan
inputan P0=1; P1=1; P2=1; P3=0; P4=0; P5=0; P6=1; P7=1berhasil, karena nilai
output sesuai dengan tabel kebenaran dari simulasi dan diagram waktu register
PISO.
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO dengan inputan P0=1; P1=1; P2=1;
P3=0; P4=0; P5=0; P6=1; P7=1dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda,
akan menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 0 (LED
menyala) dan Q’ berlogika 1(LED mati). Hal ini dikarenakan pada
rangkaian PISO nilai clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak
berubah meskipun nilai pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun
dengan nilai inputan PL jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak
dapat mengalirkan data (fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Pada rangkaian PISO inputan P0=1; P1=1; P2=1; P3=1; P4=0; P5=0; P6=0;
P7=0, menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diagram waktu flip-flop
D. Pada diagram waktu register PISO, menggunakan gerbang logika NOT.
Kemudian untuk outputan dari Q’ merupakan hasil invers (gerbang logika
NOT) dari outputan Q. Pada percobaan rangkaian register PISO dengan
inputan P0=1; P1=1; P2=1; P3=1; P4=0; P5=0; P6=0; P7=0 berhasil, karena
nilai output sesuai dengan tabel kebenaran dari simulasi dan diagram waktu
register PISO.
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan
berlogika 0 PL berlogika 1
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan
berlogika 0 PL berlogika 1
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO dengan inputan P0=1; P1=1; P2=1;
P3=1; P4=0; P5=0; P6=0; P7=0, dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda,
akan menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 0 (LED mati)
dan Q’ berlogika 1(LED menyala). Hal ini dikarenakan pada rangkaian
PISO nilai clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak berubah
meskipun nilai pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun dengan
nilai inputan PL jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak dapat
mengalirkan data (fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Pada rangkaian PISO inputan P0=0; P1=0; P2=0; P3=0; P4=1; P5=1; P6=1;
P7=1, menghasilkan keluaran yang sesuai dengan diagram waktu flip-flop
D. Pada diagram waktu register PISO, menggunakan gerbang logika NOT.
Kemudian untuk outputan dari Q’ merupakan hasil invers (gerbang logika
NOT) dari outputan Q. Pada percobaan rangkaian register PISO dengan
inputan P0=0; P1=0; P2=0; P3=0; P4=1; P5=1; P6=1; P7=1, berhasil, karena
nilai output sesuai dengan tabel kebenaran dari simulasi dan diagram waktu
register PISO.
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL
berlogika 1
berlogika 0
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO dengan inputan P0=0; P1=0; P2=0;
P3=0; P4=1; P5=1; P6=1; P7=1, dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda,
akan menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 0 (LED
menyala) dan Q’ berlogika 1(LED mati). Hal ini dikarenakan pada
rangkaian PISO nilai clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak
berubah meskipun nilai pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun
dengan nilai inputan PL jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak
dapat mengalirkan data (fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 0 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL Dengan inputan CLK2 berlogika 1 dan PL
berlogika 0 berlogika 1
Kesimpulan:
Nilai keluaran pada rangkaian PISO dengan inputan P0=1; P1=1; P2=1;
P3=1; P4=1; P5=1; P6=1; P7=1, dengan inputan clk2 dan PL yang berbeda,
akan menghasilkan keluaran yang sama yaitu Q berlogika 0 (LED mati)
dan Q’ berlogika 1(LED menyala). Hal ini dikarenakan pada rangkaian
PISO nilai clk2 jika berlogika 1 maka nilai keluaran tidak berubah
meskipun nilai pada PL, clk1, dan inputan data dirubah, begitupun dengan
nilai inputan PL jika berlogika 0 maka nilai masukan dari clk 1 tidak dapat
mengalirkan data (fungsi PL mengatur kerja pada clk1).
Rangkaian Resgister SIPO dengan inputan A=0; B=0; MR’=0 akan masuk
pada persimpangan anatara resistor 100Ohm, 10K Ohm, dan kapasitor
0,47µF. Sehingga inputan hasil persimpangan tersebut tersebut akan
menghasilkan aliran daya tersebut akan masuk ke IC74LS14 U1A kaki
ke-1 dengan kondisi menyala dan akan menghasilkan keluaran dengan
konsisi mati (pada IC ini terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil
outputannya merupakan kebalikan dari masukan). Kemudian aliran daya
tersebut akan masuk ke dalam IC 74LS14 U1B kaki ke 3 dengan kondisi
mati dan akan menghasilkan keluaran dengan kondisi menyala (pada IC ini
terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil outputannya merupakan
kebalikan dari masukan). Hasil keluaran dari IC 74LS14 U1.B akan masuk
pada IC 74LS164 pada kaki ke-3. Pada kaki ke-9 terdapat inputan MR’
dengan logika 0. Inputan A=0 dan B=0 masuk pada gerbang logika AND,
dimana hasil dari gerbang logika AND dan clock digunakan sebagain
inputan pada flip flop D(karena pada IC 74LS164 menggunakan gerbang
logika AND). Hasil inputan dari clock pertama dan clock kedua akan
masuk pada flip flop D1 sehingga menghasilkan keluaran Q pada flip-flop
D1. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip-flop D2 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D2. Hasil dari inputan clock
pertama masuk ke flip-flop D3 sehingga menghasilkan keluaran Q pada
flip flop D3. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip D4 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D4(hasil keluaran ini merupakan
hasil akhir dari keluaran IC74LS164 dengan 8 keluaran yaitu Q0
berlogika LOW, Q1 berlogika LOW, Q2 berlogika LOW, Q3 berlogika
LOW, Q4 berlogika LOW, Q5 berlogika LOW, Q6 berlogika LOW, Q7
berlogika LOW. Hasil keluaran QO masuk ke resistor R3 dengan logika
0(Low), Q1 masuk pada R4 dengan logika 0(Low), Q2 masuk pada R9
dengan logika 0(Low), Q3 masuk pada R6 dengan logika 0(Low), Q4
masuk pada R10 dengan logika 0(Low), Q5 masuk pada R11 dengan
logika 0(Low), Q6 masuk pada R12 dengan logika 0(Low), Q7 masuk
pada R13 dengan logika 0(Low) dimana nilai hambatan dari rangkaian
tersebut 220Ohm sehingga menghasilkan keluaran dengan LED Q3 mati,
Q4 mati, Q5 mati, Q6 mati, Q10 mati, Q11 mati, Q12 mati, dan Q13 mati.
Pada diagram waktu SIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register SIPO
dengan inputan A=0; B=0; MR’=0 berhasil, karena nilai output sesuai
dengan tabel kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
Rangkaian Resgister SIPO dengan inputan A=1; B=0; MR’=1 akan masuk
pada persimpangan anatara resistor 100Ohm, 10K Ohm, dan kapasitor
0,47µF. Sehingga inputan hasil persimpangan tersebut tersebut akan
menghasilkan aliran daya tersebut akan masuk ke IC74LS14 U1A kaki
ke-1 dengan kondisi menyala dan akan menghasilkan keluaran dengan
konsisi mati (pada IC ini terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil
outputannya merupakan kebalikan dari masukan). Kemudian aliran daya
tersebut akan masuk ke dalam IC 74LS14 U1B kaki ke 3 dengan kondisi
mati dan akan menghasilkan keluaran dengan kondisi menyala (pada IC ini
terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil outputannya merupakan
kebalikan dari masukan). Hasil keluaran dari IC 74LS14 U1.B akan masuk
pada IC 74LS164 pada kaki ke-3. Pada kaki ke-9 terdapat inputan MR’
dengan logika 1. Inputan A=1 dan B=0 masuk pada gerbang logika AND,
dimana hasil dari gerbang logika AND dan clock digunakan sebagain
inputan pada flip flop D(karena pada IC 74LS164 menggunakan gerbang
logika AND). Hasil inputan dari clock pertama dan clock kedua akan
masuk pada flip flop D1 sehingga menghasilkan keluaran Q pada flip-flop
D1. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip-flop D2 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D2. Hasil dari inputan clock
pertama masuk ke flip-flop D3 sehingga menghasilkan keluaran Q pada
flip flop D3. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip D4 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D4(hasil keluaran ini merupakan
hasil akhir dari keluaran IC74LS164 dengan 8 keluaran yaitu Q0
berlogika LOW, Q1 berlogika LOW, Q2 berlogika LOW, Q3 berlogika
LOW, Q4 berlogika LOW, Q5 berlogika LOW, Q6 berlogika LOW, Q7
berlogika LOW. Hasil keluaran QO masuk ke resistor R3 dengan logika
0(Low), Q1 masuk pada R4 dengan logika 0(Low), Q2 masuk pada R5
dengan logika 0(Low), Q3 masuk pada R6 dengan logika 0(Low), Q4
masuk pada R10 dengan logika 0(Low), Q5 masuk pada R11 dengan
logika 0(Low), Q6 masuk pada R12 dengan logika 0(Low), Q7 masuk
pada R13 dengan logika 0(Low) dimana nilai hambatan dari rangkaian
tersebut 220Ohm sehingga menghasilkan keluaran dengan LED Q3 mati,
Q4 mati, Q5 mati, Q6 mati, Q10 mati, Q11 mati, Q12 mati, dan Q13 mati.
Pada diagram waktu SIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register SIPO
dengan inputan A=1; B=0; MR’=1 berhasil, karena nilai output sesuai
dengan tabel kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT A=1; B=1; MR’=0
Rangkaian Simulasi
Rangkaian Resgister SIPO dengan inputan A=1; B=1; MR’=0 akan masuk
pada persimpangan anatara resistor 100Ohm, 10K Ohm, dan kapasitor
0,47µF. Sehingga inputan hasil persimpangan tersebut tersebut akan
menghasilkan aliran daya tersebut akan masuk ke IC74LS14 U1A kaki
ke-1 dengan kondisi menyala dan akan menghasilkan keluaran dengan
konsisi mati (pada IC ini terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil
outputannya merupakan kebalikan dari masukan). Kemudian aliran daya
tersebut akan masuk ke dalam IC 74LS14 U1B kaki ke 3 dengan kondisi
mati dan akan menghasilkan keluaran dengan kondisi menyala (pada IC ini
terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil outputannya merupakan
kebalikan dari masukan). Hasil keluaran dari IC 74LS14 U1.B akan masuk
pada IC 74LS164 pada kaki ke-3. Pada kaki ke-9 terdapat inputan MR’
dengan logika 0. Inputan A=1 dan B=1 masuk pada gerbang logika AND,
dimana hasil dari gerbang logika AND dan clock digunakan sebagain
inputan pada flip flop D(karena pada IC 74LS164 menggunakan gerbang
logika AND). Hasil inputan dari clock pertama dan clock kedua akan
masuk pada flip flop D1 sehingga menghasilkan keluaran Q pada flip-flop
D1. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip-flop D2 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D2. Hasil dari inputan clock
pertama masuk ke flip-flop D3 sehingga menghasilkan keluaran Q pada
flip flop D3. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip D4 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D4(hasil keluaran ini merupakan
hasil akhir dari keluaran IC74LS164 dengan 8 keluaran yaitu Q0
berlogika LOW, Q1 berlogika LOW, Q2 berlogika LOW, Q3 berlogika
LOW, Q4 berlogika LOW, Q5 berlogika LOW, Q6 berlogika LOW, Q7
berlogika LOW. Hasil keluaran QO masuk ke resistor R3 dengan logika
0(Low), Q1 masuk pada R4 dengan logika 0(Low), Q2 masuk pada R5
dengan logika 0(Low), Q3 masuk pada R6 dengan logika 0(Low), Q4
masuk pada R10 dengan logika 0(Low), Q5 masuk pada R11 dengan
logika 0(Low), Q6 masuk pada R12 dengan logika 0(Low), Q7 masuk
pada R13 dengan logika 0(Low) dimana nilai hambatan dari rangkaian
tersebut 220Ohm sehingga menghasilkan keluaran dengan LED Q3 mati,
Q4 mati, Q5 mati, Q6 mati, Q10 mati, Q11 mati, Q12 mati, dan Q13 mati.
Pada diagram waktu SIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register SIPO
dengan inputan A=1; B=1; MR’=0 berhasil, karena nilai output sesuai
dengan tabel kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
Rangkaian Resgister SIPO dengan inputan A=1; B=1; MR’=0 akan masuk
pada persimpangan anatara resistor 100Ohm, 10K Ohm, dan kapasitor
0,47µF. Sehingga inputan hasil persimpangan tersebut tersebut akan
menghasilkan aliran daya tersebut akan masuk ke IC74LS14 U1A kaki
ke-1 dengan kondisi menyala dan akan menghasilkan keluaran dengan
konsisi mati (pada IC ini terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil
outputannya merupakan kebalikan dari masukan). Kemudian aliran daya
tersebut akan masuk ke dalam IC 74LS14 U1B kaki ke 3 dengan kondisi
mati dan akan menghasilkan keluaran dengan kondisi menyala (pada IC ini
terdapat gerbang logika NOT sehingga hasil outputannya merupakan
kebalikan dari masukan). Hasil keluaran dari IC 74LS14 U1.B akan masuk
pada IC 74LS164 pada kaki ke-8(dengan kondisi menyala). Pada kaki ke-9
terdapat inputan MR’ dengan logika 1.Sesuai dengan prinsip dari
rangkaian SIPO jika Read Out diberi logika 0, maka semua keluaran AND
adalah 0 dan bila Read Out diberi logika 1, maka pintu-pintu AND
menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-
flop. Kemudian inputan A=1 dan B=1 masuk pada gerbang logika AND,
dimana hasil dari gerbang logika AND dan clock digunakan sebagain
inputan pada flip flop D(karena pada IC 74LS164 menggunakan gerbang
logika AND). Hasil inputan dari clock pertama dan clock kedua akan
masuk pada flip flop D1 sehingga menghasilkan keluaran Q pada flip-flop
D1. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip-flop D2 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D2. Hasil dari inputan clock
pertama masuk ke flip-flop D3 sehingga menghasilkan keluaran Q pada
flip flop D3. Hasil dari inputan clock pertama masuk ke flip D4 sehingga
menghasilkan keluaran Q pada flip flop D4(hasil keluaran ini merupakan
hasil akhir dari keluaran IC74LS164 dengan 8 keluaran, dimana kondisi
dari keluaran tersebut tergantung dengan jumlah clock tersebut ditekan,
jadi semakin bertambah jumlah clock yang ditekan maka LED akan akan
menyala lebih banyak dengan proses yang bergantian(bergeser). Dimana
hasil keluaran menunujukkan sesuai dengan clock yang ditekan jika clock
tersebut ditekan sebanyak 1x maka LED pada Q3 akan menyala(High),
kemudian jika clock tersebut ditekan sebanyak 2x maka LED pada Q4
akan menyala(High), kemudian jika clock tersebut ditekan sebanyak 3x
maka LED pada Q5 akan menyala(High), kemudian jika clock tersebut
ditekan sebanyak 4x maka LED pada Q6 akan menyala(High), kemudian
jika clock tersebut ditekan sebanyak 5x maka LED pada Q10 akan
menyala(High), kemudian jika clock tersebut ditekan sebanyak 6x maka
LED pada Q11 akan menyala(High), kemudian jika clock tersebut ditekan
sebanyak 7x maka LED pada Q12 akan menyala(High), dan ketika jika
clock tersebut ditekan sebanyak 8x maka LED pada Q13 akan
menyala(High). Jadi LED jumlah LED yang menyala akan bertambah
jika proses penekanan clock tersebut juga bertambah.
Pada diagram waktu SIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register SIPO
dengan inputan A=1; B=1; MR’=1 berhasil, karena nilai output sesuai
dengan tabel kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=0; D1=1; D2=1; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0;
OE’=0; LE=1 tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=1; D1=0; D2=0; D3=1; D4=1; D5=1; D6=1, D7=1; OE’=0;
LE=0
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=1; D1=0; D2=0; D3=1; D4=1; D5=1; D6=1, D7=1;
OE’=0; LE=0, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=1; D1=0; D2=1; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0; OE’=0;
LE=1
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=1; D1=0; D2=1; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0;
OE’=0; LE=1, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=0; D1=1; D2=0; D3=1; D4=1; D5=0; D6=1, D7=0; OE’=0;
LE=0
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=0; D1=1; D2=0; D3=1; D4=1; D5=0; D6=1, D7=0;
OE’=0; LE=0 tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=1; D1=1; D2=1; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0; OE’=0;
LE=1
Pada rangkaian ini nilai inputan diperoleh dengan menggunakan switch
sebagai alat untuk menginputkan data, dimana pada switch tersebut
dimulai dari 0 dengan D0=1; D1=1; D2=1; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0;
OE’=0; LE=1 dimana 0(off) dan 1(On). Inputan dari switch akan masuk
pada IC 74LS373 dimana sebelum masuk pada IC, inputan switch tersebut
terhubung dengan respack (inputan tersebut masuk pada kaki 3, 4, 7, 8, 13,
14, 17, 18 pada IC 74LS373). Pada kaki pertama digunakan untuk
memasukkan OE’ dengan logika 0 yang dihubungkan pada kaki 1 IC
74LS343, kemudian untuk LE digubungkan dengan kaki 11 pada IC
74LS343. Pada rangkaian ini menggunakan IC menggunakan IC74LS343,
dimana di dalam IC tersebut terdapat flip-flop D. Setelah itu data
dimasukkan secara paralel pada input D-FF dan data akan diloloskan
keluar secara paralel setelah flip-flop mendapat pulsa clock dari 0 ke 1.
Hasil keluaran dari IC tersebut digunakan untuk menyatakan nilai outputan
Q0=Q7. Sebelum dialirkan pada dioda LED, hasil outputan tersebut
terlebih dahulu dihubungkan dengan resistor 220Ohm, sehingga keluaran
dari rangkaian register PIPO dengan inputan D0=1; D1=1; D2=1; D3=0;
D4=0; D5=0; D6=0, D7=0; OE’=0; LE=1, keluaran yang menyala sejumlah
3 LED (Q0, Q1, Q2) dan yang tidak menyala sejumlah 3 LED (Q3, Q4, Q5,
Q6, Q7).
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=1; D1=1; D2=1; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0;
OE’=0; LE=1, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=0; D1=0; D2=0; D3=1; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0; OE’=0;
LE=0
INPUT D0=1; D1=0; D2=0; D3=0; D4=1; D5=1; D6=1, D7=1; OE’=0;
LE=1
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=1; D1=0; D2=0; D3=0; D4=1; D5=1; D6=1, D7=1;
OE’=0; LE=1, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=1; D1=0; D2=0; D3=0; D4=1; D5=0; D6=0, D7=0; OE’=0;
LE=0
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=1; D1=0; D2=0; D3=0; D4=1; D5=0; D6=0, D7=0;
OE’=0; LE=0, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=1; D1=1; D2=1; D3=1; D4=1; D5=1; D6=1, D7=1; OE’=0;
LE=1
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=1; D1=1; D2=1; D3=1; D4=1; D5=1; D6=1, D7=1;
OE’=0; LE=1, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=0; D1=0; D2=0; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0; OE’=0;
LE=0
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=0; D1=0; D2=0; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0;
OE’=0; LE=0, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
INPUT D0=1; D1=1; D2=1; D3=1; D4=0; D5=0; D6=1, D7=1; OE’=1;
LE=1
Pada diagram waktu PIPO ini menggunakan flip flop D, dimana pada flip
flop ini menggunakan gerbang logika NOT. Pada rangkaian register PIPO
dengan inputan D0=1; D1=0; D2=1; D3=0; D4=0; D5=0; D6=0, D7=0;
OE’=1; LE=1, tekanan berhasil, karena nilai output sesuai dengan tabel
kebenaran dari smulasi dan diagram waktu.
Kesimpulan:
G. TUGAS
1. Tuliskan tabel fungsi IC 74LS164, 74LS165, dan 74LS373 beserta penjelasan tentang
prinsip kerjanya.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan dari rangkaian SISO, PISO, SIPO, dan PIPO adalah IC
74LS373 merupakan latch oktal yang terdiri dari 8 D-flip-flop dan 8 buffer
(penyangga) tri-state yang digunakan untuk menahan data 8-bit. Komponen ini
mempunyai 8 masukan, yaitu D0 – D7 dan 8 luaran, yaitu Q0 –Q7. Selain itu ada
juga masukan LE (latch enable - aktif-HIGH) yang dihubungkan dengan masukan
clock flip-flop dan masukan OE (output enable - aktif-LOW) untuk mengijinkan
buffer tri-state agar mengeluarkan data pada luaran. Kaki 10 dihubungkan ke
GND dan kaki 20 dihubungkan ke +5V. Pada register geser SISO, jalur masuk
data berjumlah satu dan jalur keluaran juga berjumlah satu. Pada jenis register ini
data mengalami pergeseran, flip flop pertama menerima masukan dari input,
sedangkan flip flop kedua menerima masukan dari flip flop pertama dan
seterusnya.
Pada register geser PISO mempunyai jalur masukan sejumlah flip flop
yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke
dalam register secara serentak dengan dikendalikan sinyal kontrol, sedangkan data
keluar satu per satu (secara serial)
Prinsip kerja register PIPO mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai
dengan jumlah flip flop yang menyusunnya. Pada PIPO jenis IC 74174 data
masuk dan keluar secara serentak. Prinsip kerja Register SIPO adalah.
Mempunyai data masuk satu per satu (secara serial) dan dikeluarkan secara
serentak. Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal
kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.
DAFTAR RUJUKAN