Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Oleh :
Ns. Anita Syarifah, SKep., MKep
Diketahui,
Ketua STIKes Tengku Maharatu,
Anita Syarifah2
Abstract
Pendahuluan
a. Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan
seperti merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah
seharusnya dihentikan pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak
menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi
(amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu
dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan
dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang
juga perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning
sickness, perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
b. Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk
penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae /
payudara (memproduksi air susu ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga,
dkk 2011).
c. Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta
serta cairan amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau
agar tidak mengalami obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin
terjadi pada masa persalinan, dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang
(Sulistyoningsih, 2011).
Defenisi Gizi
Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal
oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan (Sunita, 2006).
Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka
ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan
kebutuha hidupnya (Path, 2005).
1. Manfaat Gizi
1. Sebagai zat tenaga
Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan
protein
2. Sebagai zat pembangun
Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta
menggantikan jaringan yang rusak, sumber protein.
3. Sebagai zat pengatur
Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air
(Djaeni, 2006).
2. Jenis-jenis Gizi
a. Karbohidrat dan Lemak
Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya
karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat
berfungsi secara optimal. Ini semua bisa didapatkan dari berbagai jenis
kacang-kacangan, kentang, buah-buahan, seperti pisang, serta sayur-sayuran
misalnya daun ubi jalar.
b. Protein
Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya.
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu
memerlukan tambahan protein sebesar 17 gram per hari. Pemenuhan protein
bersumber hewani lebih besar dari pada kebutuhan protein nabati, sehingga
ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tahu,
tempe dan kacang.
c. Vitamin
Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein melalui ko-enzim sebagai katalisator. Dengan demikian vitamin
mempunyai peranan penting dalam penyediaan energi untuk pertumbuhan.
d. Asam Folat
Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat
dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah,
sintesis DNA, dan metabolisme energi. Kekurangan asam folat juga
berkaitan dengan BBLR.
e. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-
300%. Sekitar 1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer
ke janin, 200 mg hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan
plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel darah merah.
f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami
hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan
yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta
meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Kebutuhan yodium dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta konsumsi bahan
makanan yang bersumber dari laut.
g. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang
dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama
kalsium adalah susu dan hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga
dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu
hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan
kematian.
h. Magnesium
Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan
sayur mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
i. Seng
Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim
pada berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti
daging, ikan, kerang, ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya
kadar seng pada ibu hamil dapat menyebabkan persalinan yang abnormal dan
BBLR.
Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil
Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan
janin dalam kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak
dan makan makanan yang bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah
makanan yang bervariasi agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari
karbohidrat, lemak, protein, berbagai vitamin dan mineral.
Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup
banyak, baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat
dianjurkan untuk dapat mengkonsumsi makanan tambahan seperti energi, protein,
dan berbagai vitamin dan mineral.
a. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan
tambahan 300 kkal/hari.
b. Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan
tubuh janin ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal
dari daging, ikan, susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
c. Vitamin dan mineral
Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan
pembentukan jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-
buahan dan susu.
d. Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi
NTD (Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat
disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf
pusat akan dimulai di awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli,
gandum, kacang-kacangan, jeruk, strowberi, dan bayam.
e. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi
sehingga dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada
akhirnya akan mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang
mengandung zat besi antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan
sayuran hijau.
f. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan
ketiga kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya.
Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium
diantaranya telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau,
kacang-kacangan, dan wijen.
masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada
ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
2. Terhadap persalinan
meningkat.
3. Terhadap janin
janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
Metode Pengabdian
Penyuluhan pada ibu hamil tentang Gizi Pada Ibu Hamil dengan materi
pengertian gizi pada ibu hamil, jenis makanan yang dapat memenuhi gizi ibu hamil,
dan akibat kekurangan zat gizi bagi ibu hamil.
Hasil dan Pembahasan
masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada
ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
2. Terhadap persalinan
meningkat.
3. Terhadap janin
janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
Admin. 2008. Riset Gizi Ibu Hamil, http//senonipuskesmas.com [diakses Pada hari
senin 9 April 2012].
Anton, Yohanes. 2011. It’s Easy Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media
Creative.
Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media
Jurnal Penelitian Stikes Helvetia Medan. 2011. Medan: stikes Helvetia Medan.
Miyata dan Proverawati. 2010. Gizi Kehamilan, www.blogspot. Com [diakses pada
hari selasa 23 April 2012].
Muhammad, Iman. 2011. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan.
Bandung: Mulya Sarana.
Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jogjakarta:
Graha Ilmu.
Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wikipedia. 2011. Gizi Ibu Hamil. Id.wikipedia.org [diakses pada hari Sabtu 20 April
2012].