Laporan Ekstraksi Fitokimia
Laporan Ekstraksi Fitokimia
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN
EKSTRAKSI
OLEH :
KELOMPOK I
GOLONGAN KAMIS SIANG
LA DARI ADRIANUS N111 12 256
AKHYAR SUKARDI N111 13 013
FITRIA DEWI N111 13 019
SILVA MALIKU N111 13 026
SITI HAJAR N111 13 065
REZKY APRHODYTA D. M. N111 13 312
DERISYANTI K. N111 13 533
ASISTEN: DIAN PRATIWI
MAKASSAR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
komponen kimia yang terkandung dari sampel daun bunga pukul empat
tertentu.
bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan batang brotowali (Tinospora crispa)
dan di luar sel maka akan terjadi difusi dimana zat aktif bersama cairan
TINJAUAN PUSTAKA
bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis hewan termasuk biota
laut. Komponen kimia yang terdapat pada tanaman, hewan dan beberapa
larut dalam pelarut organik. Pelarut organik yang paling umum digunakan
methanol, etanol, kloroform, heksan, eter, aseton, benzene dan etil asetat.
pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga
sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik
di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini
Jadi tujuan dari ekstraksi adalah untuk menarik bahan atau zat-zat
yang dapat larut dalam bahan yang tidak larut dengan menggunakan
kanker hati,senyawa ini sangat ditakuti oleh konsumen dari Barat. Menurut
tidak Iebih dari 104. Mikroba patogen harus negatif dan kandungan
aflatoksin tidak lebih dari 30 bagian per juta (bpj). Tandanya simplisia
sudah kering adalah mudah meremah bila diremas atau mudah patah.
air tidak lebih dari 10%. Cara penetapan kadar air dilakukan menurut yang
sesuai. Apabila terlalu tebal maka proses pengeringan akan terlalu lama
atau reduksi. Alat perajang atau pisau yang digunakan sebaiknya bukan
b. Pemilihan pelarut
penting adalah sifat kepolaran, dapat dilihat dari gugus polar senyawa
tersebut yaitu gugus OH, COOH. Senyawa polar lebih mudah larut dalam
pelarut polar, dan senyawa non polar akan lebih mudah larut dalam
dielektrik, makin besar tetapan dielektrik makin polar pelarut tersebut (2).
a. Kapasitas besar
b. Selektif
c. Volabilitas cukup rendah (kemudahan menguap/titik didihnya cukup
dalamkeadaan uap
komponen kimia yang tidak tahan pemanasan dan bahan alam yang
adalah (3):
1. Metode Maserasi
dan lilin. Penggunaan metode ini misalnya pada sampel yang berupa
disaring lagi sehingga diperoleh sari 100 bagian. Sari yang diperoleh
ditutup dan disimpan pada tempat yang terlindung dari cahaya selama
(3).
2. Metode Soxhletasi
b
penyari terkondensasi menjadi
c Keterangan :
d
molekul-molekul air oleh
a. pendingin
Keterangan :
b. a.
mantel
pendingin pendingin balik dan turun
e b. mantel
e
c. c.
pipa
pipasamping
samping
masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon.
Alat Soxhket
Proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif sempurna yang
ditandai dengan beningnya cairan penyari yang melalui pipa sifon atau
sampel dalam klongsong tidak boleh melebihi pipa sifon), karena dapat
keluar dari pipa sifon, dimana jika tinggi sampel melebihi kertas saring
(pipa sifon), maka eluen hasil elusi akan keluar melalui pipa aliran uap
Selanjutnya labu alas bulat diisi dengan cairan penyari yang sesuai
dipasang pada labu alas bulat yang dikuatkan dengan klem dan cairan
pada statif dengan kuat. Aliran air dan pemanas dijalankan hingga
penyarian yang dilakukan sempurna dalam hal ini, cairan penyari yang
pada awalnya berwarna, di dalam pipa sifon sudah tidak berwarna lagi
atau jika cairan penyari pada awalnya memang tidak berwarna maka
Adapun keuntungan dari proses soxhletasi ini adalah cara ini lebih
3. Metode Perkolasi
bawah (3).
karena (3):
Adapun kerugian dari cara perkolasi ini adalah serbuk kina yang
mengadung sejumlah besar zat aktif yang larut, tidak baik bila
menstrum, larutan zat aktif yang keluar dari perkolator disebut sari
atau perkolat, sedangkan sisa setelah dilakukannya penyarian
minyak-minyak menguap yang mempunyai titik didih yang tinggi, selain itu
komponen kimia. Metode ekstraksi yang termasuk cara panas yaitu (4):
1. Metode Refluks
dan jatuh kembali ke labu alas bulat sambil menyari simplisia. Proses
tekstur yang keras seperti akar, batang, buah, biji dan herba (3).
atau 2/3 dari volume labu, kemudian labu alas bulat dipasang kuat
dipasang pada labu alas bulat yang dikuatkan dengan klem dan statif.
Aliran air dan pemanas (water bath) dijalankan sesuai dengan suhu
kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal,
karena adanya pendinginan balik uap dari minyak menguap ini, maka
Prinsip fisik destilasi uap yaitu jika dua cairan tidak bercampur
rendah daripada jika tiap-tiap cairan berada dalam keadaan murni (3).
Keuntungan dari destilasi uap ini adalah titik didih dicapai pada
temperatur yang lebih rendah daripada jika tiap– tiap cairan berada
dalam keadaan murni. Selain itu, kerusakan zat aktif pada destilasi
HASIL PENGAMATAN
III.2 Perhitungan
5,03 𝑔𝑟𝑎𝑚
% Rendamen ekstrak daun = 𝑥 100% = 3,59%
140 𝑔𝑟𝑎𝑚
3,01 𝑔𝑟𝑎𝑚
% Rendamen ekstrak batang = 𝑥 100% = 2,5%
120 𝑔𝑟𝑎𝑚
III.3 Gambar
LABORATORIUM LABORATORIUM
FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN
PEMBAHASAN
ekstrak meranol dari daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yang
sampel daun yang bertekstur lunak, dan hasil ekstrak yang diperoleh dari
diuapkan.
zataktif yang juga bersifat polar. Etanol digunakan sebagai cairan penyari
karena lebih selektif, kapang dan khamir sulit tumbuhdalam etanol 20% ke
atas, tidak beracun, netral, dan etanol dapat bercampur dengan air pada
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) sebesar 5,03 gram dengan persen
VI.2 Saran