EPILEPTIKUS
dr. Arinta Puspita Wati, Sp.S
PENDAHULUAN
Status epileptikus (SE) penting dikenali secara dini
SE tidak hanya muncul pada pasien epilepsi tetapi dapat juga muncul pada semua
individu dengan penyakit sistemik dan neurologik
SE merupakan kegawatan yang memerlukan tatalaksana yang cepat dan tepat
Tatalaksana SE yang cepat dan tepat meningkatkan probabilitas terminasi bangkitan
epileptik menurunkan morbiditas dan mortalitas
Kompetensi dokter umum 3B (KKI, 2012)
Tujuan manajemen SE :
◦ Menghentikan bangkitan segera
◦ Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab
◦ Mengatasi komplikasi
DEFINISI
Bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit
30 menit
ATAU
Adanya dua bangkitan atau lebih dan diantara bangkitan-
bangkitan tadi tidak terdapat pemulihan kesadaran
Klasifikasi SE :
1. Berdasarkan klinis : fokal dan general
2. Berdasarkan durasi : mengancam/impending (5-30’), pasti/established (>30’), refrakter
(bangkitan tetap ada setelah mendapat 2 atau 3 jenis antikonvulsan awal dengan dosis
adekuat)
EPIDEMIOLOGI
Insidens SE mencapai 42 kasus per 100.000 penduduk/tahun
Rasio hampir sama pada laki-laki dan perempuan
Berdasarkan National Health Discharge Survey (NHDS) insidensi SE bersifat bimodal,
yaitu lebih tinggi pada usia dekade pertama dan setelah usia 60 tahun
Di AS insidensinya berkisar antara 6,2-18,3 per 100.000 populasi
Morbiditas dan mortalitas SE tinggi yaitu 3-50%
ETIOLOGI
25
20
15
10
0
PATOFISIOLOGI
Kaskade dari mekanisme transisi bangkitan tunggal menjadi SE :
Tahap 2 Tahap 4
• Fosforilasi protein (dtk-mnt) • P↑an substansi P (hari-mgg)
• Pembukaan & (eksitatorik)
penutupan kanal ion • P↓an GABA • GABA tidak cukup • Ekspresi gen
• Penglepasan
(inhibitorik) tergantikan • Metilasi DNA
neurotransmitter • P↑an reseptor • Regulasi RNA mikro
NMDA dan AMPA
(eksitatorik)
Tahap 1 Tahap 3
(md-dtk) (mnt-jam)
MENGAPA SE BERBAHAYA?
Bangkitan yang lama akan menyebabkan kerusakan otak permanen
Cedera
Otak
KOMPLIKASI
Dampak yang ditimbulkan :
1. Sistem saraf pusat : Edema serebral, narkosis akibat penumpukan CO2, hipoksia
2. Kardiovaskuler : Aritmia, henti jantung, takikardi, bradikardi, gagal jantung
3. Respirasi : Apneu, edema paru, ARDS, aspirasi
4. Metabolik : Asidosis metabolik, gangguan elektrolit, dehidrasi
5. Ginjal : Asidosis renal tubular, sindroma nefritik akut, oliguria, uremia, rabdomiolisis
dll
PRINSIP UMUM TATA LAKSANA
1. Pastikan bangkitan merupakan benar bangkitan bukan Psychogenic Non-epileptic
Seizures (PNES)
2. Bangkitan dengan durasi >5 menit dikategorikan impending SE sehingga perlu
diterapi sesuai SE
3. Penanganan segera : makin cepat ditangani, makin mudah kejang teratasi
4. Primary survey : stabilisasi A-B-C
5. Koreksi penyebab metabolik seperti demam, hipotensi, hipoksia, hipo dan
hiperglikemia, dll
EPILEPSI VS PNES
EPILEPSI PNES
Umur saat onset Semua umur Sering usia muda 15-35 tahun
Sex ♂=♀ ♂<♀
Riwayat psikis +/- +
Motorik Gerakan bilateral atau fokal, Gerakan asinkron, pelvic
sinkron thrusting
Vokalisasi Jeritan sebelum kejang Menggumam
Inkontinensia + -
Durasi <3 menit >3 menit
Cedera Luka tergigit pada lidah -
Amnesia Sering, tidak sadar saat kejang Sadar saat kejang
Faktor pencetus - +
PERTOLONGAN PERTAMA
PRIMARY SURVEY (baik pra-RS maupun RS)
A – AIRWAY
Jaga kepatenan jalan nafas
B – BREATHING
Periksa keefektifan nafas pasien
C – CIRCULATION
Periksa tanda-tanda syok
D – DISABILITY
Pemeriksaan neurologis : Apakah ada
kelainan fokal?
E – EXPOSURE
Amankan pasien ke tempat yang aman
PREHOSPITAL
Benzodiazepine rectal 10-20 mg dapat diulang 15 menit
kemudian jika masih kejang
DINI MENETAP-REFRAKTER
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan darah perifer lengkap Kadar obat antiepilepsi
Glukosa Toksikologi
Fungsi liver Foto toraks
Fungsi ginjal Pencitraan otak
Elektrolit Pungsi lumbal
AGD
MEMBUAT RUJUKAN
Segera rujuk ke SpS setelah primary survey serta pemberian terapi emergensi
(diazepam rektal/iv) :
1. Pasien harus didampingi oleh 1 dokter/perawat yang mahir resusitasi
2. Pertahankan patensi jalan nafas dan fungsi kardiorespirasi
3. Berikan oksigen dan pasang infus (normal salin 0,9%)
4. Monitor tanda vital
5. Buat catatan kronologi SE dan terapi yg telah diberikan
PASCA RUJUKAN BALIK
Setelah kembali ke PPK 1, maka melanjutkan terapi sesuai saran SpS
Apabila masih terdapat keluhan pasien terkait :
1. efek samping obat
2. perubahan bentuk bangkitan
3. rencana pernikahan dan kehamilan
4. bangkitan belum teratasi