Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG GIZI PADA IBU HAMIL DI RW 01


KELURAHAN MAHARANI KECAMATAN RUMBAI BUKIT
KOTA PEKANBARU

Oleh :
Ns. Anita Syarifah, SKep., MKep

STIKES TENGKU MAHARATU


PEKANBARU
2017
Halaman Pengesahan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT


STIKES TENGKU MAHARATU PEKANBARU 2017

Judul : Penyuluhan Tentang Gizi Pada Ibu Hamil di RW 01


Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai Bukit Kota
Pekanbaru

Pelaksana Kegiatan : Ns. Anita Syarifah,S.Kep, M.Kep

Tanggal : Penyuluhan Hari Selasa tanggal 18 Juli 2017


Pelaksanaan

Diketahui,
Ketua STIKes Tengku Maharatu,

Sri Wardani, M.Kes


NIDN : 1007077601
Penyuluhan Tentang Gizi Pada Ibu Hamil di RT 01 Kelurahan Maharani
Kecamatan Rumbai Bukit Kota Pekanbaru 1

Anita Syarifah2

Abstract

Status gizi ibu hamil merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan


nutrisi ibu hamil. Pengaturan gizi yang baik akan berpengaruh positif,
sedangkan bila kurang baik maka akan berdampak negatif pada ibu maupun
janin yang dikandungnya. zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, Kegiatan penyuluhan tentang gizi pada ibu hamil bertujuan
untuk Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang tanda gizi pada
ibu hamil. Penyuluhan diberikan kepada ibu hamil yang ada di RT 1 Kelurahan
Maharani Kecamatan Rumbai Bukit Kota Pekanbaru. Penyuluhan diikuti oleh 28
orang ibu hamil. kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan perserta penyuluhan
dapat menyebutkan makanan yang dapat memenuhi gizi ibu hamil dan bahaya bila
kekerangan gizi pada ibu hamil. Peningkatan pengetahuan ibu hamil dapat
mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam menyikapi masalah kesehatannya.

Pendahuluan

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu


kebutuhan energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan
metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan
saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari,
2010).
Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang
cukup berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat
berakibat kurang baik bagi ibu dan janin (Ariga, 2012).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan
sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zhulaida,
2008).
Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi
yang dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut
lahirnya BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan
ASI. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gram/kg. Untuk
pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan
melalui plasenta, untuk ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan
janinnya.
Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal,
memasuki trimester kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per
hari. Jumlah energi yang dibutuhkan memasuki trimester ketiga akan semakin
meningkat, yaitu sekitar 450 kkal per hari (National Academy of Sciences, 2004).
Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, ibu akan mengalami
penambahan berat badan sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1
kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang
memiliki berat badan normal kemungkinan tidak memiliki masalah dalam
konsumsi makan setiap hari, namun penambahan berat badannya harus tetap
dipantau agar selama hamil tidak memiliki komplikasi.
Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil
dapat juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemaglobin
(Hb) dalam darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu hamil dengan
ukuran LILA dibawah ini menunjukan adanya kekurangan energi yang kronis
(Miyata dan Proverawati, 2010).
Janin yang terganggu pertumbuhannya tidak saja dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada pertumbuhan setelah bayi lahir, tetapi juga hingga ia
dewasa. Selain itu juga berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar. Lebih
jauh lagi studi ini menemukan bahwa janin yang terganggu pertumbuhannya bisa
membawa pengaruh pada kualitas keturunan selanjutnya, terutama risiko berat
badan lahir rendah (Victoria, 2008).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam
tekanan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan, selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian
bayi karena rentan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah,
pertumbuhan yang terhambat, cacat bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi,
asfiksian intra partum, dan kematian neonatal (Kristiyanasari, 2010).
Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak
menderita sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat
hamil, ibu akan melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi
kehamilan yang sebaliknya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini walaupun
berkembang sanagat pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga
masalah ini sangat memprihatikan dimana tingkat kematian ibu maternal masih
sangat tinggi. Pada umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi
nutrisi yang baik ditunjang lagi oleh pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan,
pengalaman, paritas, budaya, status sosial ekonomi yang berdampak pada ibu
hamil terhadap kebutuhan gizi masa kehamilan masih sangat rendah (Syaifudin,
2008).
1. Defenisi Ibu Hamil
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio
atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi
(misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk
wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio
(awal kehamilan) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita
yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1.
Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0
(Wikipedia, 2011).
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai
trimester, yaitu:
1. Trimester I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini
terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran
juga termasuk tinggi.
2. Trimester II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan
ke-27
3. Trimester III : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

a. Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan
seperti merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah
seharusnya dihentikan pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak
menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi
(amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu
dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan
dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang
juga perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning
sickness, perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
b. Trimester II
Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk
penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae /
payudara (memproduksi air susu ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga,
dkk 2011).
c. Trimester III
Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta
serta cairan amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau
agar tidak mengalami obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin
terjadi pada masa persalinan, dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang
(Sulistyoningsih, 2011).

Defenisi Gizi
Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal
oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan (Sunita, 2006).

Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka
ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan
kebutuha hidupnya (Path, 2005).

1. Manfaat Gizi
1. Sebagai zat tenaga
Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan
protein
2. Sebagai zat pembangun
Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta
menggantikan jaringan yang rusak, sumber protein.
3. Sebagai zat pengatur
Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air
(Djaeni, 2006).

2. Jenis-jenis Gizi
a. Karbohidrat dan Lemak
Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya
karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat
berfungsi secara optimal. Ini semua bisa didapatkan dari berbagai jenis
kacang-kacangan, kentang, buah-buahan, seperti pisang, serta sayur-sayuran
misalnya daun ubi jalar.
b. Protein
Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya.
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu
memerlukan tambahan protein sebesar 17 gram per hari. Pemenuhan protein
bersumber hewani lebih besar dari pada kebutuhan protein nabati, sehingga
ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tahu,
tempe dan kacang.
c. Vitamin
Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein melalui ko-enzim sebagai katalisator. Dengan demikian vitamin
mempunyai peranan penting dalam penyediaan energi untuk pertumbuhan.
d. Asam Folat
Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat
dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah,
sintesis DNA, dan metabolisme energi. Kekurangan asam folat juga
berkaitan dengan BBLR.
e. Zat Besi
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-
300%. Sekitar 1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer
ke janin, 200 mg hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan
plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel darah merah.
f. Yodium
Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami
hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan
yodium juga dapat mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta
meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Kebutuhan yodium dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta konsumsi bahan
makanan yang bersumber dari laut.
g. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang
dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama
kalsium adalah susu dan hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga
dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu
hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan
kematian.
h. Magnesium
Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan
sayur mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.
i. Seng
Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim
pada berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti
daging, ikan, kerang, ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya
kadar seng pada ibu hamil dapat menyebabkan persalinan yang abnormal dan
BBLR.
Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil
Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan
janin dalam kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak
dan makan makanan yang bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah
makanan yang bervariasi agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari
karbohidrat, lemak, protein, berbagai vitamin dan mineral.
Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup
banyak, baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat
dianjurkan untuk dapat mengkonsumsi makanan tambahan seperti energi, protein,
dan berbagai vitamin dan mineral.
a. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan
tambahan 300 kkal/hari.
b. Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan
tubuh janin ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal
dari daging, ikan, susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
c. Vitamin dan mineral
Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan
pembentukan jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-
buahan dan susu.
d. Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi
NTD (Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat
disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf
pusat akan dimulai di awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli,
gandum, kacang-kacangan, jeruk, strowberi, dan bayam.
e. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi
sehingga dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada
akhirnya akan mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang
mengandung zat besi antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan
sayuran hijau.
f. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan
ketiga kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya.
Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium
diantaranya telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau,
kacang-kacangan, dan wijen.

3. Pedoman Makan Bagi Ibu Hamil


Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran
yang biasa dilakukan :
a. Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.
b. Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa
pedih seperti terelaksasi.
c. Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh
hangat, tapi tetap coba untuk sarapan.
d. Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu
kembung.
e. Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem, buah-
buahan yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.
f. Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.
g. Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.
h. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan
yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-
kacangan, telur, ikan dan daging.
i. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk

menyuplai vitamin (Syaifudin, 2009).

5. Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan

masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada

ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara

normal, dan terkena penyakit infeksi.

2. Terhadap persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan

persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),

pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung

meningkat.

3. Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan

janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam

kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

Salah satu alternatif kegiatan pengabdian ini adalah Penyuluhan Tentang


Gizi Pada Ibu Hamil di RT 01 Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai Bukit Kota
Pekanbaru
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah :
1. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang Gizi Pada Ibu
Hamil dan pencegahan kekurangan gizi pada ibu hamil dalam kegiatan
penyuluhan Gizi Pada Ibu Hamil.

Metode Pengabdian

Penyuluhan pada ibu hamil tentang Gizi Pada Ibu Hamil dengan materi
pengertian gizi pada ibu hamil, jenis makanan yang dapat memenuhi gizi ibu hamil,
dan akibat kekurangan zat gizi bagi ibu hamil.
Hasil dan Pembahasan

Mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian


masyarakat ini yaitu Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang
dan gizi pada ibu hamil pencegahannya dalam kegiatan penyuluhan gizi pada ibu
hamil maka dapat dikatakan bahwa tujuan tercapai. Terbukti dari banyaknya peserta
yang hadir mengikuti penyuluhan yang berjumlah 28 orang. Peserta penyuluhan
juga antusias menjawab pertanyaan dari penyaji.
Peserta penyuluhan dapat memahami tentang dan gizi pada ibu hamil pada
kehamilan dibuktikan dengan peserta dapat menjelaskan gizi yang diperlukan
ibu hamil dan akibat kekurangan gizi pada ibu hamil yaitu
Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil
a. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan
tambahan 300 kkal/hari.
b. Protein
Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan
tubuh janin ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal
dari daging, ikan, susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
c. Vitamin dan mineral
Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan
pembentukan jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-
buahan dan susu.
d. Asam folat
Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi
NTD (Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat
disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf
pusat akan dimulai di awal kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli,
gandum, kacang-kacangan, jeruk, strowberi, dan bayam.
e. Zat besi
Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi
sehingga dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada
akhirnya akan mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang
mengandung zat besi antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan
sayuran hijau.
f. Kalsium
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan
ketiga kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya.
Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium
diantaranya telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau,
kacang-kacangan, dan wijen.

Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan

masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

1. Terhadap ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada

ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara

normal, dan terkena penyakit infeksi.

2. Terhadap persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan

persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),

pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung

meningkat.

3. Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan

janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam

kandungan), lahir dengan berat badan rendah (BBLR).


Pemahaman masyarakat tentang gizi pada ibu hamil tentunya akan
mempengaruhi perilaku masyarakat. Perilaku baru pada seseorang dimulai dari
pengetahuan seseorang. Pengetahuan dapat diperoleh salah satunya dari
penyuluhan. Penyuluhan merupakan stimulus berupa materi yang menimbulkan
pengetahuan baru pada seseorang yang diperoleh melalui indera pendengaran
dan penglihatan. Pengetahuan mengenai gizi pada ibu hamil sangat diperlukan
untuk mengurangi angka BBLR pada bayi. Kurangnya pengetahuan dapat
berpengaruh pada tindakan yang akan dilakukan karena pengetahuan
merupakan salah satu faktor predisposisi untuk berperilaku. Perilaku
masyarakat akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatannya.

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yang berjudul “Gizi Pada
Ibu Hamil di RT 01 Kelurahan Maharani Kecamatan Rumbai Bukit Kota Pekanbaru”
adalah peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta penyuluhan tentang
tanda gizi pada ibu hamil. Peserta penyuluhan memahami akan pentingnya
mengetahui gizi pada ibu hamil.

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih diucapkan kepada Yayasan Tengku Maharatu, STIKes Tengku
Maharatu sebagai pemberi dana, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, serta
masyarakat atas kerjasamanya.
Daftar Pustaka

Admin. 2008. Riset Gizi Ibu Hamil, http//senonipuskesmas.com [diakses Pada hari
senin 9 April 2012].

Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya

Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan

Perawatan Bayi. Jogjakarta: Diglossia Media.

Alfitramadya. 2008. Gizi Kehamilan, http//blogspot.com [diakses pada hari selasa 23


April 2012].

Anton, Yohanes. 2011. It’s Easy Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media
Creative.

Ariga dan Reni Asmara. 2011. Gizi Masa Kehamilan, http//ariga.blogspot.com


[diakses pada hari selasa 23 April 2012].

Arikunto, Suharsimin. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Buku Panduan Penulisan KTI. 2012. Medan: Stikes Helvetia Medan.

Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media

Jurnal Penelitian Stikes Helvetia Medan. 2011. Medan: stikes Helvetia Medan.

Miyata dan Proverawati. 2010. Gizi Kehamilan, www.blogspot. Com [diakses pada
hari selasa 23 April 2012].

Muhammad, Iman. 2011. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan.
Bandung: Mulya Sarana.

Ngambut, Korolus. 2011. Pengantar Biostatistik (Aplikasi Penggunaan SPSS).


Jogjakarta: Gosyen Publishing.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.
--------. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Path. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC

Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jogjakarta: Mediakom.

Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Jogjakarta:
Graha Ilmu.

Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Victoria. 2008. Nutrisi Tepat Untuk Kehamilan Sehat. Nutrisia

Wikipedia. 2011. Gizi Ibu Hamil. Id.wikipedia.org [diakses pada hari Sabtu 20 April
2012].

Zulhaida. 2011. Gizi Masa Kehamilan. Zulhaida@.telkom.net [diakses pada hari


selasa 23 April 2012].

Anda mungkin juga menyukai