Anda di halaman 1dari 19

MODUL

GIZI PADA ANAK SAMPAI USIA 2 TAHUN

Anggota : Devi Ramadina

Resira Firli Hadi

Windi Rahma Sari

PROGRAM STUDI DIII GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang senantiasa mencurahkan limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah Nya kepada penulis hingga terselesaikannya penyusunan makalah
ini yang berjudul “ GIZI PADA ANAK SAMPAI USIA 2 TAHUN”.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan bagi baginda tercinta Rasulullah Saw.
Kepada sahabatnya tabiin dan tabiatnya, keluarganya, dan semoga sampai kepada kita
sebagai umatnya, Amin.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Gizi dalam Daur
Kehidupan Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun Akademik 2017/2018.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Gizi dalam Daur
Kehidupan : Ibu Hana Yuniarti
Ibu Eliza, S.Gz, M,Si
Ibu Terati
Yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap sekali informasi yang
disajikan benar-benar berguna, dapat memperluas serta menambah wawasan, manfaat
serta hikmah bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-
teman atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna. Semoga Allah Swt
senantiasa menjadikan kita semua berada dalam keridhoan-Nya dalam menempuh
hidup yang berkah ini.
Palembang, Juli 2018
Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. 2

DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................4


1.2 Rumusan Masalah........................................................................4
1.3 Tujuan pembahasan.....................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6

2.1 Pengertian Anak Baduta ............................................................6


2.2 Gizi seimbang anak sampai Usia 2 Tahun ...............................6
2.3 Faktor yang mempengaruhi Status Gizi Anak.........................17

BAB III PENUTUP.....................................................................................19

3.1 SIMPULAN..............................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................20

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi
oleh  seorang anak karena faktor eksternal maupun intaernal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak
cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema
makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang
dewasa. Tetapi mereka pun bisa menolak makanan yang disajikan tidak
memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus
berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang
menjadi kegemaran si anak.
Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai
pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini
mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan
seseorang.
Faktor yang paling terluhat pada lingkungan masyarakat adalah
kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada
masa pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang enak kepada
anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang
cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang
mengandung banyak gizi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa pengertian Anak Baduta ?
1.2.2 Bagaimana Gizi Seimbang Anak sampai Usia 2 Tahun ?

4
1.2.3 Bagaimana Faktor yang mempengaruhi Status Gizi pada Anak ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Dalam pembahasan makalah ini, penulis memiliki tujuan pembahasan
sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Anak Baduta
1.3.2 Untuk mengetahui gizi seimbang pada anak sampai usia 2 tahun
1.3.3 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi anak
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anak Baduta


Masa baduta (bawah dua tahun) merupakan “Window of opportunity”.
Pada masa ini, seorang anak memerlukan asupan zat gizi yang seimbang baik
dari segi jumlah maupun proporsinya untuk mencapai berat dan tinggi badan
yang optimal (Soeparmanto dalam Putri, 2008). Status gizi memiliki pengaruh
yang sangat besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas
dimasa yang akan datang. Status gizi berhubungan dengan kecerdasan anak
(Depkes RI,2002).
2.2 Gizi Seimbang Anak sampai Usia 2 Tahun
Agar bayi dan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal,
orang tua harus memperhatikan ASI dan makanan yang dikonsumsinya. ASI
merupakan satu-satunya makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan. Namun dengan bertambahnya usia
bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang
melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan/ pendamping
ASI atau yang biasa disebut dengan MPASI.

Makanan pendamping ASI (MP ASI) merupakan makanan peralihan


dari ASI ke makanan keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada
anak berumur 6–24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari ASI.
Peranan makanan tambahan sama sekali bukan untuk menggantikan ASI,
melainkan untuk melengkapi ASI. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi/anak. untuk mencapai tumbuh kembang optimal,
Ibu bisa memberikan ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Dan ibu segera mulai

6
mengenalkan pemberian MPASI kepada bayinya yang sudah berusia 6 bulan.
Inilah makanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI.

Kebutuhan gizi anak sampai usia 2 tahun yaitu :


1. Memenuhi kebutuhan energy dan semua zat gizi sesuai dengan umur.
2. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan
makanan yang tersedia setempat, kebiasaan makan selera terhadap
makan.
3. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi
dan keadaan faali anak.
4. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.

Perhitungan Secara Antropometri :

 Rumus Perkiraan Berat Badan :

Usia Berat Badan


3-12 Bulan {Usia(bln)+9}:2
1-6 Tahun {Usia(thn)x2+8)}
6-12 Tahun {Usia(thn)x7-5}:2

 Rumus Perkiraan Tinggi Badan :

Usia Tinggi Badan (cm)


Lahir 50
-1 tahun 75
2-12 tahun Usia(tahun)x6+77

Penilaian Status Gizi

BB/PB(TB) Gizi Buruk <-3SD

7
Gizi Kurang -3SDs/d <-2SD
(0-60 Bulan) Gizi Baik -2SDs/d 2SD
Gizi Lebih >2SD
Sangat Kurus <-3SD
BB/PB(TB) Kurus -3SDs/d <-2SD
(0-60 Bulan) Normal -2SDs/d 2SD
Gemuk >2SD
Sangat Kurus <-3SD
IMT/U Kurus -3SDs/d <-2SD
(0-60 Bulan) Normal -2SDs/d 2SD
Gemuk >2SD
Sangat Kurus <-3SD
Kurus -3SDs/d <-2SD
IMT/U
Normal -2SDs/d 1SD
(5-18 tahun)
Gemuk >1 SDs/d 2SD
Obesitas >2SD

Pola makan seimbang “well balanced diet”

A. Energy : Harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kebutuhan KH pada


anak : 55-65% dari total energy.
B. Protein : Harus memberi suatu tingkat kecukupan akan protein, untuk
perbaikan jaringan, pemeliharaan jaringan, pertahanan tubuh,
pertumbuhan. Kebutuhan protein 10-15% dari total energy.
C. Lemak : Harus mengandung cukup lemak untuk memberikan asam
lemak esensial dan vitamin A,D,E,K. kebutuhan Lemak 30-35% dari
energy total (batita).
D. Vitamin dan Minerl dalam jumlah yang adekuat.

8
E. Kebutuhan cairan perlu diperhatikan terutama pada bayi, Karena bayi
mudah mengalami dehidrasi. Jumlah berkisar kurng lebih 100-135
cc/kg bb/hari.

Tahapan Makanan Bayi dan Baduta

 Usia 0-6 Bulan


1. Makanan yang diberikan hanya berupa ASI
2. Tanpa ada pemberian makanan atau minuman lain selain ASI (ASI
eksklusif) , 8 kali sehari pagi, siang, sore, maupun malam

 Usia 6-9 Bulan


1. Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan
lumat (tekstur makanan cair dan lembut)
2. Contoh : bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan,
bubur sumsum, nasi tim saring
3. ASI tetap diberikan dimana ASI diberikan terlebih dahulu kemudian
makanan pendamping ASI.mFrekuensi pemberian : 2-3 kali sehari
makanan lumat
4. ASI sesering mungkin. Jumlah setiap kali makan : 2-3 sendok makan
penuh setiap kali makan, secara bertahap ditingkatkan sampai 1/2
mangkuk berukuran 250 ml setiap kali makan

 Usia 6 Bulan :

9
1. Mulai dengan pemberian satu jenis buah yang dihaluskan. Seperti
pisang yang dihaluskan, pastikan tekstur MP ASI tidak terlalu cair
atau encer.
2. Pemberian ASI di sela-sela waktu makan utama

  Usia 7-8 Bulan :


1. Bisa diperkenalkan dengan tekstur makanan yang lebih kasar, yaitu
bubur tim saring.
2. Makanan sumber protein contohnya seperti ikan bisa diperkenalkan
pula pada usia ini.
3. Setelah secara bertahap diberikan tim saring, bayi bisa dikenalkan
dengan nasi tim tanpa disaring.
 Usia 9-12 Bulan
1. Memberikan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lunak
atau lembik (dimasak dengan banyak air dan tampak berair ) atau
dicincang yang mudah ditelan anak. Contoh : bubur nasi,  bubur ayam,
nasi tim, kentang puri
2. Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan di antara
waktu makan lengkap, ASI masih tetap diberikan.
3. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek  +  1-2 kali
sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi +
Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : ½ sampai dengan ¾
mangkuk berukuran 250 ml

10
 Usia 9-10 bulan :
1. Pemberian pure dan jus buah bisa diberikan seperti pada usia 6-8
bulan.
2. Bisa dengan kombinasi sampai dengan tiga jenis buah.
3. Bayi juga sudah bisa diberikan bubur saring.
  Usia 11-12 Bulan :
1. Menu untuk usia 6-10 bulan bisa diberikan. Bayi sudah bisa diberikan
nasi tim.
2. Pada usia 12 bulan bisa diperkenalkan makanan dewasa tanpa
pemberian penguat rasa tambahan.
 Usia 12-24 Bulan
1. Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa
disebut dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa.
2. Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ
pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu
asam atau berlemak.
3. Finger snack  atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies,
nugget atau potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk
melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang
pertumbuhan giginya.
4. Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua
tahun. Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga +  1-2

11
kali sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi
+ Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk penuh
berukuran 250 ml.
Bahan Makanan untuk Membuat MPASI
 Serealia dan Umbi-umbian
Jenis serealia seperti beras, beras merah merupakan sumber utama
karbohidrat dan kaya akan vitamin B. Pada tahap awal disarankan untuk
memberikan satu jenis sereal terlebih dahulu dikarenakan sereal berpotensi
untuk menimbulkan alergi pada bayi. Kentang dan ubi terutama ubi merah,
dapat dijadikan MP ASI dengan merebus dan menghaluskannya hingga
lembut terlebih dahulu.
 Kacang-Kacangan
Diperlukan bayi untuk memenuhi kebutuhan protein  yang sangat penting
untuk pertumbuhan. Contohnya kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah,
kacang polong  dan lain-lain. Kacang tanah tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan  alergi atau pembengkakan pada tenggorokan sehingga bayi
sulit bernafas.
 Sayur dan Buah
Sayuran yang kaya akan kandungan karotennya seperti  sayuran berwarna
jingga dan hijau. Contohnya wortel, tomat merah, bayam, kangkung, labu
kuning dan lainnya. Sayuran mengandung gas seperti kol, kembang kol, lobak
sebaiknya tidak diberikan karena makanan tersebut dapat membuat perut bayi
kembung.  Untuk buah sebaiknya pilih buah yang berwarna jingga dan tidak
asam seperti, pepaya, pisang, jeruk manis, apel, melon, alpukat  dan lainnya.
 Bahan Pangan Hewani
Bahan pangan hewani yang baik untuk bayi antara lain, daging sapi
dan ayam pilihan yang tidak berlemak, ikan segar yang dihaluskan dan tanpa
duri seperti fillet salmon, fillet ikan kakap, dan fillet gurami, telur. Terkadang

12
putih telur dapat memacu alergi. Sebaiknya diberikan secara bertahap dengan
porsi kecil. Jika bayi alergi maka segera dihentikan.
 Lemak dan Minyak
Memberi rasa lebih gurih dan makanan menjadi lebih lunak dan mudah
ditelan. Beberapa jenis lemak yang dapat ditambahkan antara lain mentega,
keju dan jenis minyak yang umum digunakan yaitu minyak kelapa, santan,
minyak kacang, minyak jagung dan lainnya.
Contoh Resep dan Cara Membuat MP ASI

 Resep untuk Usia 6 Bulan

Jus Apel (Untuk 1 porsi)


Bahan :                                                                                            
1. 100 gram apel manis, kulit dikupas
2. 3 sendok makan ASI/ air masak/ susu formula cair
Cara membuat :                                                                  
1. Mengukus apel selama 5 menit atau hingga lunak
2. Kemudian mengambil sari buah apel dengan menggunakan saringan
3. Menambahkan ASI/ air masak/ susu formula cair, lalu diaduk rata
4. Jus apel siap diberikan pada bayi
 Resep untuk Usia 7-8 Bulan
Puding Buah Soya
Bahan :
1. 300 ml susu kedelai
2. 1 sendok makan agar-agar putih
3. 50 gram pepaya
4. 50 gram melon
Cara membuat :                                               
1. Memblender pepaya, melon, agar-agar dan susu kedelai hingga halus

13
2. Menuang ke dalam panci, dan merebusnya hingga mendidih dan kental lalu
diangkat
3. Menunggunya hingga dingin, setelah itu siap diberikan pada bayi
 Resep untuk Usia 11-12 Bulan
Tim Nasi Jamur Ayam
Bahan :
1. 100 gram nasi putih
2. 50 gram jamur kancing, dicincang kasar
3. 75 gram daging ayam giling
4. 25 gram tahu putih dihaluskan
5. ¼ bawang Bombay dicincang halus
6. 5 sendok makan kaldu
Cara Membuat :
1. Mencampur semua bahan dan mengaduknya hingga rata
2. Memasukkan ke dalam wadah tahan panas, kemudian mengukusnya hingga
matang (± 20 menit ),lalu diangkat
3. Menunggu hingga dingin dan siap untuk disajikan
 Resep untuk Usia 1 Tahun Ke Atas Sandwich Saus Buah (Untuk 1 porsi)
Bahan :
1. 3 lembar roti tawar
2. 1 lembar keju
3. Selai pisang
4. Madu
Cara Membuat :                                                         
1. Mengambil selembar roti tawar, mengolesi dengan selai pisang
2. Menaruh selembar roti tawar di atasnya dan mengolesi madu serta
menambahkan keju.
3. Menutup dengan roti tawar terakhir, lalu siap disajikan.

14
Menu Makanan usia 0-2 Tahun

Waktu Usia Usia Usia Usia Usia Usia Usia


Makan 0-6 Bulan 6-7 Bulan 7-8 Bulan 8-9 Bulan 9-10 Bulan 11-12 Bulan 1-2 Tahun
06,00 ASI ASI ASI ASI ASI ASI
Menu
08.00 Bubur Susu Nasi  Tim
Keluarga
Buah/Sari Buah/Sari Buah/Sari
09,00
Buah Buah Buah
10.00 Buah/Puding Buah/Puding Buah/Puding
12.00 ASI ASI Bubur Susu BuburSusu
Menu
13.00 Tim Saring Nasi Tim
Keluarga
Buah/Sari
15.00 Bubursaring Biskuit Biskuit Biskuit Biskuit
Buah
Menu
18.00 ASI ASI Tim Saring Tim Saring Nasi Tim
Keluarga
21.00 ASI ASI ASI ASI ASI ASI

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Anak sampai Usia 2 Tahun
 Faktor External
Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
1) Pendapatan
Pendapatan masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah
taraf ekonomi keluarga,yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki
keluarga tersebut(Santoso, 1999).
2) Pendidikan

15
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan,
sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan
status gizi yang baik (Suliha, 2001).
3) Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Markum, 1991).
4) Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah
laku dan kebiasaan (Soetjiningsih, 1996).
 Faktor Internal
Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
1) Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang
dimiliki orangtua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam,
2001).
2) Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang
lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status
kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya
buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan
zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat (Suhardjo, et, all, 1986).
3) Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu
makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan
(Suhardjo, et, all, 1986).

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan
seimbang pada usia ini perlu diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas
pada usia dewasa sampai lanjut.
Gizi makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan termasuk pertumbuhan sel
otak sehingga dapat tumbuh optimal dan cerdas, untuk ini makanan perlu

17
diperhatikan keseimbangan gizinya sejak janin melalui makanan ibu hamil.
Pertum-buhan sel otak akan berhenti pada usia 3-4 tahun.

DAFTAR PUSTAKA
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-anak-0-2-tahun/
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2173/137032228.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

18

Anda mungkin juga menyukai