Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SUHU OPERASI TERHADAP KONVERSI, NILAI

KONSTANTA KECEPATAN REAKSI (k), dan ARAH


KESETIMBANGAN REAKSI (K) PADA HIDROLISA MINYAK JARAK
Badar Ilham Anggawijaya*), Christine Indira Rinai Pangesti, Fariha Hundagi

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triester dari gliserol. Zat ini berada pada minyak jarak. Untuk
mendapatkan asam lemak bebas dari trigliserida minyak jarak, dilakukan hidrolisa dengan katalis asam.
Hidrolisa dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel mol pereaktan terhadap konversi dan konstanta
kecepatan reaksi pada proses hidrolisa. Bahan yang digunakan saat hidrolisa antara lain minyak jarak,
aquadest, HCl, NaOH, PP, alkohol, dan surfaktan (sunlight). Langkah pertama percobaan adalah menentukan
densitas dari minyak jarak dan katalis (HCl). Kemudian dilanjutkan dengan analisis kadar asam lemak awal
yang ada dalam minyak jarak. Setelah itu, dilakukan proses hidrolisa yang diikuti dengan analisa kadar asam
lemak hasil hidrolisa setiap 5 menit dengan variabel bebas suhu operasi yaitu 55°C, 65°C, dan 75°C. Pada
percobaan dapat disimpulkan bahwa kenaikan suhu operasi mengakibatkan energi kinetik reaktan meningkat
dan mampu mengatasi energi aktivasinya, sehingga dapat meningkatkan konstanta kecepatan reaksi dan nilai
konversi. Selain itu juga ada hubungan berbanding lurus antara konversi dan konstanta kecepatan reaksi.
Saran pada percobaan ini adalah pada proses hidrolisa dijaga agar suhu konstan setiap variabel dan titrasi
tidak dilakukan pada suhu yang sama dengan kondisi operasi karena hidrolisa pada minyak akan terus
berlanjut menyebabkan data yang didapat tidak sesuai, serta teliti dalam mengamati TAT.

Kata kunci : Hidrolisa , minyak jarak, suhu, konversi.

Abstract
[Effect of Temperature on Conversion, Value of Reactions Constant (k), and Equilibrium Constant (K) in
Hydrolysis of Castor Oil ] Fat and oil is triglyceride or triester from glycerol. For obtained free fatty acid
(FFA) from triglyceride jarak oil must do hydrolysis with catalyst. The purpose of this experiment is learning
influence variable mole ratio of reactants to moles of water mole of jarak oil to conversion and reaction rate
constant for hydrolysis process. Materials are used on hydrolysis are: jarak oil, aquadest, HCl (catalyst),
NaOH, PP, alcohol and surfactant. First, determine density of oil jarak and catalyst. Then, analyzed the
percentage of initial fatty acid on jarak oil. After that, the process of hydrolysis followed by analysis of fatty
acid hydrolysis results every 5 minutes with a free variable operating temperature of 55 ° C, 65°C and 75°C. In
experiments it can be concluded that the increase in operating temperature resulted in increased kinetic energy
of the reactants and able to overcome the activation energy, so as to increase the reaction rate constants and
conversion value. There was also a proportional relationship between the conversion and the reaction rate
constants. Suggestions in this experiment is the hydrolysis process are kept to a constant temperature of each
variable and titration is not carried out at the same temperature as the operating conditions for hydrolysis on
oil will continue to cause the data obtained is not appropriate, as well as meticulous in observing the TAT.
Keywords: hydrolysis, castor oil , temperature, conversion.

1. Pendahuluan jarak adalah bijinya, apabila dikeringkan biji jarak


Minyak dan lemak adalah trigliserida yang akan menghasilkan minyak jarak. Hidrolisa minyak
berarti triester (dari) gliserol. Pohon jarak (Ricinus jarak menjadi asam lemak dan gliserol dilakukan
communis) merupakan salah satu jenis tanaman dengan cara memanaskan campuran minyak jarak
penghasil nonedible oil. Hasil utama dari pohon dan sedikit asam sulfat. Asam lemak yang
diperoleh dari hidrolisis suatu minyak atau lemak
*) Penulis Korespondensi umumnya mempunyai : rantai karbon panjang dan
tidak bercabang.
E-mail : angga.ilham259@gmail.com
Penggunaan langsung minyak jarak terbatas
pada industri genteng, obat-obatan, minyak rem,
dan minyak lincir. Manfaat hidrolisis minyak jarak
adalah untuk menghasilkan asam lemak dan
gliserol untuk produksi oleokimia. Untuk mencari langkah yang mengontrol pada
Tujuan dilakukan percobaan hidrolisa minyak jarak kinetika reaksi, disusun neraca massa air dan
adalah mengetahui pengaruh variabel suhu operasi neraca massa minyak di fase minyak sebagai
terhadap konversi hidrolisa minyak jarak, pengaruh berikut :
variabel suhu operasi terhadap nilai konstanta
kecepatan reaksi hidrolisa minyak jarak ( k ), dan Neraca massa air dalam fase minyak:
mengetahui pengaruh variabel suhu operasi 𝑑𝐶𝐴1
terhadap arah kesetimbangan reaksi hidrolisa = 𝑘𝑙𝑎 (𝐶𝐴∗ − 𝐶𝐴1 ) − 𝑘𝑟 𝐶𝐴1 𝐶𝐵
𝑑𝑡
minyak jarak ( K ).
Asumsi : dengan adanya pengadukan, kecepatan
2. Landasan Teori transfer massa pada persamaan di atas [k1a (CA* -
CA1)] dianggap jauh lebih besar daripada kecepatan
Hidrolisa Minyak Jarak secara Umum reaksi kimia [kr CA1 CB] maka dianggap hanya
Hidrolisa merupakan pengikatan gugus kecepatan reaksi kimia saja yang menentukan
hidroksil (-OH) oleh suatu senyawa. Gugus –OH kecepatan reaksi keseluruhan.
dapat diperoleh dari air. Hidrolisis dapat
digolongkan menjadi hidrolisis murni, hidrolisis Neraca massa minyak dalam fase minyak :
katalis asam, hidrolisis katalis basa, gabungan 𝑑𝐶𝐵
alkali dengan air dan hidrolisis dengan katalis = −𝑘𝑟 𝐶𝐴1 𝐶𝐵 … … (4)
enzim. Berdasarkan fase reaksi hidrolisis 𝑑𝑡
dikelompokkan menjadi hidrolisis fase cair dan Bila jumlah air berlebihan dan transfer massa
fase uap. air ke fase minyak sangat cepat, maka fase minyak
Minyak jarak merupakan minyak nabati yang dianggap selalu jenuh dengan air, maka C A1 = CA*
diperoleh dengan cara pemerasan dari tanaman yang bernilai konstan pada suhu tertentu, k1 CA1 =
Ricinus Communis, kegunaan langsung minyak k’ sehingga : -rB = -k’ CB
jarak terbatas pada industry genteng, obat – obatan
, minyak rem, minyak lincir 𝑑𝐶𝐴1 𝑑𝐶𝑏
Hidrolisa minyak jarak menjadi asam– asam = − 𝑘′𝐶𝑏
𝑑𝑡 𝑑𝑡
lemak dan gliserol dilakukan dengan cara
memanaskan campuran minyak jarak dan sedikit 𝐶𝐵 𝑑𝐶𝐵 𝑡
∫𝐶 = −𝑘′ ∫0 𝑑𝑡
asam sulfat di dalam sebuah labu leher tiga. 𝐵0 𝑑𝑡

Pemanasan dilangsungkan sampai suhu yang 𝐶𝐵


diinginkan sebelum air panas dimasukkan. Contoh ln = −𝑘 ′ 𝑡
diambil setiap waktu tertentu (10 menit) untuk 𝐶𝐵0
dianalisa asam bebasnya, kecepatan hidrolisis
dimana :
terutama ditentukan oleh kecepatan reaksi antara
air dan trigliserida di fase minyak. Penggunaan air CB0 = banyaknya trigliserida mula – mula ,
yang berlebihan memungkinkan fase minyak selalu mgrek/gr minyak
jenuh dengan air sehingga reaksi hidrolisis
bertingkat satu semu terhadap konsentrasi gliserida. CB = banyaknya trigliserida suatu saat
Pada reaksi dengan air reaksi dimungkinkan
terjadi pada fase cair dan fase minyak, akan tetapi k = konstanta kecepatan reaksi tingkat satu, j-1
menurut Lascaray (1949) reaksi pada fase
minyaklah yang dominan sehingga kinetika reaksi t = waktu reaksi,
ditentukan oleh kecepatan difusi air ke dalam fase
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑛𝑡𝑢𝑘
minyak dan reaksi antara air dan minyak di fase Bila X =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎𝑡𝑟𝑖𝑔𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑖𝑑𝑎 𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎
minyak yang dapat disajikan ke dalam persamaan
matematik sebagai berikut maka
𝐶𝐵0 − 𝐶𝐵
 Kecepatan difusi air ke fase minyak: 𝑋=
𝐶𝐵0
𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
-−𝑟𝑎 = 𝑘𝐿𝑎 (𝐶𝐴∗ − 𝐶𝐴1 ). 𝐶𝐵
=
𝐶𝐵0 − (𝐶𝐵0 − 𝐶𝐵 )
= (1 − 𝑋)
𝑔𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘.𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝐵0 𝐶𝐵0

 Kecepatan reaksi di fase minyak: Nilai konstanta kecepatan reaksi kimia sebagai
fungsi suhu dapat dinyatakan dengan persamaan
𝑟𝐴 = 𝑟𝐵 = 𝑘𝑟 𝐶𝐴1 𝐶𝐵 Arrhenius :
−𝐸𝑎 4. Magnetic stirrer
𝑘 = 𝐴𝑒 𝑅𝑇
5. Pendingin balik
dimana : 6. Saliran air masuk
7. Saluran air keluar
k = konstanta kecepatan reaksi, j-1 8. Water bath
T = suhu oK
Prosedur percobaan yang dilakukan dalam
R = tetapan gas percobaan hidrolis minyak jarak ini adalah:
Ea = energi aktivasi
A. Menghitung densitas
 Densitas Minyak Jarak
3. Minyak Jarak Timbang picnometer kosong (m1), masukkan
Minyak jarak merupakan minyak nabati yang minyak jarak kedalam picnometer yang telah
diperoleh dengan cara pemerasan dari tanaman diketahui volumenya (V), timbang beratnya (m2).
Ricinus communis, kegunaan langsung minyak Hitung densitas minyak jarak.
jarak terbatas pada industry genteng, obat – obatan
, minyak rem, minyak lincir.
Sifat fisik dari minyak jarak adalah cairan
 Densitas Katalis
tidak berwarna atau berwarna kuning pucat, bau
Timbang picnometer kosong (m1), masukkan
lemak, rasa sedikit menggigit, viscositas tinggi dan
HCl teknis dilaboratorium kedalam picnometer
bilangan asam akan tinggi sesuai dengan waktu
yang telah diketahui volumenya (V), timbang
yang ditandai dengan biji rusak dan cara pemerasan
beratnya (m2). Hitung densitas katalis HCl.
yang tidak baik.
Lakukan hal yang sama untuk H2SO4
Sifat kimia dari minyak jarak adalah mengandung
46 – 53% minyak. Minyak jarak mengandung 80% B. Analisa Kadar Asam Lemak dalam Bahan
gliserida, asam asinolat, stearat isoresinolat, Baku
dihidroksi stearat dan palmiat. Minyak jarak juga 1. Masukkan 10 mL minyak jarak ke dalam
mengandung 20% protein, 0,2 alkaloid piridin Erlenmeyer.
beracun, risinin serta enzim lipase minyak jarak 2. Menambahkan 15 mL etanol 96% dan
mengandungzat toksin risin. memanaskannya sambil diaduk pada suhu
60oC.
4. Hidrolisa Minyak Jarak 3. Menambahkan 3 tetes indicator PP dan
Hidrolisa minyak jarak menjadi asam – asam menitrasi dengan NaOH sampai warna
lemak dan gliserol dilakukan dengan cara berubah menjadi merah muda.
memanaskan campuran minyak jarak dan sedikit 4. Mencatat kebutuhan titran.
asam sulfat di dalam sebuah labu leher tiga.
Pemanasan dilangsungkan sampai suhu yang C. Hidrolisa Minyak Jarak
diinginkan sebelum air panas dimasukkan. Contoh 1. Memasukkan minyak jarak ke dalam labu
diambil setiap waktu tertentu (10 menit) untuk leher tiga
dianalisa asam bebasnya, kecepatan hidrolisis 2. Memasukkan katalis N ke dalam labu leher
terutama ditentukan oleh kecepatan reaksi antara tiga
air dan trigliserida di fase minyak. Penggunaan air 3. Mengalirkan air pendingin selama proses
yang berlebihan memungkinkan fase minyak selalu hidrolisa
jenuh dengan air sehingga reaksi hidrolisis 4. Memanaskan campuran tersebut sampai
bertingkat satu semu terhadap konsentrasi gliserida. suhu oC kemudian menambahkan aquadest
yang telah dipanaskan ke dalam labu leher
5. Metode Percobaan tiga,dan emulsifier (sabun)
ml
5. Mengambil sampel dalam selang waktu 5
menit untuk dianalisa asam lemak dan asam
total selama menit.
D. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas
1. Memasukkan 10 mL minyak jarak yang
Gambar 1 rangkaian alat percobaan telah dihidrolisa ke dalam Erlenmeyer
2. Menambahkan etanol 96% 15 mL dan
Keterangan: dipanaskan sambil diaduk pada suhu 60oC
1. Klem dan statif 3. Menitrasi dengan NaOH : penambahan 3
2. Labu leher tiga tetes indicator PP, kemudian dititrasi sampai
3. Thermometer warna merah muda.
4. Mencatat kebutuhan titran. Tabel 1 nilai konstanta kecepetan reaksi pada setiap variabel
5. Ulangi langkah hidrolisa dan kadar asam
lemak bebas hasil hidrolisa dengan jenis
katalis

6. Pengaruh suhu terhadap konversi hidrolisa


minyak jarak
Nilai dari kecepatan reaksi dapat dihitung
dengan pendekatan, dalam perhitungan kali ini
digunakan pendekatan least square yaitu dengan
melinearisasi data yang didapat. Persamaan
linearisasi yang digunakan dalam perhitungan ini
iyalah
−𝑙𝑛(1 − 𝑋𝐴 ) = 𝑘 . 𝑡
dalam persamaan ini maka nilai k dapat dihitung
dengan menhitung nilai dari gradien pada data
Gambar 2 pengaruh suhu terhadap konversi yang didapat. Berdasarkan tabel 4.1 nilai dari
kecepatan reaksi akan meningkat seiring dengan
Berdasarkan gambar 4.1 konversi pada kenaikan suhu. Hal ini diakibatkan karena nilai dari
variabel 3 dengan suhu hidrolisa 75°C konstanta kecepatan reaksi dipengaruhi oleh suhu
menghasilkan konversi yang lebih besar daripada sesuai dengan persamaan Arrhennius (Levenspiel,
variabel 1 dan 2. Hal ini disebabkan karena suhu 1999) :
yang semakin tinggi akan mempengaruhi kecepatan −𝐸𝑎
𝑘=𝐴𝑒 𝑅𝑇
reaksi sesuai dengan persamaan Arhennius dimana
semakin tinggi suhu maka nilai dari kecepatan sehingga dengan naiknya suhu maka nilai dari k
reaksi juga akan semakin besar (Levenspiel, 1999). juga akan semakin meningkat.
Selain nilai kecepatan reaksi kenaikan suhu juga
mempengaruhi viskositas suatu zat. Semakin tinggi 8. Pengaruh suhu terhadap Arah kesetimbangan
suhu akan menghasilkan viskositas yang semakin hidrolisa minyak jarak
rendah (Ustra, 2012).
Konversi dalam hal ini merupakan nilai dari
pembagian asam lemak yang terbentuk hasil dari
hidrolisis gliserol dengan kadar gliserol awal pada
minyak jarak. Apabila kecepatan reaksi semakin
besar maka hidrolisa akan berjalan lebih cepat
sehingga menghasilkan nilai konversi yang lebih
besar pula. Viskositas akan mempengaruhi
kekentalan suatu zat, semakin kecil nilai dari Gambar 4 pengaruh suhu pada kesetimbangan reaksi
viskositas akan mempermudah suatu zat untuk
bereaksi sehingga menyebabkan nilai dari konversi Dari grafik yang terdapat pada gambar 4,
meningkat pada reaktan dengan viskositas lebih didapatkn fenomena bahwa dengan kenaikan
rendah pada suhu yang lebih tinggi. suhu akan mengakibatkan konstanta
kesetimbangan reaksi (K) semakin besar pula.
7. Pengaruh suhu terhadap nilai konstanta Perhitungan untuk konstanta kesetimbangan
kecepatan reaksi hidrolisa minyak jarak reaksi (K) sangat dipengaruhi oleh jumlah
konsentrasi produk dan reaktan pada kondisi
setimbang. Tetapan kesetimbanggan (K) adalah
hasil kali produk dipangkatkan koefisien
reaksinya dibagi hasil kali rekatan dipangkatkan
koefisien reaksinya. Adapun mekanisme
perhitungan sebagai berikut:

Gambar 3 linerisasi kecepatans reaksi [D][C]3


Kc =
[A][B]3
Menurut Le Chatelir, suatu sistem
kesetimbangan akan tetap mempertahankan
posisinya jika terdapat perubahan yang
mengakibatkan terjadinya pergeseran reaksi Nasional Rekayasa Dan Proses.
kesetimbangan. Faktor-faktor yang dapat
Ustra, Mara K, et.al. 2012. Effect of temperature
mempengaruhi reaksi kesetimbangan salah satunya
and composition on density, viscosity and
adalah suhu. Kenaikan suhu tidak akan menggeser
thermal conductivity of fatty acid methyl
reaksi kesetimbangan karena kenaikan suhu hanya
esters from soybean, castor and Jatropha
berfungsi mempercepat laju reaksi. Laju reaksi
curcas oils, J. Chem. Thermodynamics 58
yang semakin cepat akan meningkatkan jumlah
(2013) 460–466. Florianópolis. Elsevier.
produk dan menurunkan jumlah reaktan. Dari
rumus umum Kc, ada hubungan antara konstanta Zuhrina. 2010. Optimasi Sintesis Surfaktan
kesetimbangan dengan jumlah produk dan rekatan. Alkanolamida dari Asam Laurat sengan
Untuk produk berbanding lurus dengan nilai Kc, Dietanolamina dan N-Metil Glukamina
sehingga semakin besar produk maka Kc semakin Secara Enzimatik. Disertasi Doktor.
besar. Sedangkan hubungan Kc dengan reaktan Universitas Sumatera Utara.
berbanding terbalik, jika jumlah reaktan kecil ,
maka nilai Kc akan besar. Semakin banyak reaktan
maka jumlah produk yang dihasilkan pun semakin
besar (Aziz dkk., 2013). Dari percobaan Kc
variable 1 < Kc variable 2 < Kc variable 3.
9. Kesimpulan
Semakin besar suhu hidrolisa yang digunakan
maka konversi yangdihasilkan akan semakin besar
pula hal ini disebabkan suhu akan mempengaruhi
viskositas dan kecepatan reaksi. Nilai konstanta
laju reaksi bertambah besar seiring kenaikan suhu
sesuai dengan persamaan Arrhenius dikarenakan
energi kinetik yang semakin besar menyebabkan
nilai dari factor frekuensi tumbukan partikel air
dengan minyak meningkat. Suhu semakin besar
menghasilkan konstanta keseimbangan (K) yang
semakin besar pula.

DAFTAR PUSTAKA
Agra, S. B. dan Warnijati S. 1972. Hidrolisis
Minyak Kelapa dengan Katalisator
Asam.Forum Teknik.2(1): 31 - 40.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S.1999. Kimia
Organik.jilid 2. Ed.3. hal 83. Jakarta:
Erlangga,
Groggins, P.H. 1958.Unit Processes in Organic
Synthesis. pp.699. New York : McGraw
Hill.Inc.
Kirk, R. E. dan Othmer, D. F. 1953. Encyclopedia
of Chemical Technology 6, pp. 231 – 236.
New York : The Interscience Encyclopedia.
Inc.,
Lascaray, L. 1949.Mechanism of fat splitting.
Industrial & Engineering Chemistry 41(4),
786-790.
Levenspiel, O. 1999. Chemical Reaction
Engineering, Third Edition. New York.
John Wiley & Sons, Inc.
Lewkowitsch, J. 1903. J. Soc. Chem. Indust., 22,
67.
Rahayu, S. 1999. Hidrolisis Minyak Jarak dengan
Katalisator Asam Sulfat. Prosiding Seminar

Anda mungkin juga menyukai