Laporan Kasus Anxietas Ytt
Laporan Kasus Anxietas Ytt
GANGGUAN ANXIETAS YTT (F41.9) dan memberat sejak 3 bulan terakhir. Pasien
merasa tangan dan kakinya dingin muncul
IDENTITAS PASIEN pada waktu yang tidak menentu dan
Nama : Nn. R biasanya disertai dengan keringat. Keluhan
Usia : 21 tahun ini awalnya dirasakan hanya sebentar, tetapi
Jenis Kelamin : Perempuan sejak 3 bulan ini dirasakan lebih lama,
Status Perkawinan : Belum menikah kadang dari pagi hari hingga malam hari,
Agama : Islam sehingga sangat terasa mengganggu. Pasien
Suku : Bugis juga mengeluhkan perasaan selalu ingin
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Pertanian di UH jatuh, sakit kepala, dan jantung berdebar-
Alamat : Jl. Abd. Dg. Sirua Makassar debar. Perasaan selalu ingin jatuh ini
awalnya dirasakan jika pasien sudah sangat
LAPORAN PSIKIATRIK lelah saat beraktivitas, tetapi akhir-akhir ini
I. RIWAYAT PENYAKIT perasaan ingin jatuh itu muncul pada saat
A. Keluhan Utama memulai aktivitas, seperti jika pasien ingin
Telapak tangan dan kaki terasa dingin. keluar rumah, pasien langsung merasa sakit
B. Riwayat Gangguan Sekarang kepala dan selalu ingin jatuh. Hal ini
Keluhan dan Gejala terkadang menghambat aktivitasnya. Pasien
juga mengeluh susah tidur dan jika tidur Tidak ada
pasien sering terbangun-bangun. D. Riwayat Kehidupan Pribadi
Hendaya/disfungsi Pasien lahir normal, cukup bulan dan ditolong oleh
Hendaya sosial (-) dokter.
Hendaya pekerjaan (+) Pertumbuhan dan perkembangan baik.
Hendaya waktu senggang (+) Pasien adalah orang yang ramah dan mudah bergaul.
Faktor Stressor Psikososial Pasien adalah mahasiswa fakultas pertanian UH
Tidak jelas semester 3.
Riwayat Penyakit Fisik dan Psikis Pasien adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara (♂,♀,♂,
Sebelumnya (♀)).
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan yang sama dalam keluarga (-).
Kejang (-) Pasien sudah 2 minggu tidak keluar rumah dan pergi
Gangguan isi pikiran: Tidak ada yang lalu, tetapi memberat sejak 3 bulan terakhir ini. Terasa
F. Daya Nilai dingin pada waktu tak menentu dan biasa disertai dengan
keringat. Awalnya dirasakan hanya sebentar tetapi sejak 3 dan orang baik, daya ingat, pikiran abstrak, dan kemampuan
bulan ini dirasakan lebih lama, kadang dari pagi hingga menolong diri sendiri baik. Tidak ditemukan adanya
malam. Pasien juga mengeluhkan perasaan selalu ingin kelainan persepsi. Arus pikir dengan produktivitas cukup,
jatuh, sakit kepala, dan jantung berdebar-debar. Perasaan kntinuitas relevan dan koheren, dan tidak ditemukan
selalu ingin jatuh ini awalnya dirasakan jika pasien sudah hendaya berbahasa. Preokupasi pasien selalu merasa takut
sangat lelah saat beraktivitas, tetapi akhir-akhir ini perasaan jika berjalan tiba-tiba akan jatuh, tetapi tidak ditemukan
ingin jatuh itu muncul pada saat memulai aktivitas, seperti gangguan isi pikiran. Pengendalian impuls dan daya nilai
jika pasien ingin keluar rumah, pasien langsung merasa baik. Tilikan derajat 6 dan taraf dapat dipercaya.
pusing dan selalu ingin jatuh. Pasien juga mengeluh susah
tidur dan jika tidur pasien sering terbangun-bangun.
Sebelumnya pasien pernah memeriksakan diri ke dokter
ahli saraf, tetapi tidak ditemukan kelainan. V. EVALUASI MULTIAKSIAL
Dari pemeriksaan status mental didapatkan selama Aksis I: Berdasarkan alloanamnesis dan
wawancara, pasien memiliki kesadaran yang baik, perilaku autoanamnesis, didapatkan gejala klinis yang bermakna
dan aktivitas psikomotor cukup gelisah, menjawab yaitu adanya keluhan telapak tangan dan kaki yang
pertanyaan secara spontan, lancar, dan kooperatif terhadap terasa dingin, kadang disertai keringat, jantung
pemeriksa. Keadaan afektif (mood) cemas, afek berdebar-debar, dan sakit kepala. Dimana hal ini
normotimia, dan empati tidak dapat dirabarasakan. menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien dan
Pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai dengan taraf mempengaruhi kehidupan pasien sehingga
pendidikan, daya konsentrasi baik, orientasi waktu, tempat, menyebabkan adanya hendaya dalam pekerjaan dan
penggunaan waktu tenggang. Berdasarkan hal tersebut, Axis V: GAF Scale 70-61 (beberapa gejala ringan dan
pasien ini dikatakan mengalami gangguan jiwa. Pada menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
pemeriksaan, tidak ditemukan adanya hendaya berat masih baik)
dalam menilai realita, sehingga digolongkan dalam
gangguan jiwa non-psikotik. Pada pasien ditemukan VI. DAFTAR PROBLEM
tanda-tanda adanya waspada yang berlebihan, Organobiologik : Tidak ditemukan
ketegangan motorik seperti sakit kepala, dan Psikologik : Ditemukan gejala anxietas yang
hiperaktivitas otonom seperti jantung berdebar-debar membutuhkan farmakoterapi dan psokoterapi.
dan keringat dingin pada telapak tangan dan kaki, Sosial : Ditemukan hendaya dalam
sehingga pasien ini dikatakan mengalami gangguan pekerjaan dan penggunaan waktu senggang.
anxietas. Keluhan ini tidak dirasakan terus-menerus
dan tidak dicetuskan oleh objek yang jelas maka VII. PROGNOSIS
berdasarkan PPDGJ III pasien ini di diagnosis Faktor pendukung:
Gangguan Anxietas YTT (F41.9). - Tidak adanya kelainan organobiologik
Axis II: Ciri kepribadian tertunda karena belum cukup - Pasien sadar dirinya sakit dan mau berobat
data untuk menentukannya. - Adanya dukungan keluarga
Axis III: Tidak ditemukan kelainan organobiologik. Faktor penghambat:
Axis IV: Stressor psikososial tidak jelas. - Tidak ada stressor yang jelas
Dari faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa prognosis
dubia et bonam.
VIII. TINJAUAN PUSTAKA 8. Mulut kering
Gangguan anxietas ditandai dengan: 9. Kepala pusing/rasa melayang
- Khawatir atau waspada berlebihan. 10. Mual, mencret, perut tak enak
- Ketegangan motorik, seperti sakit kepala dan gemetar. 11. Muka panas/badan menggigil
- Hiperaktivitas otonom, seperti jantung berdebar-debar 12. Sering buang air kecil
dan keringat dingin. 13. Sukar menelan/rasa tersumbat
Menurut buku Psychotropic Medication, butir-butir 14. Perasaan jadi peka
diagnostik Sindrom Anxietas: 15. Mudah terkejut
- Adanya perasaan cemas atau khawatis yang tidak 16. Sulit berkonsentrasi
realistik terhadap dua atau lebih hal yang dipersepsi 17. Sukar tidur
sebagai ancaman. Perasaan ini menyebabkan individu 18. Mudah tersinggung
tidak mampu istirahat dengan tenang.
- Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala-gejala berikut: IX. RENCANA TERAPI
1. Kedutan otot atau rasa gemetar Farmakoterapi : Alprazolam 0,5 mg 0 - ½ - 1
2. Otot tegang/kaku Psikoterapi
3. Tidak bisa diam - Ventilasi :Memberikan kesempatan kepada
4. Mudah lelah pasien untuk menceritakan keluhan, isi hati dan
5. Nafas pendek/terasa berat perasaan sehingga pasien lega.
6. Jantung berdebar-debar - Konseling : Memberikan masukan dan
7. Telapak tangan basah dan dingin penjelasan kepada keluarga pasien tentang keadaan
pasien agar dapat memberikan dukungan moral
dan menciptakan lingkungan yang kondusif yang
dapat membantu proses penyembuhan.
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan pasien dan perkembangan
penyakitnya, efektivitas terapi serta tanda-tanda
munculnya efek samping obat yang diberikan.