Anda di halaman 1dari 2

Karbit jika terkena air akan menghasilkan gas asetilen, gas yang mirip dengan gas etilen.

Dalam proses
pematangan buah, ada yang secara alami yakni dengan bantuan gas etilen dan ada yang buatan yakni
dengan bantuan karbit. Manakah proses pematangan yang lebih cepat ? berikan alasannya dan apa
dampak yang terjadi?

Menurut literatur yang saya baca proses pematangan buah yang lebih cepat yaitu dengan menggunakan
karbit (Calcium Carbide), hal ini dikarenakan ketika Karbit terkena air atau uap air akan menghasilkan Gas
Asetilin. Gas ini dalam struktur kimianya serupa dengan Etilen alami. Karena dipenuhi dengan Gas
Asetilin inilah, buah akan berfermentasi serentak menjadi matang. Betul, apabila buah kurang matang
akan tidak semanis yang matang, karena kandungan Karbohidrat – Zat Pati nya masih kurang. Gas asetilin
karena ringan akan terbang dan tercampur dengan udara. Namun kelemahan dari penggunaan karbit
sebagai bahan pematangan buah secara instant, adalah buah menjadi lebih cepat membusuk dari pada
matang dengan proses kimiawi. Seharusnya buah matang dengan sendirinya, ketika proses kimiawi
berjalan. contohnya seperti buah pisang, Karbohidrat dalam kandungan daging buahnya berubah
menjadi glukosa, yang membuat rasa manis dan melunak.

Proses tersebut menghasilkan Gas Etilen. Gas ini merambat dari molekul satu ke yang lainnya membuat
sekitarnya jadi matang pula.

pematangan alami laama terjadi karena tidak serempak (harus ada buah yang lebih dahulu masak
sebagai pemicu). Penggunaan KARBIT lebih cepat karena seluruh buah dirangsang sehingga bisa
langsung masak dengan bersamaan.

Menurut pendapat saya , saya sering melakukan proses pematanga buah debngan cara pengarbitan yang
terbukti mempercepat pematangan buah jika dibandingkan dengan proses pematang buah secara alami.

Menurut literatur yang saya baca persamaan reaksi Kalsium Kabrida dengan air:

CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca(OH)2

Karena itu 1 gram CaC2 menghasilkan 349ml asetilen.

Karbit atau kalsium karbida (CaC2) yang bila terkena air/uap yang mengandung air akan menghasilkan
gas asetilin (tidak alami) yang menghasilkan panas dan berfungsi sama seperti etilen sehingga buah
cepat matang, dengan cara buah ditempatkan di tempat tertutup

Dampak dari pengarbitan, kebanyakan buah yang melalui proses pengarbitan buah yang dihasilkan
kurang manis dan lebih cepat membusuk dan dikhawatirkan dalam proses pengarbitan karbit atau gas
yang dihasilkan akan menempel pada kulit buah dan dalam pengonsumsiannya apabila buah tidak dicuci
maka ditakutkan karbit yang biasa untuk las akan tertelan dan pastinya akan berbahaya bagi tubuh kita.
Dengan penambahan karbit pada pematangan buahmenyebabkan konsentrasi ethilen menjadi
meningkat. Hal tersebut menyebabkankecepatan pematangan buah pun bertambah. Semakin besar
konsentrasi gas ethilensemakin cepat pula proses stimulasi respirasi pada buah. Hal ini disebabkan
karenaethilen dapat meningkatkan kegiatan-kegiatan enzim karatalase, peroksidase, danamilase dalam
buah. Selain itu juga, ethilen dapat menghilangkan zat-zat serupa protein yang menghambat pemasakan
buah.

dampak menggunakan karbit.

menurut saya lebih baik pematangan buah secara alami yaitu karbohidrat dalam kandungan daging
buahnya berubah menjadi glukosa, yang

membuat rasa manis dan melunak. jika dibandingkan dengan hasil karbitan, zat pati berkurang,

sehingga kemanisan juga menjadi berkurang.. jika menggunakan karbit dikhawatirkan gas dari karbit
menempel di kulit

dan diserap ke dalam daging buah. Jika tertelan, menimbulkan dampak berbahaya. Tetapi

kandungan vitamin dan mineral tidak mengalami perubahan.

Perlu diketahui juga buah yang dikarbit selain rasanya kurang manis, juga gampang busuk.

Anda mungkin juga menyukai